12 peti kemas
19:0:25 Minggu, 18 Desember, 2016
Siklus ini dapat dipersingkat dengan melakukan beberapa kegiatan yang tidak
terpengaruh kegiatan lain contohnya pada gambar dibawah ini:
Seperti yang terlihat diatas penghematan waktu yang dilakukan dapat mengurangi
waktu proses bongkar muat barang diantanranya dengan mempersiapkan barang
muatan sebelum kapal sampai tampa menunggu kapal sandar terlebih dahulu (nomor 1)
Barang yang dikapalkan sudah memiliki kemasan yang baik sehingga barang tidak perlu
lagi diurai / atau disusun untuk memudahkan diangkut. Contoh kemasan alat antara lain
adalah petikemas.
Disini dapat kita simpulkan bahwa yang berperan penting dalam kecepatan siklus
bongkar muat adalah kemasan barang sehingga berbagai cara telah ditempuh untuk
meningkatkan kinerja ini melalui berbagai macam kemasan cara semacam ini biasa
disebut Paletisasi atau Unitisasi
Berdasarkan hal inilah maka dibuatlah Petikemas sehingga penghimpunan barang
penyatuan kemasan barang, penanganan barang kekepal, keamanan barang serta
jaminan akan keuntuhan barang yang dikirim tetap terjamin.
2. Membutuhkan sumber daya manusia dan manajer yang mempunyai ketrampilan tinggi
3. Berpotensi terjadinya pengurangan tenaga
4. Pelabuhan yang dikunjungi kapal pengangkut petikemas lebih sedikit
5. Penguasaan pangsa pasar oleh perusahaan raksasa
CARA PENGAPALAN BARANG DENGAN PETIKEMAS
MENURUT PENGGUNAAN RUANG PETIKEMAS
a. Full Container Load (FCL) artinya satu contaIner hanya memuat barang-barang dari
satu
pengirim (SHIPPER) dan penerima barang (CONSIGNEE)
b. Less than Container Load (LCL) artinya satu container memuat barang-barang dari
lebih dari satu pengirim (SHIPPER) atau lebih dari satu penerima barang (CONSIGNEE)
MENURUT LOKASI PENERIMAAN/PENYERAHAN BARANG
a. Container Yard (CY) yaitu lokasi tempat penumpukan petikemas
b. Container Freight Station (CFS) yaitu lokasi tempat pengepakan dan pembongkaran isi
dari Petikemas.
MENURUT BATAS LOKASI PENGGUNAAN PETIKEMAS
a. Dari pintu pengirim ke pintu penerima (Door to door)