Anda di halaman 1dari 21

Tentang Mesin Diesel http://fajarabdie90.blogspot.co.id/2015/03/tentang-mesin-diesel.

html

MESIN DIESEL

ekalipun mesin diesel memiliki kekurangan dalam hal kebisingan dibandingkan


mesin bensin. Mesin diesel karena keunggulan effisiensi bahan bakar menjadi
pilihan banyak pengguna motor bakar untuk kendaraannya. Sebagai efek dari
semakin ketatnya peraturan terhadap pencemaran lingkungan hidup, mesin diesel

menjadi salah satu pilihan dalam pemakaian sistem internal-combustion engine.Internalcombustion engine ini kita temui dalam sistem mobil, kapal, alat pembangkit listrik portable,
bus, traktor dsb. Salah satu keunggulan mesin diesel adalah sistem pembakarannya
menggunakan Compression-ignition ( pembakaran-tekan), yang tidak memerlukan busi.

Applikasi dari sistem pembakaran diesel ini bisa ditemui di dunia automotive untuk angkutan
berat, tractor, bulldozer, pembangkit listrik di desa-desa, generator listrik darurat di rumah-sakit,
hotel dsb. Namun disamping keunggulan yang dimiliki, diesel sistem juga memiliki problem
khusus yang berhubungan dengan pencemaran lingkungan adalah smoke/asap serta gas buang
khususnya Nitrogen Oxide (NOx).
Kedua pollutant ini saling bertolak belakang dalam pemunculannya. Smoke/soot/asap terbentuk
ketika bahan bakar tidak mampu tercampur dengan baik dengan ogsigen sehingga reaksi
pembakaran tidak sempurna, dalam kondisi seperti ini suhu pembakaran tidak terlalu tinggi ( <
1800 C ) NOx atau Nitrogen Oxide tidak banyak terbentuk.
Namun ketika pencampuran bahan bakar dan udara terjadi dengan baik sehingga pembakaran
sempurna tercapai, maka suhu pembakaran tinggi ( > 1800 C ), hal ini mengakibatkan
terjadinya reaksi antara gas N2 yang ada di udara dengan oksigen membentuk senyawa Nitrogen
Oxide, sekalipun produksi smoke/soot/asap akan mengecil.

Untuk mengatasi dilema diatas, berbagai penelitian telah dilakukan khususnya untuk
memungkinkan reduksi antara smoke/soot/asap dan Nitrogen Oxide secara bersama-sama.

DASAR TEORI
Dasar Mesin Diesel
Mesin diesel adalah jenis mesin pembakaran dalam (internalcombustion engine), dimana sistem
penyalaan bahan bakar dengan cara menyemprotkan bahan bakar dengan pompa bertekanan
kedalam silinder yang berisi udara terkompresi. Dengan tekanan dan temperatur udara didalam
silinder yang tinggi dimana melebihi temperatur nyala bahan bakar maka bahan bakar akan
terbakar bersamaan dengan udara bertekanan kemudian akan menghasilkan suatu kerja. Hal
tersebut yang menyebabkan banyak menyebut mesin diesel disebut juga mesin pengapian
kompresi (compreeion ignition engine). Secara umum, komponen mesin diesel memiliki banyak
persamaan dengan mesin bensin.

Siklus Dasar Mesin Diesel


Sebuah mesin diesel adalah jenis mesin termal yang menggunakan proses pembakaran
internal (internal combustion engine) untuk mengubah energi yang tersimpan dalam ikatan
kimia dari bahan bakar menjadi energi mekanik berdaya guna. Ini terjadi dalam dua langkah
: Pertama, bahan bakar akan bereaksi secara kimia atau pembakaran dan melepaskan energi
dalam bentuk panas. Kedua panas menyebabkan gas yang terperangkap dalam silinder
memuai dan pemuaian gas dibatasi oleh silinder menyebabkan piston bergerak memperluas
ruang silinder. Gerakan bolak-balik (reciprocating) piston ini kemudian diubah menjadi
gerak rotasi oleh poros engkol (crank shaf). Untuk mengkonversi energi kimia bahan bakar
menjadi energi mekanik berdaya guna semua pembakaran internal mesin harus melalui

empat kegiatan: isap, kompresi, usaha dan buang. Semua mesin diesel masuk ke dalam
salah satu dari dua kategori, mesin siklus dua langkah atau 2 tak atau mesin siklus empat
langka atau 4 tak. Siklus mengacu pada setiap operasi atau rangkaian kejadian yang
berulang. Dalam kasus mesin 4 langkah, mesin memerlukan empat langkah piston (isap,
kompresi, usaha dan buang) untuk menyelesaikan satu siklus penuh. Oleh karena itu,
diperlukan dua putaran dari poros engkol atau 720 dari rotasi poros engkol (360 x 2)
untuk menyelesaikan satu siklus. Dalam mesin 2 langkah peristiwa isap, kompresi, usaha
dan buang terjadi dalam satu putaran poros engkol atau 360.

. Siklus Mesin Empat Langkah(ATAS ) Siklus Mesin dua langkah (BAWAH)

