Operasi (OK)
Posted onJanuari 19, 2014Authoradmin
sumber : drive.google.com !
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penggunaan anestesi, sedasi, dan intervensi bedah adalah proses yang umum dan
kompleks di rumah sakit. Tindakan-tindakan ini membutuhkan asesmen pasien yang
lengkap dan komprehensif, perencanaan asuhan yang terintegrasi, monitoring pasien
yang berkesinambungan dan kriteria transfer untuk pelayanan berkelanjutan,
rehabilitasi, akhirnya transfer maupun pemulangan (discharge).
Pelayanan bedah di Instalasi Kamar Operasi RS WARAS WIRIS harus terencana dan
terdokumentasikan berdasarkan hasil assesmen. Karena tindakan pembedahan
membawa risiko dengan tingkatan tinggi, maka penggunaannya haruslah direncanakan
secara seksama. Asesmen pasien adalah dasar untuk memilih prosedur yang tepat.
Assesmen memberikan informasi penting terhadap pemilihan prosedur yang tepat dan
waktu yang optimal, terlaksananya prosedur secara yang aman, menginterpretasikan
temuan dalam monitoring pasien. Pemilihan prosedur tergantung pada riwayat pasien,
status fisik, dan data diagnostik termasuk risiko dan manfaat prosedur bagi pasien.
Pemilihan prosedur mempertimbangkan informasi dari asesmen saat masuk rawat inap,
tes diagnostik, dan sumber lain yang tersedia.
Proses asesmen dapat dijalankan dalam kerangka waktu yang lebih singkat bilamana
pasien secara darurat membutuhkan pembedahan. Hal lain yang perlu diperhatikan
adalah edukasi dan diskusi dengan pasien dan keluarganya atau orang yang
berwenang membuat keputusan bagi pasien. Pasien dan keluarga atau para pembuat
keputusan menerima informasi yang adekuat untuk berpartisipasi dalam keputusan
pemberian pelayanan dan memberikan persetujuan (informed consent) yang berisi
risiko dari prosedur yang direncanakan, manfaat prosedur yang direncanakan,
komplikasi yang potensial terjadi, alternatif tindakan pembedahan dan nonbedah yang
tersedia untuk merawat.
B. Ruang Lingkup
C. Batasan Operasional
1. Bedah
Pembedahan merupakan cabang dari ilmu medis yang ikut berperan terhadap
kesembuhan dari luka atau penyakit melalui prosedur manual atau melalui operasi
dengan tangan. Hal ini memiliki sinonim yang sama dengan kata Chirurgia (dibaca: KIRUR-JIA). Dalam bahasa Yunani Cheir artinya tangan; dan ergon artinya kerja.
Bedah atau operasi merupakan tindakan pembedahan cara dokter untuk mengobati
kondisi yang sulit atau tidak mungkin disembuhkan hanya dengan obat-obatan
sederhana (Potter, 2006)
Perkembangan baru juga terjadi pada pengaturan tempat untuk dilaksanakan prosedur
operasi. Bedah sehari (ambulatory surgery), kadangkala disebut pembedahan tanpa
rawat inap (outpatient surgery) atau pembedahan sehari (one-day surgery).
2. Jenis Pembedahan
A. Bedah Minor
Bedah minor merupakan pembedahan dimana secara relatif dilakukan secara
sederhana, tidak memiliki risiko terhadap nyawa pasien dan tidak memerlukan bantuan
asisten untuk melakukannya, seperti: membuka abses superficial, pembersihan luka,
inokulasi, superfisial neuroktomi dan tenotomi
B. Bedah Mayor
Bedah mayor merupakan pembedahan dimana secara relatif lebih sulit untuk dilakukan
daripada pembedahan minor, membutuhkan waktu, melibatkan risiko terhadap nyawa
pasien, dan memerlukan bantuan asisten, seperti: bedah caesar, mammektomi, bedah
torak, bedah otak.
C. Bedah Antiseptik
Bedah antiseptik merupakan pembedahan yang berhubungan terhadap penggunaan
agen antiseptik untuk mengontrol kontaminasi bakterial.
D. Bedah konservatif
Bedah konservatif merupakan pembedahan dimana dilakukan berbagai cara untuk
melakukan perbaikan terhadap bagian tubuh yang diasumsikan tidak dapat mengalami
perbaikan, daripada melakukan amputasi, seperti: koreksi dan imobilisasi dari fraktur
pada kaki daripada melakukan amputasi terhadap kaki.
E. Bedah Radikal
Bedah radikal merupakan pembedahan dimana akar penyebab atau sumber dari
penyakit tersebut dibuang, seperti: pembedahan radikal untuk neoplasma, pembedahan
radikal untuk hernia.
F. Pembedahan Rekonstruktif
Pembedahan rekonstruktif merupakan pembedahan yang dilakukan untuk melakukan
koreksi terhadap pembedahan yang telah dilakukan pada deformitas atau malformasi,
seperti: pembedahan terhadap langit-langit mulut yang terbelah, tendon yang
mengalami kontraksi.
G. Bedah Plastik
Bedah plastik merupakan pembedahan dimana dilakukan untuk memperbaiki defek
atau deformitas, baik dengan jaringan setempat atau dengan transfer jaringan dari
bagian tubuh lainnya.
3. Sifat Operasi:
A. Bedah Elektif
Bedah elektif merupakan pembedahan dimana dapat dilakukan penundaan tanpa
membahayakan nyawa pasien.
