Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ALAT PELINDUNG DIRI

OLEH :
NAMA : JEFRIYADI GURUSINGA
NPM

: 141113015

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS SAINS TERAPAN
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA
2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur sayasampaikan kepada Tuhan Yang MahaEsa yang telah memberikan saya
kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini, makalah ini membahas tentang Alat Pelindung Diri
Makalah ini berguna untuk pembaca untuk media pembelajaran baik formal maupun non
formal sebagai penyusun saya akui banyak kekurangan pada makalah ini, untuk itu kritik dan saran
dari pembaca sangat saya harapkan agar dalam penyusunan makalah berikutnya bisa lebih baik.

Yogyakarta, 9 Oktober 2014

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Dalam setiap kegiatan melakukan pekerjaan seseorang yang terlibat dengan pekerjaan
yang di maksud tidak akan lepas dengan kemungkinan kecelakaan ataupun pengaruh yang
berdampak pada kesehatan itu sendiri. Keselamatan dan kecelakaan kerja adalah keselamatan
yang berkaitan dengan alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, tempat kerja dan
lingkungannya serta cara cara melakukan pekerjaan. Kecelakaan adalah kejadian yang tak
terduga dan yang tak diharapkan yang dapat menyebabkan kerugian material ataupun
penderittaan dari yang paling ringan sampai yang paling berat.
Upaya kesehatan kerja adalah upaya penyerasian antara kapasitas kerja, beban kerja
dan lingkungan agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan dirinya
sendiri maupun masyarakat sekelilingnya, agar diperoleh produktivitas kerja yang optimal
Hazard adalah sebagai suatu potensi bahwa dari suatu urutan kejadian akan timbul
suatu kerusakan atau dampak yang merugikan. Prinsip dasar upaya kesehatan kerja 1. Ruang
lingkup upaya kesehatan kerja meliputi berbagai upaya penyerasian antara pekerjaan dengan
pekerjaan dan lingkungan kerjanya baik fisik maupun psikis dalam hal cara/metode kerja dan
kondisi yang bertujuan untuk:
1. Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan kerja masyarakat pekerja di
semua lapangan kerja setinggi tingginya baik fisik, mental maupun
kesejahteraan sosialnya
2. Mencegah timbulnya gangguan kesehatan pada masyarakat pekerja yang
diakibatkan oleh keadaan/kondisi lingkungan kerjanya

3. Memberikan pekerjaan dan perlindungan bagi pekerja di dalam pekerjaannya dari


kemungkinan bahaya yang disebabkan oleh faktor faktor yang membahayakan
kesehatan
4. Menempatkan dan memelihara pekerja di suatu lingkungan pekerjaan yang sesuai
dengan kemampuan fisik dan psikis pekerjaannya

2. PENGERTIAN
Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja
sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di
sekelilingnya.
Alat pelindung diri adalah suatu kewajiban dimana biasanya para pekerja atau buruh
bangunan yang bekerja di sebuah proyek atau pembangunan sebuah gedung, diwajibkan
menggunakannya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah melalui Departemen
Tenaga Kerja Republik Indonesia. Alat alat demikian harus memenuhi persyaratan tidak
mengganggu kerja dan memberikan perlindungan efektif terhadap jenis bahaya

BAB II
ALAT PELINDUNG DIRI

2.1 Penggunaan alat pelindung diri (APD)

Ada

beberapametoda

yang

dapatdilakukandalammengendalikan bahaya di

tempat kerja untukmenurunkantingkat kecelakaan akibatkerja, yaitu:

1. Engineering control, yaitu dengan menambahkan berbagai peralatan dan mesin yang
dapat mengurangi bahaya dari sumbernya. Contohnya adalah penggunaan exhaust dan
system ventilasi untuk meminimalisir bahaya debu atau gas. Akan tetapi pengendalian
dengan system engineering control membutuhkan dana yang besar.
2. Administrative control, yaitu dengan membuat berbagai prosedur kerja termasuk
kebijakan manajemen dalam implementasi K3. Tujuannya adalah agar pekerja bekerja
sesuai dengan instruksi yang sudah ditetapkan sehinggan kecelakaan atau kesalahan
kerja dapat dihindari. Termasuk didalam adminstarsi control yaitu dengan
menyediakan alat pelindung diri (APD) atau personnel pertective equipment (PPE)
bagi setiap pekerja yang terpajan dengan bahaya di tempat kerja.
3. Metoda lain yang dapat digunakan untuk pengendalian bahaya adalah Inherently
Safer Alternative Method, dimana metoda ini memiliki empat strategi pengendalian
bahaya, yaitu:
a. Minimize; yaitu dengan cara meminimalkan tingkat bahaya dari sumbernya
dengan cara mengurangi jumlah pemakaian atau volume penyimpanan dan
proses.
b. Substitue; yaitu dengan cara mengganti bahan yang berbahaya dengan yang
kurang berbahaya. Contohnya hdala menggunakan metoda water base sebagai

pengganti solven

base. Water

baselebih

aman

dan

ramah

lingkungan

dibandingkan solven base.


