Anda di halaman 1dari 8

Di

S
U
S
U
N
Oleh :
Nama : Riski Mubarak
Kelas : VI A

SEKOLAH DASAR NEGERI SEURIGET


KOTA LANGSA
TAHUN AJARAN 2016/2017

Pentingnya Pelestarian Makhluk Hidup


Kehadiran hewan dan tumbuhan itu sesungguhnya dapat menjaga keseimbangan alam.
Satu makhluk hidup membutuhkan makhluk hidup lainnya. Manusia dan hewan bergantung
pada tumbuhan secara langsung maupun tidak langsung. Demikian pula tumbuhan tumbuh
makin subur jika mendapat zat hara atau pupuk alami. Zat hara ini dapat bertambah dengan
adanya kotoran hewan.
Manusia sangat membutuhkan tumbuhan sebagai sebagai sumber obat-obatan. Dengan
kemajuan ilmu pengetahuan, para ahli semakin berhasil menemukan obat berbagai penyakit.
Bahan pembuat obat itu banyak yang diambil dari sari tumbuhan. Alangkah menyedihkan
jika suatu saat kita tidak dapat memperoleh karena tumbuhan obat yang dibutuhkan sudah
punah.
Karena hal-hal diatas tersebut, kita harus mencari cara agar hewan dan tumbuhan tetap
lestari. Caranya antara lain sebagai berikut.

Melindungi Tempat Hidupnya


Pemerintah di berbagai negara telah membuat berbagai peraturan yang melindungi hewan
dan tumbuhan. Bentuk perlindungan itu antara lain menjaga agar hewan dapat hidup bebas di
tempat asalnya. Jadi, karena orang utan dan harimau berasal dari Tuhan, maka hewan-hewan
itu harus dapat hidup di hutan dengan aman dan nyaman. Hewan dilindungi dari perburuan
liar. Orang yang berburu hewan yang dilindungi dapat dikenai hukuman.

Cagar Alam Dieng


Di Indonesia, pemerintah menetapkan suatu daerah menjadi kawasan yang dilindungi
berupa cagar alam dan Suaka Margasatwa. Cagar alam adalah daerah yang kelestarian
tumbuhan dan hewan yang terdapat di dalamnya dilindungi oleh undang-undang dari
bahaya kepunahan. Suaka margasatwa adalah cagar alam yang secara khusus digunakan
untuk melindungi hewan liar di dalamnya.Contohnya adalah Cagar Alam Dieng di Jawa
Tengah, Cagar Alam Pangandaran di Jawa Barat, Cagar Alam Gunung Lorentz di Papua, dan
Suaka Margasatwa Danau Sentarum di Kalimantan Barat.
Selain itu, untuk melayani masyarakat umum, pemerintah membuat taman nasional, taman
hutan raya, dan taman wisata alam.

Taman Nasional Ujung Kulon

Taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang dikelola dan dimanfaatkan untuk
kegiatan ilmu pengetahuan, pendidikan dan pelatihan, serta rekreasi dan pariwisata.
Contohnya Taman Nasional Ujung Kulon di Banten, Taman Nasional Gunung Gede
Pangrango di Jawa Barat, Taman Nasional Bunaken di Sulawesi, dan Taman Nasional Kutai
di Kalimantan Timur.
Taman hutan raya adalah kawasan pelestarian alam, terutama dimanfaatkan untuk tujuan
koleksi tumbuhan dan satwa alami atau buatan untuk tujuan ilmu pengetahuan, pendidikan
dan pelatihan, budaya, pariwisata, dan rekreasi. Contohnya Taman Hutan Raya Ir.H. Juanda
di Jawa Barat, Taman Hutan Raya Bung Hatta di Sumatra Barat, dan Taman Hutan Raya
Ngurah Rai di Bali.

Taman Wisata Alam Pulau Weh


Taman Wisata alam adalah hutan wisata yang memiliki keindahan alam, baik keindahan
flora, fauna, maupun alam itu sendiri yang mempunyai corak khas untuk dimanfaatkan bagi
kepentingan rekreasi dan kebudayaan. Contohnya Taman Wisata Alam Pangandaran di Jawa
Barat. Taman Wisata Alam Pangandaran ini semula merupakan bagian dari Cagar Alam
Pangandaran. Di Taman Wisata Alam Pangandaran, masyarakat umum dapat melakukan
kegiata lintas alam, bersepeda, berenang, bersampan, scuba diving, snorkeeling, dan melihat
peninggalan sejarah. Selain itu, ada lagi Taman Wisata Alam Pulau Weh dan Taman Wisata
Alam Batam.

