SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Pada Universitas Negeri Semarang
Oleh
Zuhdan Kamal Abdillah
NIM 7101411217
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian
skripsi pada:
Hari
: Kamis
Tanggal
: 9 Juli 2015
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi,
Dosen Pemimbing,
iii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Semarang pada :
Hari
: Selasa
Tanggal
: 14 Agustus 2015
Penguji I
Penguji II
Penguji III
iv
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil
karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau
seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini
dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila dikemudian hari
terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya
bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
MOTTO:
Berusahalah, karena tuhan punya jawaban
atas apa yang kita perjuangkan.
(Zuhdan Kamal Abdillah)
PERSEMBAHAN:
Sebuah persembahan sederhana
untuk Ibu dan Bapakku
vi
KATA PENGANTAR
Pengaruh Pengalaman
2.
3. Dr. Ade Rustiana, M.Si. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi dan
sebagai Dosen Penguji 1 serta memberikan saran dan kritik demi perbaikan
skripsi ini.
4.
vii
5.
6.
7.
Eko Pambudyo, S.Pd. Kepala sekolah SMK Kristen Salatiga yang telah
memberikan izin untuk melaksanakan penelitian.
Ibu dan Bapak yang selalu memberikan doa dan dukungan. Adik-adikku
Sarah, Hudi dan Naja sebagai motivasiku menyelesaikan program pendidikan
ini. Lita, rekan PAP 2011, fungsionaris BEM FE dan seluruh sahabat, sebagai
teman belajar dalam menempuh strata satu ini.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan dukungan dan bantuan dalam penyusunan skripsi ini.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
penulis pada khususnya dan bagi pembaca atau pihak-pihak yang berkepentingan
pada skripsi ini pada umumnya.
viii
SARI
Abdillah, Zuhdan Kamal. 2015. Pengaruh Pengalaman Mengajar, Iklim Kerja
dan Kompensasi terhadap Kompetensi Profesional Guru di SMK Kristen
Salatiga. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi. Universitas
Negeri Semarang. Pembimbing Ismiyati, S.Pd., M.Pd.
Kata Kunci : Pengalaman Mengajar, Iklim Kerja, Kompensasi, Kompetensi
Professional Guru
Kompetensi professional guru berperan bagi berlangsungnya pembelajaran
di kelas, guru diharuskan memiliki pengetahuan yang luas terhadap bidang studi
yang akan diajarkan. Permasalahan dalam penelitian ini diketahui bahwa cukup
rendahnya kompetensi profesional guru di SMK Kristen Salatiga seperti
kurangnya penggunaan media dan proses penyampaian materi dirasa belum
optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh pengalaman
mengajar, iklim kerja dan kompensasi terhadap kompetensi professional guru.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Populasi dalam penelitian
ini adalah guru di SMK Kristen Salatiga sebanyak 30 guru. Penelitian ini
merupakan penelitian populasi, jadi semua populasi dijadikan sebagai responden.
Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Teknik analisis data
menggunakan analisis deskriptif, uji asumsi klasik dan uji hipotesis dengan
bantuan SPSS For Windows Release 17.
Uji keberartian persamaan regresi dilihat dari uji F hitung = 29,476 dengan
signifikansi sebesar 0,00 < 0,05 sehingga diperoleh hasil analisis regresi linear
berganda dengan persamaan Y = 17,773 + 0,677X1 + 0,393X2 + 0,454X3. Secara
parsial (uji t) pengalaman mengajar (X1) diperoleh thitung = 2,740 dengan
signifikansi 0,00 < 0,05, sehingga H2 diterima. Iklim Kerja diperoleh thitung = 2,354
dengan signifikansi 0,00 < 0,05, sehingga H3 diterima. Kompensasi diperoleh
thitung = 2,182 dengan signifikansi 0,00 < 0,05, sehingga H4 diterima. Secara
simultan (R2) pengalaman mengajar, iklim kerja dan kompensasi berpengaruh
terhadap kompetensi profesional sebesar 23,5%.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh secara positif dan
signifikan antara pengalaman mengajar, iklim kerja dan kompensasi terhadap
kompetensi profesional guru di SMK Kristen Salatiga. Saran dari penelitian ini
adalah; 1) penyusunan RPP dan Silabus perlu disusun secara kreatif dan inovatif,
2) guru selalu menjaga citranya sebagai seorang pendidik untuk menjadi panutan
bagi siswa, masyarakat dan lingkungan, 3) sekolah perlu meningkatkan benefit
yang diterima guru seperti mengadakan kunjungan bersama ke tempat wisata.
ix
ABSTRACT
Abdillah, Zuhdan Kamal. 2015. The Influence of Teaching Experience, Work
Climate and Compensation for Professional Competence of Teachers at Kristen
Vocational High School of Salatiga. Final Project. Department of Economic
Education. Faculty of Economics. Semarang State University. Adviser Ismiyati,
S.Pd., M.Pd.
Keywords : Teaching Experience,
Professional Competence of Teacher
Work
Climate,
Compensation,
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .......................................................................................
ii
PENGESAHAN ...............................................................................................
iii
iv
vi
SARI
ABSTRACT . ..................................................................................................
ix
xv
xi
xii
77
LAMPIRAN ...................................................................................................
80
xiii
Daftar Tabel
Halaman
Tabel 3.1 Rencana Penilaian (scoring) Jawaban Responden .........................
40
44
45
47
52
53
54
Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Responden pada Variabel Iklim Kerja ............
55
55
56
Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden pada Indikator Sistem Sosial ........
56
57
58
58
59
60
xiv
61
61
62
Tabel 4.16 Hasil Uji Coba Simultan (Uji F) variabel X1, X2, dan X3
terhadap Y ........................................................................................
64
Tabel 4.17 Hasil Uji Parsial (Uji t) Variabel X1, X2, dan X3 terhadap Y .....
65
67
68
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Surat Izin Observasi .....................................................................
81
82
85
86
Lampiran 5 Angket Uji Coba Penelitian dan Kisi-kisi Uji Coba Penelitian ..
87
99
BAB I
PENDAHULUAN
mengajar sebaik mungkin. Proses belajar yang baik dapat dilakukan oleh tenaga
pendidik yang baik pula, tenaga pendidik yang baik maksudnya yaitu seorang
guru sebagai pendidik harus memiliki kompetensi yang dibutuhkan dalam
kegiatan belajar mengajar di kelas. Kompetensi yang dimiliki guru akan
menunjang proses belajar mengajar yang akan membawa siswa mencapai tujuan
dalam pembelajaran. Kemampuan tersebut tentu dibutuhkan oleh seorang guru
dalam memberikan pengajaran di kelas.
Sekolah sebagai tempat pendidikan yang di dalamnya terdapat interaksi
antara siswa, siswa dengan guru, guru dengan guru dan kepala sekolah dengan
seluruh warga sekolah dapat mencerminkan lingkungan kerja sekolah tersebut.
Apabila guru berada di lingkungan kerja yang bekerja keras, tentu guru juga akan
ikut bekerja keras karena menyesuaikan dengan lingkungannya, demikian
sebaliknya. Meskipun semua tetap berasal dari kepribadian guru sendiri tetapi
secara tidak langsung lingkungan juga mempengaruhi bagaimana guru
melaksanakan pembelajaran di dalam kelas. Berbicara mengenai kompetensi guru,
sudah menjadi rahasia umum apabila guru yang bekerja lebih lama memiliki
pengalaman yang lebih banyak. Guru yang sudah lama berada di lingkungan
sekolah dinilai lebih memiliki pengetahuan dalam belajar mengajar, lalu guru
yang masih pemula atau baru membutuhkan pengalaman yang dia dapatkan dari
proses belajar mengajar. Pekerjaan apapun tentu akan menghasilkan pendapatan
bagi orang yang melaksanakannya, sama halnya dengan pekerjaan sebagai tenaga
pendidik yang akan mendapatkan penghasilan setelah melakukan tugas belajar
mengajar. Penghasilan seorang guru sebagai tenaga pendidik itu dinilai akan
dapat terlibat secara langsung dalam pembelajaran, yang nantinya akan ada umpan
balik antara guru dengan siswa.
Guru melakukan pembelajaran dan berinteraksi dengan siswa tentu
membutuhkan waktu, seperti apa yang telah diungkapkan oleh Szestay (2004) as
a teacher educator, i also wanted to understand better how to help beginner
teachers makesplit second decisions about when to stop an activity, or how to
respond to disruptive behaviour, for example. Pendapat itu berarti Szestay
sebagai seorang guru juga ingin memahami bagaimana membantu guru pemula
untuk membuat suatu keputusan dalam kelas dan juga tentang bagaimana
mengatur suatu kegiatan pembelajaran, atau bagaimana menanggapi perilaku yang
dianggap mengganggu. Hal ini senada dengan apa yang dikatakan oleh Parker
(2006) yaitu practice teacher being responsible for encouraging and assessing
learning, yang berarti dalam praktik pembelajaran guru lebih bertanggung jawab
dalam mendorong dan menilai pembelajaran. Kedua pendapat tersebut tentu
diperoleh dari pengalaman mereka dalam menerapkan pengetahuan dan
ketrampilan di dalam kelas. Katy dalam Zsestay (2004) menyatakan bagaimana
pengalaman guru:
for beginner teachers like myself everything can trigger re-ectionin-action,
because everything is new. For example, noticing the extent to which a
student is being challenged or how students are responding is important.
But its also important to develop a kind of routine, so that a lot of this
noticing becomes automatic and the lesson can go on smoothly.
Guru pemula memiliki tantangan untuk mengondisikan siswa dan tanggapan
siswa menjadi hal yang penting. Berdasarkan ungkapan tersebut tentu bahwa
secara tidak langsung guru yang masih pemula atau baru membutuhkan
pengalaman baik yang didapatkan di sekolah maupun yang dia dapatkan sendiri,
hal ini tentu terkait dengan bagaimana guru tersebut beradaptasi dengan organisasi
sekolah yang bersangkutan agar nantinya dapat memiliki kompetensi yang
dibutuhkan dalam kegiatan belajar mengajar. Pendapat yang hampir sama juga
diungkapkan oleh Saondi dan Suherman (2010:45) untuk menjalin interaksiinteraksi yang melahirkan hubungan harmonis dan menciptakan kondisi yang
kondusif untuk bekerja diperlukan iklim kerja yang baik. Pendapat ini diperkuat
oleh Librawati, dkk (2013) dengan iklim kerja sekolah yang kondusif ini akan
mempengaruhi
setiap
warga
sekolah
terutama
guru
untuk
lebih
mengaktualisasikan ide, kreativitas, inovasi, kerja sama, dan kompetisi yang sehat
dalam mengupayakan pencapaian visi, misi dan tujuan sekolah yang telah
ditetapkan. Guru mendapatkan kompensasi atas pekerjaan yang telah dilakukan.
Kompensasi tersebut tentu akan mendorong semangat guru dalam melaksanakan
tugasnya sehingga mampu mengembangkan siswa dalam pembelajarannya,
pendapat tentang penghasilan di pekerjaan seseorang diperkuat oleh Hadi (2006)
yang menyatakan karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya, maka
akan timbul semangat dan gairah kerja yang semakin baik, upah yang sesuai
dipandang dapat memotivasi guru akan tetap profesional dalam menjalankan tugas
mengajar di sekolah.