B. Bedah Emergensi
Bedah emergensi merupakan pembedahan yang dilakukan dalam keadaan sangat
mendadak untuk menghindari komplikasi lanjut dari proses penyakit atau untuk
menyelamatkan jiwa pasien.
D. Landasan Hukum
Penyelenggaraan pelayanan Instalasi Kamar Operasi Rumah Sakit WARAS WIRIS
sesuai dengan:
B. Distribusi Ketenagaan
Dalam pelayanan bedah perlu menyediakan sumber daya manusia yang kompeten,
cekatan dan mempunyai kemampuan sesuai dengan perkembangan teknologi
sehingga dapat memberikan pelayanan yang optimal, efektif, dan efisien. Atas dasar
tersebut di atas, maka perlu kiranya menyediakan, mempersiapkan dan
mendayagunakan sumber-sumber yang ada. Untuk menunjang pelayanan bedah di
instalasi kamar operasi, maka dibutuhkan tenaga dokter, perawat yang mempunyai
pengalaman, keterampilan dan pengetahuan yang sesuai.
C. Pengaturan Dinas
Pengaturan jaga atau jadwal dinas adalah pengaturan tugas pelayanan bagi perawat
untuk melaksanakan tugas pelayanan di instalasi kamar operasi sehingga semua
kegiatan pelayanan bedah dapat terkoordinir dengan baik. Pengaturan dinas dibuat 4
shift dalam 24 jam yaitu:
Dinas Pagi Jam 07.00 sampai dengan Jam 14.00.
Dinas Pagi Jam 10.00 sampai dengan Jam 17.00
Dinas Sore Jam 14.00 sampai dengan Jam 21.00.
Dinas Malam Jam 21.00 sampai dengan Jam 07.00.
On Call Jam 21.00 sampai dengan 07.00
A. Denah Ruangan
.
Gambar 3.1 Denah Instalasi Kamar Operasi
B. Standar Fasilitas
Pembatasan :
1. Zona 1
Pakaian dari luar Instalasi Kamar Operasi boleh dipakai.
2. Zona 2
Pakaian luar Instalasi Kamar Operasi masih boleh dipakai.
3. Zona 3
Petugas Instalasi Kamar Operasi wajib menggunakan pakaian khusus
4. Zona 4
Tim Instalasi Kamar Operasi wajib memakai jas operasi.
Prinsip-prinsip fasilitas yang harus dipenuhi di kamar operasi antara lain:
Daerah aseptik merupakan daerah kamar bedah sendiri yang hanya bisa dimasuki oleh
orang yang langsung ada hubungan dengan kegiatan pembedahan, umumnya daerah
yang harus dijaga kesucihamaannya. Daerah aseptik dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
Daerah aseptik 0, yaitu lapangan operasi, daerah tempat dilakukannya pembedahan.
Daerah aseptik 1, yaitu daerah memakai gaun operasi, tempat duk atau kain steril,
tempat instrumen dan tempat perawat instrumen mengatur dan mempersiapkan alat.
Daerah aseptik 2, yaitu tempat mencuci tangan, koridor penderita masuk.
c. Bagian-bagian Kamar Operasi
Kamar operasi terdiri dari beberapa ruang, baik itu di dalam kamar operasi maupun di
lingkungan kamar operasi:
1. Ruang Penerimaan Pasien
Ruang Penerimaan Pasien adalah ruang serah terima pre operasi Instalasi Kamar
Operasi yang dilengkapi dengan brankar, lemari tempat pakaian Instalasi Kamar
Operasi bagi pasien yang akan menjalani operasi, dilengkapi ruang ganti
pasien One Day Care (ODC), lemari terkunci untuk penyimpanan pakaian dan barang
berharga milik pasien.
2. Ruang Induksi dan Premedikasi
Ruang induksi dan premedikasi adalah ruang dimana pasien dari ruang penerimaan
dibawa ke ruang induksi untuk dilakukan premedikasi, tersedia oksigen sentral.
3. Ruang Operasi I
Ruang operasi I dilengkapi meja operasi (datar, head up-head down, tilt kiri-kanan,
duduk atau setengah duduk, V atau V terbalik) secara manual. Ruang operasi I
dilengkapi lampu operasi yang mampu menerangi bagian-bagian operasi,
menggunakan oksigen sentral, suction sentral, mesin anestesi, monitor pasien,
tersedianya alat kesehatan dan obat-obatan dan jenis cairan yang bisa memenuhi
kebutuhan operasi, yang tersedia dalam troli. Kamar Operasi I digunakan untuk operasi
biasa.
4. Ruang Operasi II
Ruang operasi II dilengkapi meja operasi (datar, head up-head down, tilt kiri-kanan,
duduk atau setengah duduk, V atau V terbalik) secara manual. Ruang Operasi II
dilengkapi dengan lampu operasi yang mampu menerangi bagian-bagian operasi.
Mesin anestesi dilengkapi dengan tabung penampung gas anestesi (merek Penlon),
monitor EKG yang bisa terlihat tekanan darah, rekaman jantung, nadi, saturasi oksigen,
AC sentral, Suction, oksigen sentral, alat kauter (Alsa bisa dipakai untuk TUR, bisa
dipakai untuk Bifolar), tersedianya alat kesehatan dan obat-obatan, dan jenis cairan
yang bisa memenuhi kebutuhan operasi, yang tersedia dalam troli.
