Posisiku
yang
selama
masa
orientasi
terkenal
galak,
sesungguhnya
~~~~~~~~~~~~~~
Dengan hasil seperti itu, aku cukup merasa sedih dan terpukul. Aku yang sudah
banyak menghabiskan waktuku di UKL, ternyata gagal atas kesempatanku yang
ingin berkontribusi lebih. Kesedihanku pun perlahan sirna, ketika saat itu aku dekat
dengan Rina Pujakesuma. Seolah tahu akan kesedihanku, kak Momo pun mengatur
pertemuan kami berdua setelah aku gagal menjadi ketua UKL. Kesedihanku
perlahan hilang ketika menghabiskan waktuku bersama Rina. Aku pun yang sempat
jauh dari Rina semenjak dia berpacaran, mengetahui bahwa dia sudah putus saat
itu. Kesempatan ini tidak aku lewatkan, dengan mencoba mendekati Rina dengan
serius.
Walaupun hanya dekat beberapa hari, aku sangat gembira saat bersamanya. Dia
mengalihkan kesedihanku dengan sifat ceria yang membuatku jatuh hati padanya.
Walaupun aku sadar dengan sepenuh hati, dia belum tentu suka juga terhadapku.
Tapi pengalih perhatian itu berhasil, kekecewaanku pun berangsur hilang. Aku lebih
fokus untuk dekat dengan Rina dibandingkan memikirkan UKL. Karena pada
dasarnya, setiap manusia butuh motivasi dari luar untuk melakukan sesuatu. Ketika
target yang ada gagal terwujud, sudah sepantasnya aku sebagai seorang manusia,
mengalihkan fokusku ke hal lain, dalam hal ini, Rina Pujakesuma. Karena gagal
menjadi ketua UKL bukanlah sebuah akhir, tapi justru awal perjalananku melakukan
hal yang lebih besar.
~~~~~~~~~~~~
Setelah gagal bersaing dengan Tio saat pemilihan Ketua UKL pada bulan Januari,
aku sempat menghilang dari UKL yang sudah menjadi rumah keduaku di Bandung.
Aku memutuskan untuk menempatkan diriku di oposisi, dan memilih untuk
menghilang dari UKL. Aku bersama Winni merasa UKL sekarang sudah terlalu kaku
untuk kami. Kepemimpinan Badan Pengurus yang sebelumnya, dirasa Winni
memiliki banyak kekurangan dalam hal komunikasi dan kedekatan, sehingga Winni
juga sudah tidak merasakan kenyamanan di UKL. Masa itu, aku dan Winni banyak
menghabiskan waktu bersama, untuk sekedar berbincang dan membahas hal-hal
yang akan kami rindukan setelah kami jauh dari UKL.
Tio, sebagai ketua Badan Pengurus yang baru, harus membentuk Timnya untuk
memimpin UKL dalam satu tahun kedepan. Setiap tahunnya, Wakil ketua dipilih dari
calon ketua yang kalah dalam pemilihan. Sehingga, tahun ini Tio berusaha
merekrutku untuk menjadi wakil ketua mendampinginya di kepengurusan kali ini.
rob, mau jadi wakil ketua gak? ajak Tio
gue gak tertarik, yo. Jawabku
lo tahu sendiri, pas unjuk dengar gue bilang, kalo gue kalah, gue gak mau masuk
BP ujarku
udahlah, bantu-bantu dong disini, UKL butuh lo Rob! ucap Tio
makasih tawarannya, yo. Tapi gue gak tertarik buat masuk BP balasku dengan
menggelengkan kepala
Tio terlihat kecewa dengan penolakan yang kuberikan, meskipun tidak sekecewa
saat dia ditolak wanita. Tapi aku bisa melihat kekecewaan muncul dari wajahnya. Tio
merupakan sosok yang memiliki banyak ide dan ahli sebagai penggagas, dia butuh
seorang wakil yang ahli dalam kemampuan lapangan, hal itu yang Tio lihat ada
pada diriku yang cukup ahli dalam kemampuan lapangan.
Pada akhirnya, Tio memilih Anto sebagai wakilnya. Anto sempat bicara denganku
mengenai keinginanku untuk menjadi wakil ketua.
Rob, beneran gak lo aja yang jadi wakil? Tanya Anto
enggak, gue gak mau masuk BP ujarku dengan wajah yang tegas
gue ditawarin Anto jadi wakil nih, gimana? tanyanya lagi
ya gapapa, bro. sikat aja kesempatannya ujarku
Aku mendukung penuh keputusan Anto untuk menjadi wakil ketua, Anto yang
merupakan sahabat karibku sejak tingkat satu, bukanlah tipe orang yang ingin
menyibukkan dirinya dengan kepemimpinan. Sehingga ketika dia mau menjadi
wakil ketua, aku sebagai sahabatnya mendukung penuh keputusannya.
Waktu pun berlalu dengan cepat, Tio akhirnya berhasil mengumpulkan orang-orang
yang akan masuk kedalam tim luar biasanya untuk memimpin UKL selama setahun
kedepan. Hingga tiba saatnya pelantikan Badan Pengurus Tio yang bertepatan
dengan malam keakraban UKL pada akhir Februari 2014. Pada pelantikan ini, Tio
akan
mengenalkan
para
Kepala
departemen
dan
ketua
divisi
yang
akan
ketua sebelumnya untuk mengadakan acara ini. Amanda dan Hari tidak bergeming
dengan tawaran terbuka Tio kali ini. Menurutku itu adalah hal yang wajar, Amanda
sudah disibukkan dengan kegiatannya di jurusan, dan Hari akan menjadi badan
pengurus di Himpunan jurusannya. Sehingga kegiatan UKL ini menurut kami, sudah
sepantasnya diemban oleh angkatan 2012, sebagai penerus UKL.
~~~~~~~~~~~~~~~~
Kepemimpinan Tio pun dimulai setelah peresmian badan pengurusnya, yaitu saat
malam keakraban UKL yang diadakan tepat setelah acara angkatan kami.