Mouth Ulcer Aphthous
Mouth Ulcer Aphthous
Sariawan adalah pembengkakan atau peradangan yang terjadi di lapisan mukosa mulut.
ariawan dalam medis lebih dikenal dengan istilah stomatitis, atau aphthous stomatitis. Aphthous
berasal dari bahasa yunani, yaitu aphta yang berarti ulceration atau luka. Istilah aphthous ini
dinyatakan oleh Hippocrates pada tahun 460-370 SM. Stomatitis yang terjadi berulang pada
rongga mulut disebut Reccurent Apthous Stomatitis (RAS). Sariawan memang bukan penyakit
yang serius atau bahkan mengancam jiwa, tetapi kondisi ini sangat mengganggu karena membuat
susah untuk makan dan berbicara. Manifestasi klinis dari RAS adalah ulser tunggal atau
multipel, dangkal, bulat, lonjong dan sakit. Sariawan bisa disebabkan oleh beberapa factor:
seperti stres, luka di mulut, infeksi pada mulut, mulut kering, perubahan imunitas, alergi
makanan, siklus haid, atau minuman yang asam. Faktor pencetus beberapa borok aphthous
muncul pada subyek dengan predisposisi genetik. Mekanisme autoimun atau hipersensitivitas
kemungkinan juga dapat berpengaruh terhadap kejadian sariawan. Namun terkadang sariawan
juga merupakan tanda dari adanya suatu penyakit sistemik, oleh karena itu penting untuk
menegakkan diagnosis yang tepat untuk mengetahui penyebab penyakitnya, dan menentukan
terapi yang sesuai.
KLASIFIKASI STOMATITIS
1.
dengan defek imun. Tanda adanya ulser seringkali dilihat pada penderita bentuk mayor. Jaringan
parut terbentuk karena keparahan dan lamanya lesi yang terjadi.
2.
Oral thrush
Oral thrush merupakan sariawan yang disebabkan jamur Candida Albican, biasanya
banyak dijumpai di lidah. Pada keadaan normal, jamur memang terdapat di dalam mulut.
Namun, saat daya tahan tubuh anak menurun, ditambah penggunaan obat antibioka yang
berlangsung lama atau melebihi jangka waktu pemakaian, jamur Candida Albican akan tumbuh
lebih banyak lagi.
3.
Stomatitis Herpetik
Stomatitis Herpetik disebabkan virus herpes simplek dan beralokasi di bagian belakang
tenggorokan. Ulcer di tenggorokan biasanya terjadi jika ada virus yang mewabah dan pada saat
itu daya tahan tubuh sedang menurun sehingga sistem imun tidak dapat mengatasi virus yang
masuk sehingga terjadilah ulser.
Pencegahan sariawan:
Minimal 2 kali sehari membersihkan mulut dengan sikat gigi, dan benang gigi.
Jika menggunakan gigi palsu, harus dirawat dengan baik, dan pastikan memiliki
kesesuaian yang baik ketika digunakan
Kumur dengan air garam (1 sendok teh garam, dalam segelas air hangat)
Antibakteri mouth wash dapat direkomendasikan dalam keadaan tertentu
Hindari obat kumur yang mengandung alcohol, karena dapat menyebabkan mulut kering
Menanggulangi mulut kering dengan minum yang banyak, potongan nanas, permen karet
bebas gula untuk menstimulasi keluarnya saliva.
Pengobatan sariawan
Terapi pada sariawan merupakan terapi simptomatik, tidak ada pengobatan yang efektif
terhadap sariawan. Penatalaksanaan Recurrent Aphthous Stomatitis ditujukan untuk mengurangi
rasa sakit, atau mencegah timbulnya lesi baru.
Daftar Pustaka
Lawler W, Ahmed A, Hume WJ, 2002, Buku pintar patologi untuk kedokteran gigi, Penerbit
buku kedokteran, Jakarta, 81.
Lewis MAO, Lamey PJ, 1998, Tinjauan klinis penyakit mulut, Widya Medika, Jakarta, 48-9.
Greenberg MS, Glick M, 2003, Burkets oral medicine diagnosis and treatment ed 10th, BC
Decker Inc, Philedelpia, 63-4.
Eversole LR, 2002, Clinical outline of oral pathology: diagnosis and treatment. 3rd ed, BC
Decker Inc, Hamilton Ontario, 64-66.
Marwati E, Chahya R, 2004, Penatalaksanaan penderita stomatitis aftosa rekuren, Majalah
Ilmiah Kedokteran Gigi; 2004 19(55) : 29
Dikken, clare., Wildman, K, 2011, Guidelines for the prevention and treatment of stomatitis and
mucotitis in adult, NHS Sussex cancer network.
Femiano, Felice., Lanza, Alessandro., Buonaiuto, Curzio.,et all, 2007, Guidelines for diagnosis
and management of Aphthous Stomatitis, Pediatr Infect Dis J 2007;26: 728 732.