5. Ruang Operasi III
Ruang operasi III digunakan untuk operasi yang bersifat bersih, yang dilengkapi dengan
meja operasi yang bisa dimodifikasi beberapa posisi (datar, head up-head down, tilt kirikanan, duduk) secara manual. Ruang Operasi III dilengkapi lampu operasi yang mampu
menerangi bagian-bagian operasi.Dilengkapi dengan mesin anestesi, monitor ECG
yang bisa terlihat tekanan darah, rekaman jantung, nadi, saturasi oksigen, AC sentral,
oksigen sentral, suction sentral, alat kauter, tersedianya alat kesehatan dan obatobatan, dan jenis cairan yang bisa memenuhi kebutuhan operasi, yang tersedia dalam
troli.
6. Ruang Operasi IV
Ruang operasi IV digunakan untuk operasi yang bersifat bersih, yang dilengkapi
dengan meja operasi yang bisa dimodifikasi beberapa posisi (datar, head up-head
down, tilt kiri-kanan, duduk) secara manual.
Ruang operasi IV dilapisi dengan Pb yang berguna untuk mengurangi radiasi (khusus
penggunaan CArm), dilengkapi lampu operasi yang mampu menerangi bagian- bagian
operasi, mesin anestesi, monitor EKG yang bisa terlihat tekanan darah, rekaman
jantung, nadi, saturasi oksigen, AC sentral, oksigen sentral, suction sentral alat kauter,
tersedianya alat kesehatan dan obat-obatan, dan jenis cairan yang bisa memenuhi
kebutuhan operasi, yang tersedia dalam troli.
7. Ruang Operasi V
Ruang operasi V digunakan untuk operasi yang bersifat bersih, yang dilengkapi dengan
meja operasi yang bisa dimodifikasi beberapa posisi (datar, head up-head down, tilt kirikanan, duduk) menggunakan alat remote, meja operasi bisa dimodifikasi dengan traksi
ortopedi. Ruang Operasi V dilapisi dengan Pb yang berguna untuk mengurangi radiasi
(khusus penggunaan CArm), dilengkapi lampu operasi yang mampu menerangi
bagian-bagian operasi, mesin anestesi, monitor EKG yang bisa terlihat tekanan darah,
rekaman jantung, nadi, saturasi oksigen, AC sentral, oksigen sentral, suction sentral,
alat kauter, alat kesehatan dan obat-obatan, dan jenis cairan yang bisa memenuhi
kebutuhan operasi, yang tersedia dalam troli, monitor untuk bisa melihat tindakan
operasi di ruang istirahat dokter.
8. Ruang Penyimpan Alat Steril
a. Lemari linen dan instrumen steril
Tersedia lemari untuk penyimpanan alat instrumen dan linen sudah steril terbungkus
yang siap pakai disimpan di lemari masing-masing.
b. Lemari linen non steril
Tersedia juga lemari untuk penyimpanan linen biasa, seperti baju petugas instalasi
kamar operasi, stik laken, selimut dan untuk kebutuhan linen lainnya.
9. Ruang Penyimpanan Alat Kesehatan
Tersedia lemari untuk penyimpanan alat kesehatan, sesuai jumlah inventaris.
10. Ruang Penyimpanan Obat dan Alat Anestesi
Tersedia lemari untuk menyimpan obat dan alat kesehatan anestesi yang terkunci,
kulkas untuk menyimpan obat yang memerlukan suhu tertentu.
11. Ruang Sadar Pulih atau Recovery Room
Ruang sadar pulih adalah ruang dimana pasien setelah operasi dibawa ke ruang sadar
pulih untuk diobservasi sekitar 2 jam. Ruang sadar pulih dilengkapi dengan 6 buah
tempat tidur (standar dengan hek pengaman), oksigen sentral, suction sentral, monitor
pasien 6 set, persediaan cairan infus, meja tulis, dan alat-alat untuk keperluan
administrasi. Di ruang sadar pulih terdapat sebuah komputer untuk urusan administrasi.
Di ruang ini juga tersedia spool hoek, toilet. Di ruang sadar pulih ini serah terima pasien
dari instalasi kamar operasi dengan perawat ruang inap (pasien kembali ke ruangan).
12. Ruang Pertemuan
Ruang pertemuan ini digunakan untuk pertemuan. Di ruang ini tersedia meja, kursi dan
dilengkapi dengan gambar kerangka anatomi tulang manusia, lemari buku untuk
menyimpan buku-buku.
13. Ruang Istirahat
Tersedia tempat tidur atau istirahat
14. Ruang Makan
Ruang ini digunakan untuk ruang santai sekalian ruang makan, dilengkapi dengan kursi
meja makan, sofa, televisi, kulkas, dispenser, lemari untuk menyimpan alat-alat makan,
dan lainnya.
15. Ruang Ganti Wanita
Ruang ini digunakan khusus untuk wanita ganti pakaian, dengan pakaian instalasi
kamar operasi. Di ruang ini terdapat lemari pakaian gantung, lemari pakaian dan
persediaan pakaian bersih instalasi kamar operasi, dan loker yang terkunci.
16. Ruang Ganti Pria
Ruang ini digunakan khusus untuk pria ganti pakaian. Di ruang ini terdapat lemari
pakaian gantung, lemari tempat penyimpanan pakaian bersih instalasi kamar operasi
dan loker yang terkunci.
