Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS HARMONIK KOEFISIEN an, bn DERET FOURIER

Abraham Salusu1
ABSTRACT
A period function of real variable x can perform Fourier Series which initially was used in
heat equation solution in the form of partial differential equation. Harmonic analysis can be used to
find coefisien an and bn from Fourier Series on functions of data sets transfered to particular interval
which will be a period of the function. Euler Relation and Mean Value are the alternatives used to
determine Fourier Series Coeficient.
Keywords: fourier series, period function, harmonic analysis, euler, mean value

ABSTRAK
Suatu fungsi periodik dari variabel real x dapat dilakukan perderetan menurut Deret Fourier,
yang pada mulanya digunakan dalam penyelesaian persamaan panas dalam bentuk persamaan
differensial parsial. Analisis harmonik dapat digunakan untuk mencari koefisien an dan bn dari Deret
Fourier pada fungsi yang merupakan kumpulan data di mana data ditransfer ke interval tertentu yang
akan merupakan periode dari fungsi. Relasi Euler dan Harga Menengah merupakan salah satu
alternatif yang dapat digunakan dalam menentukan Koefisien Deret Fourier.
Kata kunci: deret fourier, fungsi periodik, analisis harmonik, euler, harga menengah

1
Jurusan Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Bina Nusantara,
Jln. Kebon Jeruk Raya No.27, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530, salusu@binus.edu

Analisis Harmonik ... (Abraham Salusu)

83

PENDAHULUAN
Suatu fungsi periodik (x) sebagai fungsi dari variabel real x yang ditentukan dalam interval

0 x < 2 dapat dinyatakan dalam penjumlahan kosinus dan sinus yang dikenal sebagai Deret
Fourier, yang diperkenalkan oleh Joseph Fourier (1768 1830) dengan tujuan untuk menyelesaikan
persamaan panas dari suatu plat metal. Dalam perkembangan, ternyata Deret Fourier ini dapat
digunakan dalam berbagai persoalan matematika dan fisika, antara lain proses signal, kelistrikan,
mekanika kuantum, getaran, optik dan sebagainya.

Analisis pada koefisien an dan bn dari Deret ini dilakukan terutama bila (x) tidak dinyatakan
dalam bentuk formula, melainkan sebuah kurva atau himpunan data-data dalam bentuk tabel.
Himpunan nilai variabel x dari suatu fungsi (x) yang tidak diketahui dapat dibuat beberapa variasi
bentuk fungsi, yang memberikan korelasi antara variabel x dengan (x), yaitu dengan kurva
penyesuaian (curva fitting). Kesulitan yang dijumpai adalah memilih bentuk persamaan mana yang
paling sesuai dengan data-data yang disajikan, koefisien dan derajat polinomial, bentuk eksponensial
serta konstanta yang akan dimasukkan. Banyak cara untuk mendapatkan curva fitting ini termasuk
pendekatan polinomial serta Analisis Harmonik (harmonic analysis) pada koefisien an dan bn dari
Deret Fourier, yang merupakan pokok pembahasan pada tulisan ini (4, 5).

Analisis
Bila (x) merupakan fungsi periodik dengan periode 2, yaitu (x + 2) = (x) untuk semua
bilangan real x, maka (x) dapat dinyatakan dalam suatu Deret Fourier sebagai berikut.

a0
+ ( an cos ( nx ) + bn sin ( nx ) )
2
n=1

1
an = f(x) cos ( nx ) dx

bn = f(x) sin ( nx ) dx
0
... (1)

f(x) =

di mana an dan bn dinamakan koefisien Fourier dari (x), yang pada umumnya dapat dicari bila (x)
dinyatakan dalam bentuk formula. Namun, sering fungsi dinyatakan dalam bentuk kurva atau variabel
dalam tabel. Deret di atas dapat dinyatakan dalam bentuk ekspansi sebagai berikut.

a0
+ [ an cos(nx) + bn sin(nx)]
2
n=1
a
= 0 + a1 cos(x) + a2 cos(3x)+ a3 cos(3x)+ an cos(nx) + ................ (2)
2
+ b1 sin(x) + b2 sin(2x)+ b3 sin(3x)+ bn sin(nx)+

f(x) =

Analisis terhadap koefisien an dan bn akan dilakukan dengan menggunakan Relasi Euler dan Harga
Menengah (Mean Value) (2, 3).