c. Moderate; Mengurangi bahaya dengan cara menurunkan konsentrasi bahan
kimia yang digunakan. Contohnya adalah menggunakan bahan kimia dengan
konsentrasi yang lebih rendah sehingga tingkat bahaya pajanannya menjadi lebih
rendah.
d. Simplify; Mengurangi bahaya dengan cara membuat prosesnya menjadi lebih
sederhana sehingga lebih mudah di control.

Semua metoda pengendalian tersebut dapat dilakukan secara bersamaan, karena tidak ada
satu

metodapun

yang

betul-betul

bisamenurunkanbahayadan resiko sampaipadaposisinol,

artinyaparapekerjamasihbesarkemungkinanyaterpajanterhadapbahayaditempatkerja.
Untukitusebagaipertahanandan perlindungan terakhirbagipekerja adalah dengan menggunakan
APD.
BerdasarkanUndang-Undang

RI

No.

tahun

1970

bahwapengurusataupimpinantempatkerjaberkewajibanmenyediakanalatpelindungdiri

(APD/PPE)

untukparapekerjadanparapekerjaberkewajibanmemakai

APD/PPE

dengantepatdanbenar.

TujuandaripenerapanUndangUndanginiadalahuntukmelindungi kesehatan pekerjatersebutdari risiko bahaya di tempatkerja.Jenis


APD/PPE yang diperlukandalamberbagaiaktifitaskerja di industri sangattergantungpadaaktifitas
yang dilakukandanjenisbahaya yang terpapar.
Kesadaranparapekerjaakanpenggunaan alatpelindungdiri
(APD) dalambekerjaternyatamasihsangatrendah.
yangpenulislakukansejaktahun

Berdasarkantemuandarisurvei
2004

sampaisaatini

banyaksekaliditemukankesalahandankekurangandalammenggunakan
berbagai perusahaan baiklokalmaupun

yang

berskala

international

APD
(lihatgrafik).

di
Ada

duafaktorutama yang melatarbelakangimasalahiniyaiturendahnyatanggungjawab management

terhadap keselamatan dankesehatanpekerjadanrendahnyatingkatkesadaranparapekerjadalammengg


unakan APD.

2.2 Kelebihan dan kekurangan APD


Kekurangan :
1. Kemampuan perlindungan yang tak sempurna karena memakai APD
yang kurang tepat dan perawatannya yang tidak baik
2. Fungsi dari ADP ini hanya untuk mengurangi akibat dari kondisi yang
berpotensi menimbulkan bahaya bukan untuk menyelamatkan nyawa.
3. Tidak menjamin pemakainya bebas kecelakaan karena hanya melindungi
bukan mencegah
4. Cara pemakaian APD yang salah karena kurangnya pengetahuan tentang
penggunaan APD yang baik dan benar,
5. APD tak memenuhi persyaratan standar karena perawatannya tidak baik
dan kualitasnya buruk.
6. APD yang sangat sensitive terhadap perubahan tertentu.
7. APD yang mempunyai masa kerja tertentu seperti kanister, filter
(digunakan untuk menahan frekuensi tertentu pada tahanan yang berubahubah
dan lain-lain) dan penyerap (cartridge).
8. APD dapat menularkan penyakit bila dipakai berganti-ganti.
Kelebihan :
1. Mengurangi resiko akibat kecelakan kerja yang terjadi baik sengaja
maupun tidak sengaja
2. Melindungi seluruh/sebagian tubuhnya pada kecelakaan
3. Sebagai usaha terakhir apabila sistem pengendalian teknik dan
administrasi tidak berfungsi dengan baik.
4. Memberikan perlindungan bagi tenaga kerja di tempat kerja agar
terlindungi dari bahaya kerja.