17. Kamar Mandi
Tersedia Shower untuk mandi, closet duduk.
18. Ruang Kepala Instalasi Kamar Operasi
Tersedia kursi meja, lemari kecil.
19. Ruang Kepala Urusan Pelayanan Perawatan
Tersedia kursi meja, ada lemari untuk penyimpanan dokumen atau arsip-arsip, buku.
d. Instrumen
Tabel 3.1 Daftar Instrumen Instalasi Kamar Operasi
No
Nama Alat
Jumlah
Keterangan
Set Dasar I
1 Set
Set Dasar II
1 Set
1 Set
1 Set
Set Dasar IV
Set Dasar V
1 Set
Set Dasar VI
1 Set
caesar, Apendiktomi.
7
2 Set
1 Set
1 Set
10
Set Ortopedi
1 Set
11
Set Struma
1 Set
12
Set Tonsilektomi
1 Set
13
Set Pediatri I
1 Set
14
Set Pediatri II
1 Set
15
Set Plastik I
1 Set
16
Set Plastik II
1 Set
17
Set Trepanasi
1 Set
18
Set Onkologi
1 Set
19
Set Neurologi
1 Set
20
Set Kuretase
1 Set
21
2 Set
22
4 Set
23
1 Set
24
2 Set
25
Set Histerektomi
2 Set
26
Set Tambahan
1 Set
27
Set Spinal
16 Set
28
15 Set
29
6 Set
30
Set Kocker
1 Set
31
1 Set
32
Liposuction
1 Set
33
Buka Gip
1 Set
Nama Alat
Jumlah
Hak Tajam
Gunting Kasar
Metzemburm
Handvad Mes No 3
Handvad Mes No 4
10
Kocker Bengkok 16 Cm
11
Kocker Lurus
12
Desinfeksi Klem
13
14
Doek Klem
15
Masquito Bengkok 12 cm
16
Masquito Luruus 12 cm
17
Naldvoeder
18
19
Pean Bengkok 16 cm
20
Peritonium Klem
21
22
23
24
25
Still Depper
26
Tong Spatel
27
Ujung Suction
28
Back Kock
29
Sonde Beralur
30
Sonde Wire
31
Masquito panjang 21 cm
32
Elis Klem
Jumlah Instrumen
64
No
Nama Alat
Jumlah
Hak Tajam
Back Kock
Doek Klem
Gunting Kasar
Metzemburm
Handvadmes No 3
Handvadmes No 4
10
Kocker Bengkok 16 Cm
11
Kocker Lurus
12
Desinfeksi Klem
13
14
15
16
Masquito Bengkok 12 cm
17
Masquito Lurus 12 cm
18
Onderbending Klen
19
Pean Bengkok 16 cm
20
Peritonium Klem
21
22
23
24
25
Still Depper
26
Ujung Suction
27
Masquito Panjang 21 cm
28
Elis Klem
29
Sonde Beralur
30
Sonde Wire
31
Naldvoeder
32
Gunting Jaringan
Jumlah Instrumen
63
Tabel 3.4 Daftar Instrumen Set Dasar III Khusus Ortopedi Instalasi Kamar Operasi
No
Nama Alat
Jumlah
Doek Klem
Gunting Kasar
Metzemburm 20 Cm
Handvadmes No 3
Handvadmes No 4
10
Kocker Bengkok 16 Cm
11
Kocker Lurus
12
Desinfeksi Klem
13
14
15
Masquito Bengkok 12 Cm
16
Masquito Lurus 12 Cm
17
Onderbending Klen
18
Pean Bengkok 16 cm
29
20
21
22
23
Still Depper
26
Ujung Suction
25
Masquito Panjang 21 cm
26
27
Tong Spatel
28
Naldvoeder
Jumlah Instrumen
53
No
Nama Alat
Jumlah
Hak Tajam
Metzemburm 20 Cm
Gunting Kasar 19 Cm
Handvadmes No 3
Handvadmes No 4
10
Desinfeksi Klem
11
12
Klem Bengkok 16 cm
13
Masquito Bengkok 12 cm
14
Masquito Lurus 12 cm
15
Kocker Bengkok 16 cm
16
Kocker Lurus 16 cm
17
18
19
20
21
KropcSonde
22
Ujung Suction
23
Masquito Panjang 21 cm
24
Doek Klem
25
Back Kock
26
Naldvoeder 20 cm
27
Naldvoeder 18 cm
28
Naldvoeder 14 cm
29
30
Peritonium Klem
31
Still Depper
32
Elis Klem 19 cm
Jumlah Instrumen
62
Nama Alat
Jumlah
Hak Tajam
Gunting Kasar
Metzemburm 20 cm
Klem Appendik
Onderbending Klem
10
Handvadmes No 3
11
Handvadmes No 4
12
Desinfeksi Klem
13
Kocker Bengkok 16 cm
14
Klem Bengkok 16 cm
15
Masquito Bengkok 12 cm
16
Masquito Lurus 12 cm
17
Kocker Lurus 16 cm
18
19
20
21
22
Doek Klem
23
Ujung Suction
24
Still Depper
25
Elis Klem
26
Peritonium Klem
27
Naldvoeder 18 cm biasa
28
Naldvoeder 15 cm
29
Back Kock 21 cm
30
Masquito Bengkok 21 cm
31
Back Kock 21 cm
Jumlah Instrumen
60
Nama Alat