84

Jurnal Mat Stat, Vol. 9 No. 2 Juli 2009: 83-91

Relasi Euler
Dari perderetan e inx untuk x real dengan Maclaurin

n2 x2
n3 x 3
n4 x 4
n5 x 5
i
+
+i
+

3!
4!
5!
2!
............................................. (3)

2 2
4 4
3 3
5 5

n x
n x
nx
n x
= 1

+
+ + i nx
+
4!
3!
5!
2!


di mana i = -1 , i 2 = -1 , i 4 = 1
einx = 1 + inx

Bagian pertama merupakan perderetan dari cos nx dan bagian kedua perderetan dari sin nx
sehingga

einx = cos ( nx ) + i sin ( nx )


...................................................................................... (4)
e inx = cos ( nx ) i sin ( nx )

atau

e inx + e inx
e inx e inx
.................................................. (5)
, sin ( nx ) =
2
2i
relasi (4) di atas dikenal sebagai Relasi Euler.
cos ( nx ) =

Substitusi cos ( nx ) dan sin ( nx ) pada persamaan (1)

f(x) =

a0
+ a n cos ( nx ) + bn sin ( nx ) menjadi
2
n=1

f(x) =

a0
a b

a b
+ n + n einx + n - n e inx
2
2i
2 2i
n=1 2

a ibn
a
= 0 + n
2
2
n=1

inx an + ibn inx


e +
e

............................................................. (6)

Misalkan:

a n bn i
2
2
an = n + n

n =

an
bi
+ n sehingga diperoleh:
2
2
dan bn = i ( n - n ) ............................................................................ (7)
dan n =

Substitusi an dan bn

a0
+ ( n e nix + n e -nix
2
n=1

f(x) =

Karena 1 = cos ( 2n ) + i sin ( 2n ) =


1

maka

2m

2ni

............................................................................... (8)

e 2ni

ni

1 = 12m = e 2m = e m
ni

Bila rn = e m untuk n = 1, 2, .. 2m, maka rm = -1 dan r2m = 1 sehingga dari persamaan (8)

f(x) =

a0
+ ( n e nix + n e -nix
2
n=1

) akan diperoleh:

Analisis Harmonik ... (Abraham Salusu)

85

a0
+ ( n + n )
2
n=1


f = 0 + ( n rn + n rn -1 )
2
m
n=1

a0
2
f
+ ( n rn 2 + n rn -2 )
=

f(0) =

2
m
n=1

a
2m 1
f
= 0 + ( n rn 2m -1 + n rn -2m+1
2
m

n=1

sehingga


2
2m 1

f (0 ) - f + f
- .... - f
m
m
m

(1 - r
n

) + (1 - r

+ rn 2 - ... - rn 2m -1

n=1

-1

+ rn -2 - ... - rn -2m+1 )

Untuk n = 1, 2, 3, .., m-1, m+1, 2m diperoleh:


2

1 - rn + rn - ... - rn

1 - ( - rn )
=
1 + rn

2m-1

2m

1 - ( - rn )
=
1 + rn 1

-2m

-1

-2

1 - rn + rn - ... - rn

-2m+1

1 - rn 2m
= 0 dan
1 + rn
1 - rn -2m
=0
1 + rn 1

2m
Dengan definisi dari rn, maka untuk nilai n, rn 1 dan rn = 1 di mana

1 - rm + rm 2 - ... - rm 2m -1 = 1 + 1 + 1 + .... + 1 = 2m
1 - rm -1 + rm -2 - ... - rm -2m+1 = 1 + 1 + 1 + .... + 1 = 2m
i ( 2 rm + s )

si

= e m untuk r dan s bilangan asli, maka dari persamaan di atas terdapat


Karena e m
pengulangan dalam kelompok suku-suku yang memuat a2m+1 , ......, a4 m dan juga kelompok yang
memuat 2m+1 , ..... 4 m sehingga diperoleh:

2
2m 1

f (0 ) - f + f
- .... - f
m
m

m
2m ( a m + a 3m + a 5m

= 2m ( + + + + + ... )
m
m
3m
3m
5m
5m


2
2m - 1 (9)
+ ... ) = f ( 0 ) - f + f

- .... - f
m

Analisis untuk koefisien bn dapat dilakukan dengan cara yang sama.


ni

Misalkan n = e 2m (n = 1, 2, .. , 4m ), maka m = i , 2m = -1, 3m = -i , 4m = 1 dan

n 2 = rn untuk setiap n sehingga dari persamaan (8) didapat:

a0

f
=
+
( n n + n n -1 )