2.3 Manfaat penggunaan APD


Bagian tubuh tenaga kerja yang dilindungi oleh APD adalah
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Kepala
Mata
Muka
Tangan dan jari
Kaki
Alat pernafasan
Telinga
Tubuh

safety helm
kacamata
pelindung muka
sarung tangan
safety shoes
respirator
sumbat telinga
pakaian kerja

Bila yang dilindungi adalah keseluruhan bagian tubuh tenaga kerja dan merupakan
satu kesatuan maka APD yang diberikan harus disesuaikan dengan kondisi tersebut dan jenis
bahaya yang terjadi. Mengingat bahhwa APD berfungsiuntuk memberikan perlindungan bagi
tenaga kerja maka peliharaan dan pemeriksaan secara berkala harus dilakukan agar fungsi
APD tetap baik

Hal tersebut dengan mempertimbangkan bahwa:

1. Terdapat beberapa APD sensitif terhadap perubahan kondisi lingkungan kerja tertentu
2. Masa kerja atau masa pakai terbatas/tertentu
3. Dapat menularkan penyakit apabila dipakai secara bergantian

2.4 Macam macam alat pelindung diri (APD)


1. Safety Helmet
Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala secara
langsung.

2. Sabuk Keselamatan (safety belt)


Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi ataupun
peralatan lain yang serupa (mobil, pesawat, alat berat, dan lain-lain)

3. Sepatu Karet (sepatu boot)


Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun
berlumpur. Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau
berat, benda panas, cairan kimia, dsb.

4. Sepatu pelindung (safety shoes)

Seperti sepatu biasa, tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet tebal
dan kuat. Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa kaki karena tertimpa
benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dsb.

5. Sarung Tangan
Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang
dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan dengan
fungsi masing-masing pekerjaan.

6. Tali Pengaman (Safety Harness)


Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian. Diwajibkan menggunakan
alat ini di ketinggian lebih dari 1,8 meter.

7. Penutup Telinga (Ear Plug / Ear Muff)


Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising.

8. Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)


Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas).

9. Masker (Respirator)
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan
kualitas udara buruk (misal berdebu, beracun, dsb).

10. Pelindung wajah (Face Shield)


Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja (misal
pekerjaan menggerinda)

11. Jas Hujan (Rain Coat)


Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada
waktu hujan atau sedang mencuci alat).

Semua jenis APD harus digunakan sebagaimana mestinya, gunakan pedoman yang
benar-benar sesuai dengan standar keselamatan kerja (K3L : Kesehatan, Keselamatan Kerja
dan Lingkungan)

2.5 Masalah dalam pengadaan APD


Masalah masalah dalam pengadaan APD sehingga pemakaiannya patut
dipertimbangkan adalah:
1. Pengusaha merasa penyediaan APD hanya akan menambah beban biaya
2. Pengusaha tidak menyadari bahwa jika ada bahaya pada pekerjaan tertentu APD
mungkin akan menghindarkan biaya yang lebih besar akibat terjadinya kecelakaan
3. Perusahaan menyediakan APD tetapi para pekerja enggan memakainya
4. Pekerja mungkin merasa tidak nyaman bekerja memakai APD-nya karena tidak sesuai
dengan ukuran atau kualitas rendah dan mungkin mereka tidak terbiasa dan terlatih
menggunakannya.
5. APD yang pernah disediakan tidak dipakai dan tidak terawat maka pengusaha dan
pekerja sama sama tidak peduli terhadap APD
6. Fungsi pengawasan dan penyuluhan tidak berjalan baik dan tidak dilakukan secara
teratur

2.6 Perawatan APD


Tiap alat pelinding diri (APD) yang digunakan biasanya berfungsi untuk menghindari
penyakit akibat kerja yang mungkin diderita jika tidak mengenakannya. Alat yang kotor atau
pun rusak bukan malah membantu tetapi dapat menjadi faktor baru terciptanya kecelakaan.
Oleh sebab itu, perlu melakukan perwatan terhadap alat alat tersebut.
Perawatan terhadap peralatan perlindungan diri meliputi kebenaran tata cara
penggunaan alat, keberhasilan alat setelah selesai digunakan, kebenaran cara penyimpanan
alat serta perbaikan ringan bagian bagian alat yang kurang benar.

DAFTAR PUSTAKA
IR. Anizar, M.Kes, Teknik Keselamatan Dan Kesehatan Kerja di Industri, 2009.
PT GRAHA ILMU
http//: wikipedia/keselamatan dan kesehatan kerja.com
www.Google.com

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Pengertian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 penggunaan alat pelindung diri (APD)
2.2 kelebihan dan kekurangan APD
2.3 manfaat penggunaan APD
2.4 macam macam alat pelindung diri
2.5 masalah dalam pengadaan APD

2.6 perawatan APD


DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai