PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
II. Semakin
meningkatnya
penggunaan peralatan listrik untuk
kebutuhan rumah tangga akhir - akhir
ini mengakibatkan penggunaan tombol
atau switch untuk mengendalikan
peralatan listrik tersebut semakin
banyak. Pada umumnya dengan
menekan tombol atau saklar masing
masing peralatan listrik dirumah, dapat
mengaktifkan peralatannya tetapi ini
biasanya akan menyita waktu. Hal ini
dapat diantisipasi dengan remote yang
dapat mengendalikan masing masing
tombol atau saklar pada satu tempat.
III.
IV. Jika
penghuni
rumah
atau
seseorang tidak perlu atau tidak dapta
berjalan menuju tombol atau saklar
tempat untuk mengaktifkan peralatan
beberapa
permasalahan
sebagai
berikut :
Bagaimana merancang protokol
komunikasi unit pengiriman data
menggunakan
pc
atau
mikrokontroller dan unit penerima
data yang menggunakan jala jala
listrik sebagai media komunikasi
data.
Bagaimana
merancang
dan
membuat software mikrokontroller
ATMEGA16 untuk mengontrol
jalannya komunikasi data.
VII.
VII.1. Tujuan
VIII.
Tugas ini bertujuan untuk
merealisasikan unit sentral data pada
sistem pengaktifan peralatan listrik
rumah tangga yang menggunakan jala
jala listrik sebagai media
komunikasi
data.
Dengan
pengembangan lebih lanjut, alat ini
diharapkan dapat menjadi salah satu
solusi alat yang dapat meningkatkan
kenyamanan
kepada
pengguna
peralatan listrik.
IX.
X. TINJAUAN PUSTAKA
X.1. Sistem PLC
XI.
Saluran
distribusi
daya, selain dapat digunakan untuk
menyalurkan energi listrik, ia dapat
juga digunakan untuk menyalurkan
sinyal informasi baik berupa suara
maupun data. Penggunaan saluran
distribusi daya sebagai media
transmisi
untuk
keperluan
komunikasi dikenal dengan istilah
Power Line Carrier(PLC).
XII.
Pada dasarnya PLC
hanya
menumpangkan
sinyal
informasi dan sinyal pembawa
pada kawat listrik, oleh sebab itu
sistem ini masih bisa berfungsi
menggunakan kaki RTS pada serial RS232, sebagai input enable untuk sisi
master PLC.
2. Prosedur Penelitian
XXII.
Prosedur penelitian yang
dilakukan
dalam
membuat
pengendalian perangkat listrik via PLC
adalah melukukan studi literatur
melalui pencarian materi materi yang
berhubungan dengan pengendalian
perangkat listrik dan power line carrier
melalui buku buku, jurnal dan
internet. Kemudian penulis merancang
komunikasi antara PC dan Mikroktroler.
Selanjutnya
merancang
program
aplikasi pengendalian perangkat listrik
via PLC. Prosedur terkhir adalah
melakukan pengujian sistem dan
evaluasi perangkat keras (hardware)
dan perangkat lunak (software).
XXIII.
XXIV. PERANCANGAN
DAN
PEMBUATAN ALAT
XXIV.1. Gambaran Umum
XXV.
Gambaran
umum
dari
sistem pengontrol peralatan listrik
yang dibuat akan terjadi komunikasi
dua arah antara master & slave PLC.
Komunikasi yang terjadi terdiri dari
komunikasi
untuk
memberikan
perintah dari PC dan master PLC
kemudian diteruskan ke slave PLC.
Kemudian informasi bahwa perintah
telah diterima, akan dikembalikan
untuk dikirim oleh slave PLC untuk
ditampilkan pada PC. Komunikasi
terjadi melalui jala-jala listrik
sehingga diperlukan suatu modem
power line carrier (PLC).
XXVI.
XXVI.1. Prinsip
Kerja
Unit
Sentral Data
XXVII.
Proses kerja unit
sentral data dimulai dari PC
mengontrol master PLC agar dalam
keadaan receive data dengan enable
menggunakan kaki RTS serial 232.
Kemudian PC mengirimkan data ke
PLC yang berisi kode perintah dan
alamat tujuan (nomor ID unit beban
listrik). Jika kode perintah sama
dengan data identitas dari salah satu
unit
beban
listrik,
berarti
mikrokontroller pada unit slave PLC
akan mengolah data dan menyalakan
salah satu unit beban listrik sesuai
dengan nomor ID tujuan yang
diberikan unit master.
XXVIII.
XXIX.
Jika kode perintah
tidak ada yang cocok, maka
mikrokontroller tidak akan memberi
reaksi, dan data akan diabaikan. Jika
data telah diterima dengan benar dan
menyalakan salah satu unit beban
listrik, maka mikrokontroler segera
menyiapkan informasi dari keadaan
unit beban listrik, apakah dalam posisi
ON atau OFF untuk dikirim kembali
ke unit master. Format data dari
informasi mikrokontroller hampir
Perancangan Hardware
XXXII.1.1. Rangkaian Zero Crossing
XXXIII.
Rangkaian
zero
crossing detector berfungsi agar bisa
menentukan waktu tunda dengan tepat
untuk mendapatkan hasil pengaturan
daya yang akurat, mikrokontroler
harus mengetahui saat titik nol (zero
crossing) dari tegangan jala-jala
listrik.
Zero
Crossing
adalah
rangkaian yang digunakan untuk
mendeteksi perpotongan gelombang
sinus AC 220 Volt saat melewati titik
tegangan nol. Seberangan titik nol
yang dideteksi adalah peralihan dari
positif menuju negatif dan peralihan
dari
negatif
menuju
positif.
Seberangan tersebut yang menjadi
acuan
yang
digunakan
untuk
pemberian waktu tunda untuk
pemicuan gate pada triac. Berikut
adalah gambar rangkaian zero
Perancangan Software
XLII. Pengatur komunikasi data
pada alat ini dikendalikan oleh
perangkat lunak dari PC dan
mikrokontroler
ATMEGA16.
Perangkat lunak ini tersusun dari
instruksi-intruksi yang membentuk
sebuah listing program (source code).
XLIII.
XLIV. Program dibuat secara
terstruktur dalam beberapa subrutin
yang secara khusus menangani fungsi
tertentu agar memudahkan dalam
XLI.1.
LXI.
LXII.
LXIII.
LXIV.
LXV. NI
N
M
O
LXIX.LXX. 421
1
13 024
LXXIV.
LXXV.421
2
13 013
LXXIX.
LXXX.
PENILAIAN ANGGOTA
LXVI. NAMA
LXXI. Azman
LXXVI.
Priambudi
Amrih
LXVII.
NILAI
LXVIII.
LXXII.
LXXIII.
B
LXXVII.
LXXVIII.
B
BAGIAN
Hardware
Software