Anda di halaman 1dari 4

3.

12 peti kemas
19:0:25 Minggu, 18 Desember, 2016

Sistem Operasi Petikemas


Dalam sistem Operasi Petikemas yang dilakukan harus ditinjau dari beberapa aspek
antara lain :
1. Dari sudut pandang Pemilik Kapal
2. Dari sudut pandang Pengelolan Terminal Petikemas
A.
Dari
sudut
pandang
Pemilik
Kapal
Sasaran dari sudut pandang Pemilik Kapal adalah untuk Keuntungan maksimum melalui
pendapatan maksimu. Untuk mencapai sasaran tersebut beberapa kinerja operasional
yang
harus
dicapai
antara
lain:
- Kapal termuati secara optimal (mendekati penuh) sehingga biaya pengangkutan dan
keuntungan
dapat
sebanding
dengan
muatan
yang
dibawa
oleh
kapal.
- Jarak tempuh maksimum untuk memaksimalkan siklus kapapl dalam mengirim barang
ke suatu tempat tujuan. Makin cepat siklus kapal dalam mengirim barang dalam satu
waktu maka barang yang dikirim juga akan semakin banyak yang tentunya berpengaruh
juga
pada
pendapatan.
- Biaya di dermaga sekecil mungkin untuk mengurangi biaya operasional dan
mengurangi
waktu
siklus
kapal
dipelabuhan
- Waktu kunjungan kapal di pelabuhan sependek mungkin untuk menperpendek waktu
siklus kapal di Pelabuhan
Selain dari itu untuk mencapai kinerja yang baik Pemilik Kapal juga harus ditunjang oleh
Tingkat Pelayanan di Pelabuhan yang baik yang indikatornya antara lain:
Waktu
tunggu
dermaga
ditekan
sependek
mungkin
Biaya
di
Pelabuhan
sekecil
mungkin
Kegiatan
bongkar
muat
barang
secepat
mungkin
- Waktu sandar kapal sependek mungkin
B.
Dari
sudut
pandang
Pengelolan
Terminal
Petikemas
Tujuannya adalah untuk mendapatkan pendapatan dan keuntungan semasimal mungkin.
Sehingga
kinerja
usaha
yang
diinginkan
adalah:
Throughput
petikemas
sebanyak-banyaknya
Jumlah
investasi
penangan
petikemas
harus
seminim
mungkin
- Biaya Operasi penanganan petikemas seminim mungkin
Kinerja
Operasional
yang
akan
dicapai
dalam
pelayanan
ini
adalah:
- Bongkar muat kapal secepat mungkin sehingga bertambah banyak petikemas yang
dapat
dilayani
dalam
satu
satuan
waktu
- Lamanya kapal bersandar sependek mungkin sehingga siklus bersandarnya kapal
pengangkut Petikemas akan cepat yang mengakibatkan traffik petikemas akan naik.
- Tingkat kecelakaan dan kerusakan sekecil mungkin untuk memberikan pelayanan
terbaik kepada konsumen tanpa komplain dan permintaan ganti rugi atas kerusakan
barang
ayng
di
handling
yang
tentu
akan
mengurangi
pendapatan.
- Cepat tanggap akan kebutuhan peralatan dan kebutuhan lain untuk mempercepat
handling
petikemas.
- Dapat menerapkan tarip serendah-rendahnya
Bongkar muat barang yang didermaga adalah suatu siklus kegiatan dari membongkar
kapal dari kapal dan mengantarkannya ketujuan selanjutnya menghimpun barang
didermaga yang kemudian diankut naik kekapal

Siklus ini dapat dipersingkat dengan melakukan beberapa kegiatan yang tidak
terpengaruh kegiatan lain contohnya pada gambar dibawah ini:

Seperti yang terlihat diatas penghematan waktu yang dilakukan dapat mengurangi
waktu proses bongkar muat barang diantanranya dengan mempersiapkan barang
muatan sebelum kapal sampai tampa menunggu kapal sandar terlebih dahulu (nomor 1)
Barang yang dikapalkan sudah memiliki kemasan yang baik sehingga barang tidak perlu
lagi diurai / atau disusun untuk memudahkan diangkut. Contoh kemasan alat antara lain
adalah petikemas.
Disini dapat kita simpulkan bahwa yang berperan penting dalam kecepatan siklus
bongkar muat adalah kemasan barang sehingga berbagai cara telah ditempuh untuk
meningkatkan kinerja ini melalui berbagai macam kemasan cara semacam ini biasa
disebut Paletisasi atau Unitisasi
Berdasarkan hal inilah maka dibuatlah Petikemas sehingga penghimpunan barang
penyatuan kemasan barang, penanganan barang kekepal, keamanan barang serta
jaminan akan keuntuhan barang yang dikirim tetap terjamin.

Keunggulan menggunakan Petikemas:


1. Mampu meningkatkan kecepatan bongkar muat
2. Muatan tidak disentuh langsung pada saat perpindahan sarana angkut
3. Selama dalam perjalanan muatan lebih terlindungi
4. Pembungkus muatan tidak perlu sangat kuat
5. Dapat ditingkatkan ke arah otomatis
Konsekuensi
1. Membutuhkan modal besar untuk memulai

2. Membutuhkan sumber daya manusia dan manajer yang mempunyai ketrampilan tinggi
3. Berpotensi terjadinya pengurangan tenaga
4. Pelabuhan yang dikunjungi kapal pengangkut petikemas lebih sedikit
5. Penguasaan pangsa pasar oleh perusahaan raksasa
CARA PENGAPALAN BARANG DENGAN PETIKEMAS
MENURUT PENGGUNAAN RUANG PETIKEMAS
a. Full Container Load (FCL) artinya satu contaIner hanya memuat barang-barang dari
satu
pengirim (SHIPPER) dan penerima barang (CONSIGNEE)
b. Less than Container Load (LCL) artinya satu container memuat barang-barang dari
lebih dari satu pengirim (SHIPPER) atau lebih dari satu penerima barang (CONSIGNEE)
MENURUT LOKASI PENERIMAAN/PENYERAHAN BARANG
a. Container Yard (CY) yaitu lokasi tempat penumpukan petikemas
b. Container Freight Station (CFS) yaitu lokasi tempat pengepakan dan pembongkaran isi
dari Petikemas.
MENURUT BATAS LOKASI PENGGUNAAN PETIKEMAS
a. Dari pintu pengirim ke pintu penerima (Door to door)

b. Dari pintu ke pelabuhan tujuan (Door to port)

c. Dari pelabuhan muat hingga pelabuhan bongkar (Port to port)

d. Dari pelabuhan muat higga ke pintu penerima (Port to door)

Diposkan oleh suhirno giawa

Anda mungkin juga menyukai