Anda di halaman 1dari 4

Amanda Kartikasari, Sang Wanita Misterius

-RobinPertengahan Juli 2011, Aku melanjutkan pendidikan di salah satu perguruan tinggi di
kota Bandung. Setelah lulus lewat tes SNMPTN tertulis, Aku pun mendatangi kota
Bandung yang akan menjadi tempat tinggal keduaku setelah Lampung. Di Bandung,
Aku pun tinggal di sebuah tempat kos dengan ukuran kamar 3m x 3m.kosan
tersebut berukuran kecil, dengan kamar mandi luar. Kosan ini pun terbilang padat
karena terdapat 88 kamar di dalamnya dengan ukuran yang serupa. Kosan ini tidak
terlihat begitu besar dari depan, tapi baru akan terlihat besar ketika masuk
kedalam.
Aku tinggal di kosan ini bersama dua orang lain nya, Gio dan Anto. Gio, awal nya
seniorku di SMP dan SMA, namun berakhir menjadi teman sesama mahasiswa baru
dan tinggal di kosan yang sama. Anto, seorang keturunan Tionghoa. Anto
merupakan pesaingku untuk masuk fakultas sama yang berasal dari Lampung.
Namun ternyata takdir berkata lain, kami di jodohkan untuk bisa masuk ke fakultas
yang sama. Dan seolah berjodoh, hanya kami berdua yang masuk fakultas tersebut
dari Lampung pada tahun itu.
Aku dan Gio sudah memutuskan untuk tinggal di kosan itu sejak awal sebelum
daftar ulang, sementara Anto baru bertemu dengan kami ketika perjalanan menuju
Bandung. Jadi ketika kami bercanda dengan Anto, kami biasa menggunakan
candaan kayak baru kenal di kapal aja. Ya karena kami benar benar baru kenalan
di kapal.
Di kosan itu, aku harus menunggu kamar yang akan ku tempati kosong, sehingga
aku dan Gio masih harus tidur sekamar. Jangan diartikan negatif, kami hanya akan
sekamar satu bulan, menunggu kamar yang akan kutempati kosong. Sementara,
Anto pun masih harus menunggu kamar kosong lain nya karena dia memutuskan
untuk masuk ke kosan yang sama dengan kami. Pada Akhirnya, Aku, Anto, dan Gio
pun tidur sekamar. Sekali lagi aku ingatkan jangan berfikiran negatif ya!
Gio adalah seorang pemain basket saat SMA, ya dia memiliki tinggi sekitar 180cm.
Sementara, Anto pun memiliki tinggi yang relatif sama, 180cm. Aku yang pada saat

itu masih sangat kecil (aku berumur belum genap 16 tahun), dengan tinggi 160cm.
Aku harus tidur bertiga dengan dua orang yang tinggi nya cukup membuat aku
terlihat seperti anak kecil. Kamar sekecil itu sangat sempit untuk 2 orang berukuran
seperti mereka, ditambah dengan ku, itu merupakan ruangan tersempit yang
pernah kutiduri selama ini.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Hari pertama aku di Bandung, aku bersama Gio dan Anto, mengunjungi Kampus. Di
kampus, kami mengunjungi pusat kegiatan mahasiswa di bagian utara kampus. Hari
itu aku mengenal banyak orang, sesama mahasiswa baru yang berasal dari
Lampung, yang kebetulan mengunjungi Sekretariat kegiatan mahasiswa Lampung
disana.
Aku merasa kebersamaan yang sangat erat di sana, orang-orang yang baru
pertama di kenal namun sudah sangat akrab dan ramah terhadap sesama. Banyak
nya perbedaan dapat disatukan karena satu persamaan, persamaan sama sama
berasal dari Lampung. Sesama anak perantauan pun menjadi dekat dan merasa
memiliki rumah yang sama, rumah pertama di Bandung.
Waktu cepat berlalu ketika menjelajahi Bandung, dua minggu awal di bandung
kugunakan sebagai waktu bermain dan menjelajah bandung. Berkumpul bersama
teman-teman satu daerah cukup menghabiskan waktuku. Tidak masalah bagiku,
cukup menyenangkan bercengkrama bersama mereka, bersenang-senang karena
belum ada beban kuliah yang belum dimulai.
Tanggal 1-5 agustus, masa orientasi di kampus pun dimulai. Lima hari pun terasa
sangat cepat ketika menjalani sesuatu yang baru dan menarik. Kegiatan orientasi
tersebut ditutup di hari sabtu tanggal 6 agustus, di hari tersebut kami para
mahasiswa baru dipersilahkan untuk mendaftar di unit-unit kegiatan yang ada di
kampus. Aku sendiri mendaftarkan diri di Unit kegiatan Lampung dan Persatuan
Sepakbola. Hari itu aku mencoba mengelilingi kampus yang sudah dirubah menjadi
tempat festival. Tidak banyak yang bisa aku ceritakan pada hari itu, yang kuingat
adalah lautan manusia dan berbagai penampilan yang disediakan oleh para unit
kegiatan mahasiswa untuk menarik minat para mahasiswa baru untuk mendaftar
atau sekedar datang ke stand mereka.