Proses Pembakaran
Proses pembakaran adalah suatu proses reaksi kimia antara bahan bakar hidrokarbon dan oksigen
yang berakibat terjadi pelepasan energi yang terdapat pada bahan bakar. Biasanya oksigen untuk
proses pembakaran ini diambil dari udara sekitar (ambient). Proses pembakaran tergantung pada
tekanan, temperatur, pusaran udara dan jenis bahan bakar yang digunakan. Gambar 4
menunjukkan hasil eksperimen, tentang penyemprotan bahan bakar ringan kedalam arus udara
bertekanan tinggi yang bergerak pada kecepatan 1,2 m /detik. Dari gambar 4 tersebut, ternyata
bahwa makin tinggi tekanan dan makin tinggi temperatur udara tersebut, makin cepat pula
terjadinya reaksi temperatur tinggi (Arismunandar, 1993, p.14). Gambar 5 menunjukkan diagram
indikator hipotetik yang dimaksudkan untuk menggambarkan proses pembakaran pada mesin
diesel. Dalam keadaan sebenarnya, diskontinuitas pada titik C dan D tidak ada, sehingga grafik
tersebut terlihat kontinu. Periode 1 menunjukkan periode persiapan pembakaran atau kelambatan
penyalaan, yaitu setelah bahan bakar mulai disemprotkan pada titik A. Pada titik B bahan bakar
mulai terbakar dengan cepat sehingga tekanan naik pula dengan cepat oleh karena sementara itu
torak juga masih bergerak menuju TMA. Selain itu semakin banyak pula bahan bakar yang
terbakar, sehingga meskipun torak sudah mulai bergerak kembali ke TMB tekanannya masih
naik sampai ke titik C. Periode 2, yaitu periode antara B dan C, dinamai peride pembakaran

cepat. Setelah itu laju kenaikan tekananya berkurang, oleh karena itu meskipun bahan bakar yang
disemprotkan selama C D lebih cepat terbakar, namun jumlah bahan bakar yang ada tidak
banyak lagi dan proses pembakaran tersebut berlangsung dalam volume ruang bakar yang
bertambah besar. Hal tersebut terakhir disebabkan karena pada waktu itu torak bergerak menuju
TMB. Periode 3, yaitu periode antara C dan D, dinamai peride pembakaran terkendali. Dalam
periode 4, yaitu periode antara D dan E, pembakaran masih berlangsung karena adanya sisa
bahan bakar yang belum terbakar dalam peride sebelumnya. Periode 4 dinamai periode
pembakaran sisa. Pada Gambar 5 tersebut, ditunjukkan adanya garis patah patah. Garis tersebut
menyatakan garis tekanan yang terjadi dalam keadaan diam tidak ada bahan bakar yang
disemprotkan, yaitu diperoleh apabila mesin diesel diputar oleh sebuah mesin penggerak. Grafik
tersebut diatas dinamai grafik mesin putar.
PENGETAHUAN DASAR GAS BUANG MESIN DIESEL
Komposisi Udara Kita
Atmosfir bumi yang biasa kita sebut udara utamanya terdiri dari : Oksigen (O2) = 21%
volume, dan Nitrogen (N2) = 78% volume. Sisanya 1% volume terdiri dari bermacam-macam
gas diantaranya : Argon (Ar) = 0,94% Volume, dan Karbondioksida (CO2). Gas O2 (oksigen)
sangat bermanfaat bagi kelangsungan makhluk hidup dimuka bumi ini untuk semua kegiatannya.
Namun dengan adnya aktivitas manusia maka atmosfir bumi kita mulai tercemar dan rusak.
Bahan Bakar
Komposisi solar
Solar terdiri dari dua elemen pokok yaitu:
1. Normal cetane (C16H34)
2. Alpha - methylnaptalene (C16H7CH3)
Ditambah dengan unsur lain:
3. Sulfur (belerang) 1% lebih besar daripada bensin
4. Unsur dasar lain sama dengan bensin
Sifat Utama Solar

1. Tidak berwarna atau berwarna kuning muda dan berbau


2. Tidak mudah menguap pada temperatur normal
3. Minimum mulai terbakar bila dekat api pada temperatur 40-1000oC
4. Titik nyala sendiri (flash point) pada temperatur 3500oC
5. Berat Jenis kira-kira 0,82-0,86
6. Tenaga panas/kalori pada setiap kilogramnya adalah 10500 Kcal (10500Kcal/Kg)
Angka Cetane
Pada motor bensin dikenal dengan istilah bilangan atau angka oktane, namun pada diesel
digunakan istilah bilangan atau angka cetane. Cetane number atau bilangan cetane adalah sebuah
angka yang menetukan titik bakar dari bahan bakar. Angaka ini diperlukan sbagai batasan
pemakaaian bahan bakar terhadap mesin. Apabila angka cetane yang dipergunakan tidak sesuai
dengan rancangan mesin, maka akan timbul masalah-masalah sebagai berikut:
1. Bila terlalau tinggi; akan timbul efek panas yang berlebihan terhadap mesin sehingga
komponen mesin cepat rusak.
2. Bila terlalu rendah; akan mengakibatkan timbulnya gejala ngelitik/Knocking , sehingga
opasitas gas buang akan berlebihan karena pembakaran mesin tidak terjadi dengan sempurna,
sehingga asap gas buangan mesin menjadi hitam pekat.

Proses Pembakaran Diesel


Prinsip kerja Mesin diesel 4 langkah
Mesin diesel 4 langkah siklus kerjanya sama dengan mesin bensin 4 langkah, disebut siklus
tertutup karena prosesnya merupakan rangkaian ulangan tetap 4 langkah terdiri dari:
1. Langkah hisap/pemasukan
2. Langkah kompresi
3. Langkah usaha/tenaga/Pembakaran

