Anda di halaman 1dari 3

2.2.

1 Vegetasi
Semua lahan, beserta jenis tanaman apapun yang tumbuh di atasnya, sewaktu-waktu
dapat mengalami erosi. Laju erosi tanah sangat dipengaruhi oleh bagaimana lahan tersebut
dikelola/digunakan. Setiap bentuk penggunaan lahan yang berbeda akan menghasilkan
tingkat erosi tanah yang berbeda pula. Tingkat erosi suatu lahan dipengaruhi oleh jenis
vegetasi yang ditanam dan teknik pertanian yang digunakan (Miranda, 1992).
Pengaruh vegetasi terhadap erosi adalah menghalangi air hujan agar tidak
jatuh langsung dipermukaan tanah, menghambat aliran permukaan dan memperbanyak air
infiltrasi, serta memperkuat penyerapan air ke dalam tanah oleh transpirasi melalui vegetasi.
Makin rapat vegetasi makin efektif terjadinya pencegahan erosi. Vegetasi yang tingginya
lebih dari 7 m kadang-kadang tidak efektif karena air yang tertahan di pohon dan di daun
akan terkumpul dan akan jatuh kembali ke tanah dengan kekuatan yang besar juga.
Keberadaan tanaman akan mempengaruhi besarnya erosi yang terjadi. Namun,
pengaruh setiap tanaman berbeda-beda sehingga perlu diadakan pemilihan tanaman yang
paling sesuai agar dapat menekan laju erosi. Peranan tanaman dalam mengurangi erosi
melalui intersepsi dan absorpsi hujan oleh tajuk tanaman akan mengurangi energi air hujan
yang jatuh, sehingga memperkecil erosi. Namun sebaliknya yang makin tinggi tajuk dari
permukaan tanah, energi kinetik yang ditimbulkan lebih besar sehingga erosivitisanya
semakin besar (Nugroho, 2002:7). Sedangkan perakaran tanaman berfungsi untuk
memantapkan agreat tanah serta memperbesar porositas tanah di sekitarnya. Apabila dalam
pengelolaan lahan tanaman ini sudah tidak baik artinya pemilihan tanaman kurang tepat,
maka sudah dapat dipastikan akan terjadi erosi. Pengelolaan tanaman ini erat kaitannya
dengan pengelolaan lahan sehingga antara keduanya harus disesuaikan untuk dapat menekan
laju erosi.
Vegetasi penutup tanah yang baik seperti rumput yang tebal, atau hutan yang lebat
akan menghilangkan pengaruh hujan dan topografi terhadap erosi (Arsyad, 1989). Asdak
(1995) mengemukakan bahwa yang lebih berperan dalam menurunkan besarnya erosi adalah
tumbuhan bahwa karena ia merupakan stratum vegetasi terakhir yang akan menentukan besar
kecilnya erosi percikan. Pengaruh vegetasi terhadap aliran permukaan dan erosi dibagi dalam
empat bagian (Arsyad, 1989), yakni:
1. Sebagai intersepsi hujan oleh tajuk tanaman.
2. Mengurangi kecepatan aliran permukaan dan kekuatan perusak air.

3. Pengaruh akar dan kegiatan-kegiatan biologi yang berhubungan dengan


pertumbuhan vegetasi dan pengaruhnya terhadap stabilitas struktur dan porositas
tanah.
4. Transpiransi yang mengakibatkan kandungan air tanah berkurang sehingga
meningkatkan kapasitas infiltrasi.

