Referat Word
Referat Word
PENDAHULUAN
dan memiliki sudut iridocorneal yang terbuka. Glaukoma sudut terbuka primer ini
lebih sering dijumpai pada usia dewasa (Lisegang, et al., 2005).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Fisiologi Humor Aquos
Tekanan intraokuler ditentukan oleh kecepatan pembentukan humor aquos
dan tahanan terhadap aliran keluarnya dari mata. Humor aquos merupakan
cairan jernih yang mengisi kamera okuli anterior dan posterior. Volume
humor aquos sekitar 250 L, dan kecepatan pembentukannya 2,5
L/menit. Komposisi humor aquos hampir sama dengan komposisi
plasma, yaitu mengandung askorbat, piruvat, laktat, protein, dan glukosa.
Tabel 2. Perbandingan komposisi plasma dan humor aquos
Komponen
mmol/KgHO
Plasma
Humor Aquos
Na
146
163
Cl
HCO3
Askorbat
Glukosa
109
28
0,04
6
134
20
1,06
3
pupil. Setelah melewati kamera okuli anterior cairan humor aquos menuju
trabekula meshwork ke angulus iridokornealis dan menuju kanalis
Schlemm yang akhirnya masuk ke sistem vena. Aliran humor aquos akan
melewati jaringan trabekulum sekitar 90 %. Sedangkan sebagian kecil
humor aquos keluar dari mata melalui otot siliaris menuju ruang
suprakoroid untuk selanjutnya keluar melalui sklera atau saraf maupun
pembuluh darah. Jalur ini disebut juga jalur uveosklera (10-15%).
2.2.1
2.2 Glaukoma
Definisi
Glaukoma merupakan suatu neuropati optik yang ditandai dengan
pencekungan cupping diskus optikus dan penyempitan lapang
pandang yang disertai dengan peningkatan tekanan intraokuler
yang merupakan faktor resiko terjadinya glaukoma. Mekanisme
peningkatan tekanan intraokuler pada glaukoma dipengaruhi oleh
2.2.2
glaukoma
menurut
dengan
anomali
b) Aniridia
3. Glaukoma
berkaitan
dengan
gangguan
Sindroma
Marfan,
yang
masif,
serta
pergeseran
akar
iris/cekungan sudut
Pasca Operasi :
a) Ciliary block glaucoma/glaukoma akibat
hambatan siliaris
b) Sinekhia Anterior Perifer
c) Pertumbuhan epitel ke dalam bilik mata
depan
d) Pasca operasi Keratoplasti
e) Pasca operasi ablasio retina
8. Glaukoma neovaskuler, oleh karena Diabetes
mellitus, serta pembuntuan/ sumbatan pembuluh
darah vena retina yang sentral
9. Kenaikan tekanan vena epi sklera, yaitu Fistula
kovernosa karotikus, dan Sindroma Sturge-Weber
10. Akibat pemakaian kortikosteroid
D. Glaukoma Absolut
Akhir dari semua glaukoma yang tidak terkontrol akan
terjadi glaukoma absolut, dengan cirri-ciri mata teraba
keras, tajam penglihatan nol, dan seringkali disertai dengan
nyeri mata hebat. Keadaan ini dapat terjadi pada bentuk
Glaukoma sudut terbuka maupun glaukoma sudut tertutup.
2.3.1
merupakan penyebab.
Faktor Resiko
A. Tekanan bola mata yang meningkat
Sejumlah faktor yang dapat berhubungan dengan timbulnya
glaukoma sudut terbuka primer adalah tekanan bola mata.
Hal ini disebabkan karena tekanan bola mata merupakan
salah satu faktor yang paling mudah dan paling penting
untuk meramalkan timbulnya glaukoma di masa mendatang
(Vaughan, 1995). Secara umum dinyatakan bahwa tekanan
bola mata yang lebih tinggi akan lebih memungkinkan
terhadap peningkatan progresifitas kerusakan disku optikus,
walaupun hubungan antara tingginya tekanan bola mata dan
besarnya kerusakan, sampai saat ini masih diperdebatkan.