4. Langkah buang
Kesimpulan:
1. Pada mesin diesel pembakaran terjadi karena solar diinjeksikan/dikabutkan didalam ruang
bakar yang telah berisi udara panas akibat kompresi, sehingga bahan bakar akan terbakar dengan
sendirinya.
2. Tenaga pada mesin diesel dikontrol oleh banyaknya solar yang diinjeksikan kedalam ruang
bakar
3.. Perhatian utama dalam perawatan mesin diesel adalah tekanan kompresi yang cukup.
Hal utama dalam proses pembakaran mesin diesel
Tekanan Kompresi
Perlu diingat bahwa kunci utama untuk menghasilkan pembakaran sempurna dalam mesin diesel
adalah tekanan kompresi. Udara dalam silinder dikompreikan oleh gerakan piston ke TMA, hal
tersebut mengakibatkan temperatur udara dalam silinder meningkat. Semakin tinggi panas yang
dihasilkan maka pembakaran akan terjadi makin baik.
Perhatikan grafik hubungan antara tekanan, perbandingan kompresi dan panas disamping ini,
diasumsikan bahwa tidak ada kebocoran antara piston dan silinder serta tidak ada kehilangan
panas selama kompresi. Pada perbandingan kompresi 16, maka tekanan maksimal bisa
didapatkan 50 kg/cm2 dan temperatur bisa mencapai maksimal 560oC.
Jumlah udara yang masuk kedalam silinder akan mempengaruhi titik penyalaan sendiri (selfignition point). Maka dari itu, sistim pemasukan udara menjadi hal yang sangat penting pada
mesin diesel.
Bahan Bakar
Bahan bakar solar yang digunakan mesin diesel juga memerlukan perhatian, karena solar
tersebut harus bisa terbakar dengan sendirinya ketika diinjeksikan didalam udara tinggi. Makin
rendah titik nyala sendiri dari solar maka akan menghasilkan peningkatan kinerja pembakaran
bahan bakar yang berarti meningkatkan kinerja mesin. Di dalam mengukur kemampuan solar

untuk menyala dengan sendirinya digunakan angka cetane number , rata-rata mesin diesel
membutuhkan solar dengan bilangan cetane antara 40 hingga 45.
Tahapan pembakaran dalam mesin diesel
1. Tahap pertama: pembakaran tertunda , tahap ini adalat persiapan pembakaran dimana solar
yang dikabutkan ke uadara panas dalam ruang bakar dapat bercampur dengan dengan udara
panas sehingga menjadi campuran yang mudah terbakar. Peningkatan tekanan terjadi secara
konstan seiring dengan sudut engkol.
2. Tahap kedua: perambatan api , campuaran yang mudah terbakar telah terbentuk merata
diseluruh bagian dalam silinder, pembakaran mulai terjadi dibeberapa bagian dalam silinder,
pembakaran ini berlangsung sangat cepat sehingga campuran terjadi secara mendadak dan
terjadilah letupan (explosive). Letupan ini berakibat tekanan dalam silinder meningkat dengan
cepat. Akhir tahap ini disebut tahap pembakaran letupan.
3. Tahap ketiga: pembakaran langsung , injeksi bahan-bakar masih belangsung, karena tekanan
dan suhu yang tinggi didalam silinder maka solar yang dinjeksi langsung terbakar oleh api dalam
silinder, pembakaran dikontrol oleh jumlah bahan bakar yang diinjeksikan, sehingga tahap ini
disebut juga tahap pengontrolan pembakaran.
4. Tahap keempat: pembakaran lanjutan , pada titik D injeksi bahan bakar berhenti, namun solar
masih ada yang belum terbakar, maka pada Bahan Bakar
Bahan bakar solar yang digunakan mesin diesel juga memerlukan perhatian, karena solar
tersebut harus bisa terbakar dengan sendirinya ketika diinjeksikan didalam udara tinggi. Makin
rendah titik nyala sendiri dari solar maka akan menghasilkan peningkatan kinerja pembakaran
bahan bakar yang berarti meningkatkan kinerja mesin. Di dalam mengukur kemampuan solar
untuk menyala dengan sendirinya digunakan angka cetane number , rata-rata mesin diesel
membutuhkan solar dengan bilangan cetane antara 40 hingga 45.
Knocking pada diesel
Ketika pembakaran tertunda terjadi lebih panjang, disebabkan oleh terlalu banyaknya bahan
bakar yang diinjeksikan pada tahapan pembakaran tertunda, akan menyebabkan terlalu banyak

bahan bakar yang terbakar pada tahapan kedua dan mengakibatkan tekanan dalam silinder
meningkat dengan tajam dan menghasilkan getaran dan suara, inilah yang disebut diesel knock.
Untuk mencegah diesel knock, maka harus dihindari terjadinya peningkatan tekanan secara
mendadak dengan cara membuat campuran yang mudah terbakar pada temperatur rendah atau
mengurangi jumlah bahan bakar yang diinjeksikan ketika tahapan penundaan penyalaan.
Metode Khusus berikut ini digunakan untuk menghilangkan diesel knock:
1. Menggunkan bahan bakar dengan angka cetane lebih tinggi
2. Menaikkan temperatur udara dan tekanannya saat mulai injeksi
3. Mengurangi volume injeksi saat mulai menginjeksikan bahan bakar
4. Menaikkan temperatur ruang bakar, khususnya daerah dekat titik bahan bakar diinjeksikan.
komposisi gas buang diesel
Gas buang mesin diesel sangat banyak mengandung partikulat karena banyak dipengaruhi oleh
faktor dari bahan bakar yang tidak bersih. Apabila dikelompokkan secara keseluruhan makagas
buangan mesin diesel memiliki komposisi seperti yang diperlihatkan pada gambar berikut ini.
Faktor lain yang sangat dominan dalam memberikan sumbangan zat cemaran keudara adalah
faktor Campuran udara kompresi dengan bahan bakar yang disemprotkan. Pencampuran yang
tidak sebanding (terlalu banyak bahan)akan menghasilkan gas buangan yang mengandung
partikulat berlebihan. Grafik dibawah ini menunjukkan dimana pada kondisi pencampuran yang
sangat kaya (lambda mendekati nol) maka partikulat akan meningkat dengan tajam.