Hari yang panjang itupun selesai, secara resmi aku pun menjadi mahasiswa. Ya,
maha-siswa. Selamat datang di dunia perkuliahan!

~~~~~~~~~~~~~~~~~
Tanggal 7 Agustus yang kurencanakan untuk bersantai sekaligus mempersiapkan
diri untuk menjalani perkuliahan, justru digunakan untuk kumpul perdana unit
kegiatan lampung. Aku, Gio, dan Anto pergi bersama menuju kampus tepatnya
sekretariat kegiatan mahasiswa lampung. Disana sudah berkumpul banyak orang,
para mahasiswa baru yang mendaftar masuk ke Unit Kegiatan Lampung
(selanjutnya disingkat UKL).
Setelah berbincang beberapa saat, aku melihat seorang wanita berkacamata yang
menggunakan baju berwarna kuning yang cukup mencolok. Wanita tersebut belum
pernah kulihat sebelumnya, bertubuh mungil dengan senyuman manis diwajahnya.
Aku mencoba bertanya kepada Gio mengenai wanita tersebut, namun Gio pun tidak
mengetahui siapa gerangan nama dan asal usul dari wanita tersebut. Aku pun
penasaran namun rasa penasaran itu pun aku simpan untuk sejenak, waktu
berkumpul untuk penjelasan UKL pun tiba.
Seorang kakak berkacamata bernama Muel, ditemani dengan kakak berbaju batik
bernama Udin, memberi penjelasan kepada kami para mahasiswa baru tentang
kegiatan apa yang akan kita lakukan hari ini. Kami pun diajak menuju Asrama
Mahasiswa Lampung di dekat kampus, disana tempat dimana acara utama masa
orientasi ini berada. Perjalanan ditempuh dengan jalan kaki dengan waktu tidak
sampai 10 menit.
Disepanjang perjalanan, aku mencoba bercengkrama dengan beberapa teman yang
berasal dari satu sekolah saat di Lampung. Aku pun mencoba mencari tahu siapa
gerangan wanita berbaju kuning yang aku lihat saat di sekretariat UKL tadi. Namun,
dari semua teman yang aku tanyakan, tidak ada satupun yang mengetahui identitas
dari wanita tersebut.
~~~~~~~~~~~~~

Acara pengenalan mahasiswa baru yang mendaftar di UKL pun dimulai. Disitu kami
memperkenalkan diri masing masing dengan menyebutkan nama, asal sekolah,
fakultas, dan alasan masuk UKL. Rasa penasaranku pun terjawab saat itu, Wanita
misterius berbaju kuning tersebut bernama Amanda Kartikasari. Ia berasal dari
SMAN 1 Cibinong, namun tinggal di Kota Metro. Ia kuliah di Fakultas kebumian,
fakultas yang berbeda denganku walaupun satu rumpun. Jadi walaupun asal SMA
dari luar daerah Lampung, namun dia tetap tertarik masuk UKL karena disitu
terdapat banyak mahasiswa yang berasal dari Lampung.
Hari itu pun menandai pertama kalinya aku mengenal wanita bernama Amanda
Kartikasari, wanita berhati lembut dan baik hati. Wanita yang nantinya akan
menjadi cerita cinta pertamaku di kampus.
Kita kembali ke asrama, pertemuan di Asrama Lampung itu pun diakhiri dengan
pemilihan ketua angkatan untuk memimpin para mahasiswa baru yang mendaftar
UKL untuk menjalani masa orientasi di UKL selama beberapa waktu kedepan. Teman
sekelasku saat SMA, hari pun terpilih menjadi Ketua Angkatan pada saat itu. Acara
itu pun selesai dan kami pun pulang menuju kos masing masing, di perjalanan
pulang bersama Anto dan Gio, aku masih teringat akan Amanda, si misterius itu
membuat ku cukup tertarik untuk mengenalnya lebih jauh.

Anda mungkin juga menyukai