Mengembangbiakkan
Manusia turut bertanggung jawab atas punahnya hewan dan tumbuhan. Karena ulah
manusia, banyak hewan mati diburu dan tumbuhan musnah dalam kebakaran hutan. Akan
tetapi, manusia juga dapat menyelamatkan kelestarian hewan dan tumbuhan.

Penangkaran Buaya di Papua


Untuk menambah jumlah hewan dan tumbuhan, manusia melakukan pengembangbiakan
secara buatan. Di beberapa tempat dibuat tempat penangkaran, yaitu tempat khusus untuk
untuk mengembangbiakkan hewan. Misalnya, penangkaran buaya. Jadi, manusia tetap dapat
mengambil keuntungan dari hewan tanpa mengurangi jumlah hewan itu. Kulit buaya dapat
dibuat tas dan sepatu. Ada pula penangkaran orang utan di Tanjung Puting, Kalimantan
Tengah. Penangkaran orang utan bertujuan untuk memperbanyak orang utan sehingga tidak
punah.

Para pecinta tumbuhan, khususnya tumbuhan langka, juga berusaha mengembangbiakkan


tumbuhan. Mereka tidak jarang mengadakan berbagai pameran tumbuhan langka. Dengan
pameran ini, mereka mengingatkan masyarakat umum untuk mau turut melestarikan
tumbuhan.

Melarang Kepemilikan Satwa Yang Dilindungi


Pada masa lalu, tidak sedikit orang yang memelihara hewan liar di rumahnya. Seharusnya,
hewan-hewan itu dapat hidup bebas di hutan. Saat ini, masyarakat umum tidak boleh
memelihara hewan yang dilindungi di rumahnya. Misalnya, orang dilarang memelihara
orang utan ,simpase, atau harimau. Hewan-hewan ini terus diperjuangkan untuk dapat
kembali ke tempat asalnya di hutan. Orang yang melanggar peraturan ini dapat dikenai
hukuman.
Melindungi Tumbuhan
Berbagai jenis tumbuhan mulai sulit dijumpai saat ini. Beberapa tumbuhan hanya dapat
hidup subur di hutan. Ada pula tumbuhan buah yang semakin sulit kita temui walaupun
belum termasuk tumbuhan langka. Mungkin karena rasanya kurang disukai, orang tidak
tertarik untuk menanamnya. Akibatnya, ada buah-buahan yang makin sulit kita lihat di
pasaran.

Bunga Bangkai Raksasa

Saat sedang mekar, tinggi bunga dapat mencapai 2 meter dengan lebar mahkota bunga 1,5
meter. Bunga ini berwarna merah. Karena mengeluarkan bau busuk ketika mekar, maka
bunga ini disebut bunga bangkai. Secara alami, bunga bangkai raksasa ini hidup di hutan
Sumatra. Bunga ini termasuk tumbuhan langka dan dilindungi.
Namanya berasal dari bunganya yang mengeluarkan bau seperti bangkai yang membusuk,
yang dimaksudkan sebenarnya untuk mengundang kumbang dan lalat penyerbuk bagi
bunganya. Bunga bangkai juga sering digunakan sebagai julukan bagi patma raksasa
Rafflesia arnoldii. Di alam tumbuhan ini hidup di daerah hutan hujan basah. Bunga bangkai
adalah bunga resmi bagi Provinsi Bengkulu.

Bunga Rafflesia

Bunga Rafflesia juga berukuran raksasa dan berbau busuk. Ada berbagai jenis bunga
rafflesia yang hidup tersebar di hutan-hutan Sumatra dan sebagian Kalimantan. Ukurannya
bervariasi dengan garis tengah bunga antara 30cm sampai 150 cm. Pada umumnya berwarna
merah dengan bintik-bintik putih. Di dinding bagian dalam bunga terdapat rambut-rambut
halus yang disebut ramenta. Bunga rafflesia dimanfaatkan sebagai bahan obat. Bunga ini
termasuk bunga langka dan dilindungi.