Pelumas tidak terbakar


Komponen ini menempati penyumbang terbesar dalam gas buang, yaitu 40%, berasal dari
minyak pelumas dalam silinder yang tidak terbakar selama proses pembakaran, komponen ini
menyumbangkan asap berwarna yang keputih-putihan. Semakin banyak minyak pelumas yang
ikut dalam proses pembakaran maka akan semakin banyak warna putih dalam gas buang.
Minyak pelumas yang tidak terbakar tersebut mengandung susunan karbon (C dan H)

residu / Kotoran
Partikulat pada gas buang mesin diesel berasal dari partikel susunan bahan bakar yang masih
berisikan kotoran kasar (abu, debu) dikarenakan pemrosesan bahan bakar yang kurang baik.
Terutama bahan bakar diesel di Indonesia, biasanya solar tidak berwarna atau bening, namun
bahan bakar solar kita pasti berwarna agak ke gelapan. Ini menandakan adanya kotoran dalam
bahan bakar.
Sehingga pada saat terjadi pembakaran, kotoran tersebut akan terurai dari susunan partikel yang
lain dan tidak terbakar. Semakin banyak residu dalam bahan bakar, dengan mesin secanggih
apapun akan dihasilkan gas buangan dengan kepulan asap hitam.
Sulfat
Sulfur yang ada pada bahan bakar yang berasal dari fosil adalah hal yang sudah lumrah., sulfur
tersebut berbentuk sulfur organik maupun non organik. Pembakarn pada mesin diesel dengan
menggunakan bahan bakar fosil biasanya akan menghasilkan sulfur dioksida (SO2) dan sulfur
trioksida (SO3) dengan perbandingan 30 : 1, berarti sulfur dioksida merupakan bagian yang
sangat dominan dalam gas buang diesel.
Sulfur dioksida yang ada diudara bila bertemu dengan uap air akan membentuk susunan asam,
selanjutnya bisa terjadi hujan asam yang sangat merugikan.
Lain-lain
8% gas buang diesel merupakan kumpulan dari bermacam-macam gas beracun diantaranya: CO,
HC, CO2, NOx,. Sudah diuraikan dalam bab pendahuluan bahwa gas buangan susunan tersebut
meskipun hanya dalam jumlah yang kecil (8%), namun tetap memberikan andil dalam
pencemaran udara.
Gas-gas beracun tersebut bisa dikurangi dengan cara membuat proses pembakaran di dalam
mesin menjadi lebih sempurna dengan cara meningkatkan kemampuan kompresi dan injeksi
bahan bakar yang tepat waktu dan jumlah dengan bahan bakar yang lebih baik kualitasnya.
Solar tidak terbakar

Solar yang tidak terbakar setelah proses pembakaran ada 7% dari seluruh gas buang diesel. Solar
yang tidak terbakar ini berupa Karbon ( C ) yang terpisah dari HC akibat prengkahan selama
terjadi pembakaran. Semakin banyak solar tidak terbakar yang keluar maka akan semakin hitam
warna asap gas buangan yang dikeluarkan oleh mesin.
Prinsip Kerja Motor Diesel
Motor bakar ada dua macam yaitu motor pembakaran dalam (internal combustion angine) dan
motor pembakaran luar (external combustion engine), contoh motor pembakaran luar (external
combustion engine) adalah mesin uap, mesin turbin dan lain sebagainya, contoh motor
pembakaran dalam (internal combustion engine) adalah motor Diesel, motor bensin dan lainya.
Jenis mobil atau kendaraan didasarkan atas mekanisme pembakaran yang digunakan dibedakan
menjadi dua yaitu motor Diesel dan motor bensin (motor pembakaran dalam). Mekanisme
pembakaran motor Diesel dikenal dengan sebutan penyalaan kompresi. Bahan bakar dikompresi
sampai tekanan + 25 s/d 32 Kg/cm2 (Daryanto : 1995) agar mencapai titik nyala dan bahan bakar
terbakar dengan sendirinya,

mekanisme penyalaan dengan bunga api. Bahan bakar ditekan

sampai tekanan tertentu yaitu : + 15 s/d 22 Kg/cm2 (Daryanto : 1995) kemudian diberi percikan
bunga api dari busi agar terjadi proses pembakaran.
Motor Diesel menggunakan bahan bakar solar selain pemakaiannya lebih hemat, bahan bakar
solar juga lebih ramah lingkungan karena pada solar campuran timbel (timah hitam) yang
menyebabkan polusi dan mengganggu saluran pernapasan lebih sedikit dibandingkan motor
bensin, namun karena itu perbandingan tekanan pada mekanisme penyalaan kompresi yang
sangat tinggi dan memerlukan konstruksi yang lebih kokoh, pada umumnya harga mobil dengan
menggunakan mesin Diesel lebih mahal dari pada mobil dengan menggunakan motor bensin
untuk kelas yang sama.
Roda-roda suatu kendaraan memerlukan adanya tenaga yang memungkinkan kendaraan dapat
bergerak serta dapat mengatasi keadaan jalan, udara, dan lain sebagainya. Sumber yang
menghasilkan tenaga disebut mesin. Motor bakar torak merupakan sebutan dari mesin yang
dapat mengubah tenaga panas, listrik, angin atau sumber tenaga lainnya menjadi tenaga mekanik.
Mesin yang mengubah tenaga panas menjadi tenaga mekanik disebut motor bakar.