2
2m
n=1

86

Jurnal Mat Stat, Vol. 9 No. 2 Juli 2009: 83-91


a0
3
f
+ ( n n 3 + n n -3 )
=
2
2m
n=1

a
5
0
f
=
+
n n 5 + n n -5 )
(

2m
2

n=1

a
4m 1
f
= 0 + n n 4m -1 + n n -4m+1 . Dari persamaan di atas
2
2m

n=1

5
4m 1

f
- f
+ f
- ...... - f
2m
2m
2m
2m

= n n (1 n 2 + n 4 ... - n 4 m 2 ) + n n 1 (1 n 2 + n 4 ... - n 4 m + 2 ) .. (10)


n=1

Untuk n = 1, 2, 3, .., m-1, m+1, 2m diperoleh:

1 - n 2 + n 4 - ... - n 4m -2 = 1 - rn + rn 2 - ... - rn 2m -1 = 0
1 - n -2 + n -4 - ... - n -4m+2 = 1 - rn -1 + rn -2 - ... - rn -2m+1 = 0
di mana

1 - n 2 + n 4 - ... - n 4m -2 = 1 - rn + rn 2 - ... - rn 2m -1 = 2 m
1 - m + m - ... - m
-2

-4

-4m+2

-1

-2

= 1 - rm + rm - ... - rm

-2m+1

dan

= 2m

Untuk 2m suku-suku pertama (10) didapat

2m m m + 2m m m -1 = 2mi ( m - m ) karena m = i dan m -1 = - i untuk 2m suku berikutnya

(10)

2m 3m 3m + 2m 3m 3m -1 = - 2mi ( 3m - 3m ) = 2m b3m dan karena

i ( 2 rm + s )
2m

si

= e 2m

di mana terjadi pengulangan suku-suku sehingga diperoleh persamaan



3
4m - 1 .................................................. (11)
2m ( bm - b3m + b5m - ... ) = f

- f
+ ...... - f
2m

2m

2m

Dari persamaan 9 dan 10 di atas diperoleh a30 = a50 = = b30 = b50 = = 0


sehingga untuk m = 10 :

2 0 a 1 0 = f (0 ) - f


2 0 b10 = f
- f
20


+ f
10
3

+
20

2
1 9 dan

- .... - f
10
10
39
...... - f

20

Dengan menggunakan kedua hasil di atas (9) dan (11), konstanta an dan bn dapat dihitung,
yaitu dengan memulai dari a10, b10 , a9, b9 sampai a1 dan b1 sedang untuk a0 diperoleh dari hubungan
f (0 ) =

a0
+ a 1 + a 2 + ...... a 10
2

Analisis Harmonik ... (Abraham Salusu)

87

Contoh 1 Gambarkan kurva y = f(x) serta Analisis Harmonik dari data-data pada Tabel 1.
Tabel 1 Data y sebagai fungsi dari x
1
2
3
4
5
6
7
8
9

x
0
/9
2/9
3/9
4/9
5/9
6/9
7/9
8/9

y
1.98
1.69
1.7
2.15
2.79
3.11
2.77
1.82
0.67

10/9
11/9
12/9
13/9
14/9
15/9
16/9
17/9
2

10
11
12
13
14
15
16
17
18
19

y
-0.22
-0.61
-0.58
-0.31
0.13
0.73
1.43
1.98
2.17
1.98

Untuk menghitung a10, b10, a8, b8 dan seterusnya, dibuat tabel baru lagi dengan menggunakan
interpolasi linear seperti ditunjukkan pada Tabel 2.
Dengan persamaan 9) untuk m = 10:
2 0 a 10 = f

(0 ) -


2
19
f

+ f
- .... - f
10
10
10

20a10 = 2.866 a10 = 0.143


a9 = 0.11 , a8 = - 0.029 , a7 = 0.008
Demikian juga untuk konstante bn sehingga diperoleh hasil:
f ( x ) = 1 .3 0 + 0 .9 2 c o s x - 0 .4 2 c o s 2 x + 0 .1 8 c o s 3 x + 1 .1 0 s in x - 0 .6 8 s in 2 x - 0 .2 1 s in 3 x

Tabel 2 Konversi Tabel 1


x

f(x)

f(x)

f(x)

f(x)

f(x)

f(x)