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan di SMK Kristen
Salatiga pada hari Jumat tanggal 16 Januari 2015 kepada Bu Yuheti dan Bu Maya,
beberapa guru di SMK Kristen masih menggunakan media seadanya dan ada pula
yang
belum
menggunakan
media
sebagai
penunjang
dalam
kegiatan
dalam
bekerja
yang
terdapat
di
sekolah
diduga
untuk
PENGALAMAN
melakukan
MENGAJAR,
penelitian
IKLIM
dengan
KERJA
judul
DAN
PENGARUH
KOMPENSASI
10
BAB II
LANDASAN TEORI
melaksanakan
sesuatu
yang
diperoleh
melalui
pendidikan;
12
tentu
bukanlah
seseorang
yang
tidak
memiliki
kemampuan.
13
terhadap
pengetahuan
dan
mendalami
keahliannya
agar
dapat
14
15
tentu tidak hanya mengandalkan satu sumber saja, tetapi juga perlu membaca
beberapa sumber agar memiliki pengetahuan yang luas. Mulyasa (2009b:156)
menjelaskan bahwa guru dituntut tidak hanya mendayagunakan sumber-sumber
pembelajaran yang ada di sekolah (apalagi hanya membaca buku ajar) tetapi
dituntut untuk mempelajari berbagai sumber, seperti majalah, surat kabar, dan
internet. Pengertian tersebut menjelaskan bahwa guru perlu memiliki beberapa
sumber agar dapat memberikan pemahaman kepada siswa terkait materi yang
diajarkan, contohnya seperti memberikan berita terbaru yang terjadi di Indonesia.
Selain itu, guru juga perlu menyampaikan materi dengan alat bantu atau media
pembelajaran. Teknologi yang berkembang tentu memudahkan bagi para guru
menerapkan media pembelajaran untuk kelancaran proses belajar mengajar. Uno
(2008:116) menjelaskan bahwa kehadiran media tidak saja membantu pengajar
dalam menyampaikan materi ajarnya, tetapi memberikan nilai tambah pada
kegiatan pembelajaran, berarti guru profesional mampu menerapkan media
sesuai dengan materi yang akan diberikan ke siswa, karena dapat menambah
motivasi dan juga menambah ketertarikan siswa dalam belajar. Secara lebih
khusus, guru yang memiliki kompetensi profesional dapat memanfaatkan
kegunaan media pembelajaran sesuai perkembangan teknologi, seperti yang
diungkapkan oleh Mulyasa (2009b:107) bahwa penggunaan teknologi dalam
pendidikan dan pembelajaran (e-learning) dimaksudkan untuk memudahkan atau
mengefektifkan kegiatan pembelajarn. Fungsi media dan sumber pembelajaram
dari beberapa pendapat tersebut menguatkan bahwa keduanya tidak dapat
terpisahkan dari pembelajaran, dalam membangkitkan minat belajar siswa tentang
16
materi perlu diterapkan suatu rangsangan dari guru berupa media yang digunakan,
agar siswa dapat lebih mudah memahami dan lebih nyaman dalam belajar.
2.1.5 Profesionalisme Guru dalam Manajemen Kelas
Guru atau tenaga pendidik dalam menjalankan tugas profesionalnya
mempunyai kewajiban untuk membuat kegiatan belajar mengajar menjadi efektif,
oleh karena itu perlu adanya kemampuan mengelola kelas. Pentingnya
kemampuan tersebut dikuatkan oleh Mulyasa (2009b:78) bahwa guru merupakan
seorang manajer dalam pembelajaran, yang bertanggung jawab terhadap
perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian perubahan atau perbaikan program
pembelajaran. Melakukan pengelolaan kelas tentu perlu meningkatkan iklim
belajar siswa agar terjadi pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan.
Keterlibatan siswa tentu membantu guru dalam menciptakan iklim kelas yang
kondusif agar pembelajaran dapat berjalan, kemampuan melakukan manajemen
kelas inilah yang diharapkan ada pada diri guru.
2.1.6 Indikator Kompetensi Profesional Guru
Tanggung jawab dan profesi guru sebagai pemimpin di kelas tentu
menyelaraskan bahwa kompetensi profesional memiliki ruang lingkup, secara
umum dapat diidentifikasi dan disarikan tentang ruang lingkup kompetensi
profesional guru sebagai berikut Mulyasa (2009b:135):
1. Mengerti dan dapat menerapkanlandasan kependidikan baik filosofi,
psikologis, sosiologis, dan sebagainya;
2. Mengerti dan dapat menerapkan teori belajar sesuai taraf perkembangan
peeserta didik;
3. Mampu menangani dan mengembangkan bidang studi yang menjadi
tanggungjawabnya;
4. Mengerti dan dapat menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi;
17
Akademik,
menjelaskan
Standar
Kualifikasi
Akademik
dan
18
5. Memanfaatkan
teknologi
mengembangkan diri.
informasi
dan
komunikasi
untuk
19
20
memberi pelajaran yang berarti bagi guru itu sendiri. Pendapat oleh Saondi dan
Suherman
(2010:111)
yang
menyatakan
profesionalisme
memerlukan
kesungguhan dan ketelitian kerja yang hanya dapat diperoleh melalui pengalaman
dan kebiasaan. Pengalaman yang diperoleh guru sangat beragam, masalahmasalah yang dihadapi guru sebagai pendidik tentu akan mendorong guru mencari
jalan keluar untuk menyelesaikannya, dari pengalaman guru menghadapi masalah
tersebut akan meningkatkan profesionalisme guru. Guru diharapkan terus
mengembangkan pengalaman mengajar, hal ini diimbangi dengan manajemen
sumber daya manusia di sekolah yang juga perlu memperhatikan pengalaman
yang guru miliki. Wukir (2013:31) menjelaskan bahwa seleksi, penempatan dan
pelatihan staff harus diprioritaskan untuk memastikan tercapainya kinerja yang
maksimum dari pegawai. Maksudnya adalah jika sekolah menginginkan guru
yang kompeten dibidangnya, tentu pengalaman guru perlu untuk ditingkatkan,
upaya sekolah untuk meningkatkan pengalaman guru dengan memperhatikan
manajemen sumber daya manusia. Pengalaman yang dimiliki guru juga nantinya
akan membantu bagi guru lain, terutama guru pemula yang perlu bimbingan dari
guru senior di sekolah.
2.2.3 Indikator Pengalaman Mengajar
Pengalaman kerja guru atau pengalaman mengajar menjadi sebuah
pemahaman dari guru terhadap hal-hal yang dialami dalam mengajar, sehingga
hal-hal yang dialami tersebut telah dikuasainya, baik mengenai pengetahuan serta
ketrampilan pada diri guru. Apabila dalam mengajarguru menemukan hal-hal
yang baru, dan hal-hal baru dipahaminya, maka guru tersebut akan banyak
21
22
23
suatu sistem perserikatan formal dari dua orang atau lebih yang bekerja sama
untuk mencapai tujuan tertentu. Dari pengertian tersebut, dapat diketahui bahwa
sekolah menjadi organisasi yang bergerak dibidang pendidikan, sebagai sebuah
organisasi tentu terjadi saling interaksi antar anggota di sekolah tersebut, interaksi
yang terjadi di sekolah akan membuat iklim kerja yang baik dan efektif. Para guru
berperan penting dalam kebermanfaatan organisasi sekolah, diharapkan para guru
akan profesional dalam menciptakan suasana kerja yang baik.
Secara umum manfaat yang diberikan oleh organisasi di bidang
pendidikan antara lain (Wukir, 2013:10) :
1. Menjaga level inovasi dan tetap kompetitif.
2. Menjadi lebih baik untuk menghadapi tekanan individu.
3. Mempunyai pengetahuan untuk menghubungkan sumber daya dengan
kebutuhan pelanggan secara lebih baik.
4. Memperbaiki kualitas output pada semua level
5. Memperbaiki image perusahaan dengan lebih berorientasi kepada
manusia.
6. Meningkatkan kecepatan perubahan dalam organisasi.
Sekolah menjadi sebuah organisasi di bidang pendidikan, tentu perlu
adanya kondisi yang baik agar dapat mendukung untuk tercapainya tujuan
tersebut. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Mulyasa (2009a:76) yang
menyatakan bahwa lingkungan yang kondusif merupakan tulang punggung dan
faktor pendorong yang dapat memberikan daya tarik tersendiri bagi proses belajar,
sebaliknya lingkungan yang kurang menyenangkan akan menimbulkan kejenuhan
dan rasa bosan. Pendapat tersebut menjelaskan bagaimana pentingnya
lingkungan yang kondusif. Guru perlu memiliki iklim kerja yang baik, jika para
guru memiliki hubungan yang baik dalam bersosialisasi dan bekerja, tentu dapat
membangun kondisi sekolah yang nyaman bagi seluruh warga sekolah.
24
25
26
27
jasa atau kompensasi ini juga dapat memenuhi kebutuhan hidup guru dan
keluarganya. Hasibuan (2010:118) menjelaskan bahwa kompensasi adalah semua
pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang
diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan,
berdasarkan pendapat ini jika dilihat dari pekerjaan seorang guru tentu dapat
diketahui bahwa kompensasi diberikan kepada guru atas jasa yang diberikan
dalam melaksanakan pekerjaannya sebagai seorang pendidik. Kompensasi yang
diberikan diharapkan nantinya menjadi semangat bagi guru. Notoatmodjo
(2003:153) mengatakan bahwa apabila kompensasi diberikan secara tepat dan
benar para karyawan akan memperoleh kepuasan kerja dan termotivasi untuk
mencapai tujuan-tujuan organisasi. Pendapat tersebut menjelaskan bagaimana
pentingnya kompensasi yang akan diberikan kepada karyawan, dalam hal ini
tenaga pendidik atau guru. Kompensasi yang telah diberikan sekolah tentu
diharapkan dapat meningkatkan kerja guru baik dalam proses belajar mengajar
maupun dalam profesi keguruan. Selain itu, kompensasi juga diduga sebagai salah
satu faktor yang mempengaruhi kompetensi profesional guru dalam mengajar.
Wukir (2013:20) menjelaskan bahwa meningkatnya produktivitas bisa dicapai
sebagai hasil dari semangat yang tinggi, yang dipengaruhi oleh jumlah pekerja
dan perhatian yang diberikan pada pekerja. Maksud dari perhatian yang
diberikan tentu terkait dengan kompensasi. Hal ini senada dengan pendapat
Notoatmodjo (2003:154) yang menjelaskan bahwa kerena program-program
kompensasi adalah merupakan pencerminan supaya organisasi itu untuk
mempertahankan sumber daya manusia. Pendapat tersebut jika digunakan untuk
28
29
30
31
32
33
34
PengalamanMengajar (X1)
1.Pendidikan dan pelatihan.
2. Masa kerja/lama mengajar.
IklimKerja (X2)
1. Ekologi.
2. Hubungan sosial.
3. System sosial.
4. Budaya.
Kompensasi (X3)
1. Kompensasi langsung,
Yaitu gaji dan upah
insentif.