Mesin (engine) yang digunakan pada mobil, merupakan salah satu rangkaian komponen (sistem)
yang sangat penting yaitu sebagai sistem yang mengubah panas yang dihasilkan dari proses
pembakaran kemudian diubah menjadi kerja melalui mekanisme dengan gerak translasi lurus
bolak-balik (reciprocal) dari torak (piston) menjadi gerak putar (rotasi) pada poros engkol
(cankshaft). Mesin yang tenaganya digunakan pada mobil harus kompak, ringan dan mudah
ditempatkan pada ruangan terbatas. Mesin harus dapat menghasilkan kecepatan yang tinggi dan
tenaga yang besar, mudah dioperasikan dan sedikit menimbulkan bunyi, oleh sebab itu mesin
bensin dan mesin Diesel umumnya lebih banyak digunakan pada kendaraan atau mobil.
Keuntungan mesin Diesel dibandingkan dengan motor bensin secara umum :
a. Mesin Diesel mempunyai efisiensi panas yang besar, hal ini berarti bahwa penggunaan bahan
bakarnya lebih ekonomis dari pada motor bensin.
b. Mesin Diesel lebih tahan lama dan tidak memerlukan penyalaan elektrik (electrik igniter)
untuk membantu pembakaran sehingga kesulitan lebih kecil dari pada motor bensin.
c. Kecepatannya lebih rendah dibandingkan dengan motor bensin.
Kerugian motor Diesel dibandingkan dengan motor bensin secara umum :
a. Tekanan pembakaran maksimum hampir dua kali motor bensin 25 s/d 32 Kg/cm2 (Daryanto
1995), hal ini menyebabkan getaran dan suara motor Diesel lebih besar.
b. Tekanan pembakaran yang lebih tinggi, maka motor Diesel harus dibuat dari bahan yang tahan
tekanan tinggi dan struktur bahan yang lebih kuat, hal ini menyebabkan getaran dan struktur
bahan yang lebih kuat, hal ini menyebabkan pembuatannya menjadi lebih mahal dibandingkan
dengan motor bensin.
c. Motor Diesel memerlukan sistem injeksi bahan bakar yang presisi yang menyebabkan
harganya mahal dan memerlukan perawatan serta pemeliharaan yang cermat dibandingkan
dengan motor bensin.
PRINSIP KERJA MOTOR DIESEL EMPAT LANGKAH :
A. LANGKAH HISAP

Pada langkah hisap, udara dimasukkan ke dalam silinder. Torak (piston) membentuk kevakuman
didalam silinder seperti pada motor bensin. Torak (piston) bergerak dari titik mati atas menuju
titik mati bawah dan pada langkah ini hanya katup hisap yang terbuka dan memungkinkan udara
masuk ke dalam silinder dan katup buang tertutup selama langkah hisap ini.
b. LANGKAH KOMPRESI

Pada langkah kompresi, torak (piston) bergerak dari titik mati bawah menuju titik mati atas, dan
pada saat langkah kompresi ini kedua katup dalam keadaan tertutup. Udara yang dihisap selama
langkah hisap ditekan sampai tekanannya naik dengan temperature sekitar 5000 C sampai 8000
C. LANGKAH PEMBAKARAN

Pada langkah pembakaran, udara yang terdapat didalam silinder didorong oleh torak (piston) ke
dalam ruang bakar yang terdapat di bagian atas masing-masing silinder, pada saat akhir langkah
pembakaran nozzle menyemprotkan bahan bakar dan kemudian campuran bahan bakar dan udara
selanjutnya terbakar oleh panas yang dibangkitkan oleh tekanan panas yang dibangkitkan oleh
tekanan energi pembakaran mengekspansikan gas dengan sangat cepat dan torak (piston)
terdorong ke bawah. Gaya yang mendorong torak (piston) ke bawah diteruskan ke batang torak
(connecting rod) kemudian diteruskan ke poros engkol (crankshaft) dan mengubah dari gerak
translasi lurus bolak balik menjadi gerak putar (rotasi) untuk memberi tenaga pada mesin.

D. LANGKAH BUANG

Pada langkah buang, piston menuju dari titik mati bawah menuju titik mati atas. Pada langkah
buang ini hanya katup buang yang terbuka dan gas pembakaran dikeluarkan melalui katup
buang. Gas akan terbuang habis pada saat torak (piston) mencapai titik mati atas, setelah proses
langkah buang dimulai lagi langkah hisap, begitu seterusnya. Proses ini terjadi berulang-ulang.
Selama, mesin menyelesaikan empat langkah (langkah hisap, kompresi, pembakaran, buang)

poros engkol (crankshaft) berputar dua kali dan menghasilkan satu kali pembakaran (tenaga),
atau juga disebut motor Diesel empat langkah.
ANALISIS GANGGUAN DAN CARA MENGATASINYA
Gangguan-gangguan seperti kompresi rendah, akan mengakibatkan turunnya kemampuan kerja
dari mesin yang menyebabkan tenaga mesin menjadi berkurang, sehingga perlu dicari penyebab
gangguan gangguan tersebut. Analisis penyebab gangguan tenaga mesin berkurang :
I. Kebocoran katup pada saat langkah kompresi maupun saat langkah usaha atau tekanan
kompresi rendah disertai udara atau asap keluar melewati celah antara kepala silinder dan blok
silinder dan udara (asap) keluar melewati celah antara gasket dengan kepala silinder, yang
disebabkan :
A. Pada kepala silinder :
1. Kebocoran kompresi yang terjadi akibat permukaan kepala silinder melengkung, yang
disebabkan:
a) Panas mesin akibat tekanan kompresi yang sangat tinggi dan pemakaian mesin secara terus
menerus dapat mengakibatkan permukaan kepala silinder berubah / bentuk atau melengkung,
untuk mengatasinya dengan meratakan kembali permukaan kepala silinder dengan cara di frais,
apabila sudah tidak dapat diperbaiki karena tinggi kepala silinder sudah berkurang maka kepala
silinder harus diganti dengan yang rata dan tinggi dari kepala silinder masih dalam spesifikasi
atau kepala silinder dilapisi logam sampai ketebalan kepala silinder dilebihkan dari spesifikasi +
1 sampai 2 mm kemudian di frais.
2. Gasket antara kepala silinder dan blok silinder rusak atau bocor sehingga gas pembakaran
keluar, yang disebabkan oleh :
a) Pemakaian mesin secara terus-menerus dan tekanan kompresi yang tinggi dan letak gasket
diantara ruang bakar yang menyebabkan reta-retak atau pecah sehingga udara yang dikompresi
bocor keluar.
b) Pembongkaran mesin yang terdahulu dan gasket yang rusak tidak diganti padahal sebagian
dari bagian gasket ada yang merekat pada kepala silinder dan blok silinder sehingga permukaan
atas atau bawah dari gasket ada yang berkurang karena sebelumnya terpasang sangat kencang