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

0
/9
2/9
3/9
4/9
5/9
6/9
7/9
8/9

10/9
11/9
12/9
13/9
14/9

1.98
1.69
1.7
2.15
2.79
3.11
2.77
1.82
0.67
-0.22
-0.61
-0.58
-0.31
0.13
0.73

0
0.34906
0.34906
3/10
4/10
/2
6/10
7/10
8/10
9/10

11/10
12/10
13/10
14/10

1.98
1.719
1.698
2.015
2.534
2.95
3.008
2.485
1.59
0.581
-0.22
-0.583
-0.364
-0.002
0.49

0
/8
1/4
3/8
/2
5/8
3/4
7/8

9/8
5/4
11/8
3/2
13/8
14/8

1.98
1.69125
1.8125
2.39
2.95
3.074583
2.0575
0.81375
-0.22
-0.60625
-0.5125
-0.145
0.43
1.1675
1.5675

0
/7
2/7
3/7
4/7
5/7
6/7

8/7
9/7
10/7
11/7
12/7
13/7

1.98
1.692857
1.957143
2.698571
3.061429
2.362857
0.998571
-0.22
-0.60143
-0.46429
0.067143
0.83
1.665714
2.115714

0
/6
2/6
3/6
4/6
5/6
6/6
7/6
8/6
9/6
10/6
11/6

1.98
1.7085
2.15
2.95
2.77
1.245
-0.22
-0.595
-0.31
0.43
1.43
2.075

0
/5
2/5
3/5
4/5

6/5
7/5
8/5
9/5

1.98
1.698
2.534
2.974
1.59
-0.22
-0.586
-0.046
1.76
2.018

0
/4
2/4
3/4

5/4
3/2
7/4

1.98
1.8125
2.95
2.0575
-0.22
0.5125
0.43
1.8425

16
17
18
19

15/9
16/9
17/9
2

1.43
1.98
2.17
1.98

15/10
16/10
17/10
18/10

0.43
1.65
2.037
2.132

15/8

2.14625

88

Jurnal Mat Stat, Vol. 9 No. 2 Juli 2009: 83-91

Gambar 1
Polinomial Derajat 18

Gambar 2
Analisis Harmonik

Harga Menengah (Mean Value)


Deret Fourier dari suatu fungsi dinyatakan dalam bentuk:

a0
+ a n cos ( nx ) + bn sin ( nx ) ,
2
n=1

f ( x) =

0 x < 2 .............................. (12)

di mana

a0 =

f ( x) dx , an =

f ( x) cos ( nx ) dx dan

bn =

Dengan menggunakan Harga Menengah, Mean =

1
ba

f ( x) sin ( nx ) dx ........... (13)


0

f ( x)

dx ........................................... (14)

maka a0 , an dan bn pada persamaan (12) dapat dinyatakan dalam bentuk Harga Menengah menjadi:
a0

=2

an = 2

2 - 0
1
2 - 0

dan bn = 2

f ( x ) dx atau a0 = 2 kali Harga Menengah dari f(x)

f ( x) cos ( nx ) dx

atau an = 2 kali Harga Menengah dari f(x) cos( nx)

1
2 - 0

f ( x) sin ( nx ) dx

atau bn = 2 kali Harga Menengah dari f(x) sin( nx)

Suku-suku a1 cos x + b1 sin x dari deret Fourier dinamakan first harmonic


Suku-suku a2 cos nx + b2 sin nx dari deret Fourier dinamakan second harmonic dan seterusnya.
Dengan menggunakan Harga Menengah di atas, maka konstanta dari deret Fourier dapat dicari.
Contoh 2: dari contoh Tabel 1 sebelumnya diperoleh

Analisis Harmonik ... (Abraham Salusu)

89

Tabel 3 Nilai Sin nx dan Cos nx


f(x) cos
3x

f(x)

f(x)

f(x)