Jumlah
Hak Tajam
Gunting Kasar
Metzemburm 20 cm
Klem Musqito 20 cm
Onderbending Klem 16 cm
10
Handvadmes No 3
11
Handvadmes No 4
12
Desinfeksi Klem
13
Kocker Bengkok 16 cm
14
Klem Bengkok 16 cm
15
Masquito Bengkok 12 cm
16
Masquito Lurus 12 cm
17
Kocker Lurus 14 cm
18
19
20
21
22
Doek Klem
23
Ujung Suction
24
Still Depper 20 cm
25
Elis Klem
26
Peritonium Klem
27
Naldvoeder 18 cm
28
Naldvoeder 14 cm
29
Hak Ginjal
Jumlah Instrumen
60
Nama Alat
Jumlah
Hak Tajam
Desinfeksi Klem
Metzemburm 18 cm
Metzemburm 16 cm
Doek Klem
Onderbending Klem
10
Handvadmes No 3
11
Handvadmes No 4
12
Pean Bengkok 16 cm
12
13
Pean Bengkok 14 cm
10
14
15
Masquito Bengkok 12 cm
16
Masquito Panjang 18 cm
17
Pean Lurus 20 cm
18
Pincet Anatomis
19
20
Pincet Siregis
21
22
Naldvoeder 10 cm
23
Naldvoeder
24
Elis Klem 20 cm
25
Kocker 16 cm
26
Jumlah Instrumen
64
Tabel 3.9 Daftar Instrumen Set Hernia Anak Instalasi Kamar Operasi
No
Nama Alat
Jumlah
Handvad Mes No 3
Gunting Kasar
Metzemburm
Doek Klem
Kocker Bengkok 10 cm
10
Masquito Lurus
11
Masquito Bengkok
12
13
14
15
Desinfeksi Klem
16
Naldvoder
17
Onderbending
18
Krop Sonde
Jumlah Instrumen
37
Tabel 3.10 Daftar Instrumen Set Hernia Dewasa Instalasi Kamar Operasi
No
Nama Alat
Jumlah
Handvad Mes No 3
Handvad Mes No 4
Krop Sonde
Gunting Kasar
Metzemburm
Doek Klem
Kocker Bengkok 14 Cm
10
Masquito Lurus 12 Cm
11
Masquito Bengkok 12 Cm
12
13
14
15
Pean Bengkok 16 Cm
16
Naldvoder
17
Onderbending
18
19
20
Desinfektan Klem
Jumlah Instrumen
40
Nama Alat
Jumlah
Desinfeksi Klem
Dok Klem
Elis Klem
Metzemburm
Handvad Mes No 3
10
Handvad Mes No 4
11
12
13
Kocker Bengkok 12 cm
14
Kocker Lurus 12 cm
15
Masquito Bengkok 12 cm
16
Masquito Lurus 12 cm
17
Naldvoder 12 cm
18
Naldvoder 18 cm
19
20
21
S Hak
22
Onderbending Klem
23
Kerokan
24
Set Jarum
Jumlah Instrumen
43
Nama Alat
Jumlah
Desinfeksi Klem
Dok Klem
Elis Klem 16 Cm
Metzemburm 18 cm
Metzemburm 14 cm
10
11
Kocker Bengkok 12 cm
12
Kocker Lurus 12 cm
13
Masquito Bengkok 12 cm
14
Masquito Lurus 12 cm
15
Naldvoder 18 cm
16
Pincet Anatomis 14 cm
17
18
Pinset Ciregis 14 cm
19
20
Kerokan
21
S Hak
22
Naldvoder 14 cm
23
Naldvoder Besar
24
Jumlah Instrumen
43
Nama Alat
Jumlah
Pincet Anatomis
Pincet Siregis
12
Masquito Lurus
10
Naldvoeder
10
Metzemboum
Jumlah Instrumen
39
Nama Alat
Jumlah
Pincet Siregis 12 cm
Pincet Siregis 11 cm
Naldvoeder Bengkok
Naldvoder Ayu 19 Cm
10
11
12
Metzemboum Bengkok 16 Cm
13
Metzemboum Lurus 19 Cm
14
15
Jumlah Instrumen
24
Nama Alat
Jumlah
Gunting Iris
Gunting Lurus
Gunting Af Heacting
Gunting Benang Ii Cm
Gunting lancip 11 Cm
10
Gunting Lancip 9 Cm
11
12
13
14
Naldvoeder Ayu
15
Jumlah Instrumen
18
Tabel 3.16 Daftar Instrumen Set Plastik III Instalasi Kamar Operasi
No
Nama Alat
Jumlah
Huid Hak 14 cm
Naddvoeder 16 cm
Naddvoeder 14 cm
Desinfectan Klem 20 cm
10
11
12
Kocker Bengkok 12 cm
13
Masquito Bengkok 12 cm
14
Huid Hak 14 cm
15
Nadvoeder 16 cm
Jumlah Instrumen
18
Tabel 3.17 Daftar Instrumen Set ATE atau TE Instalasi Kamar Operasi
No
Nama Alat
Jumlah
Sinar Tonsil
Tong Spatel
Naldvoeder
Tampon Tang
Tonsil Klem
Spit Mes
10
Speculum Hidung
11
12
13
14
15
Pincet Bayonet
16
Klem 45
17
Klem Bengkok 20 cm
18
Gunting Benang 20 cm
19
Masquito Panjang 18 cm
20
Doek Klem
21
Canule Suction
Jumlah Instrumen
32
Nama Alat
Jumlah
Doek Klem