Beberapa kasus menunjukkan, bahwa adanya tekanan bola
mata yang berada di atas normal akan diikuti dengan
kerusakan diskus optikus dan gangguan lapang pandangan
dalam beberapa tahun. Sebaliknya, terjadi juga pada banyak
kasus, bahwa selama pemeriksaan tekanan bola mata tidak
pernah di atas normal, namun terjadi kerusakan pada papil
dan lapang pandangan yang khas glaukoma. Oleh karena
itu, definisi tekanan bola mata yang normal sangat sukar
untuk ditentukan dengan pasti. Jika dalam suatu populasi
dinyatakan rerata tekanan bola mata 16 mmHg dengan
standard deviation 3 mmHg, maka nilai tekanan bola mata
yang normal berada di antara 1022 mmHg. Jika dilakukan
pemeriksaan tekanan bola mata pada populasi umur di atas
40 tahun, maka diperkirakan tekanan bola mata yang di atas
22 mmHg adalah 5%- 10% (Boyd ,2002). Masalah lain
yang
terdiagnosis
menyebutkan
glaukoma
sudut
bahwa
terbuka
50%
penderita
primer
tidak
Jika
pada
penderita
ditemukan
adanya
bahwa,
penderita
mempunyai
tanda
tanda
dari
daerah
oriental.
Di
Amerika
Serikat
kemungkinan
dicurigai
menderita
glaukoma.
Mellitus
daripada
non
Diabetes
Mellitus.
trabecular
pendekatan.
Patogenesis Neuropati Optik Glaukoma
Patogenesis glaukoma sampai saat ini masih belum jelas. Dada,et
al (2006), menyatakan bahwa kerusakan syaraf optik tidak hanya
oleh karena peningkatan tekanan intra okuli , tetapi penurunan
aliran/perfusi darah dapat menyebabkan kerusakan syaraf optik.
Selain itu faktor genetik, faktor metabolik dan faktor-faktor yang
bersifat toksik seperti glutamat, NMDA, eksitotoksin, radikal bebas
perfusi
menyebabkan
aliran
akumulasi
darah
yang
eksitotoksin
dapat
seperti
jaringan
yang
disebabkan
oleh
juga
pada
penderita
dengan
tekanan
untuk
meminimalkan
dan
mencegah
2.3.4
Penilaian Glaukoma
A. Tonometri
Tonometri
merupakan
suatu
pengukuran
tekanan
lapangan
pandang
dapat
menggunakan
automated perimeter.
D. Gonioskopi
Gonioskopi merupakan pemeriksaan dengan alat yang
menggunakan lensa khusus untuk melihat aliran keluarnya
humor aquos. Fungsi dari gonioskopi secara diagnostik
dapat membantu mengidentifikasi sudut yang abnormal dan
menilai lebar sudut kamera okuli anterior.
2.3.5
Penatalaksanaan Medikamentosa
A. Supresi Pembentukan Humor Aquos
sebagai
maleat
merupakan
-adrenergik
non
simpatomimetik,
sehingga
apabila
cyclase-reseptor
sehingga
menurunkan
tekanan
Sedangkan
intraokuler
farmakokinetiknya
dapat
turun.
sebagian
besar
yang
dibutuhkan
ginjal
untuk
mengakibatkan
kontraindikasi
berupa
hipertensi
okuler
dan
glaukoma
kongenital.
2. Golongan 2-adrenergik Agonis
Golongan 2-adrenergik agonis obat ini dibagi
menjadi 2 yaitu selektif dan tidak selektif. Golongan
2-adrenergic
agonis
yang
selektif
misalnya
melalui
trabekula
meshwork
dengan
metabolisme
dan
uptake
katekolamin.
3. Penghambat Karbonat Anhidrase
a) Asetasolamid Oral
Asetasolamid oral merupakan obat yang
sering di gunakan karena dapat menekan
pembentukan humor aquos sebanyak 4060%. Bekerja efektif dalam menurunkan
tekanan intraokuler apabila konsentrasi obat
untuk
intraokuler,
menurunkan
mencegah
prolaps
tekanan
korpus
nausea,
anoreksia,
depresi,
dorsolamid
bekerja
efektif
Penghambat
karbonat
anhidrase
intraokuler
Indikasi
pemberian
sebesar
untuk
15-20%.
mengontrol
Efek
samping
lokal
yang
dapat
humor
aqueus
diindikasikan
melalui
pada
uveosklera.
glaukoma
Obat
sudut
ini
terbuka,
terjadi
penurunan
produksi
humor
aquos.
sudut
tertutup
akut
dan
maligna
yang
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari laporan ini adalah:
1. Glaukoma simpleks adalah glaukoma yang penyebabnya tidak diketahui.
Merupakan suatu glaukoma primer yang ditandai dengan sudut bilik mata
terbuka
2. Ada beberapa faktor resiko yang dapat menyebabkan glaukoma simpleks,
diantaranya tekanan bola mata meningkat, pelebaran gaung diskus optikus,
ras, faktor umur, faktor keluarga, dan penyakit sistemik
3. Penilaian glaukoma simpleks dapat dilakukan dengan pemeriksaan tonometri,
penilaian diskus optikus, pemeriksaan lapang pandang, dan gonioskopi
DAFTAR PUSTAKA