2. Kompensasi tidak
langsung,
Yaitu benefit/service.
35
BAB III
METODE PENELITIAN
37
38
39
cepat, dan juga memudahkan peneliti dalam melakukan analisis data terhadap
seluruh angket yang telah terkumpul (Sugiyono, 2013:201). Maksudnya adalah,
pertanyaan yang nanti diajukan ke responden berbentuk pilihan/opsi, bukan dalam
bentuk uraian. Penggunaan angket tertutup akan memudahkan responden dalam
memberikan jawaban, karena alternatif jawaban telah tersedia, sehingga untuk
menjawabnya hanya memerlukan waktu yang singkat.
Pengukuran variabel penelitian dapat menggunakan skala likert. Skala
likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
kelompok tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2013:134). Dengan skala likert,
fenomena yang akan diukur (variabel) akan dijabarkan dalam indikator variabel,
untuk kemudian akan menjadi dasar dalam merumuskan butir-butir pertanyaan
atau pernyataan. Widoyoko (2014:151) menyatakan bahwa pada skala likert ada
tiga pilihan skala, yaitu skala tiga, empat, atau lima. Skala ini disusun dalam
bentuk suatu pernyataan dan diikuti oleh pilihan respons yang menunjukkan
tingkatan. Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan skala empat,
jadi di tiap pernyataan akan terdapat empat opsi yang akan dipilih oleh responden.
40
Jenis Jawaban
Sangat Sering (SS)
Sering (S)
Kurang (K)
Tidak Pernah (TP)
Sangat Sering (SS)
Sering (S)
Kurang (K)
Tidak Pernah (TP)
Skor
4
3
2
1
4
3
2
1
Kompensasi, indikatornya:
Sangat Sering (SS)
1. Kompensasi langsung, yaitu gaji dan
Sering (S)
upah insentif.
Kurang (K)
2. Kompensasi tidak langsung, yaitu
Tidak Pernah (TP)
benefit/service.
Kompetensi Profesional Guru, indikatornya:
1. Menguasai dan mengelola materi
pelajaran.
2. Mendayagunakan sumber dan media
pembelajaran.
3. Melakukan manajemen pengelolaan
kelas secara efektif.
4. Mengembangkan teori, konsep dan
landasan kependidikan.
5. Menguasai dan memahami administrasi
sekolah.
4
3
2
1
4
3
2
1
41
42
maka dirasa perlu melakukan uji coba di sekolah lain dengan pertimbangan
karakteristik yang dimiliki guru sekolah tersebut sama dengan karakteristik guru
di SMK Kristen Salatiga, oleh karena itu responden uji coba diambil dari luar
objek penelitian, yaitu para guru di SMK Setiabudhi Semarang sebanyak 22 guru.
Terkait responden uji coba yang diambil dari objek luar penelitian telah diperkuat
dengan pendapat Bungin (2006:159) yang menjelaskan bahwa pelaksanaan uji
coba instrument lebih bersifat simulasi. Oleh karena itu sampel uji coba
instrument adalah orang-orang yang memiliki kemiripan yang sepadan dengan
sampel penelitian sebenarnya, walaupun besar jumlahnya tidak mesti sama. Hal
ini diperkuat oleh Muhidin dan Abdurrahman (2007:31) yang menyatakan bahwa
banyaknya responden untuk uji coba instrumen, sejauh ini belum ada ketentuan
yang mensyaratkannya, namun demikian disarankan sekitar 20-30 orang
responden. Berdasarkan pendapat tersebut maka peneliti menentukan responden
uji coba sebanyak 22 guru di SMK Setiabudhi Semarang karena jumlah tersebut
dirasa cukup untuk dijadikan responden uji coba penelitian.
3.5.1 Uji Validitas
Suharsimi (2013:211) mengemukakan baha validitas adalah suatu ukuran
yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen.
Maksudnya adalah, suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur
apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti
secara tepat. Jadi, validitas sebagai ukuran untuk mengetahui apakah instrumen
yang akan diajukan mudah dipahami atau menimbulkan kerancauan bagi
responden. Instrumen yang dikatakan valid dapat dilihat dari responden
43
hitung>
tabel
hitung
dengan r
table
untuk degree of
sebaliknya apabila rhitung< r tabel maka instrumen dikatakan tidak valid. Perhitungan
yang dilakukan untuk mengetahui reliabilitas menggunakan bantuan program
SPSS For Windows Release 17.
44
Indikator
Pengalaman
Mengajar
(X1)
Pendidikan dan
Pelatihan
Iklim Kerja
(X2)
Masa Kerja
Ekologi
Hubungan Sosial
Sistem Sosial
Budaya
Kompensasi
(X3)
Kompensasi
Langsung
Kompensasi Tidak
Langsung
Kompetensi
Profesional
Guru
(Y)
Menguasai dan
Mengelola Materi
Mendayagunakan
Sumber dan Media
Pembelajaran
Melakukan
Manajemen
Pengelolaan Kelas
Mengembangkan
Teori, Konsep dan
Landasan
Kependidikan
Menguasai dan
Memahami Adm
Sekolah
No.
item
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
r hitung
r tabel
0,729
0,769
0,605
0,811
0,645
0,576
0,673
0,661
0,503
0,286
0,694
0,476
0,379
0,761
0,528
0,619
0,594
0,459
0,525
0,484
0,370
0,521
0,513
0,576
0,593
0,440
0,748
0,793
0,443
0,553
0,518
0,518
0,463
0,468
0,604
0,288
0,530
0,585
0,550
0,562
0,637
0,416
0,447
0,536
0,658
0,573
0,322
0,524
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
45
hitung<
tabel,
pernyataan yang dinyatakan valid karena rhitung> r tabel. Item pernyataan yang tidak
valid dihilangkan karena sudah ada pernyataan yang mewakili tiap indikator,
sedangkan 42 item pernyataan yang dinyatakan valid kemudian digunakan sebagai
angket penelitian.
3.5.2 Uji Reliabilitas
Suharsimi (2013:221) mengungkapkan bahwa reliabilitas menunjukkan
bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Maksudnya adalah,
instrumen penelitian dikatakan reliabel bila akan menghasilkan data yang baik,
dan instrumen yang baik tentu akan dapat digunakan sebagai alat pengumpul data
yang baik .
Ghozali
(2011:
48)
menyatakan
bahwa
suatu
konstruk
atau
46
2.
3.
4.
47
5.
%=
Keterangan :
n
N
N
N
x 100%
Interval
82%-100%
63%-81%
44%-62%
25%-43%
Kategori
Sangat Tinggi
Tinggi
Rendah
Sangat Rendah
48
akan
sulit
diketahui
variabel
bebas
mana
yang sebenarnya
49
a. Jika nilai Variance InflationFaktor VIF tidak lebih dari 10 dan nilai
Tolerance tidak kurang dari 0,1, maka model dapat dikatakan terbebas dari
multikolinieritas VIF = 1/Tolerance, jika VIF = 10 maka Tolerance = 1/10 =
0,1. Semakin tinggi VIF maka semakin rendah Tolerance.
b. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antara
variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya di atas 0,90),
maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinieritas.
c. Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regeresi empiris tinggi
namun tidak ada variabel independen yang berpengaruh terhadap variabel
dependen, maka ditengarai model terkena multikolinieritas.
3. Heteroskedastisitas
Wartini (2011:36) mengemukakan bahwa heteroskedastisitas menguji
terjadinya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode
pengamatan yang lain, atau gambaran hubungan antara nilai yang diprediksi
dengan Stundentized Delete Residual nilai tersebut. Pengujian terhadap
heteroskedastisitas dapat dilakukan melalui pengamatan terhadap pola scatter plot
yang dihasilkan melalui SPSS. Apabila pola scatter plot membentuk pola tertentu
maka model regresi memiliki gejala heteroskedastisitas.
3.6.3 Analisis Regresi Berganda
Menurut Sugiyono (2013:261), persamaan regresi digunakan untuk
melakukan prediksi seberapa tinggi nilai variabel dependen bila nilai variabel
independen dimanipulasi (dirubah-rubah). Analisis ini untuk mengetahui
besarnya pengaruh pengalaman mengajar, iklim kerja dan kompensasi terhadap
kompetensi profesional guru untuk mengetahui besarnya pengaruh antar variabel
bebas digunakan rumus (Sugiyono, 2013:267) :
50
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e
Y
a
b1
b2
b3
X1
X2
X3
bersama-sama
(simultan)
terhadap
variabel
terikat
(kompetensi
profesional). Ghozali (2011:98) juga menyatakan bahwa bila nilai F lebih besar
daripada 4 maka Ho dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5%, yang berarti
setelah pengolahan data jika hasil Fhitung> 0,05 maka hipotesis yang menyatakan
berpengaruh secara simultan dapat diterima, jika Fhitung< 0,05 maka hipotesis
tersebut ditolak.
2. Uji Parsial (t test)
Ghazali (2011:98) menyatakan bahwa uji parsial t pada dasarnya
menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel penjelas/independen secara
individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Maksudnya adalah
dengan menggunakan uji parsial akan menunjukkan seberapa besar pengaruh
51
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Interval
Frekuensi
82%-100%
0
63%-81%
3
44%-62%
19
25%-43%
9
Jumlah
30
Sumber: data diolah tahun 2015
Kategori
Sangat tinggi
Tinggi
Rendah
Sangat Rendah
Rata-rata
50,5 %
Rendah
52
53
Berdasarkan tabel 4.1 terlihat bahwa rata-rata skor sebesar 50,5% terletak
pada interval 44%-62% yang termasuk pada kategori rendah. Hal ini dapat terlihat
dari sedikitnya guru yang ikut serta dalam program diklat dan seminar pendidikan
,sebagian guru ada yang sudah banyak mengikuti program diklat dan seminar
pendidikan tetapi ada pula yang masih sedikit mengikuti program tersebut. Masa
kerja/lama mengajar guru pun bervariasi, tetapi sebagian besar guru mengajar
kurang dari 13 tahun, kemudian jumlah guru tetap sebanyak 18 orang dan jumlah
guru tidak tetap sebanyak 12 orang.