Jamblang

Orang Jawa menyebut tumbuhan buah ini dengan nama duwet. Buahnya berkulit halus
berwarna ungu kehitaman. Berbentuk lonjong dengan panjang kira-kira satu ruas jari orang
dewasa. Di beberapa daerah, Buah ini mungkin masih banyak ditemukan.
Akan tetapi, cukup sulit untuk ditemukan di pasaran luas. Mungkin rasanya kurang enak
(agak getir), orang tidak tertarik untuk menanam buah ini. Jika tidak ada yang mau
mengembangbiakkan, dikhawatirkan tumbuhan ini dapat menjadi langka. Padahal, tumbuhan
ini diketahui dapat berkhasiat sebagai obat.

Kesemek

Orang sering menyebutnya sebagai buah genit karena kulit buahnya tampak seperti
memakai bedak. Bedak ini sebenarnya adalah kapur yang sengaja diberi oleh pedagang.
Tujuannya untuk mengurangi rasa sepatnya. Kesemek yang sudah diberi kapur rasanya
seperti kentang mentah yang manis. Bentuk nya seperti apel.
Buah ini semakin sulit ditemukan di pasaran luas. Mungkin karena rasanya yang kurang
enak dibandingkan dengan buah apel. Apalagi saat ini apel impor membanjiri pasaran buah di
Indonesia. Jika tidak ada yang tertarik untuk mengembangbiakkannya, dikhawatirkan
tumbuhan ini menjadi langk. Padahal, sepuluh tahun lalu buah kesemek masih masih cukup
mudah ditemui di Jakarta.

Cendana

Cendana adalah pohon berbatang kayu yang tingginya dapat mencapai 15 meter. Kulit
batangnya besar dan berwarna cokelat tua. Kayunya putih kekuningan. Jika kering, kayunya
berbau harum. Kayu cendana banyak dimanfaatkan untuk bahan kerajinan. Selain itu, orang
mengolahnya hingga menghasilkan banyak cendana yang harum. cendana dahulu banyak
tumbuh di hutan Sumba, Timor, Sulawesi dan Jawa Timur. Saat ini, cendana merupakan
tumbuhan langka.
Cendana, atau cendana wangi, merupakan pohon penghasil kayu cendana dan minyak
cendana. Kayunya digunakan sebagai rampah-rempah, bahan dupa, aromaterapi, campuran
parfum, serta sangkur keris (warangka). Kayu yang baik bisa menyimpan aromanya selama
berabad-abad.

Kantong Semar
Tumbuh merambat dengan tinggi mencapai 12 kaki atau sekitar 4 m. Perangkap pasif
yang dihasilkan di ujung daun memerangkap dan mencerna serangga kecil. Warna hijau
terang, sering dengan bintik-bintik terang atau merah gelap atau ungu.
Tergantung pada tempatnya tinggal banyak kebutuhan Nepenthes dapat dipenuhi dengan
cara beradaptasi dengan lingkungan tempatnya tumbuh. Nepenthes sangat fleksibel dan
mudah beradaptasi dengan berbagai kondisi pertumbuhan yang berbeda.

