Aljabar Linear 3
Aljabar Linear 3
MODUL 9
Vektor dalam Ruang Euklidian
Zuhair
Jurusan Teknik Informatika
Universitas Mercu Buana
Jakarta
2007 12 16 ()
buah
vektor
disebut
sejajar
(paralel)
apabila
garis
yang
pengurangan vektor juga berlaku dengan cara yang kurang lebih sama.
Operasi dari pertambahan dan perkalian scalar dalam definisi ini disebut
operasi standar untuk Rn Vektor nol dalam Rn didenotasikan oleh 0 dan difenisikan
ke vektor
0 = (0, 0,...., 0)
Jika u = (u1, u2, ...., un) dalam setiap vektor dalam Rn, maka negative (atau
invers aditif) dari u dituliskan oleh u dan dijelaskan oleh
-u = (-u1, -u2, ...., -un)
Perbedaan dari vektor dalam Rn dijelaskan oleh
v u = v + (-u)
atau, dalam istilah komponen,
v u = (v1-u1, v2-u2, ...., vn-un)
, dan
didefinisikan sebagai
V = (x1, x2, x3, x4, x5, x6, v1, v2, v3, v4, v5, v6, t) Dalam R13. Vektor ini disebut kondisi dari
sistem partikel pada waktu t.
Fisika - Pada teori benang komponen paling kecil dan tidak bisa dipecah
dari jagat raya bukanlah partikel tetapi loop yang berlaku seperti benang yang
bergetar. Dimana jagat waktu Einstein adalah 4 dimensi, sedangkan benang ada
dalam dunia 11-dimensi.
Menentukan norm dan jarak
Menghitung panjang vektor u dalam ruang Rn
jika u = (u1,u2,u3,...,un) maka panjang vektor u
Bentuk Newton
Interpolasi polinominal p(x) =anxn + an-1xn-1 +...+ a1x + a0 adalah bentuk
standar. Tetapi ada juga yang menggunakan bentuk lain. Contohnya, kita mencari
interpolasi titik dari data (x0, y0),(x1, y1),(x2, y2),(x3, y3).
Jika kita tuliskan P(x)=a3x3 + a2x2 + a1x + a0 bentuk equivalentnya:
p(x) =a3(x-x0)3 + p(x) = a2(x-x0)2 + p(x) = a1(x-x0) + a0
dari kondisi interpolasi p(x0) = yo maka didapatkan a0 = yo , sehingga dapat kita
tuliskan menjadi,
p(x) = b3(x-x0)(x-x1)(x-x2) + b2(x-x0)(x-x1) + b1(x-x0) + b0 inilah yang disebut newton
form dari interpolasi, sehingga kita dapatkan:
p(x0) = b0
p(x1) = b1h1 + b0
p(x2) = b2(h1+h2)h2 + b1(h1+h2) + b0
p(x3) = b3(h1+h2+h3)(h2+h3)h3 + b2(h1+h2+h3)(h2+h3) + b1(h1+h2+h3) + b0
matriks T adalah:
Secara umum, sebuah operator proyeksi pada R2 dan R3 merupakan
operator yang memetakan tiap vektor dalam proyeksi ortogonal pada sebuah garis
atau bidang melalui asalnya.
Operator Rotasi
Sebuah operator yang merotasi tiap vektor dalam R2 melalui sudut disebut
operator rotasi pada R2. Untuk melihat bagaimana asalnya adalah dengan melihat
operator rotasi yang memutar tiap vektor searah jarum jam melalui sudut positif
yang tetap. Unutk menemukan persamaan hubungan x dan w = T(x), dimisalkan
adalah sudut dari sumbu x positif ke x dan r adalah jarak x dan w. Lalu, dari rumus
trigonometri dasar x = r cos ; y = r cos dan w1 = r cos ( + ) ; w2 = r sin ( + )
Menggunakan identitas trigonometri didapat:
w1 = r cos cos - r sin sin
w2 = r sin cos + r cos sin
kemudian disubtitusi sehingga:
w1 = x cos - y sin
w2 = x sin + y cos
Persamaan diatas merupakan persamaan linier, maka T merupakan
operator
linier
sehingga
bentuk
matrik
dari
SOAL-SOAL
1. Carilah u v bila,
a. u = (2, 3), v = (5, 7)
b. u = (2, 2, 3), v = (1, 7, 4)
2. Carilah kosinus dari sudut antara u dan v bila,
a. u = (6, 2), v = (4, 0)
b. u = (1, 5, 4), v = (3, 3, 3)
persamaan
diatas
adalah:
3. Periksalah apakah u dan v membentuk suatu sudut lancip, tumpul atau ortogonal.
a. u = (6, 1, 4), v = (2, 0, 3)
b. u = (6, 0, 4), v = (3, 1, 6)
c. u = (2, 4, 8), v = (5, 3, 7)
4. Carilah proyeksi ortogonal dari u terhadap v.
a. u = (1, 2), v = (2, 3)
b. u = (3, 1, 7), v = (1, 0, 5)
5. Bila u = (3, 4), v = (5, 1) dan w = (7, 1), hitunglah,
a. u (7v + w)
b. | u | (v w)
c. (| u | v) w
6. Bila p = (2, ) dan q = (3, 5), carilah sedemikian rupa sehingga,
a. p dan q sejajar
b. p dan q ortogonal
7. Hitunglah jarak antara titik dan garis berikut ini,
a. (2, 5), y = 4x + 2
b. (1, 8), 3x + y = 5
8. Carilah sudut antara diagonal ruang suatu kubus dan salah satu sisinya.
9. Buktikan identitas: | u + v |2 + | u v |2 = 2| u |2 + 2| v |2
10. Buktikan identitas: u v = | u + v |2 | u v |2