1. Deskripsi Indikator Pendidikan dan Pelatihan
Tabel 4.2
Distribusi Jawaban Responden pada Indikator Pendidikan dan Pelatihan
No
1
2
3
4
Interval
Frekuensi
82%-100%
0
63%-81%
3
44%-62%
16
25%-43%
11
Jumlah
30
Sumber: data diolah pada tahun 2015
Kategori
Sangat tinggi
Tinggi
Rendah
Sangat Rendah
Rata-rata
49%
Rendah
54
Interval
82%-100%
63%-81%
44%-62%
25%-43%
Jumlah
Frekuensi
4
7
14
5
30
Kategori
Sangat tinggi
Tinggi
Rendah
Sangat Rendah
Rata-rata
58,3%
Rendah
55
Interval
Frekuensi
82%-100%
9
63%-81%
21
44%-62%
0
25%-43%
0
Jumlah
30
Sumber: data diolah tahun 2015
Kategori
Sangat tinggi
Tinggi
Rendah
Sangat Rendah
Rata-rata
85%
Sangat tinggi
Interval
82%-100%
63%-81%
44%-62%
25%-43%
Jumlah
Frekuensi
21
7
2
0
30
Kategori
Sangat tinggi
Tinggi
Rendah
Sangat Rendah
Rata-rata
83%
Sangat tinggi
56
Interval
Frekuensi
82%-100%
11
63%-81%
13
44%-62%
6
25%-43%
0
Jumlah
30
Sumber: data diolah pada tahun 2015
Kategori
Sangat tinggi
Tinggi
Rendah
Sangat Rendah
Rata-rata
78%
Tinggi
Interval
Frekuensi
82%-100%
18
63%-81%
12
44%-62%
0
25%-43%
0
Jumlah
30
Sumber: data diolah pada tahun 2015
Kategori
Sangat tinggi
Tinggi
Rendah
Sangat Rendah
Rata-rata
87%
Sangat tinggi
57
Interval
Frekuensi
82%-100%
26
63%-81%
4
44%-62%
0
25%-43%
0
Jumlah
30
Sumber: data diolah pada tahun 2015
Kategori
Sangat tinggi
Tinggi
Rendah
Sangat Rendah
Rata-rata
91%
Sangat tinggi
58
untuk mengukur kompensasi dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut (1)
kompensasi langsung, dan (2) kompensasi tidak langsung.
Berdasarkan pernyataan responden, diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.9
Distribusi Jawaban Responden pada Variabel Kompensasi
No
1
2
3
4
Interval
Frekuensi
82%-100%
0
63%-81%
21
44%-62%
9
25%-43%
0
Jumlah
30
Sumber: data diolah tahun 2015
Kategori
Sangat tinggi
Tinggi
Rendah
Sangat Rendah
Rata-rata
70%
Tinggi
Interval
Frekuensi
82%-100%
9
63%-81%
16
44%-62%
5
25%-43%
0
Jumlah
30
Sumber: data diolah pada tahun 2015
Kategori
Sangat tinggi
Tinggi
Rendah
Sangat Rendah
Rata-rata
76,5%
Tinggi
59
Interval
Frekuensi
82%-100%
0
63%-81%
8
44%-62%
18
25%-43%
4
Jumlah
30
Sumber: data diolah pada tahun 2015
Kategori
Sangat tinggi
Tinggi
Rendah
Sangat Rendah
Rata-rata
57%
Rendah
60
30
a,,b
Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
.0000000
1.93585876
.166
.166
-.083
.907
.383
61
Tabel 4.13
Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients
Coefficients
Model
1 (Constant)
Std.
Error
Collinearity
Statistics
Correlations
Beta
-4.330
3.811
pengalaman mengajar
.064
.160
.118
iklim kerja
.187
.108
kompensasi
-.129
.135
Sig.
VIF
-1.136
.266
.402
.691
.181
.079
.073
.380 2.630
.406 1.733
.095
.342
.322
.314
.598 1.673
.347
.449 2.229
-.259
-.957
1 (Constant)
Std.
Error
Beta
-4.330 3.811
Collinearity
Statistics
Correlations
Sig.
-1.136
.266
Zeroorder
Partial
pengalaman mengajar
.064
.160
.118
.402
.691
.181
.079
.073
.380 2.630
iklim kerja
.187
.108
.406 1.733
.095
.342
.322
.314
.598 1.673
kompensasi
-.129
.135
.347
.044
-.185
-.173
.449 2.229
-.259
-.957
62
Standardized
Coefficients
Model
17.773
5.888
pengalaman mengajar
.677
.247
iklim kerja
.393
kompensasi
.454
(Constant)
Std. Error
Beta
Sig.
3.018
.006
.415
2.740
.011
.167
.285
2.354
.026
.208
.305
2.182
.038
63
64
hitung
> F
tabel
hitung
< F
tabel
maka hipotesis
alternative ditolak. Hasil uji simultan dapat dilihat pada tabel 4.16 berikut ini:
Tabel 4.16
Hasil Uji Coba Simultan (Uji F) variabel X1, X2, dan X3 terhadap Y
ANOVAb
Model
1
Sum of Squares
Df
Mean Square
Regression
369.621
123.207
Residual
108.679
26
4.180
Total
478.300
29
Sig.
29.476
.000a
hitung
tabel
sebesar
2.93 Maka dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini ada pengaruh secara
bersama-sama antara pengalaman mengajar, iklim kerja dan kompensasi terhadap
kompetensi profesional guru di SMK Kristen Salatiga.
65
Unstandardized
Coefficients
Model
17.773
5.888
pengalaman mengajar
.677
.247
iklim kerja
.393
kompensasi
.454
(Constant)
Standardized
Coefficients
Std. Error
Beta
Sig.
3.018
.006
.415
2.740
.011
.167
.285
2.354
.026
.208
.305
2.182
.038
hitung
tabel
sebesar 2,042, maka dengan demikian Ha diterima dan H0 ditolak. Jadi dapat
dikatakan bahwa dalam penelitian ini ada pengaruh pengalaman mengajar
terhadap kompetensi profesional guru di SMK Kristen Salatiga. Hasil uji variabel
iklim kerja memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,026. Tingkat signifikansi yang
diperoleh kurang dari 0,05, sedangkan nilai t
hitung
66
besar dari t tabel sebesar 2,042, maka dengan demikian Ha diterima dan H0 ditolak.
Jadi dapat dikatakan bahwa ada pengaruh iklim kerja terhadap kompetensi
profesional guru di SMK Kristen Salatiga. Hasil uji t untuk variabel kompensasi
diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,038. Tingkat signifikansi yang diperoleh
kurang dari 0,05, sedangkan nilai t hitung kompensasi sebesar 2,182 lebih besar dari
t tabel sebesar 2,042, maka dengan demikian Ha diterima dan H0 ditolak. Jadi
dapat dikatakan bahwa ada pengaruh kompensasi terhadap kompetensi profesional
guru di SMK Kristen Salatiga.
4.1.4.3 Koefisien Determinasi Simultan (R2)
Analisis koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar
kontribusi variabel bebas pengalaman mengajar, iklim kerja dan kompensasi
terhadap kompetensi profesional guru di SMK Kristen Salatiga. Hasil pengujian
dengan perhitungan analisis regresi linier berganda menggunakan bantuan
komputer program SPSS For Windows Release 17 dan lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel 4.18 sebagai berikut:
Tabel 4.18
Hasil Uji Koefisien Determinasi Simultan (R2)
b
Model Summary
Model
.879
R Square
a
Adjusted R Square
.773
.747
2.044
67
Correlations
Model
1
Zero-order
Partial
Collinearity Statistics
Part
Tolerance
VIF
(Constant)
pengalaman mengajar
.818
.473
.256
.380
2.630
iklim kerja
.706
.419
.220
.598
1.673
Kompensasi
.762
.393
.204
.449
2.229
68
mengajar (X1) adalah sebesar 0,223 (0,4732). Nilai tersebut dikalikan 100% untuk
mengetahui besarnya nilai koefisien determinasi parsial (r2) adalah 74,7%. Hal ini
berarti variabel pengalaman mengajar (X1) mampu menjelaskan variabel
kompetensi profesional (Y) sebesar 22,3 %, sedangkan sisanya sebesar 77,7%
dijelaskan oleh variabel lain. Koefisien determinasi parsial (r2) untuk variabel
iklim kerja (X2) adalah sebesar 0,175 (0,4192). Nilai tersebut dikalikan 100%
untuk mengetahui besarnya nilai koefisien determinasi parsial (r2) adalah 17,5%.
Hal ini berarti variabel iklim kerja (X2) mampu menjelaskan variabel kompetensi
profesional (Y) sebesar 17,5 %, sedangkan sisanya sebesar 82,5% dijelaskan oleh
variabel lain. Koefisien determinasi parsial (r2) untuk variabel kompensasi (X3)
adalah sebesar 0,154 (0,3932). Nilai tersebut dikalikan 100% untuk mengetahui
besarnya nilai koefisien determinasi parsial (r2) adalah 15,4%. Hal ini berarti
variabel kompensasi (X3) mampu menjelaskan variabel kompetensi profesional
(Y) sebesar 15,4 %, sedangkan sisanya sebesar 84,6% dijelaskan oleh variabel
lain.
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil olah data persamaan regresi menunjukkan persamaan Y
= 17,773 + 0,677X1 + 0,393X2 + 0,454X3 + e. Persamaan tersebut menunjukkan
bahwa pengalaman mengajar, iklim kerja dan kompensasi berpengaruh secara
positif terhadap kompetensi profesional guru di SMK Kristen Salatiga. Konstanta
sebesar 17,773 berarti jika pengalaman mengajar, iklim kerja dan kompensasi
sebesar nol maka kompetensi profesional guru sebesar 17,773.
69
70
pengaruh yang lebih kecil dari pengalaman mengajar adalah iklim kerja yaitu
sebesar 17,5%, sedangkan untuk kompensasi berpengaruh lebih kecil yaitu
sebesar 15,4%. Variabel pengalaman mengajar berpengaruh paling besar karena
terhadap kompetensi profesional guru di SMK Kristen Salatiga, walaupun hasil
analisis deskriptif variabel pengalaman mengajar untuk indikator pendidikan dan
pelatihan serta masa kerja/lama termasuk dalam kategori rendah, tetapi para guru
yang lebih banyak mengikuti program diklat ataupun workshop pendidikan serta
memiliki masa kerja yang lama akan lebih memiliki kompetensi yang baik.
Pengalaman mengajar juga dapat dilihat bagaimana guru tersebut melakukan
proses belajar mengajar seara optimal, setiap perencanaan yang dilakukan akan
menjadikan guru bisa memaksimalkan penyampaian materi di depan kelas.
Hasil analisis deskriptif variabel pengalaman mengajar memiliki skor ratarata sebesar 50,5% yang menunjukan kategori rendah dikarenakan banyak guru
yang masih terbilang pemula dan juga dari 30 guru terdapat 12 guru yang
termasuk guru tidak tetap, sehingga program diklat atau seminar/workshop
pendidikan serta masa kerjanya masih belum mencukupi seperti guru tetap atau
guru yang telah lama mengajar di sekolah. Berdasarkan data angket, sebesar 37%
responden (11 guru) memiliki masa kerja diatas 13 tahun. Semakin lama guru
tersebut mengajar di sekolah tentu semakin banyak pengalaman yang diperoleh
sebagai pembelajaran bagi guru.
Berdasarkan data angket, sebesar 43% responden (13 guru) telah
mengikuti program seminar/workshop pendidikan di tingkat provinsi, kemudian
untuk diklat sebanyak 60% responden (18 guru) sudah mengikuti diklat lebih dari
71
setiap
warga
sekolah
terutama
guru
untuk
lebih
72
mengaktualisasikan ide, kreativitas, inovasi, kerja sama, dan kompetisi yang sehat
dalam mengupayakan pencapaian visi, misi dan tujuan sekolah yang telah
ditetapkan.
