Anda di halaman 1dari 5

Mengukur Hambatan Jenis Material

Rangkaian Jembatan Wheatstone

Menggunakan

Toho Dustin Sutomo1, Windy Aulia, Wulan Chairunisa, Fairuz Septiningrum


Burhan Izzudin, Dr. Santoso
Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)
Universitas Indonesia, Depok, 12345, Indonesia
E-mail: toho.dustin@ui.ac.id
Abstract. Rangkaian Listrik Jembatan (Electrical Bridge) adalah rangkaian listrik

yang digunakan untuk mengukur nilai-nilai besaran listrik seperti resistansi (R) yang
merupakan kemampuan untuk menghambat arus listrik; kapasitansi (C), yang
merupakan kemampuan untuk menyimpan muatan listrik; dan induktansi (L), yang
merupakan kemampuan untuk membuat arus listrik yang menghasilkan medan
magnet. Rangkaian jembatan wheatstone pada praktikum ini digunakan untuk
memperoleh ketelitian dalam melaksanakan pengukuran terhadap suatu nilai
hambatan.

1. Pendahuluan
Pada bagian ini tuangkan seluruh informasi yang berkaitan tentang
(a) Latar Belakang
Hambatan listrik merupakan besaran yang menghalangi arus yang mengalir dalam suatu
penghantar listrik. Dalam fisika hambatan listrik ini pertama kali diamati oleh George Simon Ohm.
Hambatan yang dimiliki oleh suatu bahan penghantar ternyata dapat mempengaruhi kuat arus
yang mengalir pada penghantar tersebut. Hambatan yang besar pada suatu bahan menyebabkan
bahan tersebut sukar mengalirkan arus listrik, sedangkan bahan yang hambatannya kecil akan lebih
mudah mengalirkan arus listrik. Berdasarkan kemampuannya dalam menghantarkan arus listrik,
bahan dibedakan menjadi konduktor, isolator, semi konduktor, dan super konduktor.
Pada suatu kawat logam, hambatan listrik yang dimilikinya ternyata dipengaruhi oleh panjang
bahan (kawat), luas penampang, dan hambatan jenis bahan kawat tersebut. Hambatan jenis suatu
bahan (kawat) atau resistivitas adalah suatu besaran fisika dari suatu bahan yang tergantung pada
temperatur dan jenis bahan tersebut.

(b) Perumusan Masalah


Bagaimana cara merangkai rangkaian jembatan wheatstone yang benar?
Apakah pengaruh perubahan panjang kawat terhadap besar hambatan yang terukur?
Bagaimana grafik pengukuran yang terbentuk berdasarkan pengukuran?
(c) Tujuan Praktikum
Mengetahui teknik pengukuran hambatan jenis material menggunakan jembatan wheatstone.
1

To whom any correspondence should be addressed.

2. Teori Dasar
Jembatan Wheatstone (Wheatstone Bridge) merupakan suatu metode yang digunakan dalam bidang
pengukuran (instrumentasi), dalam hal ini adalah metode yang digunakan untuk pengukuran tahanan.
Ditemukan oleh Samuel Hunter Christie tahun 1833 dan kemudian dipopulerkan oleh Sir Charles
Wheatstone pada tahun 1843. Jembatan wheatstone pada dasarnya menggunakan prinsip
keseimbangan dalam rangkaian. Dalam rangkaiannya terdapat 4 buah tahanan dimana 4 tahanan
tersebut adalah tahanan yang variabel, tahanan yang ingin diukur, dan 2 buah tahanan tetap.

Gambar 1. Rangkaian Jembatan Wheatstone


Tahanan variable diatur agar beda potensial antara titik 2 dan 4 sama dengan nol. Hal ini dapat
ditunjukkan oleh Galvanometer (G). ketika Galvanometer menunjukkan angka nol maka dalam
keadaan ini jembatan dalam keadaan seimbang, sehingga :
Beda potensial titik 1 2 = Beda potensial titik 1 4
Beda potensial titik 2 3 = Beda potensial titik 4 3
Arus mengalir dari (1) ke (2) ke (3) dan dari (1) ke (4) ke (3)

Gambar 2. Arah Arus Pada Rangkaian Jembatan Wheatstone


Loop II
I1R1 - I2R2 = 0
Loop III
I3R3 I4Rx = 0
Sehingga :
I1R1 = I2R2
I3R3 = I4Rx
Pada saat IG = 0, maka I1 = I3, I2 = I4 sehingga persamaan akan menjadi :

Dengan menggunakan metode Jembatan Wheatstone, bias juga dimodifikasi untuk melakukan
pengukuran pada hambatan jenis material. Hambatan yang ingin dicari atau Rx dapat diganti dengan
suatu kawat yang tipis, dimana diketahui persamaan hambatan dalam suatu bahan/kawat tipis adalah :
Dengan R merupakan hambatan kawat penghantar, l adalah panjang kawat, A merupakan luas
penampang dari kawat dan merupakan hambatan jenis kawat.
Dengan menggunakan Rangkaian jembatan wheatstone dan hambatan Rx pada rangkaian diganti
menjadi kawat tipis, maka dapat dicari besar hambatan pada kawat tipis. Dengan diketahui hambatan
pada kawat tipis tersebut, maka dapat dicari hambatan jenis dengan menggabungkan persamaan Rx
pada jembatan wheatstone dengan R untuk mencari hambatan pada kawat sehingga menjadi :

