MATA KULIAH
Kesehatan Reproduksi
WAKTU
DOSEN
TOPIK
Kesehatan Reproduksi
SUB TOPIK
a. Status Sosial Wanita
b. Nilai Wanita
c. Peran Wanita
2.
Nilai Wanita
3.
Peran Wanita
REFERENSI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Kesehatan Reproduksi
Status adalah kedudukan seseorang dalam keluarga dan masyarakat. Status sosial
wanita adalah kedudukan wanita yang akan mempengaruhi bagaimana wanita
diperlakukan, dihargai dan kegiatan apa yang boleh dilakukan.
Pola patriaki beranggapan bahwa posisi wanita sebagai mahkluk yang berbeda
dibawah laki-laki, sehingga banyak perempuan sering mendapatkan perilaku yang
tidak manusiawi dan tidak senonoh. Status sosial yang rendah tersebut dapat
menimbulkan tindakan diskriminasi.
Bentuk diskriminasi yang timbul:
1. Menginginkan anak laki-laki daripada perempuan
2. Tidak punya hak hukum dan kekuasaan
3. Terlalu banyak anak dan terlalu sering melahirkan
Usaha yang dapat dilakukan untuk memperbaiki status sosial diantaranya:
1.
2.
3.
4.
2. NILAI WANITA
Nilai adalah sesuatu yang berharga, keyakinan yang dipegang sedemikian oleh
seseorang sesuai dengan tuntutan hati nuraninya. Nilai bersifat pribadi, membentuk
dasar perilaku seseorang, diperlihatkan melalui pola perilaku yang konsisten,
komponen intelektual dan emosional.
Nilai dan kedudukan wanita saat ini yaitu wanita mempunyai kedudukan khusus
didunia yang dapat sejajar dengan laki-laki karena sebenarnya dimata Tuhan tidak
ada perbedaan antara wanita dengan laki-laki karena posisinya seorang wanita dapat
menjadi penyebab keberhasilan atau kegagalan dalam mencapai tujuan.
Ungkapan dalam masyarakat bahwa orang hilang kehormatan karena wanita, awal
dari permusuhan adalah wanita.
Kesehatan Reproduksi
Kedudukan dan nilai wanita dalam Agama yaitu Islam membolehkan poligami
yang bukan berarti Islam melecehkan hak dan martabat wanita, karena poligami yang
diperbolehkan jika laki-laki itu mampu berbuat adil. Islam mengharamkan
perzinahan karena merupakan perilaku pelecehan terhadap wanita dan perilaku yang
tidak bertanggung jawab.
Pernikahan dianggap oleh masyarakat dan orang tua sebagai puncak kesuksesan
sebagai orang tua dan puncak kebahagiaan bagi anak perempuan. Jika anak gadis
sampai usia tertentu belum menikah dianggap suatu aib bagi keluarga dan orang tua
dianggap gagal dalam mengurus dan membesarkan anak.
Tata nilai sosial
1. norma kemurnian dan kesucian
2. norma kesucian pikiran
3. budaya perkawinan
4. budaya reproduksi
5. homoseksualitas
3. PERAN WANITA
Hak yang dimiliki seorang wanita dan laki-laki adalah sama yaitu hak untuk
hidup dihargai, dihormati, pintar dan maju, mencapai cita-cita dan hak mendasar
lainnya, dengan hak tersebut mereka diakui sebagai kaum yang sejajar dengan lakilaki, bukan sebagai pesaing melainkan sebagai mitra
Hasil kajian Mayling Oey-Gardiner (1991) secara implut dapat diartikan bahwa
wanita lebih berhasil disekolah daripada laki-laki (Dalam Perempuan dan
Pemberdayaan Ibu). Keberhasilan wanita disekolah dapat berarti terbukanya peluang
yang lebih luas bagi wanita untuk memilih jenis pekerjaan sesuai dengan keahlian
yang dimilikinya.
Produktivitas kerja adalah suatu konsep yang menunjukan adanya kaitan antara
hasil kerja dengan saluran waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk.
Seorang tenaga kerja dikatakan produktif jika dia mampu menghasilkan keluaran
(output) yang lebih banyak dari tenaga kerja yang lain untuk saluran waktu yang
sama.
Kesehatan Reproduksi
Melahirkan dan
Menyusui
b) Peran Sosial
mendidik anak
mengelola dan merawat kebersihan rumah
sosialisasi dirumah
Pendekatan yang dipakai adalah prinsip non diskriminatif dan persamaan menuju
kesetaraan.
Hak-hak tersebut adalah:
1) Hak Perempuan dalam Kehidupan Politik dan Kemasyarakatan negaranya,
diatur di dalam Pasal 7 CEDAW. Termasuk di dalamnya adalah:
i) Hak untuk memilih dan dipilih
ii) Hak untuk berpartisiapsi dalam perumusan kebijaksanaan pemerintah dan
implementasinya
iii) Hak untuk memegang jabatan dalam pemerintah dan melaksanakan
segala fungsi pemerintahan di segala tingkat;
iv) Hak berpartisipasi dalam organisasi-organisassi dan perkumpulanperkumpulan non-pemerintah yang berhubungan dengan kehidupan
masyarakat dan politik negara.