Hasil analisis deskriptif variabel iklim kerja menunjukkan skor rata-rata
sebesar 85% dan termasuk dalam kategori sangat tinggi dikarenakan sekolah
memiliki lingkungan fisik dan sistem sosial yang baik, begitupun juga para guru
yang memiliki hubungan harmonis dan budaya baik selama bekerja. Hal ini dapat
dibuktikan dengan anggapan 83% responden (25 guru) yang menyatakan kondisi
fisik kelas sering membuat guru semangat dalam mengajar, jika kondisi fisik kelas
baik maka semangat kerja dapat meningkat sehingga profesionalisme guru
semakin baik. Suasana kerja guru di SMK Kristen Salatiga sangat baik, para guru
selalu menjaga hubungan baik dengan guru lain seperti menyapa ketika bertemu
ataupun berbincang hangat tentang pendidikan dan sekolah ataupun hal lain
diwaktu istirahat sekolah. Namun, tidak semua guru dapat menjalin hubungan
dengan baik, ruangan kerja guru terbagi menjadi tiga cenderung menyebabkan
perlu adanya upaya lebih dalam menjalin komunikasi secara optimal.
Ekologi atau kondisi ligkungan fisik sekolah seperti kondisi laboratorium,
ruang kelas dan ruang kerja guru membuat guru merasa nyaman berada di sekolah
dan menjalankan pekerjaan profesionalnya, hal ini sesuai dengan pernyataan 83%
responden (25 guru) yang menyatakan kondisi fisik kelas sering membuat
nyaman. Fasilitas penunjang pembelajarannya pun selalu dapat digunakan
sehingga guru dapat mengajar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan,
seperti jawaban dari 87% responden (26 guru) yang menyatakan bahwa fasilitas
73
penunjang kegiatan pembelajaran sering dalam kondisi baik. Setiap guru tentu
menjalin sosialisasi kepada sesama guru, terkait hubungan sosial yang terjadi
diantara para guru sudah terjalin secara harmonis, berdasarkan data angket
sejumlah 76% responden (23 guru) menyatakan bahwa jika sesama guru bertemu
atau berpapasa, mereka saling bertegur sapa dan berjabat tangan. Selain itu,
sebanya 90% responden (27 guru) menyatakan jika ada permalasahan dalam
kegiatan belajar mengajar, para guru saling meminta pendapat guru lain. Sistem
sosial yang terjadi diantara para guru cukup bagus, hal ini terbukti bahwa
sebanyak 80% responden (24 guru) menyatakan bahwa mereka seringkali memilih
sendiri bahan ajar yang digunakan tetapi terkadang tetap berkoordinasi dan
meminta bantuan dengan guru lain. Budaya yang terjalin di lingkungan SMK
Kristen Salatiga sangat bagus, hal ini terbukti dengan 63% responden (19 guru)
menyatakan selalu mempercayai bahwa para guru mampu menjalankan tugasnya
sebagai pendidik, sedangnya sisanya menyatakan selalu mempercayai, tetapi
pernah sedikit meragukan. Sebanyak 67% responden (20 guru) menyatakan
bahwa para guru selalu berusaha menaati peraturan sekolah.
Pekerjaan sebagai tenaga pendidik tentu perlu mendapatkan pendapatan
agar guru dapat lebih semangat mengembangkan keprofesionalannya. Persamaan
regresi menunjukkan bahwa kompensasi berpengaruh secara positif terhadap
kompetensi professional guru di SMK Kristen Salatiga. Artinya, jika kompensasi
diberikan secara tepat dan benar tentu para guru akan memperoleh kepuasan kerja
dan motivasi untuk mencapai tujuan mengembangkan peserta didik. Selain itu,
dengan adanya kompensasi akan meningkatkan produktivitas kerja dan menjaga
74
75
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Ada pengaruh yang positif secara parsial antara pengalaman mengajar
terhadap kompetensi profesional guru di SMK Kristen Salatiga sebesar 0,677,
artinya jika pengalaman mengajar semakin baik maka kompetensi profesional
guru juga semakin meningkat.
2. Ada pengaruh yang positif secara parsial antara iklim kerja terhadap
kompetensi profesional guru di SMK Kristen Salatiga sebesar 0,393, artinya
jika iklim kerja semakin baik maka kompetensi profesional guru juga semakin
meningkat.
3. Ada pengaruh yang positif secara parsial antara kompensasi terhadap
kompetensi profesional guru di SMK Kristen Salatiga sebesar 0,454, artinya
jika kompensasi semakin baik maka kompetensi profesional guru juga
semakin meningkat.
4. Ada pengaruh secara simultan antara pengalaman mengajar, iklim kerja dan
kompensasi terhadap kompetensi profesional guru di SMK Kristen Salatiga.
Artinya semakin baik pengalaman mengajar, iklim kerja dan kompensasi,
maka semakin baik pula kompetensi profesional guru di SMK Kristen
Salatiga.
75
76
5.2 Saran
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian ini, maka dapat
dikemukakan saran-saran sebagai berikut:
1. Kaitannya dengan pengalaman mengajar pada indikator pendidikan dan
pelatihan, guru yang lebih banyak mengikuti diklat, seminar dan workshop
pendidikan
lebih
baik
dalam
kompetensi
profesionalnya.
Kaitannya
77
Daftar Pustaka
78
79
LAMPIRAN
80
81
82
83
SS
30%
40%
20%
30%
30%
S
30%
20%
60%
10%
80%
40%
40%
30%
50%
KD
70%
50%
60%
60%
30%
60%
40%
20%
TP
30%
70%
-
8
2
3
3
2
2
3
2
3
2
2
9
4
2
2
4
2
3
2
4
3
3
10
4
3
4
4
2
3
3
3
2
3
29
24
26
26
22
28
25
27
23
26
25.6
72.5
60
65
65
55
70
62.5
67.5
57.5
65
64%
84
85
86
87
Lampiran 5. Angket Uji Coba Penelitian dan Kisi-kisi Uji Coba Penelitian
Kepada
Semarang,
April 2015
Dengan hormat,
Dalam rangka penyusunan skripsi sebagai syarat kelulusan pada Program Studi
Pendidikan Administrasi Perkantoran Universitas Negeri Semarang, saya bermaksud mengadakan
penelitian tentang: Pengaruh Pengalaman Mengajar, Iklim Kerja dan Kompensasi terhadap
Kompetensi Profesional Guru.
Sehubungan dengan itu, saya mohon Bapak/Ibu berkenan mengisi angket penelitian ini.
Informasi yang Bapak/Ibu berikan, akan saya jaga kerahasiaannya.
Atas partisipasi Bapak/Ibu, saya mengucapkan terimakasih.
Hormat saya,
88
89
:
:
Pilihlah salah satu opsi dengan memberikan tanda silang (x) pada pilihan yang telah
disediakan, pilih sesuai dengan diri anda sendiri .
Telitilah sebelum mengisi pertanyaan dan pernyataan yang tersedia.
A. PENGALAMAN MENGAJAR
a. Pendidikan dan Pelatihan
1. Selama 3 tahun terakhir menjadi guru, berapa kali Bapak/Ibu mengikuti pendidikan dan
pelatihan yang relevan (materi mendukung profesional guru) dengan profesi anda sebagai
guru ?
a. Saya mengikuti diklat lebih dari 20 kali
b. Saya mengikuti diklat 13-19 kali
c. Saya mengikuti diklat 7-12 kali
d. Saya mengikuti diklat 1-6 kali
Berikan tanda silang pada jenis diklat yang relevan, yang pernah Bapak/Ibu ikuti selama 3
tahun terakhir :
1. Penataran bidang studi/mata pelajaran
2. Penataran pengembangan kurikulum
3. Penataran pembuatan media pembelajaran
4. Penataran penggunaan alat peraga
5. Lainnya, sebutkan:
2.
Dalam 3 tahun terakhir, berapa jam Bapak/Ibu mengikuti pendidikan dan pelatihan yang
relevan dengan profesi anda sebagai guru ?
a. Lebih dari 161 jam
b. 81 - 160 jam
c. 30 - 80 jam
d. 8 29 jam
3.
Sampai mana tingkat tertinggi Bapak/Ibu dalam mengikuti diklat yang relevan dengan
profesi anda sebagai guru ?
a. Nasional
b. Provinsi
c. Kabupaten
d. Kecamatan
4.
Selama 3 tahun terakhir menjadi guru, berapa kali Bapak/Ibu mengikuti program
seminar/workshop pendidikan ?
a. Saya mengikuti lebih dari 20 kali
b. Saya mengikuti 13-19 kali
c. Saya mengikuti 7 - 12 kali
d. Saya mengikuti 1- 6 kali
90
5.
b.
6.
B. IKLIM KERJA
a. Ekologi
7. Fasilitas penunjang kegiatan pembelajaran (seperti mesin tik, komputer, perlengkapan
olahraga dsb) dalam kondisi baik sehingga menunjang pembelajaran pada setiap program
keahlian.
a. Selalu, fasilitas penunjang kegiatan pembelajaran selalu dalam kondisi baik untuk
digunakan dalam pembelajaran
b. Sering, fasilitas penunjang kegiatan pembelajaran pernah ada kerusakan saat
pembelajaran
c. Kadang-kadang, fasilitas penunjang kegiatan pembelajaran seringkali terdapat
kerusakan saat digunakan dalam pembelajaran
d. Banyak fasilitas penunjang kegiatan pembelajaran dalam kondisi rusak saat
pembelajaran
8.
Saya merasa nyaman dalam mengerjakan tugas saat berada di ruang kerja guru.
a. Selalu, saya selalu mengerjakan tugas di ruang kerja guru
b. Sering, saya sering mengerjakan tugas di ruang kerja guru tetapi terkadang di
perpustakaan/ ruangan lain
c. Kadang-kadang, saya jarang mengerjakan tugas di ruang kerja guru, tetapi sering di
perpustakaan/ ruangan lain
d. Saya tidak pernah mengerjakan tugas di ruang kerja guru, melainkan di
perpustakaan/ruangan lain
9.
91
c.
d.
10. Kondisi laboratorium sekolah membuat saya bersemangat dalam mengajarkan praktik
a. Selalu, kondisi ruangan laboratorium selalu membuat saya bersemangat dalam
mengajar praktik
b. Sering, kondisi ruangan laboratorium sering membuat saya bersemangat, namun
tidak setiap saat
c. Kadang-kadang, saya jarang merasa semangat ketika mengajar di laboratorium
d. Mengajar di laboratorium tidak pernah membuat saya bersemangat saat mengajar
praktik
b. Hubungan Sosial
11. Jika saya bertemu dengan sesama guru baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah,
selalu berjabat tangan.
a. Selalu, jika saya bertemu dengan sesama guru selalu berjabat tangan
b. Sering, saya berjabat tangan saat bertemu sesama guru, namun tidak setiap saat
c. Kadang-kadang, saya jarang berjabat tangan saat bertemu sesama guru
d. Saya tidak pernah berjabat tangan saat bertemu dengan guru lain
12. Jika merasa ada kesulitan dalam pembelajaran, saya berdiskusi dengan guru lain.
a. Selalu, saya selalu berdiskusi dengan guru lain jika ada kesulitan dalam pembelajaran
b. Sering, saya sering berdiskusi dengan guru lain jika ada kesulitan, namun tidak setiap
saat
c. Kadang-kadang, kesulitan yang saya alami terkadang saya diskusikan kepada guru
lain
d. Saya tidak pernah berdiskusi dengan guru lain jika mengalami kesulitan dalam
pembelajaran
13. Saya menjaga nama baik lembaga sekolah dengan tidak menceritakan masalah internal
sesama guru, baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah.
a. Selalu, saya selalu menjaga nama baik sekolah baik di luar maupun di dalam
lingkungan sekolah
b. Sering, saya menjaga nama baik sekolah, namun ada kalanya menceritakan
kekurangan sekolah
c. Kadang-kadang, saya menjaga nama baik sekolah, namun sering menceritakan
kekurangan sekolah
d. Setiap ada masalah internal sekolah, saya menceritakan kepada masyarakat luar
c. Sistem Sosial
14. Saya mengisi dan menyimpan dokumen yang berhubungan dengan data siswa, misalnya
data kehadiran serta data nilai siswa.
a. Selalu, saya selalu mengisi dan menyimpan dokumen yang berhubungan dengan
data siswa
b. Sering, saya mengisi dan menyimpan dokumen yang berhubungan dengan data
siswa, namun tidak setiap saat
c. Kadang-kadang, saya jarang mengisi dan menyimpan dokumen yang berhubungan
dengan data siswa
92
d.
