Dasar Teori
1. Teori Tumbukan dan Laju Reaksi
Adalah suatu zat dapat bereaksi dengan zat lain apabila partikel partikelnya saling
bertumbukan. Terjadinya tumbukan antar partikel disebabkan partikel partikel
( molekul molekul ) zat selalu bergerak dengan arah yang tidak teratur.
2. Konsentrasi terhadap laju reaksi
Semakin besar konsentrasi, semakin banyak partikel zat yang bereaksi. Akibatnya,
kemungkinan tumbukan antarpartikel pereaksi semakin besar dan tumbukan efektif
antarpartikel juga semakin banyak terjadi.
3. Suhu
Ketika suhu dinaikkan, energi kinetik dalam molekul rektan juga bertambah. Adanya
energi kinetik yang tinggi mengakibatkan gerakan antarmolekul semakin cepat dan
acak. Akibatnya, frekuensi tumbukan yang terjadi semakin besar, dan tumbukan
efektif juga akan semakin banyak sehingga reaksi semakin cepat berlangsung.
4. Luas permukaan
Jika luas permukaan semakin besar, kemungkinan terjadi singgungan antarpereaksi
juga akan semakin besar. Hal ini akan memperbanyak frekuensi tumbukan sehingga
tumbukan efektif juga akan banyak terjadi. Frekuensi tumbukan efektif yang semakin
banyak akan meningkatkan laju reaksi.
5. Katalis
Adalah zat yang dapat mempercepat laju reaksi tanpa mengalami perubahan kimia
secara kekal atau permanen sehingga pada akhir reaksi zat tersebut dapat diperoleh
I.
II.
kembali.
Alat dan Bahan
1. Baskom
2. Sendok
3. Gelas ukur
4. Gula batu ons
5. Gula pasir ons, ons
6. Gula pasir halus ( diblender) ons
7. Es batu
8. Tepung trigu cakra 1 kg
9. Telur 2
10. Gula kg
11. Pernipan 1 sachet
12. Mentega / blueband 200 gr
13. Misis
14. Susu
15. Loyang
16. Daun pisang
Cara Kerja
Langkah pertama konsentrasi terhadap laju reaksi
1. Langkah pertama sediakan 2 gelas ukur dengan masing masing diisi air
sebanyak 100ml dengan gelas pertama diisi air panas dan yang kedua diisi air
dingin.
2. Kemudian gelas pertama diisi dengan 2 sendok gula pasir dan yang gelas 2
juga diisi dengan 2 sendok gula pasir
III.
Pengamatan
Langkah pertama terjadi perbedaan antara gelas pertama dan kedua terjadi
pelarutan yang cepat pada gelas yang berisi gula dengan air panas. Karena
partikel partikel pada gula lebih cepat larut dengan air panas.
Langkah kedua terjadi perbedaan antara gelas pertama dan
kedua terjadi
pelarutan yang lebih cepat yaitu gula pasir karena gula pasir memiliki partikel
kecil dibanding gula batu, gula batu memiliki partikel yang padat.
Langkah ketiga terjadi perbedaan antara gelas pertama dan kedua terjadi
pelarutan yang lebih cepat yaitu satu sendok gula teapi yang memiliki warna yang
IV.
Begitu juga dengan suhu. Suhu sangat berpengaruh terhadap laju reaksi. Jika suatu suhu
dinaikkan, maka akan terjadi penambahan energi sehingga pergerakan partikel menjadi
lebih cepat. Akibatnya, semakin banyak tumbukan antarmolekul pereaksi sehingga reaksi
akan berlangsung cepat. Oleh karena itu, jika kita melarutkan gula ke dalam air panas
molekul molekul pada air panas akan bergerak lebih cepat dan mengakibatkan banyak
tumbukan antara molekul air panas dengan molekul gula maka pelarutan pun lebih cepat
terjadi. Berbeda dengan gula yang dilarutkan dengan air bersuhu normal yang tidak
mengalami pertambahan kecepatan pergerakan partikel. Sehingga tumbukan yang terjadi
pun berjalan lambat dan menyebabkan gula larut dengan waktu yang lama.
Luas permukaan dan suhu merupakan aspek penting yang harus diperhatikan untuk
melarutkan suatu zat. Karena luas permukaan dan suhu sangatlah berpengaruh terhadap
laju reaksi. Semakin besar luas permukaan suatu zat akan semakin cepat laju reaksinya.
Dan juga semakin tinggi suhu zat pereaksi akan semakin cepat laju reaksinya.