dan pengencangannya menggunakan kunci momen, untuk mengatasinya adalah gasket diganti
dengan yang baru.
B. Pada mekanisme katup :
Tekanan kompresi rendah dan disertai suara berisik pada mekanisme katup. Kondisi ini
disebabkan oleh beberapa hal diantaranya sebagai berikut :
1. Celah katup hisap maupun buang terlalu besar. Celah katup besar disebabkan karena :
a) Terjadi keausan pada bidang sisi naik dan Turun pada puncak poros bubungan yaitu clearence
atau celah antara poros bubungan dengan lifter longgar yang menyebabkan sudut pembukaan
katup dan penutupan katup menjadi kecil.
b) Tegangan dari pegas katup sudah lemah, yang menyebabkan katup tidak bisa kembali dengan
sempurna dan menimbulkan celah katup menjadi besar.
c) Ujung batang katup tidak rata, aus atau rusak.
Kondisi ini karena katup hisap terlalu lebar maka pembukaan katup hisap menjadi pendek,
akibatnya volume gas baru yang masuk ke dalam ruang bakar atau silinder menjadi sedikit
sehingga dengan langkah kompresi yang menggunakan dengan volume kecil akan menghasilkan
tekanan kompresi yang kecil yang mengakibatkan tenaga pada mesin berkurang, disamping itu
pembakaran yang terjadi didalam ruang bakar memungkinkan terjadinya pembakaran yang tidak
normal akibat dari pembilasan gas baru terhadap gas sisa pembakaran yang tidak sempurna.
Tekanan kompresi yang kecil yang disertAai suara berisik pada bagian kepala silinder.
Ganggguan mesin yang lain adanya gangguan seperti ini adalah ketika kondisi mesin dalam
keadaan baik dan saat putaran mesin stasioner terdengar suara berisik yang teratur pada bagian
kepala silinder. Gangguan mesin ini dapat diatasi dengan melakukan langkah pemeriksaan dan
penyetelan celah katup. Untuk memeriksa celah katup, buka tutup kepala silinder dan
memasukkan sebuah feeler gauge ke dalam celah antara baut penyetel pada rocker arm dan
tangkai katup, kemudian ukur celah tersebut bila celah katup terlalu longgar maka dapat
dilakukan penyetelan celah katup.
d) Pada poros bubungan dilapisi logam kembali dengan cara seperti : di las dan lain sebagainya,
kemudian poros bubungan dibubut atau poros bubungan diganti dengan yang baru.

e) Panjang dan tegangan pegas harus diperiksa dengan valve spring tester, jika panjang dan
tegangan kurang dari spesifikasi maka pegas yang lemah harus diganti, karena pegas katup yang
lemah tidak mampu mengangkat katup secara sempurna maka pembukaan katup menjadi lebih
sedikit dan gas yang masuk ke dalam ruang bakar menjadi sedikit.
f) Ujung batang katup digerinda, jika tinggi katup kurang dari spesifikasinya katup diganti.

2. Celah katup hisap dan katup buang terlalu rapat, cara mengatasinya katup disetel sesuai
spesifikasinya. Kondisi ini disebabkan oleh beberapa hal diantaranya sebagai berikut :
a) Cam pada poros bubungan sudah aus.
b) Penyetelan katup tidak tepat.
c) Ujung pada batang katup sudah tidak rata, aus atau rusak.
Celah antara ujung tangkai katup dengan baut penyetel rocker arm harus ada, bila tidak ada celah
katup maka katup tidak dapat menutup dengan rapat terhadap dudukan katup. Sehingga gas yang
berada didalam ruang silinder tidak dapat dikompresi karena gas sebelum dikompresi (TMBTMA) sebagian gas ada yang keluar melalui katup sehingga kevakuman didalam ruang bakar
atau silider berkurang.
Gangguan celah katup pada mesin dapat dilakukan dengan penyetelan celah katup terhadap baut
rocker arm. Cara mengatasi penyebab katup terlalu rapat :
a) Cam digerinda sesuai spesifikasi atau poros bubungan diganti, bila keausan melebihi batas
limit.
b) Katup disetel sesuai spesifikasi yaitu katup hisap 0,25 mm dan katup buang 0,25 mm.
c) Ujung batang katup digerinda dan jika panjang dari batang katup kurang dari spesifikasi
diganti.
3. Kebocoran pada persinggungan antara permukaan kepala katup dengan dudukan katup.
Kebocoran ini disebabkan karena permukaan katup dan dudukan katup persinggungannya tidak
rata sehingga kerapatan persinggungannya tidak rapat, yang disebabkan oleh pemakaian dari
mesin secara terus-menerus dan pengaruh panas, karena kepala katup berada didalam ruang

