Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 2

PENGENDALIAN BISING INDUSTRI

Afif Rifkirahman

(2414100062)

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK FISIKA


JURUSAN TEKNIK FISIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2016

Peran masing-masing pokok bahasan mata kuliah pengendalian bising industri :


penghalang akustik dengan metode maekawa, pengurangan TTB terhadap jarak,
frekuensi pita oktaf dll untuk pengendalian bising yang terjadi di industri.
1. Penghalang Akustik dengan Metode Maekawa
Metode ini menggunakan barrier sebagai penghalang akustik. Pengurangan tingkat tekanan
bunyi (TTB) bergantung pada frekuensi bunyi, jarak dari sumber ke penghalang, jarak dari
penghalang ke penerima dan dimensi penghalang. Sehingga, dengan mengetahui unsur-unsur
tersebut, kita bisa mengoptimalkan pengurangan tingkat tekanan bunyi, baik dengan
mengatur jarak penghalang ke penerima atau jarak penghalang ke sumber sehingga
pengurangan TTB yang terjadi cukup besar dan mengurangi bising yang didengar penerima.
Contoh kasus: sebuah industri yang terletak dekat dengan pemukiman warga. Untuk
mengurangi bising di industri dapat digunakan penghalang/barrier dengan memperhatikan
jarak dari sumber ke penghalang, jarak dari penghalang ke penerima serta dimensi
penghalangnya. Selain juga memperhatikan jenis dan tebal materialnya, agar transmission
loss dan noise reductionnya lebih besar.
2. Penghalang Akustik dengan Metode Nomogram
Hal yang perlu diperhatikan dalam pengendalian dengan metode ini adalah jarak antara
sumber dan penerima, barrier position yang menyatakan jarak terdekat ke penghalang, dan
barrier break atau garis yang ditarik lurus dari puncak penghalang. Contoh kasus: untuk
industri yang dekat dengan pemukiman dapat dibangun sebuah penghalang didesain
sedemikian rupa dengan memperhatikan jarak sumber ke penerima, angle subtended rumah
terdekat, barrier position, dan barrier break lalu dilihat pada grafik nomogramnya sehingga
didapat pengurangan bising yang maksimal.
3. Pengurangan TTB dengan Jarak
Semakin jauh jarak sumber bunyi ke penerima maka pengurangan TTB juga semakin besar.
Pada penambahan jarak dua kali maka terjadi pengurangan TTB sebesar 6 dB. Contoh kasus:
jika terdapat pabrik atau jalan tol yang akan dibangun di sekitar pemukiman penduduk, salah
satu metode pencegahan terjadinya bising sampai ke pemukiman penduduk adalah dengan
membuat jarak pabrik ke pemukiman cukup jauh sehingga terjadi pengurangan bising yang
cukup besar.
4. Frekuensi Pita Oktaf
Untuk melakukan pengendalian bising pada industri, kita harus mengetahui pada frekuensi
berapa saja sumber bising itu menghasilkan bising. Semakin banyak frekuensi yang dianalisa,
maka semakin mudah untuk mengetahui karakteristik sumber bising termasuk pada frekuensi
berpa yang mendominasi menghasilkan bising, sehingga dapat diketahui penghalang bising
jenis apa yang efektif untuk mengurangi bising pada frekuensi tersebut. Contoh kasus: Suatu
sumber bising yang memiliki frekuensi rendah yang dominan. Maka yang harus dilakukan
adalah memberi enclosure atau memberi bantalan pada sumber bunyi. Karena pada frekuensi
rendah, gelombang bunyi akan merambat pada struktur.
5. Pola Keterarahan

Dengan mengetahui pola keterarahan, maka kita bisa menentukan letak penghalang (barrier)
dari sumber ke penerima atau merubah arah sumber bunyi. Contoh kasus: setelah dianalisa,
pola keterarahan bising yang terjadi pada suatu pabrik adalah dominan kearah 45 0 terdapat
tingkat kebisingan yang paling tinggi, maka barrier harus ditempatkan pada sudut 450 dari
sumber, selain itu dapat dilakukan dengan mengubah arah letak sumber bunyi ketika pola
keterarahan sumber bunyi mengarah pada ruang operator.
6. Dosis Kebisingan
Pada dosis kebisingan dapat berperan dalam pengendalian bising industri berupa pembatasan
jam kerja pada daerah paparan kebisingan. Pekerja/penerima akan diberikan waktu maksimal
pekerja itu boleh bekerja pada daerah paparan kebisingan. Hal ini sudah diatur pada
kementrian tiap besaran tingkat tekanan bunyi mempunyai waktu maksimal yang berbeda
waktu yang maksimal pada suatu industri berkurang setengahnya dengan pertambahan
tingkat tekanan bunyi sebesar 3 dB. Contoh: pada suatu industri dengan tingkat tekanan
bunyi 85 dB waktu maksimal pekerja yaitu sebesar 8 jam.
7. Noise Mapping
Dengan metode noise mapping maka nantinya akan didapatkan pola persebaran suatu
kebisingan pada area tertentu. Dengan memperhatikan pada suatu persebaran kebisingan
nantinya dapat digunakan untuk penentuan pemasangan penghalang bising yang efektif
karena telah diketahui daerah-daerah yang terkena paparan bising tingkat tekanan bunyi
yang tinggi atau diatas standard yang sudah ditentukan
8. Transmission Loss dan Noise Reduction
Dalam pengendalian ini, yang diperhatikan adalah jenis material yang digunakan pada
dinding suatu bangunan. Contoh kasus: Yang perlu diperhatikan untuk mengendalikan bising
yaitu menentukan material dan tebalnya sesuai dengan frekuensi yang mendominasi pada
sumber bising. Semakin tebal material maka semakin tinggi transmission lossnya dan noise
reductionnya juga semakin besar.