2) Hak perempuan untuk mendapat kesempatan mewakili pemerintah mereka
pada tingkat internasional dan berpartisipasi dalam pekerjaan untuk mewakili
pemerintah dalam tingkat internasional dan berpartisipasi dalam organisasiorganisasi internasional , diatur dalam pasal 8 CEDAW.
3) Hak perempuan dalam kaitan dengan Kewarganegaraannya, diatur di dalam
pasal 9 CEDAW, yang meliputi:
i) Hak yang sama dengan pria untuk memperoleh, mengubah atau
mempertahankan kewarganegarannya.
Kesehatan Reproduksi
ii) Hak untuk mendapatkan jaminan bahwa perkawinan dengan orang asing
tidak secara otomatis mengubah kewarganegarannya atau menghilangkan
kewarganegaraannya.
iii) Hak
yang
sama
dengan
pria
berkenaan
dengan
penentuan
Pasal 7-9 CEDAW dalam hal tertentu secara jelas menegaskan kembali hak-hak yang
harus dimiliki oleh perempuan lebih detil daripada ICCPR. Hanya ada beberapa
pasal yang terdapat dalam ICCPR tetapi tidak dicantumkan dalam CEDAW. Hal ini
tidak berarti bahwa perempuan tidak memiliki hak politik dan sipil selain yang
tertera di dalam CEDAW, namun karena sifatnya menguatkan dan saling melengkapi,
apa yang ada di dalam ICCPR tetapi tidak tertera dalam CEDAW tetap menjadi hak
perempuan.
Terhadap hak-hak politik dan sipil yang disebutkan di atas, CEDAW
menyatakan negara memiliki kewajiban:
1.
Membuat
peraturan-peraturan
Membuat
peraturan-peraturan
4.
5.
2.
3.
Hak untuk membentuk serikat pekerja , terlibat dalam serikat pekerja (pasal 8)
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Dari berbagai hak-hak yang sudah diatur terlebih dahulu, CEDAW menekankan hakhak tersebut dalam hal: hak yang sama dalam bidang pendidikan, pekerjaan
kesehatan dan hak-hak khusus perempuan di daerah pedesaan.
a) Hak di bidang Pendidikan diatur pada pasal 10
Hak-hak yang mendapat tekanan khusus oleh CEDAW dalam bidang pendidikan
adalah hak:
Kesehatan Reproduksi
1.
2.
3.
4.
5.
Kesempatan yang sama untuk ikut serta dalam program pendidikan kelanjutan,
pendidikan orang dewasa dan pemberantasan buta huruf.
6.
7.
8.
2.
Hak atas kesempatan kerja yang sama termasuk dalam hal seleksi.
3.
4.
5.
Hak atas jaminan sosial, khususnya dalam pensiun, pengangguran, sakit, cacat,
lanjut usia.
6.
7.
8.
Membuatkan
peraturan-peraturan
yang
tepat
untuk
menghapus
Kesehatan Reproduksi
10
1.
2.
3.
Berada dalam lingkungan yang sehat dan terbebas dari polusi industri.
4.
Pengobatan dan bebas dari penyakit yang menular termasuk yang berhubungan
dengan kerja.
5.
Hak atas pinjaman bank, hipotek dan lain-lain bentuk kredit permodalan
Hak untuk ikut serta dalam kegiatan-kegiatan rekreasi, olahraga, dan semua
segi kehidupan kebudayaan.
Kewajiban negara berkaitan dnegan hak tersebut adalah: membuat peraturanPeraturan yang tepat untuk menghapus diskriminasi terhadap perempuan khusus atas
dasar persamaan antara laki-laki dan perempuan.
Kesehatan Reproduksi
11
Untuk memperoleh segala jenis pelatihan dan pendidikan, baik formal maupun
non formal, termasuk yang berhubungan dengan pemberantasan buta huruf
fungsional maupun penyuluhan isu lainnya.
Kesehatan Reproduksi
12
EVALUASI
1. Bentuk diskriminasi yang sering timbul pada wanita, kecuali:
a.
b.
c.
d.
Jawab D
2. Sesuatu yang berharga, keyakinan yang dipegang sedemikian oleh seseorang
sesuai dengan tuntutan hati nuraninya, disebut
a. Status
b. Nilai
c. Peran
d. Moral
Jawab B
3. Dibawah ini merupakan peran biologis wanita, yaitu:
a.
b.
c.
d.
mendidik anak
mengelola dan merawat kebersihan rumah
melahirkan
sosialisasi dirumah
Jawab C
4. Mengganggap bahwa perbedaan psikologis antara pria dan wanita disebabkan oleh
factor-faktor biologis yang sudah ada sejak manusia dilahirkan, merupakan:
a. teori nurture
b. teori nature
c. aktualisasi diri
d. hirarki kebutuhan
Jawab B
5. Secara konseptual peran ganda wanita mengandung beberapa kelemahan dan
ambivalensi, kecuali:
a.
Sifat dan jenis pekerjaan wanita untuk tertentu dan sesuai dengan kodrat
wanitanya
b.
13
c.
d.
Jawab B
Kesehatan Reproduksi