Umur Piutang
Menurut Bambang Riyanto (2011:90) piutang sebagai elemen dari modal
kerja selalu dalam keadaan berputar. Periode perputaran atau periode
terikatnya modal dalam piutang adalah tergantung kepada syarat
pembayaran. Makin lunak atau makin lama syarat pembayarannya, berarti
makin lama modal kerja terikat pada piutang , yang berarti bahwa tingkat
perputarannya selama periode tertentu adalah makin rendah. Tingkat
perputaran piutang (receivable turnover) dapat diketahui dengan membagi
jumlah kredit sales selama periode tertentu dengan rata-rata piutang
( average receivables )
Receivables turnover = net credit sales
Average receivables
Periode terikatnya modal dalam piutang atau hari rata-rata pengumpulan piutang
dapat piutang dapat dihitung dengan membagi tahun dalam hari dengan
turnovernya. Hari rata-rata pengumpulan piutang (average collection period) dapat
dihitung dengan cara sebagai berikut : (1 tahun = 360 hari)
Hari rata-rata pengumpulan piutang =
360
Receivables turnover
Hari rata-rata pengumpulan piutang dapat pula dihitung dengan
= 360 average receivables
Net credit sales
Dan menurut Abdul Halim (2007:136) untuk mengetahui efisien tidaknya ivestasi
dalam piutang maka perlu dilakukan penilaian. Ada 2 metode untuk menilai
investasi pada piutang yaitu sebagai berikut :
1. Perputaran piutang harus (receivebe turnover), dan rumus :
receivebe turnover = penjualan kredit bersih