Semen Portland
Menurut SNI No. 15-2049 tahun 1994, semen portland adalah semen hidrolis yang
dihasilkan dengan cara menggiling terak semen Portland yang terdiri atas kalsium silikat
yang bersifat hidrolis dan digiling bersama-sama dengan bahan tambahan berupa satu atau
lebih bentuk kristal senyawa yang biasa adalah gypsum (CaSO4.2H2O) dan boleh
ditambahkan bahan tambahan lain.
Menurut SNI No. 15-2049 tahun 1994, semen Portland diklasifikasikan dalam 5 (lima)
jenis sebagai berikut :
CaO
SiO2
Al2O3
Fe2O3
MgO
SO3
62.0
20.5
5.5
3.9
5.3
2.8
% Berat
Oksida
Komposisi
CaO
SiO2
Al2O3
Fe2O3
MgO
SO3
66.0
21.5
5.5
3.9
2.7
% Berat
CaO
SiO2
Al2O3
Fe2O3
MgO
SO3
65
20
0.55
% Berat
CaO
SiO2
Al2O3
Fe2O3
MgO
SO3
63
21
6.5
2.3
% Berat
CaO
SiO2
Al2O3
Fe2O3
MgO
SO3
65
21
6.5
2.3
% Berat
Fly-ash atau abu terbang yang merupakan sisa-sisa pembakaran batu bara, yang
dialirkan dari ruang pembakaran melalui ketel berupa semburan asap, yang telah
digunakan sebagai bahan campuran pada beton.
Menurut ACI Committee 226 dijelaskan bahwa, fly-ash mempunyai butiran yang
cukup halus, yaitu lolos ayakan N0. 325 (45 mili mikron) 5-27%, dengan spesific
gravity antara 2,15-2,8 dan berwarna abu-abu kehitaman. Sifat proses pozzolanic
dari fly-ash mirip dengan bahan pozzolan lainnya. Menurut ASTM C.618 (ASTM,
1995:304) abu terbang (fly-ash) didefinisikan sebagai butiran halus residu
pembakaran batubara atau bubuk batubara. Fly-ash dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu abu terbang yang normal yang dihasilkan dari pembakaran batubara antrasit
atau batubara bitomius dan abu terbang kelas C yang dihasilkan dari batubara jenis
lignite atau subbitumes. Abu terbang kelas C kemungkinan mengandung zat kimia
SiO2 sampai dengan dengan 70%.
Semen instan adalah produk semen yang dapat langsung dipakai. Produk semen
instan dapat digunakan antara lain untuk menangani dinding (plester), konstruksi
lantai, maupun produk khusus seperti (perekat keramik dan bahan lapisan kedap air
dll).
Keunggulan
Kapur tohor, atau dikenal pula dengan nama kimia kalsium oksida (CaO), adalah hasil
pembakaran kapur mentah (kalsium karbonat atau CaCO3) pada suhu kurang lebih 90
derajat Celcius.[5] Jika disiram dengan air, maka kapur tohor akan menghasilkan panas
dan berubah menjadi kapur padam (kalsium hidroksida, CaOH)[6]
Saat kapur tohor disiram dengan air, terjadi reaksi sebagai berikut:
CaO (s) + H2O (l)
Kapur tohor adalah hasil pembakaran batu kapur alam yang komposisinya sebagian besar
merupakan kalsium karbonat (CaCO3) pada temperature diatas 900 derajat Celsius terjadi
proses calsinasi dengan pelepasan gas CO2 hingga tersisa padatan CaO atau bisa juga disebut
quick lime
Kapur padam adalah hasil pemadaman kapur tohor dengan air dan membentuk hidrat
CaO + Air ( H2O )
1. Kapur tohor adalah Hasil pembakaran batu kapur (dengan komposisi yang
sebagian besar merupakan kalsium karbonat) pada suhu tertentu apabila diberi air
secukupnya dapat dipadamkan (dapat bersenyawa membentu khidrat).
2. Kapur padam adalah Hasil Hidrasi kapur tohor dengan air sehingga terbentu
khidrat yang merupakan pembakaran dari batu kapur atau Lime Stone