Saya tidak pernah mengisi dan menyimpan dokumen yang berhubungan dengan data
siswa
15. Saya mengatur dan mengelola pelaksanaan ketika pembelajaran kelompok agar semua
siswa ikut serta.
a. Selalu, saya selalu mengatur dan mengelola pelaksanaan ketika pembelajaran
kelompok agar semua siswa ikut serta
b. Sering, saya mengatur dan mengelola pelaksanaan ketika pembelajaran kelompok
agar semua siswa ikut serta, namun tidak setiap saat
c. Kadang-kadang, saya jarang mengatur dan mengelola pelaksanaan ketika
pembelajaran kelompok agar semua siswa ikut serta
d. Saya tidak pernah mengatur dan mengelola pelaksanaan ketika pembelajaran
kelompok agar semua siswa ikut serta
16. Saya memilih sendiri bahan ajar yang akan digunakan.
a. Selalu, saya selalu memilih sendiri bahan ajar yang akan digunakan
b. Sering, saya memilih sendiri bahan ajar yang akan digunakan tetapi sesekali meminta
bantuan guru lain
c. Kadang-kadang, saya jarang memilih sendiri bahan ajar yang akan digunakan, namun
dibantu guru lain
d. Saya dibantu guru lain dalam memilih bahan ajar yang akan digunakan
17. Setiap guru saling menghargai dengan cara menggunakan tata bahasa yang sopan dan
tutur kata yang baik.
a. Selalu, setiap guru selalu menghargai dengan cara menggunakan tata bahasa yang
sopan dan tutur kata yang baik
b. Sering, setiap guru menghargai dengan cara menggunakan tata bahasa yang sopan
dan tutur kata yang baik, namun tidak setiap saat
c. Kadang-kadang, guru jarang menghargai dengan cara menggunakan tata bahasa yang
sopan dan tutur kata yang baik
d. Guru tidak pernah menghargai dengan cara menggunakan tata bahasa yang sopan dan
tutur kata yang baik
d. Budaya
18. Saya mempercayai kemampuan guru lain dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik.
a. Selalu, saya selalu mempercayai kemampuan guru lain dalam melaksanakan tugas
sebagai pendidik
b. Sering, saya mempercayai kemampuan guru lain dalam melaksanakan tugas sebagai
pendidik, namun ada kalanya sedikit meragukan
c. Kadang-kadang, saya jarang mempercayai kemampuan guru lain dalam
melaksanakan tugas sebagai pendidik
d. Saya kurang mempercayai kemampuan guru lain dalam melaksanakan tugas sebagai
pendidik
19. Setiap guru saling menghargai pendapat dan pemikiran satu sama lain pada saat rapat
guru.
a. Selalu, saat musyawarah guru, antar guru saling menghargai pendapat
b. Sering, saat musyawarah guru, sedikit terjadi perselisihan pendapat diantara guru
93
c.
d.
94
95
96
c.
d.
Kadang-kadang, saya beberapa kali mencari dan mempelajari berbagai sumber untuk
memperkaya pengetahuan yang saya miliki
Saya tidak pernah mencari dan mempelajari berbagai sumber untuk memperkaya
pengetahuan yang saya miliki
35. Saya menyesuaikan sumber pembelajaran dengan kebutuhan, misal: buku dan modul
untuk kompeteni kognitif, media audio visual untuk kompetensi keterampilan.
a. Selalu, saya selalu menyeseuaikan sumber pembelajaran dengan kebutuhan
b. Sering, saya sering menyesuaikan sumber pembelajaran dengan kebutuhan
c. Kadang-kadang, saya terkadang menyesuaikan sumber pembelajaran dengan
kebutuhan
d. Saya tidak menyesuaikan sumber pembelajaran dengan kebutuhan
36. Saya menugaskan siswa agar mempelajari materi dengan tidak hanya menggunakan satu
sumber buku.
a. Selalu, saya selalu menugaskan siswa mempelajari materi dengan berbagai macam
sumber
b. Sering, saya seringkali menugaskan siswa mempelajari materi dengan berbagai
sumber
c. Kadang-kadang, saya jarang menugaskan siswa mempelajari materi dengan berbagai
sumber
d. Saya tidak pernah memberikan tugas siswa mempelajari berbagai macam sumber
37. Saya menggunakan media pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi, misal dengan program aplikasi.
a. Selalu, saya selalu menggunakan media pembelajaran dengan memanfaatkan TIK
b. Sering, saya sering menggunakan media pembelajaran dengan memanfaatkan TIK,
namun tidak setiap saat
c. Kadang-kadang, saya jarang menggunakan media pembelajaran dengan
memanfaatkan TIK
d. Saya tidak pernah menggunakan media pembelajaran yang memanfaatkan TIK
c. Melakukan Manajemen Pengelolaan Kelas Secara Efektif
38. Saya selalu berusaha untuk mengkondisikan kelas dengan menggunakan berbagai
pendekatan ke siswa.
a. Selalu, saya selalu berusaha untuk mengkondisikan kelas dengan menggunakan
berbagai pendekatan ke siswa
b. Sering, seringkali saya mengkondisikan kelas dengan menggunakan berbagai
pendekatan ke siswa
c. Kadang-kadang, saya jarang menggunakan pendekatan ke siswa dalam
mengkondisikan kelas
d. Saya tidak pernah menggunakan berbagai pendekatan ke siswa dalam
mengkondisikan kelas
39. Setiap keputusan yang saya ambil saat siswa ramai, dapat menjadikan kelas kembali
kondusif.
a. Selalu, setiap keputusan yang saya ambil saat siswa ramai menjadikan kelas kembali
kondusif
97
b.
c.
d.
Sering, setiap keputusan yang saya ambil saat siswa ramai, ada kalanya kelas masih
tetap ramai, namun seringkali tetap kondusif
Kadang-kadang, keputusan yang saya ambil jarang membuat kelas kembali kondusif
Keputusan yang saya ambil tidak pernah membuat kelas menjadi kondisif kembali
40. Saya menggunakan metode pembelajaran agar memuahkan pemahaman peserta didik.
a. Selalu, metode pembelajaran selalu saya terapkan agar memudahkan pemahaman
peserta didik
b. Sering, metode pembelajaran seringkali saya terapkan agar memudahkan pemahaman
peserta didik, namun tidak setiap saat saya terapkan
c. Kadang-kadang, saya jarang menggunakan metode pembelajaran dalam
memudahkan pemahaman peserta didik
d. Saya tidak pernah menggunakan metode pembelajaran dalam memudahkan
pemahaman peserta didik
41. Saya memulai dan mengakhiri pelaksanaan belajar mengajar sesuai dengan alokasi waktu
yang telah ditetapkan.
a. Selalu, saya selalu memulai dan mengakhiri pelaksanaan belajar mengajar sesuai
dengan alokasi waktu yang telah ditetapkan
b. Sering, saya seringkali memulai dan mengakhiri pelaksanaan belajar mengajar sesuai
dengan alokasi waktu yang telah ditetapkan, namun terkadang sedikit lebih lama/
lebih cepat
c. Kadang-kadang, saya jarang memulai dan mengakhiri pelaksanaan belajar mengajar
sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditetapkan, beberapa kali pernah lebih lama/
lebih cepat
d. Saya tidak memulai dan mengakhiri pelaksanaan belajar mengajar sesuai dengan
alokasi waktu yang telah ditetapkan
42. Saat ada siswa yang gaduh atau tidak memperhatikan pelajaran, saya memberikan teguran
kepada siswa tersebut
a. Selalu, setiap ada siswa yang ribut saya selalu memberikan teguran
b. Sering, setiap ada siswa yang ribut saya memberikan teguran, namun tidak setiap saat
c. Kadang-kadang, saya memberikan teguran kepada siswa yang ribut, namun
seringkali saya diamkan
d. Saya tidak pernah memberikan teguran kepada siswa yang ribut
d. Mengembangkan Teori, Konsep dan Landasan Kependidikan
43. Saya mempelajari dan memahami teori pendidikan behaviorisme, kognitivisme,
konstruktivisme, dan humanistik.
a. Selalu, saya selalu mempelajari dan memahami teori pendidikan sesuai dengan
perkembangan
b. Sering, saya seringkali mempelajari dan memahami teori pendidikan sesuai dengan
perkembangan
c. Kadang-kadang, saya jarang mempelajari dan memahami teori pendidikan dalam
pelaksanaan pembelajaran
d. Saya tidak pernah mempelajari dan memahami teori pendidikan
98
44. Saya berusaha meningkatkan kualitas mengajar saya agar dapat meningkatkan mutu
proses belajar mengajar.
a. Selalu, saya selalu berusaha meningkatkan kualitas mengajar saya
b. Sering, saya seringkali meningkatkan kualitas mengajar saya
c. Kadang-kadang, saya jarang meningkatkan kualitas mengajar saya
d. Saya tidak pernah meningkatkan kualitas mengajar saya
45. Saya menerapkan Sistem Pendidikan Nasional dalam menjalankan profesi keguruan.
a. Selalu, Sistem Pendidikan Nasional selalu saya gunakan untuk acuan dalam
menjalankan profesi keguruan
b. Sering, Sistem Pendidikan Nasional seringkali saya gunakan untuk acuan dalam
menjalankan profesi keguruan
c. Kadang-kadang, Sistem Pendidikan Nasional terkadang saya gunakan untuk acuan
dalam menjalankan profesi keguruan
d. Saya tidak pernah menerapkan Sistem Pendidikan Nasional untuk acuan dalam
menjalankan profesi keguruan
e. Menguasai dan Memahami Administrasi Sekolah
46. Saya berpartisipasi dalam program kerja yang dilaksanakan sekolah.
a. Selalu, saya selalu berpartisipasi dalam program kerja sekolah
b. Sering, saya seringkali berpartisipasi dalam program kerja sekolah namun tidak pada
semua program kerja
c. Kadang-kadang, saya jarang berpartisipasi dalam program kerja sekolah
d. Saya tidak pernah berpartisipasi dalam program kerja sekolah
47. Saya menaati dan menerapkan tata tertib sekolah.
a. Selalu, saya selalu menaati dan menerapkan tata tertib sekolah di keseharian
b. Sering, saya seringkali menerapkan tata tertib sekolah, namun tidak setiap saat
c. Kadang-kadang, saya jarang menerapkan tata tertib sekolah dalam keseharian saya
d. Saya tidak pernah menerapkan tata tertib sekolah dalam keseharian
48. Saya memperoleh informasi tentang administrasi sekolah, seperti kesiswaan, keuangan,
sarpras, dan kurikulum.
a. Selalu, saya selalu mendapatkan informasi tentang administrasi sekolah
b. Sering, saya sering mendapat informasi tentang administrasi sekolah, namun tidak
semua saya dapatkan
c. Kadang-kadang, saya jarang mendapatkan informasi tentang administrasi sekolah,
namun ada beberapa tetap diberitahukan
d. Saya tidak pernah mendapatakan informasi tentang administrasi sekolah
99
100
Indikator
Pengalaman
Mengajar
(X1)
Pendidikan dan
Pelatihan
Iklim Kerja
(X2)
Masa Kerja
Ekologi
Hubungan Sosial
Sistem Sosial
Budaya
Kompensasi
(X3)
Kompensasi
Langsung
Kompensasi
Tidak Langsung
Kompetensi
Profesional
Guru
(Y)
Menguasai dan
Mengelola Materi
Mendayagunakan
Sumber dan
Media
Pembelajaran
Melakukan
Manajemen
Pengelolaan Kelas
Mengembangkan
Teori, Konsep dan
Landasan
Kependidikan
Menguasai dan
Memahami Adm
Sekolah
No.
