KEPRIBADIAN MUSLIM
Apa yang terbayang di benak kita ketika berbicara mengenai Kepribadian Muslim?
Mungkin ada yang menjawab; Kepribadian muslim itu tercermin pada orang yang
rajin menjalankan Islam dari aspek ritual seperti shalat. Ada yang mengatakan
kepribadian muslim itu terlihat dari sikap dermawan dan suka menolong orang lain
atau aspek sosial. Mungkin ada yang berpendapat kepribadian muslim itu terlihat
dari penampilan seseorang yang kalem dan baik hati.
Jawaban di atas hanyalah satu aspek saja dan masih banyak aspek lain yang harus
melekat pada pribadi seorang muslim. Oleh karena itu standar pribadi muslim yang
berdasarkan Al Quran dan Sunnah merupakan sesuatu yang harus dirumuskan,
sehingga dapat menjadi acuan bagi pembentukan pribadi muslim.
Ada beberapa karakteristik yang harus dipenuhi seseorang sehingga ia dapat
disebut berkepribadian muslim, yaitu :
1.
Dan sesungguhnya kamu benar-benar memiliki akhlak yang agung. (QS. alQalam [68]:4).
4. Mutsaqqoful Fikri (wawasan yg luas)
Mutsaqqoful fikriwajib dipunyai oleh pribadi muslim. Karena itu salah satu sifat
Rasulullah SAW adalah fatonah (cerdas). Di dalam Islam, tidak ada satupun
perbuatan yang harus kita lakukan, kecuali harus dimulai dengan aktifitas berfikir.
Karenanya seorang muslim harus memiliki wawasan keislaman dan keilmuan yang
luas. Untuk mencapai wawasan yg luas maka manusia dituntut utk
mencari/menuntut ilmu, seperti apa yg disabdakan beliau SAW :
Menuntut ilmu wajib hukumnya bagi setiap muslim.(Muttafaqun alaihi)
Dan menuntut ilmu yg paling baik adalah melalui majelis2 ilmu spt yg digambarkan
ALLAH SWT dlm firman-Nya:
Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: Berlapanglapanglah dalam majlis, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: Berdirilah kamu, maka
berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.(QS. al-Mujadilaah [58]:
11).
Oleh karena itu ALLAH SWT mempertanyakan kepada kita tentang tingkatan
intelektualitas seseorang, sebagaimana firman-Nya yang artinya: Katakanlah:
samakah orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui?,
sesungguhnya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.
(QS. az-Zumar [39]:9).
5. Qowiyyul Jismi (jasmani yg kuat)
Seorang muslim haruslah memiliki daya tahan tubuh sehingga dapat melaksanakan
ajaran Islam secara optimal dengan fisiknya yang kuat. Shalat, puasa, zakat dan
haji merupakan amalan di dalam Islam yang harus dilaksanakan dengan kondisi
fisik yang sehat dan kuat. Apalagi berjihad di jalan Allah dan bentuk-bentuk
perjuangan lainnya.Oleh karena itu, kesehatan jasmani harus mendapat perhatian
seorang muslim dan pencegahan dari penyakit jauh lebih utama daripada
pengobatan. Meskipun demikian, sakit tetap kita anggap sebagai sesuatu yang
wajar bila hal itu kadang-kadang terjadi. Namun jangan sampai seorang muslim
sakit-sakitan. Bahkan Rasulullah SAW menekankan pentingnya kekuatan jasmani
seorang muslim spt sabda beliau yang artinya:Mukmin yang kuat lebih aku
cintai daripada mukmin yang lemah. (HR. Muslim).
Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami, benar- benar akan
Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. dan Sesungguhnya Allah benarbenar beserta orang-orang yang berbuat baik. QS. Al Ankabut : 69. Allahu Alam
Demikianlah dakwah yang dapat saya sampaikan pada kesempatan kali ini, Mudahmudahan berkenan di hati para teman-teman sekalian. Terima kasih atas segala
perhatiannya dan mohon maaf atas segala kekuarangan dan kekhilafannya. Mari kita
menutup dakwah hari ini dengan membaca doa:
Robbana Aatina Fid Dunyaa Hasanah, Wa fil aakhiroti hasanah, waqinaa adzaban
naar.
Subhaanaka allahuma wabihamdika asyhadu al laa ilaaha ila anta astaghfiruka wa
atuubu ilaika
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.