MIKROBIOLOGI
DI SUSUN OLEH :
DERMATOMUSCULOSKELETAL SYSTEM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNISBA
2016
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI 2
KATA PENGANTAR
PENDAHULUAN 1 4
PRAKTIKUM 1
PENDAHULUAN 2 ............................................................................................................................10
PRAKTIKUM 2 ..................................................................................................................................11
LAMPIRAN 14
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan pada Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Lab Act (mikrobiologi) Dermatomuskuloskeletal.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan laporan ini, dokter, tutor, pembimbing, dosen, dan rekan-rekan kelompok kami atas
kerjasamanya sehingga laporan ini dapat diselesaikan dengan baik.
Kami sadar dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat kekurangan, oleh karena itu
kami dengan kerendahan hati meminta maaf. Kritik dan saran sangat kami harapkan. Semoga laporan
ini dapat menambah pengetahuan luhur demi cita-cita kami dan diterima baik untuk memenuhi
kewajiban akademik kami.
Penyusun
PENDAHULUAN 1
Pada tahap pertama bakteri membentuk filamen aksial. Pembentukan filamen aksial
Pembentukan septum asimetris, menghasilkan sel induk dan calon sel pra-spora.
Masing-masing sel menerima DNA anakan. Selanjutnya terjadi fagositosis sel praspora oleh
sel induk, sehingga sel praspora menjadi bentukan yang disebut protoplas.
3)
5)
pengambilan kalsium. Dua komponen ini merupakan karakteristik resistensi dan dormansi
endospora.
Tahap terakhir adalah pelepasan spora. Terjadi lisis sel induk, sehingga spora yang telah
matang keluar. Tidak ada aktivitas metabolic yang terjadi sampai spora siap untuk melakukan
germinasi. Proses sporulasi ini biasanya berlangsung sekitar 15 jam.
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 1
PEWARNAAN BAKTERI TAHAN ASAM
5
I. Tujuan :
1. Mahasiswa memahami tentang endospora.
2. Mahasiswa mampu melakukan pewarnaan endospora maggunakan teknik
schafer-fultonmethod.
3. Mahasiswa mampu memahami setiap tahpan saat melakukan praktikum.
4. Mampu mengidentifikasi endospora
5. Mampu mengetahuhi morfologi endospora.
II.
Persiapan
A. Alat
Alat yang digunakan dalam melakukan kegiatan lab ini adalah sebagai berikut:
1. Mikroskop
2. Object glass
3. Spirtus (bunsen)
4. Korek api
5. Kertas (untuk menutupi objek glass)
6. Ember
7. Hand gloves
8. Penjepit kayu
9. Ose
10. Kompor listrik (pemanas)
11. Bak pewarnaan
12. Jembatan pewarnaan
13. Water bath
B. Bahan
1. Malachit green stain (0.5%)
2. Safranin counterstain (2.5%)
3. Aquades
4. Minyak immersi
5. Biakan bakteri
III.
5. Diambil biakan bakteri sebanyak 2-3 oase, kemudian smear di atas object glass
kemudian hangatkan
IV.
HASIL
Objek glass yang telah diwarnai di amati di bawah mikroskop dengan pembesaran
100 x. Terlihat Adanya bakteri berwarna kemrahan dengan endospora berwarna
kehijauan.
PENDAULUAN II
Bakteri tahan asam adalah bakteri yang pada pengecatan Ziehl-Neelsen (ZN) tetap
mengikat warna pertama, tidak luntur oleh asam dan alkohol, sehingga tidak mampu
mengikat warna kedua. Bakteri tersebut ketika diamati dibawah mikroskop tampak berwarna
8
merah dengan warna dasar biru muda. Terdapat lebih dari 50 spesies Mycobacterium, antara
lain banyak yang merupakan saprofit.
Mycobacterium tuberculosis merupakan bakteri tahan asam, berbentuk batang dan bersifat
aerob obligat yang tumbuh lambat dengan waktu generasi 12 jam atau lebih. Mycobacterium
tuberculosis menyebabkan tuberculosis dan merupakan patogen yang berbahaya bagi
manusia. Mycobacterium leprae menyebabkan lepra. Mycobacterium avium-intracellulare
(kompleks M. avian) dan mikobakteria apitik lain yang sering menginfeksi pasien AIDS,
adalah patogen ortunistik pada orang-orang dengan fungsi imun yang terganggu lainnya, dan
kadang-kadang menyebabkan penyakit pada pasien dengan sistem imun yang normal.
PRAKTIKUM II
INTERPRETASI HASIL PEWARNAAN BTA (BAKTERI TAHAN ASAM)
I.
II.
Tujuan :
1. Melihat morfologi dan sifat bakteri tahan asam.
2. Menghitung jumlah bakteri tahan asam pada perlapang pandang.
3. Memgetahui jumlah bakteri tersebut.
4. Diagnosis pada pasien tersebut.
Prinsip Kerja:
9
Dinding bakteri yang tahan asam mempunyai lapisan lilin dan lemak yang
sukar ditembus. Oleh karena pengaruh fenol dan pemanasan maka lapisan lilin dan
lemak itu dapat ditembus carbol fuchsin. Pada waktu pencucian, lapisan lilin dan
lemak yang terbuka akan merapat kembali. Pada pencucian dengan asam alkohol
warna fuchsin tidak dilepas. Sedangkan pada bakteri tidak tahan asam akan luntur dan
mengambil warna biru dari methylen blue. Nanti akan muncul bakteri dari setiap
lapang pandang.
III.
PROSEDUR
1.
2.
3.
4.
IV.
10
LAMPIRAN
11
12
13