Soal
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
r hitung
r tabel
0,729
0,769
0,605
0,811
0,645
0,576
0,673
0,661
0,503
0,286
0,694
0,476
0,379
0,761
0,528
0,619
0,594
0,459
0,525
0,484
0,370
0,521
0,513
0,576
0,593
0,440
0,748
0,793
0,443
0,553
0,518
0,518
0,463
0,468
0,604
0,288
0,530
0,585
0,550
0,562
0,637
0,416
0,447
0,536
0,658
0,573
0,322
0,524
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
101
N of Items
.772
7
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if
Item Deleted
Total Correlation
Alpha if Item
Deleted
VAR00001
24.1364
51.552
.668
.738
VAR00002
23.8636
50.409
.712
.730
VAR00003
23.4545
53.212
.524
.753
VAR00004
24.0909
49.420
.760
.723
VAR00005
23.1364
53.171
.576
.750
VAR00006
23.3182
52.227
.469
.754
VAR00007
12.9091
15.229
1.000
.774
N of Items
.734
15
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if
Item Deleted
Total Correlation
Alpha if Item
Deleted
VAR00001
95.4091
80.348
.607
.700
VAR00002
95.3182
81.084
.597
.702
VAR00003
95.0000
87.524
.455
.721
VAR00004
95.0455
89.665
.223
.731
VAR00005
94.5455
87.688
.672
.720
VAR00006
95.0909
86.372
.410
.720
102
Cronbach's
Scale Mean if
Alpha if Item
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Deleted
94.6818
89.561
.335
.728
94.8182
82.537
.725
.703
94.5909
88.634
.495
.724
94.5455
88.260
.593
.722
94.5455
88.450
.567
.723
94.5909
89.206
.423
.726
94.9545
84.903
.456
.715
94.7727
88.374
.442
.724
49.1818
23.203
1.000
.797
VAR00007
VAR00008
VAR00009
VAR00010
VAR00011
VAR00012
VAR00013
VAR00014
VAR00015
Kompensasi (X3)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.715
10
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if
Item Deleted
Total Correlation
Alpha if Item
Deleted
VAR00001
52.1818
62.537
-.402
.737
VAR00002
53.7273
53.922
.423
.692
VAR00003
52.7727
54.089
.415
.693
VAR00004
52.3182
57.084
.538
.702
VAR00005
53.0909
51.134
.479
.680
VAR00006
53.4545
55.117
.334
.702
VAR00007
52.7727
51.136
.690
.666
VAR00008
53.0909
51.325
.749
.665
VAR00009
53.3636
56.147
.349
.703
VAR00010
28.0455
15.188
1.000
.646
103
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.706
20
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if
Item Deleted
Total Correlation
Alpha if Item
Deleted
VAR00001
128.5000
179.119
.620
.685
VAR00002
128.1364
185.457
.463
.695
VAR00003
128.1818
185.299
.469
.695
VAR00004
127.9545
187.093
.509
.698
VAR00005
128.1364
185.742
.529
.695
VAR00006
128.1364
185.647
.451
.696
VAR00007
128.2727
186.970
.318
.699
VAR00008
128.7273
183.541
.446
.693
VAR00009
128.2273
182.279
.658
.689
VAR00010
128.3636
179.766
.608
.686
VAR00011
128.3636
182.719
.649
.690
VAR00012
128.0000
184.286
.708
.692
VAR00013
128.2727
182.970
.445
.692
VAR00014
128.6818
182.894
.504
.691
VAR00015
128.0455
185.284
.597
.694
VAR00016
128.1364
182.885
.743
.690
VAR00017
128.1364
181.552
.627
.688
VAR00018
127.8182
190.346
.348
.703
VAR00019
128.4545
180.545
.588
.687
VAR00020
66.2727
47.827
.861
.891
104
105
106
Kepada
Semarang,
Mei 2015
Dengan hormat,
Dalam rangka penyusunan skripsi sebagai syarat kelulusan pada Program Studi Pendidikan
Administrasi Perkantoran Universitas Negeri Semarang, saya bermaksud mengadakan penelitian
tentang: Pengaruh Pengalaman Mengajar, Iklim Kerja dan Kompensasi terhadap Kompetensi
Profesional Guru di SMK Kristen Salatiga.
Sehubungan dengan itu, saya mohon Bapak/Ibu berkenan mengisi angket penelitian ini.
Informasi yang Bapak/Ibu berikan, akan saya jaga kerahasiaannya.
Atas partisipasi Bapak/Ibu, saya mengucapkan terimakasih.
Hormat saya,
107
108
ANGKET PENELITIAN
PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, IKLIM KERJA DAN KOMPENSASI
TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DI SMK KRISTEN SALATIGA
Identitas responden
Nama dan Kode Guru
Pilihlah salah satu opsi dengan memberikan tanda silang (x) pada pilihan yang telah
disediakan, pilih sesuai dengan diri anda sendiri .
Telitilah sebelum mengisi pertanyaan dan pernyataan yang tersedia.
A. PENGALAMAN MENGAJAR
a. Pendidikan dan Pelatihan
1. Selama 3 tahun terakhir menjadi guru, berapa kali Bapak/Ibu mengikuti pendidikan dan
pelatihan yang relevan (materi mendukung profesional guru) dengan profesi anda sebagai
guru ?
a. Saya mengikuti diklat lebih dari 20 kali
b. Saya mengikuti diklat 13-19 kali
c. Saya mengikuti diklat 7-12 kali
d. Saya mengikuti diklat 1-6 kali
Berikan tanda silang pada jenis diklat yang relevan, yang pernah Bapak/Ibu ikuti selama 3
tahun terakhir :
1. Penataran bidang studi/mata pelajaran
2. Penataran pengembangan kurikulum
3. Penataran pembuatan media pembelajaran
4. Penataran penggunaan alat peraga
5. Lainnya, sebutkan:
2.
3.
Dalam 3 tahun terakhir, berapa jam Bapak/Ibu mengikuti pendidikan dan pelatihan yang
relevan dengan profesi anda sebagai guru ?
a. Lebih dari 161 jam
b. 81 - 160 jam
c. 30 - 80 jam
d. 8 29 jam
Sampai mana tingkat tertinggi Bapak/Ibu dalam mengikuti diklat yang relevan dengan profesi
anda sebagai guru ?
a. Nasional
b. Provinsi
c. Kabupaten
d. Kecamatan
4. Selama 3 tahun terakhir menjadi guru, berapa kali Bapak/Ibu mengikuti program
seminar/workshop pendidikan ?
e. Saya mengikuti lebih dari 20 kali
f. Saya mengikuti 13-19 kali
g. Saya mengikuti 7 - 12 kali
h. Saya mengikuti 1- 6 kali
109
5.
b.
6.
B. IKLIM KERJA
a. Ekologi
7. Fasilitas penunjang kegiatan pembelajaran (seperti mesin tik, komputer, perlengkapan
olahraga dsb) dalam kondisi baik sehingga menunjang pembelajaran pada setiap program
keahlian.
a. Selalu, fasilitas penunjang kegiatan pembelajaran selalu dalam kondisi baik untuk
digunakan dalam pembelajaran
b. Sering, fasilitas penunjang kegiatan pembelajaran pernah ada kerusakan saat
pembelajaran
c. Kadang-kadang, fasilitas penunjang kegiatan pembelajaran seringkali terdapat kerusakan
saat digunakan dalam pembelajaran
d. Banyak fasilitas penunjang kegiatan pembelajaran dalam kondisi rusak saat
pembelajaran
8.
Saya merasa nyaman dalam mengerjakan tugas saat berada di ruang kerja guru.
a. Selalu, saya selalu mengerjakan tugas di ruang kerja guru
b. Sering, saya sering mengerjakan tugas di ruang kerja guru tetapi terkadang di
perpustakaan/ ruangan lain
c. Kadang-kadang, saya jarang mengerjakan tugas di ruang kerja guru, tetapi sering di
perpustakaan/ ruangan lain
d. Saya tidak pernah mengerjakan tugas di ruang kerja guru, melainkan di
perpustakaan/ruangan lain
9.
b. Hubungan Sosial
10. Jika saya bertemu dengan sesama guru baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah, selalu
berjabat tangan.
a. Selalu, jika saya bertemu dengan sesama guru selalu berjabat tangan
110
b.
c.
d.