Anda mungkin juga menyukai

  • Problem Vib.
    Problem Vib.
    Dokumen5 halaman
    Problem Vib.
    AfifRifkirahman
    Belum ada peringkat
  • Gen 3
    Gen 3
    Dokumen1 halaman
    Gen 3
    AfifRifkirahman
    Belum ada peringkat
  • Pengetesan GSCM B
    Pengetesan GSCM B
    Dokumen2 halaman
    Pengetesan GSCM B
    AfifRifkirahman
    Belum ada peringkat
  • Bahan Konferensi Pers Media
    Bahan Konferensi Pers Media
    Dokumen27 halaman
    Bahan Konferensi Pers Media
    196611091991031004
    100% (1)
  • Gen 1
    Gen 1
    Dokumen1 halaman
    Gen 1
    AfifRifkirahman
    Belum ada peringkat
  • Gen 3
    Gen 3
    Dokumen1 halaman
    Gen 3
    AfifRifkirahman
    Belum ada peringkat
  • Gen 3
    Gen 3
    Dokumen1 halaman
    Gen 3
    AfifRifkirahman
    Belum ada peringkat
  • Gen 3
    Gen 3
    Dokumen1 halaman
    Gen 3
    AfifRifkirahman
    Belum ada peringkat
  • Kronologis Pengetesan Terminasi Tu841
    Kronologis Pengetesan Terminasi Tu841
    Dokumen1 halaman
    Kronologis Pengetesan Terminasi Tu841
    AfifRifkirahman
    Belum ada peringkat
  • ET 200SP Base Unit
    ET 200SP Base Unit
    Dokumen1 halaman
    ET 200SP Base Unit
    AfifRifkirahman
    Belum ada peringkat
  • Tugas Simulink
    Tugas Simulink
    Dokumen3 halaman
    Tugas Simulink
    AfifRifkirahman
    Belum ada peringkat
  • Waktu
    Waktu
    Dokumen1 halaman
    Waktu
    AfifRifkirahman
    Belum ada peringkat
  • Surat lamaranD4S1S2
    Surat lamaranD4S1S2
    Dokumen1 halaman
    Surat lamaranD4S1S2
    BudiSantoso
    Belum ada peringkat
  • Surat LamaranD4S1S2
    Surat LamaranD4S1S2
    Dokumen45 halaman
    Surat LamaranD4S1S2
    AfifRifkirahman
    Belum ada peringkat
  • Nguy
    Nguy
    Dokumen1 halaman
    Nguy
    AfifRifkirahman
    Belum ada peringkat
  • HSDF
    HSDF
    Dokumen5 halaman
    HSDF
    AfifRifkirahman
    Belum ada peringkat
  • Hadist Agama
    Hadist Agama
    Dokumen1 halaman
    Hadist Agama
    AfifRifkirahman
    Belum ada peringkat
  • Abstrak
    Abstrak
    Dokumen1 halaman
    Abstrak
    AfifRifkirahman
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen3 halaman
    Kata Pengantar
    AfifRifkirahman
    Belum ada peringkat
  • Tugas 1
    Tugas 1
    Dokumen17 halaman
    Tugas 1
    AfifRifkirahman
    0% (1)
  • Tugas Setalah Rapat
    Tugas Setalah Rapat
    Dokumen1 halaman
    Tugas Setalah Rapat
    AfifRifkirahman
    Belum ada peringkat
  • Fisbsang
    Fisbsang
    Dokumen16 halaman
    Fisbsang
    AfifRifkirahman
    Belum ada peringkat
  • Lpa
    Lpa
    Dokumen126 halaman
    Lpa
    AfifRifkirahman
    Belum ada peringkat
  • Logika Fuzzy
    Logika Fuzzy
    Dokumen3 halaman
    Logika Fuzzy
    AfifRifkirahman
    Belum ada peringkat
  • Loudness Contour and Frequency Weighting
    Loudness Contour and Frequency Weighting
    Dokumen8 halaman
    Loudness Contour and Frequency Weighting
    AfifRifkirahman
    Belum ada peringkat
  • Ko Mputer
    Ko Mputer
    Dokumen6 halaman
    Ko Mputer
    AfifRifkirahman
    Belum ada peringkat
  • Reverberation and Anechoic Chamber
    Reverberation and Anechoic Chamber
    Dokumen4 halaman
    Reverberation and Anechoic Chamber
    AfifRifkirahman
    Belum ada peringkat
  • Hadist Agama
    Hadist Agama
    Dokumen1 halaman
    Hadist Agama
    AfifRifkirahman
    Belum ada peringkat
  • Data Ke 1 Baru
    Data Ke 1 Baru
    Dokumen17 halaman
    Data Ke 1 Baru
    AfifRifkirahman
    Belum ada peringkat
  • Data Ke 1 Baru
    Data Ke 1 Baru
    Dokumen17 halaman
    Data Ke 1 Baru
    AfifRifkirahman
    Belum ada peringkat