Hutan atau padang rumput yang tebal merupakan pelindung tanah yang efektif
terhadap bahaya erosi. Tanaman yang tinggi biasanya menyebabkan erosi yang lebih besar
dibandingkan tanaman yang rendah, karena air yang tertahan oleh tanaman masih dapat
merusak tanah pada saat jatuh di permukaan tanah. Selain mengurangi pukulan butir-butir air
hujan pada tanah, tanaman juga berpengaruh dalam menurunkan kecepatan aliran permukaan
dan mengurangi kandungan air tanah melalui transpirasi (Rachman, 1991).
Laju erosi menurun sebagai tanah ditutupi oleh vegetasi. Limpasan air permukaan dari
daerah bervegetasi jauh lebih sedikit. Berbeda dengan tanah gundul dengan permukaan yang
kasar Limpasan umumnya tidak melebihi 10 hingga 20 % dari curah hujan yang diterima
pada DAS yang tertutup dengan pohon-pohon atau rumput. Tanpa vegetasi, bisa mencapai 60
sampai 70 %.
Air bergerak di permukaan tanah yang gundul lalu mengikis tanah dan mengangkut
partikel tanah yang sudah terlepas. Vegetasi dapat membatasi kapasitas air yang mengalir
untuk melepaskan partikel tanah dan membawa sedimen dengan mengurangimengurangi run
off, kecepatan yang lambat untuk melindungi permukaan tanah. (Morrow, 1999) Laju
infiltrasi meningkat di bawah vegetasi. Akar tanaman membuat bukaan atau retakan di mana
akar yang telah membusuk dapat meningkatkan kekasaran permukaan, menurunkan
kepadatan tanah, dan memperbaiki struktur permukaan tanah. Hsilnya adalah peningkatan
laju infiltrasi dan meningkatkan kadar air tanah. (Morrow, 1999)
Tajuk tumbuhan berfungsi menahan laju butiran air hujan dan mengurangi tenaga
kinetik butiran air dan pelepasan partikel tanah sehingga pukulan butiran air dapat dikurangi.
Air yang masuk di sela-sela kanopi (interception) sebagian akan kembali ke atmosfer akibat
evaporasi. Fungsi perlindungan permukaan tanah terhadap pukulan butir air hujan merupakan
hal yang sangat penting karena erosi yang terjadi di Indonesia penyebab utamanya adalah air
hujan. Semakin rapat penutupannya akan semakin kecil risiko hancurnya agregat tanah oleh
pukulan butiran air hujan. Batang tanaman juga menjadi penahan erosi air hujan dengan cara
merembeskan aliran air dari tajuk melewati batang (stemflow) menuju permukaan tanah

sehingga energi kinetiknya jauh berkurang. Batang juga berfungsi memecah dan menahan
laju aliran permukaan. Jika energi kinetik aliran permukaan berkurang, maka daya angkut
materialnya juga berkurang dan tanah mempunyai kesempatan yang relatif tinggi untuk
meresapkan air. Beberapa jenis tanaman yang ditanam dengan jarak rapat, batangnya mampu
membentuk pagar sehingga memecah aliran permukaan. Partikel tanah yang ikut bersama
aliran air permukaan akan mengendap di bawah batang dan lama-kelamaan akan membentuk
bidang penahan aliran permukaan yang lebih stabil.
Vegetasi secara umum dapat mencegah erosi, namun setiap jenis tanaman dan
banyaknya tajuk terhadap erosi berbeda-beda. Pada tanaman yang rimbun kemungkinan erosi
lebih kecil dibandingkan dengan tanaman yang tumbuh jarang. Pengaruh vegetasi terhadap
aliran permukaan dan erosi yaitu intersepai air hujan oleh tanaman, mengurangi kecepatan
aliran dan energi perusak air serta meningkatkan efektivitas mikroorganisme yang berperan
dalam proses humifikasi. Juga dapat menigkatkan agregasi dimana akar-akar tanaman dengan
selaput koloidnya menyebabkan agregat menjadi stabil dan pengaruh traspirasi dimana terjadi
peningkatan kehilangan air tanah melalui penguapan sehingga kemampuan menyerap air
meningkat.

Arsyad, Sitanala. 1989. Konservasi Tanah dan Air. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Asdak, Chay. 1995. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. UGM Press.
Yogyakarta.
Coppin, N.J. and Richards, I.G. Use of Vegetation in Civil Engineering. C.I.R.I.A.
Burrerworths: London. 1990.
Morrow, shirley.1999. Using Vegetation for Erosion Control on Construction Sites.
Oklahoma Cooperative Extension Fact Sheet

Anda mungkin juga menyukai