Sering, saya berjabat tangan saat bertemu sesama guru, namun tidak setiap saat
Kadang-kadang, saya jarang berjabat tangan saat bertemu sesama guru
Saya tidak pernah berjabat tangan saat bertemu dengan guru lain
11. Jika merasa ada kesulitan dalam pembelajaran, saya berdiskusi dengan guru lain.
a. Selalu, saya selalu berdiskusi dengan guru lain jika ada kesulitan dalam pembelajaran
b. Sering, saya sering berdiskusi dengan guru lain jika ada kesulitan, namun tidak setiap
saat
c. Kadang-kadang, kesulitan yang saya alami terkadang saya diskusikan kepada guru lain
d. Saya tidak pernah berdiskusi dengan guru lain jika mengalami kesulitan dalam
pembelajaran
c. Sistem Sosial
12. Saya mengisi dan menyimpan dokumen yang berhubungan dengan data siswa, misalnya data
kehadiran serta data nilai siswa.
a. Selalu, saya selalu mengisi dan menyimpan dokumen yang berhubungan dengan data
siswa
b. Sering, saya mengisi dan menyimpan dokumen yang berhubungan dengan data siswa,
namun tidak setiap saat
c. Kadang-kadang, saya jarang mengisi dan menyimpan dokumen yang berhubungan
dengan data siswa
d. Saya tidak pernah mengisi dan menyimpan dokumen yang berhubungan dengan data
siswa
13. Saya mengatur dan mengelola pelaksanaan ketika pembelajaran kelompok agar semua siswa
ikut serta.
a. Selalu, saya selalu mengatur dan mengelola pelaksanaan ketika pembelajaran kelompok
agar semua siswa ikut serta
b. Sering, saya mengatur dan mengelola pelaksanaan ketika pembelajaran kelompok agar
semua siswa ikut serta, namun tidak setiap saat
c. Kadang-kadang, saya jarang mengatur dan mengelola pelaksanaan ketika pembelajaran
kelompok agar semua siswa ikut serta
d. Saya tidak pernah mengatur dan mengelola pelaksanaan ketika pembelajaran kelompok
agar semua siswa ikut serta
14. Saya memilih sendiri bahan ajar yang akan digunakan.
a. Selalu, saya selalu memilih sendiri bahan ajar yang akan digunakan
b. Sering, saya memilih sendiri bahan ajar yang akan digunakan tetapi sesekali meminta
bantuan guru lain
c. Kadang-kadang, saya jarang memilih sendiri bahan ajar yang akan digunakan, namun
dibantu guru lain
d. Saya dibantu guru lain dalam memilih bahan ajar yang akan digunakan
15. Setiap guru saling menghargai dengan cara menggunakan tata bahasa yang sopan dan tutur
kata yang baik.
a. Selalu, setiap guru selalu menghargai dengan cara menggunakan tata bahasa yang sopan
dan tutur kata yang baik
b. Sering, setiap guru menghargai dengan cara menggunakan tata bahasa yang sopan dan
tutur kata yang baik, namun tidak setiap saat
c. Kadang-kadang, guru jarang menghargai dengan cara menggunakan tata bahasa yang
sopan dan tutur kata yang baik
111
d.
Guru tidak pernah menghargai dengan cara menggunakan tata bahasa yang sopan dan
tutur kata yang baik
d. Budaya
16. Saya mempercayai kemampuan guru lain dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik.
a. Selalu, saya selalu mempercayai kemampuan guru lain dalam melaksanakan tugas
sebagai pendidik
b. Sering, saya mempercayai kemampuan guru lain dalam melaksanakan tugas sebagai
pendidik, namun ada kalanya sedikit meragukan
c. Kadang-kadang, saya jarang mempercayai kemampuan guru lain dalam melaksanakan
tugas sebagai pendidik
d. Saya kurang mempercayai kemampuan guru lain dalam melaksanakan tugas sebagai
pendidik
17. Setiap guru saling menghargai pendapat dan pemikiran satu sama lain pada saat rapat guru.
a. Selalu, saat musyawarah guru, antar guru saling menghargai pendapat
b. Sering, saat musyawarah guru, sedikit terjadi perselisihan pendapat diantara guru
c. Kadang-kadang, saat musyawarah guru, beberapa kali terjadi perselisihan pendapat
diantara guru
d. Sesama guru tidak pernah saling menghargai pendapat pada saat rapat guru
18. Saya selalu berusaha menaati peraturan sekolah.
a. Selalu, saya selalu berusaha menaati peraturan sekolah
b. Sering, saya berusaha menaati peraturan sekolah, namun tidak setiap saat
c. Kadang-kadang, saya jarang menaati peraturan sekolah
d. Saya tidak pernah mengikuti peraturan sekolah
C. KOMPENSASI
a. Kompensasi Langsung
19. Besarnya gaji guru per bulan sebagai guru cukup untuk memenuhi kebutuhan tiap bulan.
a. Selalu, gaji yang diterima guru setiap bulan selalu cukup untuk memenuhi kebutuhan tiap
bulan
b. Sering, gaji yang diterima guru cukup untuk memenuhi kebutuhan tiap bulan, namun
tidak setiap saat
c. Kadang-kadang, gaji yang diterima guru masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan
setiap bulan
d. Gaji yang diterima guru tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan, masih perlu mencari
penghasilan diluar sebagai guru
20. Jika guru mendapat tambahan jam mengajar, sekolah memberikan honor tambahan.
a. Selalu, sekolah memberikan honor tambahan setiap ada tambahan jam mengajar
b. Sering, sekolah memberikan honor tambahan saat ada jam mengajar tambahan, namun
tidak setiap saat
c. Kadang-kadang, sekolah jarang memberikan honor tambahan saat ada jam mengajar
tambahan
d. Sekolah tidak pernah memberikan honor tambahaan saat ada jam mengajar tambahan
21. Sekolah memberikan tambahan honor bagi guru yang mengampu ekstrakulikuler.
a. Selalu, sekolah selalu memberikan tambahan honor bagi guru yang mengampu
ekstrakulikuler
112
b.
c.
d.
Sering, sekolah memberikan tambahan honor bagi guru yang mengampu ekstrakulikuler,
namun tidak rutin
Kadang-kadang, sekolah jarang memberikan tambahan honor bagi guru yang mengampu
ekstrakulikuler
Sekolah tidak pernah memberikan tambahan honor bagi guru yang mengampu
ekstrakulikuler
113
114
b.
c.
d.
33. Saya menggunakan media pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi, misal dengan program aplikasi.
a. Selalu, saya selalu menggunakan media pembelajaran dengan memanfaatkan TIK
b. Sering, saya sering menggunakan media pembelajaran dengan memanfaatkan TIK,
namun tidak setiap saat
c. Kadang-kadang, saya jarang menggunakan media pembelajaran dengan memanfaatkan
TIK
d. Saya tidak pernah menggunakan media pembelajaran yang memanfaatkan TIK
c. Melakukan Manajemen Pengelolaan Kelas Secara Efektif
34. Saya selalu berusaha untuk mengkondisikan kelas dengan menggunakan berbagai pendekatan
ke siswa.
a. Selalu, saya selalu berusaha untuk mengkondisikan kelas dengan menggunakan berbagai
pendekatan ke siswa
b. Sering, seringkali saya mengkondisikan kelas dengan menggunakan berbagai pendekatan
ke siswa
c. Kadang-kadang, saya jarang menggunakan pendekatan ke siswa dalam mengkondisikan
kelas
d. Saya tidak pernah menggunakan berbagai pendekatan ke siswa dalam mengkondisikan
kelas
35. Saya menggunakan metode pembelajaran agar memuahkan pemahaman peserta didik.
a. Selalu, metode pembelajaran selalu saya terapkan agar memdudahkan pemahaman
peserta didik
b. Sering, metode pembelajaran seringkali saya terapkan agar memudahkan pemahaman
peserta didik, namun tidak setiap saat saya terapkan
c. Kadang-kadang, saya jarang menggunakan metode pembelajaran dalam memudahkan
pemahaman peserta didik
d. Saya tidak pernah menggunakan metode pembelajaran dalam memudahkan pemahaman
peserta didik
36. Setiap keputusan yang saya ambil saat siswa ramai, dapat menjadikan kelas kembali kondusif.
a. Selalu, setiap keputusan yang saya ambil saat siswa ramai menjadikan kelas kembali
kondusif
b. Sering, setiap keputusan yang saya ambil saat siswa ramai, ada kalanya kelas masih tetap
ramai, namun seringkali tetap kondusif
c. Kadang-kadang, keputusan yang saya ambil jarang membuat kelas kembali kondusif
d. Keputusan yang saya ambil tidak pernah membuat kelas menjadi kondisif kembali
37. Saya memulai dan mengakhiri pelaksanaan belajar mengajar sesuai dengan alokasi waktu
yang telah ditetapkan.
a. Selalu, saya selalu memulai dan mengakhiri pelaksanaan belajar mengajar sesuai dengan
alokasi waktu yang telah ditetapkan
b. Sering, saya seringkali memulai dan mengakhiri pelaksanaan belajar mengajar sesuai
dengan alokasi waktu yang telah ditetapkan, namun terkadang sedikit lebih lama/ lebih
cepat
c. Kadang-kadang, saya jarang memulai dan mengakhiri pelaksanaan belajar mengajar
sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditetapkan, beberapa kali pernah lebih lama/
lebih cepat
115
d.
Saya tidak memulai dan mengakhiri pelaksanaan belajar mengajar sesuai dengan alokasi
waktu yang telah ditetapkan
116
117
Analisis Deskriptif
118
119
120
30
Normal Parametersa,,b
Mean
.0000000
Std. Deviation
Most Extreme Differences
1.93585876
Absolute
.166
Positive
.166
Negative
-.083
Kolmogorov-Smirnov Z
.907
.383
Uji Multikolinieritas
Variables Entered/Removed
Model
1
Variables
Removed Method
Variables Entered
kompensasi, iklim kerja, pengalaman mengajara
. Enter
ANOVA
Model
1
Sum of Squares
Df
Mean Square
Regression
369.621
123.207
Residual
108.679
26
4.180
Total
478.300
29
F
29.476
Sig.
.000
Collinearity
Coefficients
Correlations
Std.
Model
Error
Statistics
ZeroBeta
Sig.
VIF
121
1 (Constant)
-4.330
3.811
-1.136
.266
pengalaman mengajar
.064
.160
.118
.402
.691
.181
.079
.073
.380 2.630
iklim kerja
.187
.108
.406 1.733
.095
.342
.322
.314
.598 1.673
kompensasi
-.129
.135
.347
.449 2.229
-.259
-.957
Uji Heteroskedastisitas
Variables Entered/Removed
Variables
Model
1
Variables Entered
Removed
Method
. Enter
Model
1
Variables
Variables
Entered
Removed
kompensasi,
Method
. Enter
iklim kerja,
pengalaman
mengajar
ANOVA
Model
1
Sum of Squares
Regression
df
Mean Square
7.960
2.653
Residual
45.539
26
1.752
Total
53.499
29
F
1.515
Sig.
.234
122
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
(Constant)
Std. Error
-4.330
3.811
pengalaman mengajar
.064
.160
iklim kerja
.187
-.129
kompensasi
a. Dependent Variable: RES2
Coefficients
Beta
Sig.
-1.136
.266
.118
.402
.691
.108
.406
1.733
.095
.135
-.259
-.957
.347
123
Model
1
(Constant)
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Std. Error
17.773
5.888
pengalaman mengajar
.677
.247
iklim kerja
.393
kompensasi
.454
Beta
Sig.
3.018
.006
.415
2.740
.011
.167
.285
2.354
.026
.208
.305
2.182
.038
124
ANOVA
Model
1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
369.621
123.207
Residual
108.679
26
4.180
Total
478.300
29
Sig.
29.476
.000
Uji t
Coefficients
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Model
17.773
5.888
pengalaman mengajar
.677
.247
iklim kerja
.393
kompensasi
.454
(Constant)
Std. Error
Beta
Sig.
3.018
.006
.415
2.740
.011
.167
.285
2.354
.026
.208
.305
2.182
.038
125
Model Summary
Model
.879
R Square
a
Adjusted R Square
.773
.747
2.044
Correlations
Model
1
Zero-order
Partial
Collinearity Statistics
Part
Tolerance
VIF
(Constant)
pengalaman mengajar
.818
.473
.256
.380
2.630
iklim kerja
.706
.419
.220
.598
1.673
Kompensasi
.762
.393
.204
.449
2.229