Metzemboum Kilner 12 Cm
Metzemboum Kilner 15 Cm
Metzemboum Kilner 14 Cm
Gunting Standar 14 Cm
Hak Kuping
10
Hak Model L
11
12
Handvadmes No.4
13
Handvadmes No.3
14
Kocker Bengkok 12 Cm
15
Kocker Bengkok 14 Cm
16
Kocker Bengkok 16 Cm
17
Kocker Lurus
18
Sonde
19
Masquito Bengkok 12 Cm
20
Masquito Panjang 20 Cm
21
Naldvoder Ayu
22
Naldvoeder Biasa
23
24
25
26
27
Knop
Jumlah Instrumen
63
Nama Alat
Jumlah
Bor Tangan
Mata Boor
1/1
Handvad Mes No 4
Handvad Mes No 3
Kikir
10
Desektor Bengkok
11
Desektor Lurus
12
13
14
Pengait Gligisaw
15
Konduktor
16
17
Pengaris Stenlis
18
Canule Suction
18
Sutura
20
Dandy Klem
21
Doek Klem
Jumlah Instrumen
40
Nama Alat
Jumlah
Hammer Kecil
Hamer Besar
Ske Math
Raspatorium Kecil
Raspatorium Besar
Cobra Kecil
Kobra Besar
10
Knabel Kecil
11
Knabel Sedang
12
Knabel Besar
13
14
15
Set Wire
16
17
Verbugge Besar
18
19
Kikir
20
Desinfeksi Klem
21
22
23
24
Tang Besar
25
Tang Kecil
26
Tang Cucu
27
Tatah
28
Gligisaw Holding
29
Respat Pacul
30
Drepper Kecil
31
Drepper Besar
32
Elevator Kecil
33
Elevator Sedang
34
Elevator Besar
35
Jumlah Instrumen
47
Nama Alat
Jumlah
Gelfi Sedang
Adzon Besar
Adzon Sedang
Rongeus Besar
10
11
12
13
14
15
Bone Curet
16
Kop Besar
17
Kop Kecil
18
Knabel Besar
19
Knabel Kecil
Jumlah Instrumen
25
Nama Alat
Jumlah
Biopsi Tang
Busi No 4
Busi No 5
Busi No 6
Busi No 7
Busi No 8
Busi No 9
Busi No 10
Busi No 11
10
Busi No 12
11
Busi No 13
12
Busi No16
13
Busi No 17
14
Busi No 21
15
Cateter Logam
16
Cucing
17
Curet Mmes No 1
18
Curet Mmes No 2
19
Curet Mmes No 4
20
Curet Mmes No 5
21
Curet Mmes No 6
22
Desinfeksi Klem
23
Doek Klem
24
Kogel Tang
25
Mikro Curet
26
27
Sonde Uterus
28
29
30
Tampon Tang
31
Tang Abortus
Jumlah Instrumen
45
Tabel 3.23 Daftar Instrumen Set Gall Blass Lama (I) Instalasi Kamar Operasi
No
Nama Alat
Jumlah
Timan Kecil
Timan Sedang
Timan Besar
Ring Klem
Klem 90 Pendek
Klem 90 Pendek
Klem 45 Panjang
Elis Klem 17 Cm
10
Steen Tang
Jumlah Instrumen
11
Tabel 3.24 Daftar Instrumen Set Gall Blass Baru (II) Instalasi Kamar Operasi
No
Nama Alat
Jumlah
Sweet Hak
10
Jumlah Instrumen
12
Nama Alat
Jumlah
Kocker Bengkok 20 Cm
Kocker Lurus 20 Cm
Klem Histerektomi
Mouse
Kogel Tang
Ricaksion Panjang
Jumlah Instrumen
19
Nama Alat
Jumlah
Kocker Bengkok 20 Cm
Kocker Lurus 20 Cm
Klem Histerektomi
Mouse
Kogel Tang
Ricaksion Panjang
Jumlah Instrumen
21
Tabel 3.27 Daftar Instrumen Set SC (I, II, III, IV) Instalasi Kamar Operasi
No
Nama Alat
Jumlah
Ring Klem
Hak Besar
Ricaksion Pendek
Jumlah Instrumen
Tabel 3.28 Daftar Instrumen Set Reseksi Usus (I, II) Instalasi Kamar Operasi
No
Nama Alat
Jumlah
Klem Kuat
Jumlah Instrumen
Tabel 3.29 Daftar Instrumen Set Reseksi Usus Anak Instalasi Kamar Operasi
No
Nama Alat
Jumlah
Sperder
Klem Usus
Ricaksion Kecil
Jumlah Instrumen
18
Nama Alat
Jumlah
Hak Model
S Hak
Hak Kuping
Jumlah Instrumen
20
Tabel 3.31 Daftar Instrumen Set Vena Seksi Instalasi Kamar Operasi
No
Nama Alat
Jumlah
Musquito Bengkok 12 Cm
Pean Bengkok 13 Cm
Pean Lurus 13 Cm
Handvad Mess No 3
10
Najdvoeder 18 Cm
11
Onderbending 16 Cm
12
Doek Klem
13
Jarum Pungsi No 1
Jumlah Instrumen
19
Nama Alat
Jumlah
Ricaksion Panjang
Ricaksion Pendek
Sendok Kecil
Huid Hak
Trocat
10
Mioma Boor
11
Stain Sky
12
Canule Suction
13
Peritonium Klem
14
Ringklem Panjang
15
Ringklem Pendek