bakar atau ruang kompresi dan hentakan proses pengembalian katup setelah katup membuka dari
pegas katup yang menyebabkan beberapa bagian ada yang terkikis. Kepala katup yang terkikis
dapat diperbaiki dengan cara memperbaiki permukaan kepala katup dengan valve refacer atau
dengan cara disekur antara permukaan katup dengan dudukan katup. Keausan atau kerusakan
pada permukaan katup maupun dudukan katup bila melebihi limit maka salah satu atau keduanya
harus diganti.
4. Karet seal pada katup rusak atau aus, sehingga minyak pelumas yang melumasi pada bagian
kepala silinder turun ke katup dan turun ke ruang bakar melewati kepala katup. Celah antara
batang katup dan seal katup sudah aus, kondisi ini menyebabkan timbul arang pada batang katup
dan untuk mengatasinya arang yang melekat pada kepala katup dibersihkan dengan
menggunakan sikat kawat atau roda kawat yang dipasang pada mesin gerinda. Seal yang sudah
aus diganti karena terbuat dari karet.
5. Penghantar katup sudah rusak atau aus sehingga minyak pelumas yang melumasi bagian
kepala silinder turun ke katup melewati penghantar katup yang sudah aus, kondisi ini
menyebabkan timbul pada batang katup dan untuk mengatasinya arang yang melekat lxvii pada
kepala katup dibersihkan dengan menggunakan sikat kawat atau roda kawat yang dipasang pada
mesin gerinda, kemudian penghantar katup yang sudah aus diganti.
C. Pada komponen mesin :
1. Celah ring atau pegas torak terhadap dinding silinder terlalu lebar.
Kondisi ini disebabkan oleh : pegas torak atau ring torak sudah lemah diakibatkan pemakaian
terus menerus dan gesekan yang mengakibatkan celah antara ujung pegas torak melebar yang
menyebabkan kompresi bocor dan juga mengakibatkan minyak pelumas dari panci minyak
pelumas (carter) masuk ke ruang bakar, untuk mengatasinya ring torak atau pegas torak sudah
lemah diganti dengan yang baru karena jika tidak diganti celah antar ujung ring torak melebar
yang menyebabkan kompresi bocor dan minyak pelumas masuk ke ruang bakar atau silinder.
2. Lubang silinder sudah berbentuk oval atau sudah aus.
Kondisi ini disebabkan oleh : pemakaian terus menerus dan gesekan antara torak dan dinding
silinder sehingga panas dan menimbulkan pemuaian, sehingga ada celah pada salah satu bagian

antara dinding silinder dan ring torak yang menyebabkan minyak pelumas masuk dari panic
minyak pelumas (carter) ke ruang bakar dan meyebabkan udara yang akan dikompresi bocor,
cara mengatasinya : lubang silinder di shock yaitu pada lubang silinder dilapisi logam kemudian
di bor atau dibubut sesuai ukuran diameter silinder dan jika lubang silinder diperbesar maka ring
torak yang digunakan harus disesuaikan dengan diameter pada dinding silinder.
Tenaga mesin berkurang yang disebabkan oleh beberapa komponen mesin mengalami keausan
seperti ring torak aus, torak aus, dinding silinder aus sehingga menyebabkan minyak pelumas
dari panci minyak pelumas (carter) ke ruang bakar ialah :
1. Pada pembuangan (knalpot) keluar asap mesin berwarna agak putih disertai berkurangnya
minyak pelumas pada system pelumasan dan bau minyak pelumas terbakar (pemakaian minyak
pelumas boros) yang menyebabkan polusi udara dan mengganggu pernapasan. Masuknya
minyak pelumas ke dalam ruang bakar mangakibatkan gas buang berwarna putih. Pemeriksaan
dilakukan pada komponen komponen mesin kendaraan seperti dinding silinder, ring torak, torak
karena mengalami keausan akibat pemakaian kendaraan dan akibat dari gesekan terus menerus
yang menyebabkan diantaranya pemakaian oli boros yaitu ada sebagian minyak pelumas yang
masuk ke dalam ruang bakar melalui sisi torak. Minyak pelumas juga dapat masuk ke dalam
ruang bakar melalui jalan-jalan katup yang mengalami keausan. Minyak pelumas yang masuk ke
dalam ruang bakar mengakibatkan sulitnya bahan bakar untuk terbakar, sehingga menyebabkan
daya atau tenaga mesin berkurang. Terbakarnya minyak pelumas dalam jumlah yang berlebihan
mengakibatkan terjadinya endapan atau kerak-kerak pada torak dan dinding ruang bakar, maka
untuk mengatasi hal tersebut, langkah yang perlu dilakukan adalah mengganti komponen torak
dan cincin torak. Dinding silinder yang sudah mengalami keausan atau tergores maka diganti
dengan dinding silinder yang baru.
2. Suara ketukan dari dalam mesin (Knocking), terdengar pada saat sedang berakselerasi. suara
ketukan dari dalam mesin (knocking). Knocking disebabkan oleh banyak kerak karbon didalam
ruang bakar atau silinder. Kerak karbon terbentuk akibat oli yang masuk ke ruang bakar atau
silinder ikut terbakar. Kerak karbon didalam ruang bakar atau silinder turut terbakar saat
pembakaran\ terjadi. Kerak karbon dapat meningkatkan temperatur dan tekanan saat pembakaran
yang mengakibatkan terjadinya knocking. Masuknya oli ke ruang bakar merupakan akibat
komponen-komponen ruang bakar, misalnya cincin piston, dinding silinder sudah aus