cos 2x

sin x

sin 2x

sin 3x

1.98

1.98

1.98

0.866

1.588

1.295

0.845

0.578

1.086

1.464

0.866

1.302

0.295

-0.850

1.093

1.674

1.472

0.866

0.000

1.075

-1.075

-2.150

1.862

1.862

0.000

0.342

-0.866

0.485

-2.622

-1.395

2.748

0.954

-2.416

0.985

-0.342 -0.866

-0.540

-2.923

1.555

3.063

-1.064

-2.693

1.000

0.866

-0.866

0.000

-1.385

-1.385

2.770

2.399

-2.399

0.000

0.174

0.500

0.643

-0.985

0.866

-1.394

0.316

0.910

1.170

-1.792

1.576

0.766

-0.500

0.342

-0.643

0.866

-0.630

0.513

-0.335

0.229

-0.431

0.580

-1.000

1.000

-1.000

0.000

0.000

0.000

0.220

-0.220

0.220

0.000

0.000

0.000

3.491

-0.940

0.766

-0.500

-0.342

0.643

-0.866

0.573

-0.467

0.305

0.209

-0.392

0.528

-0.58

3.840

-0.766

0.174

0.500

-0.643

0.985

-0.866

0.444

-0.101

-0.290

0.373

-0.571

0.502

-0.31

4.189

-0.500

-0.500

1.000

-0.866

0.866

0.000

0.155

0.155

-0.310

0.268

-0.268

0.000

13/9

0.13

4.538

-0.174

-0.940

0.500

-0.985

0.342

0.866

-0.023

-0.122

0.065

-0.128

0.044

0.113

15

14/9

0.73

4.887

0.174

-0.940

-0.500

-0.985

-0.342

0.866

0.127

-0.686

-0.365

-0.719

-0.250

0.632

16

15/9

1.43

5.236

0.500

-0.500

-1.000

-0.866

-0.866

0.000

0.715

-0.715

-1.430

-1.238

-1.238

0.000

17
18

16/9
17/9

1.98
2.17

5.585
5.934

0.766
0.940

0.173
0.766

-0.500
0.500

-0.643
-0.342

-0.985 -0.866
-0.643 -0.866

1.517
2.039

0.343
1.662

-0.990
1.084

-1.273
-0.742

-1.950
-1.395

-1.714
-1.880

-3.7563 1.6193

9.890

6.1288

-1.8358

y=f(x)

cos x

cos 2x

cos 3x

sin x

sin 2x sin 3x f(x) cosx

1.98

/9

1.69

0.349

0.940

0.766

0.500

0.342

0.643

2/9

1.7

0.698

0.766

0.174

-0.500

0.643

0.985

3/9

2.15

1.047

0.500

-0.500

-1.000

0.866

4/9

2.79

1.396

0.174

-0.940

-0.500

0.985

5/9

3.11

1.745

-0.174

-0.940

0.500

6/9

2.77

2.094

-0.500

-0.500

7/9

1.82

2.443

-0.766

8/9

0.67

2.792

-0.940

10

-0.22

3.142

11

10/9

-0.61

12

11/9

13

12/9

14

23.4

8.2486

f(x)

a0 = 2 x Mean dari f(x) = 2 23.4 = 2,6 :


18

a1 = 2 x Mean dari f(x) cos( x) = 2 8.249 = 0.92

18
a2 = 2 x Mean dari f(x) cos(2 x) = 2 3.756 = - 0.42
18
1.619
a3 = 2 x Mean dari f(x) cos(3 x) = 2
= 0.18
18
b1 = 2 x Mean dari f(x) sin( x) = 2 9.890 = 1.10
18
6.129
b2 = 2 x Mean dari f(x) sin(2x) = 2
= - 0.68
18
b3 = 2 x Mean dari f(x) sin(3x) = 2 -1.836 = - 0.20 sehingga hasilnya adalah:
18
f ( x ) = 1.30 + 0.92 cos ( x ) - 0.42 cos ( 2 x ) + 0.18 cos ( 3 x ) + 1.10 sin ( x ) - 0.68 sin ( 2 x ) - 0.20 sin ( 3 x )

sama dengan metode sebelumnya.

90

Jurnal Mat Stat, Vol. 9 No. 2 Juli 2009: 83-91

PENUTUP
Analisis Harmonik pada koefisien Deret Fourier dengan menggunakan Relasi Euler maupun
dengan Harga Menengah (Mean Value) dapat digunakan untuk mencari koefisien an dan bn dari Deret
Fourier untuk fungsi yang tidak dinyatakan dalam bentuk formula, melainkan suatu himpunan data.
Kedua metode memberikan hasil yang sama dalam bentuk Deret Fourier.

DAFTAR PUSTAKA
Askey, R., and Haimo, D.T. (1996). "Similarities between Fourier and power series." Amer. Math.
Monthly, 103.
Brown, J.W., and Churchill, R.V. (1993). Fourier series and boundary problems, 5th ed., New York:
McGraw-Hill.
Byerly, W.E. (1999). An elementary treatise on Fourier's series, and spherical, cylindrical, and
ellipsoidal harmonics, with applications to problems in mathematical physics, USA.
Katznelson, Y. (1976). An introduction to harmonic analysis, 2nd corrected ed., New York: Dover
Publications, Inc.

Analisis Harmonik ... (Abraham Salusu)

91

Anda mungkin juga menyukai