16
Naldvoeder 26 Cm
17
Naldvoeder Ayu 25 Cm
18
Naldvoeder 21 Cm
19
Onderbending
20
21
Pinset Anatomis 21 Cm
22
Pincet Anatomis 16 Cm
23
Pinset Siregis 20 Cm
24
Pinset Siregis 16 Cm
25
26
27
Ujung Suction
28
29
Kocker Lurus 24 Cm
30
Kerokan
31
Ringklen Bengkok
32
Nadlvoeder
Jumlah Instrumen
Tabel 3.33 Daftar Instrumen Set Mangkok OP (15 set) Instalasi Kamar Operasi
No
Nama Alat
Jumlah
Mangkok
Piala Gingal
Tabel 3.34 Daftar Instrumen Set Spinal (16 set) Instalasi Kamar Operasi
No
Nama Alat
Jumlah
Cucing
Tabel 3.35 Daftar Instrumen Set Mangkok Cuci Tangan (6 set) Instalasi Kamar Operasi
No
Nama Alat
Jumlah
Mangkok
Nama Alat
Jumlah
Pembuka Gips
Gunting besar
Matahari
Jumlah Instrumen
Nama Alat
Jumlah
Keterangan
Mesin Anestesi
4 Set
N20
18 Tabung
Oksigen
7 Tabung
Ventilator
1 Buah
5
6
Monitor Pasien
Termohygrometer
6 Set
4 Set
Dermatome
1 Set
Holter Mandrin
1 Set
Suction Mola
1 Set
10
Meja Mayo
6 Buah
11
Lampu Operasi
3 Buah
4 Set
2 Buah
12
13
Cauter
Oxymetri
14
Suction Pump
7 Set
15
Meja Operasi
3 Buah
16
Meja Instrumen
3 Buah
17
Dc Shock (Defibrilator )
1 Set
18
1 Buah
19
Syringe Pump
4 Buah
20
Microscope
1 Set
21
Traksi Table
1 Set
22
Autoclave
1 set
23
Sterilisator
1 Set
24
Ambubag
6 Set
troli Emergensi
25
Endoctraheal
20 Buah
26
Laringoskop
20 Buah
27
Orofaringeal Tube
5 Buah
28
Magill
6 Buah
29
Stylet
6 Buah
29
Liposuction
1 Set
30
Blood Warmer
1 Set
31
Pressure Infusion
1 Set
32
Stetoskop
4 Buah
33
Manometer Oksigen
(Humidifier)
6 Buah
34
Boor Orthopedi
1 Set
35
Boor Manual
2 Buah
36
Loop
1 Set
37
Goggle
15 Buah
38
Lampu THT
2 Buah
39
Infant Warmer
1 Buah
40
Patient Warmer
1 Buah
41
Alat WSD
2 Buah
42
1 Buah
43
Brankar Standar
5 Buah
44
Kabel Rol
8 Rol
45
11 Buah
46
Troli Emergensi
1 Buah
47
1 Buah
48
10 Buah
49
Laringoskop Istimewa
1 Set
50
1 Set
5. Sistem Listrik
Ada sistem penerangan darurat dan sistem listrik cadangan
6. Sistem Komunikasi
Ada sistem komunikasi dengan ruangan lain di dalam rumah sakit dan ke luar Rumah
Sakit
f. Instrumentasi
Semua peralatan menggunakan mobile atau troli, mempunyai roda atau diletakkan di
atas troli beroda. Semua alat terbuat dari stainless steel dan mudah dibersihkan.
g. Pembersihan
Pembersihan Harian
Setiap hari seluruh permukaan lantai kompleks kamar operasi dibersihkan dan
didesinfeksi. Setiap hari dilakukan pemeriksaan prasarana seperti
penyediaan air bersih, kelistrikan, pencahayaan, ventilasi, dan sebagainya. Pelaksana
adalah Cleaning Servicedan tim kamar operasi, dan penanggung jawab adalah Kepala
Instalasi Kamar Operasi.
Pembersihan Mingguan
Seluruh permukaan dinding Kamar Operasi dibersihkan dengan cairan didesinfeksi.
Lantai dibersihkan dengan deterjen, dikeringkan dan didesinfeksi. Seluruh permukaan
lain seperti permukaan lampu operasi, troli anestesi, kabel-kabel dan selang, tabung
N2O, meja operasi troli alat kesehatan, kursi, AC dibersihkan dan didesinfeksi. Kamar
mandi dibersihkan pagi sore. Semua bahan medis yang disterilisasi kering diperiksa
kapasitas formalinnya.
Pembersihan Pra Operasi
Bila jadwal operasi dilaksanakan setelah dilakukan pembersihan rutin maka ruangan
bedah tidak perlu dibersihkan lagi. Bila jadwal operasi dilaksanakan sebelum
dilaksanakan pembersihan rutin, maka segera dilakukan pembersihan ruangan operasi
dan sekitarnya.