3. Metode Eksperimen
Menyusun seluruh alat percobaan seperti pada gambar 1.
Menggunakan lead/tin wire sebagai Rx
Menghubungkan rangkaian dengan power supply
Memberikan tegangan sebesar 7,5VDC
Mengatur potensiometer sehingga diperoleh arus antar hambatan sebelah kiri dan sebelah
kanan dari rangkaian
Mengukur dan catat besar hambatan dari potensiometer
Menghitung besar Rx menggunakan hubungan ekuivalen antar hambatan pada rangkaian
jembatan wheatstone pada saat arus nol
Menghitung besar hambatan jenis
Membandingkan besar hambatan jenis yang terukur dengan referensi
Melakukan langkah 1 - 9 untuk lead/tin wire dengan panjang 5, 15, 25, 35, dan 40 cm.
Mencatat hasil pengukuran hambatan untuk setiap panjang kawat

4. Data Eksperimen
Table 1. Data Percobaan Jembatan Wheatstone
l (A)
R1 ()
R2 ()
0.05
2400
2800
0.15
1430
3580
0.25
1276
3980
0.35
956
4270
0.40
716
4520
Rp = 5110

R3
V
m
d
r
A

= 1000
= 2,06 Volt
= 13239
= 0,0005 m
= 0,00025 m
= 1,96 x 10-9 m2

5. Pengolahan Data

l (A)
0.05
0.15
0.25
0.35
0.40

Table 2. Pengolahan Data


R1 ()
R2 () Rx ()
2400
2800
1167
1430
3580
2503
1276
3980
3119
956
4270
4467
716
4520
6313

Rx = ( R3 x R2) / R1

Gambar 3. Grafik Rx terhadap Panjang Kawat


Rx = .l / A a
y = mx

y = 13239x + 336,41
m = /A

= m.A

= m.A
= 13239 x 1,96 x 10-9
eks = 2,6 x 10-5 m

Kemurnian timah = ( eksperimen / literatur ) x 100 %


lit = 2,2 x 10-7 .m
Kemurnian timah = 5,72 x 104
6. Analisis
Dari percobaan yang telah dilakukan oleh praktikan mengenai mengukur hambatan jenis
material menggunakan jembatan wheatstone. Prinsip kerjanya mirip seperti rangkaian wheatstone
dimana terdapat 4 hambatan, yaitu 2 hambatan variable, 1 hambatan tetap, dan 1 hambatan yang dicari
nilainya. Besar hambatan yang dicari nilainya bergantung dari besar ketiga hambatan lainnya itu.
Prinsip ini juga berlaku untuk mencari hambatan jenis suatu bahan dimana hambatan yang ingin dicari
dapat diganti dengan suatu kawat timah, dimana diketahui bahwa untuk tiap benda mempunyai
hambatan yang hambatannya bergantung pada hambatan jenis bahan, panjang kawat, dan luas
penampangnya. Saat hambatan yang dicari pada jembatan wheatstone menjadi hambatan yang diukur
untuk menentukan hambatan pada kawat. Maka dengan menggunakan persamaan yang sudah ada pada
teori dasar, dapat menentukan nilai dari hambatan jenis material kawat tersebut.
Pada percobaan ini material yang akan diukur hambatan jenisnya berupa kawat timah. Kawat
timah yang merupakan hambatan yang dicari, potensiometer 5 k yang merupakan hambatan variabel,
dan hambatan 1 k yang merupakan hambatan tetap. Pada percobaan ini juga panjang kawat
divariasikan mulai 5 cm, 15 cm, 25 cm, 35 cm, 40 cm. Dari persamaan hubungan resistansi suatu
bahan, maka untuk jari jari, jambatan jenis, dan luas penampang yang tetap, semakin panjang suatu
kawat, maka akan semakin besar nilai hambatannya. Dan hal itu terbukti dari tabel pengolahan data
untuk setiap kenaikan panjang, diikuti juga dengan kenaikan hambatan kawat.
Setelah memasuki pengolahan data dengan menyamakan persamaan hambatan pada bahan
menjadi persamaan linear, maka dapat dicari besar hambatan jenis bahan (). Dari data yang didapat
selama pratikum dan setelah memasuki pengolahan data, maka didapat nilai hambatan jenisnya
sebesar 2,6 x 10-5 .m. setelah didapat nilai hambatan jenis eksperimen, praktikan mencari kemurnian
timah dengan membandingkan dengan besar nilai hambatan jenis literatur timah sebesar 2,2 x 10-7
.m. Dari perbandingan kedua nilai tersebut didapat besar kemuriannya 5,72 x 104 %.
Nilai kemurnian yang terlalu tinggi tersebut disebabkan oleh adanya ketidak tepatan dalam
melakukan pengukuran. Ketidaktepatan dalam beberapa hal seperti keditaktepatan dalam mengukur
panjang kawat, lalu ketidaktepatan dalam menentukan nilai hambatan variabel untuk tiap variasi
panjang kawat dikarenakan skala multimeter yang digunakan tidak dapat manampilkan angka yang
lebih spesifik lagi. Tetapi dalam pengukuran tetap berlaku bahwa semakin panjang kawat maka
semakin besar juga nilai hambatannya.
7. Kesimpulan
Pengukuran besar hambatan jenis suatu material dapat diukur dengan menggunakan metode
jembatan wheatstone, dengan semakin panjang kawat timah, hambatan kawat yang terukur akan
semakin besar. Dari percobaan ini didapat nilai hambatan jenis sebesar 2,6 x 10-5 .m dengan
kemurnian timah sebesar 5,72 x 104 %
8. Reference
[1] Modul PTP Mengukur Hambatan Jenis Material Menggunakan Rangkaian Jembatan
Wheatstone
[2] http://elektronika-dasar.web.id/jembatan-wheatstone/
[3] http://www.academia.edu/8766723/Teori_Jembatan_Wheatstone
[4] http://www.fisikazone.com/hambatan-jenis/

Anda mungkin juga menyukai