dikarenakan pemakaian yang terus menerus dan akibat gesekan. Kerak karbon atau arang yang
berada didalam ruang bakar (silinder) dapat diatasi dengan lxx mengganti komponen yang
menyebabkan minyak pelumas masuk ke bakar atau komponen yang aus seperti ring torak,
bouring silinder dan lain sebagainya.
http://mojotomotif.blogspot.co.id/2014/10/proses-pembakaran-dalam-motor-diesel.html
Syarat-sayarat yang sangat penting dari proses pembakaran motor diesel
diantaranya adalah emisi yang rendah, suara pembakaran yang rendah, dan
pemakaian bahan bakar yang hemat. Mesin diesel menggunakan bahan bakar yang
memerlukan perhatian khusus. Bahan bakar tersebut harus bisa terbakar dengan
sendirinya ketika diinjeksikan ke dalam udara bertekanan tinggi.
Makin rendah titik nyala sendiri dari bahan bakar akan menghasilkan peningkatan
kinerja pembakaran bahan bakar dan berarti meningkatkan kinerja mesin. Untuk
mengukur kemampuan bahan bakar menyala dengan sendirinya digunakan angka
cetane number.
Rata-rata mesin diesel membutuhkan bahan bakar dengan bilangan cetane antara
40 hingga 45. Cetane number atau bilangan cetane adalah sebuah angka yang
menentukan titik bakar dari bahan bakar. Angka ini diperlukan sebagai batasan
pemakaian bahan bakar terhadap mesin. Apabila angka cetane yang dipergunakan
tidak sesuai dengan rancangan mesin, timbul masalah sebagai berikut.
Jika terlalau tinggi, timbul efek panas yang berlebihan terhadap mesin sehingga
komponen mesin cepat rusak.
Jika terlalu rendah, mengakibatkan timbulnya gejala ngelitik/knocking, sehingga
opasitas gas buang akan berlebihan karena pembakaran mesin tidak terjadi dengan
sempurna. Asap gas buangan mesin menjadi hitam pekat.
Proses pembakaran yang terjadi dalam motor diesel dapat dibagi menjadi beberapa
proses diantaranya :
a. Pembakaran tertunda (A - B).
Tahap ini merupakan persiapan pembakaran.
Bahan bakar disemprotkan oleh injektor berupa kabut ke udara panas dalam ruang
bakar sehingga bercampur menjadi campuran yang mudah terbakar. Pada tahap ini
bahan bakar belum terbakar atau dengan kata lain pembakaran belum dimulai.

Pembakaran akan mulai pada titik B. Peningkatan tekanan terjadi secara konstan
karena piston terus bergerak ke TMA
b. Rambatan Api (B - C):
Campuran yang mudah terbakar telah terbentuk dan merata di seluruh bagian
dalam silinder. Awal pembakaran mulai terjadi di beberapa bagian dalam silinder.
Pembakaran ini berlangsung sangat cepat sehingga terjadilah letupan (explosive).
Letupan ini berakibat tekanan dalam silinder meningkat dengan cepat pula. Akhir
tahap ini disebut tahap pembakaran letupan.
c. Pembakaran langsung (C - D).
Injektor terus menyemprotkan bahan bakar dan berakhir pada titik D. Karena injeksi
bahan bakar terus berlangsung maka tekanan dan suhu tinggi terus berlanjut di
dalam silinder. Akibatnya, bahan bakar yang diinjeksi langsung terbakar oleh api.
Pembakaran dikontrol oleh jumlah bahan bakar yang diinjeksikan sehingga tahap ini
disebut juga tahap pengontrolan pembakaran.
d. Pembakaran lanjutan (D - E).
Pada titik D, injeksi bahan bakar berhenti, namun bahan bakar masih ada yang
belum terbakar. Pada periode ini sisa bahan bakar diharapkan akan terbakar
seluruhnya. Apabila tahap ini terialu panjang akan menyebabkan suhu gas buang
meningkat dan efisiensi pembakaran berkurang.
e. Detonasi pada motor diesel (Diesel knocking)
Adakalanya dalam setiap proses pembakaran tertunda terjadi lebih panjang. Hal ini
disebabkan terlalu banyaknya bahan bakar yang diinjeksikan pada tahapan
pembakaran tertunda, sehingga terlalu banyak bahan bakar yang terbakar pada
tahapan kedua yang mengakibatkan tekanan dalam silinder meningkat drastis serta
menghasilkan getaran dan suara. Inilah yang disebut diesel knock.
Untuk mencegah diesel knock/detonasi, harus dihindari terjadinya peningkatan
tekanan secara mendadak dengan cara membuat campuran yang mudah terbakar
pada temperatur rendah atau mengurangi jumlah bahan bakar yang diinjeksikan
ketika tahapan penundaan penyalaan.
Knocking/detonasi pada mesin diesel dan bensin sebenarnya terjadi dengan
fenomena yang sama, yaitu disebabkan oleh peningkatan tekanan dalam ruang
bakar yang sangat cepat sehingga bahan bakar/campuran terbakar terlalu cepat.
Perbedaan utamanya adalah knocking/detonasi pada diesel terjadi pada saat awal
pembakaran, sedangkan pada mesin bensin knocking terjadi pada saat menjelang

akhir pembakaran. Untuk mencegah terjadinya knocking pada motor diesel dapat
dilakukan beberapa

https://elektrikal-engineering.blogspot.co.id/2014/07/kekurangan-dan-kelebihanmenggunakan.html
Sebelum mengetahui kekurangan dan kelebihan menggunakan Diesel Engine, ada baiknya kita
mengetahui Prinsip Kerja Motor Diesel dan Motor Bensin.

1. MOTOR DIESEL (Diesel Engine)


Udara yang terhisap ke dalam ruang bakar dikompresi sehingga mencapai tekanan dan
temperatur yang tinggi.Bahan bakar diinjeksikan dan dikabutkan ke dalam ruang bakar, sehingga
terjadi pembakaran sesaat setelah terjadi pencampuran udara.
2.MOTOR BENSIN (Gasoline Engine)
Udara dan bahan yang tercampur didalam karburator, terhisap ke dalam ruang bakar dan
dikompresikan hingga mencapai tekanan dan temperatur tertentu. Pada akhir langkah kompresi
busi memercikan api sehingga terjadi pembakaran

Kekurangan dan Kelebihan antara Diesel Engine dan Gasoline Engine:


1. Bahan Bakar : bahan bakar Diesel Engine Lebih murah harganya dibanding Gasoline.
2. Rasio Konsumsi Bahan Bakar : Diesel engine lebih rendah (170-210) dibanding Gasoline
(230-270) Konsumsi per Horse Power.
3.Rasio Kompresi : Diesel Engine Lebih bertenaga dibanding Gasoline.
4.Pembakaran : Gasoline hanya Memerlukan karburator Diesel engine memerlukan Injeksi yang
susah dalam perawatannya.
5.Getaran : Diesel engine lebih bergetar dari pada Gasoline lebih kecil jadi lebih nyaman.

Anda mungkin juga menyukai