Pembersihan Pasca Operasi
Dinding dibersihkan dan didesinfeksi
Udara yang masuk kamar bedah disaring bebas debu dan kuman, filter harus sering
diganti sesuai dengan petunjuk dan harus sering diperiksa. Suhu dan kelembaban
udara harus diatur, suhu antara 200 -250 C, kelembaban antara 50-55.
Tekanan udara dalam kamar operasi sedikit lebih tinggi dari ruang sekitarnya supaya
kotoran tidak masuk ke dalam kamar operasi bila pintu dibuka.
3. Persiapan Permukaan Kamar Operasi (Dinding, Lantai, Plafon)
Klorinasi air yang dipakai untuk cuci tangan.
Dinding dan lantai dicuci dengan desinfektan tertentu (Steriliside)
B. Syarat-Syarat Bekerja di Kamar Operasi
1. Displin yang tinggi dalam menjalankan peraturan sepsis jangan banyak bicara.
2. Jangan banyak mondar-mandir dan usahakan jangan terlalu banyak orang dalam
kamar operasi.
3. Kesehatan dan kebersihan.
4. Petugas kamar operasi harus bebas dari kuman-kuman yang mudah ditularkan
(karier sangat sukar ditentukan).
5. Perlengkapan petugas:
Perlengkapan petugas yang ikut pembedahan:
Baju kamar operasi
Penutup kepala
Masker
Alas kaki atau sepatu dalam kamar operasi
Jas operasi steril
Sarung tangan steril
Perlengkapan petugas yang lain:
Baju kamar operasi
Penutup kepala
Masker
Alas kaki
C. Lalu Lintas di Lingkungan Kamar Operasi
Pada lalu lintas ini perlu diingat adanya daerah-daerah bebas, area semirestriktik,
daerah bersih dan area restriktik.
Lalu lintas meliputi:
1. Lalu lintas Petugas
Sarana pada lalu lintas petugas harus ditentukan adanya:
Ruang ganti pakaian
Perlengkapan-perlengkapan khusus
Batas daerah bersih dan kotor
Batas-batas tersebut meliputi:
a. Petugas buka alas kaki, masuk ruang bedah lewat pintu khusus, menuju ruang ganti
pakaian (daerah bersih)
b. Petugas ganti pakaian dengan pakaian khusus bedah (tidak boleh dirangkap) dan
cuci tangan.
c. Pakaian petugas disimpan dalam lemari pakaian yang sudah disiapkan.
d. Petugas masuk dalam area restriktik dalam kedaan sudah memakai tutup kepala,
masker dan alas kaki khusus.
e. Bila sudah selesai bekerja petugas keluar melalui jalur yang sama waktu masuk
dengan meletakkan kembali perlengkapan-perlengkapan yang sudah dipakai di tempat
yang sudah ditentukan.
2. Lalu lintas Penderita
a. Penderita dikirim ke ruang bedah lewat koridor transfer penderita.
b. Petugas kamar operasi menyemput dengan brankar kamar operasi di koridor
transfer. Penderita dibawa ke kamar persiapan (ganti baju dengan baju kamar operasi).
c. Dari kamar persiapan, penderita dibawa ke kamar operasi dengan memakai brankar
di Instalasi Kamar Operasi, dipindahkan ke meja operasi, brankar disimpan di luar
kamar operasi (masih dalam area restriktik).
d. Selesai operasi penderita dibawa ke kamar pemulihan atau ruang sadar pulih dengan
menggunakan Brankar Instalasi Kamar Operasi dan memakai pakaian bedah.
e. Penderita keluar dari kamar pemulihan menuju ruangan lewat pintu ruang pulih
sadar.
3. Lalu lintas Alat
a. Sarana untuk lalu lintas.
Ruang untuk penyimpanan alat yang sudah steril.
Alat pengangkut: troli atau meja kecil.
b. Prosedurnya:
Sebelum operasi dimulai, semua alat yang mungkin akan dipakai sudah ada di dalam
kamar operasi.
Setelah selesai operasi, semua alat yang sudah dipakai harus segera diletakkan di
loket yang telah disiapkan tempatnya, dibawa ke Instalasi Sterilisasi Sentral bagian
pengepakan.
Instrumen disiapkan oleh petugas Instalasi Sterilisasi Sentral sampai instrumen siap
pakai.
Penyerahan instrumen oleh petugas Instalasi Sterilisasi Sentral lewat loket.
Alat linen yang sudah dipakai dimasukan ke dalam kantong khusus lewat loket dan
dikirim ke bagian pencucian.
Alatalat disposable yang sudah dipakai dimasukkan ke dalam kantong atau tempat
khusus dan dikirim ke bagian pembakaran.
D. Tata Laksana Pembedahan pada Penderita dengan HIV dan Hepatitis B dan C
1. Penderita direncanakan dilakukan operasi terakhir, supaya kamar operasi bisa
langsung dibersihkan setelah selesai pembedahan.
12. Setelah pembedahan, kamar operasi dan alat-alat yang telah dipakai harus segera
dibersihkan dengan air sabun panas.
13. Rahasia penderita harus dijaga kecuali tanda merah status.
14. Darah dan cairan tubuh penderita harus dibakar.
15. Kamar operasi segera harus disterilkan sesuai prosedur yang berlaku di kamar
operasi (1 kali saja)
BAB V
LOGISTIK
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
BAB VII
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Semua petugas di ruang sadar pulih harus bebas dari penyakit yang menular melalui
pernafasan/udara dan bebas dari luka terbuka.
BAB IX PENUTUP