Usaha Pencegahan Kepunahan Hewan dan Tumbuhan


Pelestarian hutan merupakan salah satu bentuk usaha untuk melestarikan sumber daya alam
hayati. Pelestarian hutan meliputi pelestarian hewan dan tumbuhan yang hidup di dalamnya.
Usaha pelestarian tersebut dibedakan menjadi pelestarian in-situ dan pelestarian ex-situ.
Pelestarian in-situ
adalah pelestarian hewan dan tumbuhan yang dilakukan pada habitat asli. Misalnya,
pelestarian komodo di Pulau Komodo dan badak bercula satu di Ujung Kulon.
Pelestarian ex-situ
adalah pelestarian hewan dan tumbuhan yang dilakukan dengan memindahkan dari habitat
aslinya dan dipelihara di tempat lain yang sesuai. Misalnya, kebun binatang yang banyak
memelihara hewan dari tempat lain.
Usaha pelestarian hewan dan tumbuhan langka juga dilakukan dengan melindungi
suatu wilayah tertentu. Wilayah tersebut antara lain :
Cagar Alam
adalah daerah yang kelestarian tumbuhan dan hewan yang terdapat di dalamnyadilindungi
Undang-Undang dari bahaya kepunahan. Cagar alam yang terkenal di Indonesia antara lain
sebagai berikut : Cagar Alam Pulau Dua di Jawa Barat, untuk melindungi berbagai jenis
burung laut ( kerajaan burung )
Cagar Alam Ujung Kulon di Banten, untuk melindungi berbagai jenis hewan, antara lain
badak, rusa, buaya, banteng, babi hutan, dan burung merak
Cagar Alam Penunjang Pangandaran di Jawa Barat. Selain melestarikan hutan, tempat ini
juga merupakan tempat untuk melindungi rusa, banteng, dan babi hutan.
Cagar Alam Raflesia di Bengkulu. Tempat ini khusus melindungi bunga raflesia ( Rafflesia
arnoldi ) yang merupakan bung terbesar di dunia.
Suaka Margasatwa
adalah cagar alam yang khusus digunakan untuk melindungi hewan yang hidup di dalamnya.
Contoh suaka margasatwa yang ada di Indonesia adalah sebagai berikut :
Suaka Margasatwa Gunung Leuser di Aceh, merupakan suaka margasatwa yang terbesar di
Indonesia. Hewan yang dilindungi di tempat ini antara lain, gajah, badak sumatra, orang utan,
tapir, harimau, kambing hutan, rusa, dan berbagai jenis burung
Suaka Margasatwa Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur, terutama melindungi komodo.
Selain komodo, tempat ini juga melindungi burung kakak tua, ayam hutan, kerbau liar, babi
hutan, dan rusa
Taman Nasional
merupakan kawasan pelestarian alam sesuai dengan ekosistem aslinya. Taman Nasional
dapat digunakan untuk kepentingan pendidikan, penelitian, budaya, dan pariwisata.
Contohnya adalah Taman Nasional Gunung Gede Pangrago di Jawa Barat dan Taman
Nasional Bunaken di Sulawesi.
Sumber daya alam hayati yang berupa tumbuhan, hewan, dan jasad renik merupakan
kekayaan alam yang sangat berharga. Fungsi tumbuhan yang paling penting adalah sebagai
pemasok oksigen yang diperlukan untuk pernapasan makhluk hidup.
Setiap jenis makhluk hidup selalu berkaitan dengan habitatnya. Penggundulan hutan untyuk
kepentingan manusia dapat menyebebkan habitat berbagai jenis tumbuhan, hewan, dan jasad
renik berubah. Jika habitatnya berubah, sebagian besar tumbuhan, hewan, dan jasad renik
akan mati. Kematian tersebut menyebabkan tidak ada lagi keseimbangan ekosistem di hutan.
Akibatnya, hilanglah kehidupan berbagai jenis makhluk hidup. Makhluk hidup yang telah
hilang kehidupannya tidak digantikan oleh makhluk hidup lain.

Keanekaragaman makhluk hidup telah memberikan manfaat bagi kehidupan manusia atau
makhluk hidup lainnya. Sepantasnya manusia berusaha dan bertindak untuk memelihara,
mengembangkan dan menjaga keanekaragaman makhluk hidup sebagai sumber daya alam
hayati, agar senantiasa dapat memperoleh manfaatnya.
Mengapa dunia sekarang berada pada saat harus segera bertindak melestarikan
keanekaragaman makhluk hidup? Dampak buruk yang diakibatkan karena terjadi kepunahan
terhadap makhluk hidup, merugikan bagi manusia itu sendiri. Di Indonesia banyak species
hewan, dan tumbuhan asli Indonesia di ambang kepunahan dan bahkan sudah punah.
Menurut hukum alam suatu species yang sudah punah, tidak akan tercipta lagi di bumi ini.
Apakah itu tidak merugikan? Pelestarian makhluk hidup dapat dilakukan melalui caracara
sebagai berikut :
Upaya Pelestarian Makhluk Hidup Tumbuh-tumbuhan
Upaya yang dilakukan, sebagai berikut:
Kebon koleksi, biasanya hanya untuk mempertahankan tumbuhan bibit
unggul. Contoh : kebon kelapa di BoneBone, kebon mangga di Pasuruan.
2.
Kebun plasma nutfah, merupakan perkembangan kebun koleksi Contoh: di
Cibinong LIPI dengan buah-buahan inti, temutemuan, talas, dan suweg.
3.
Kebun botani, didirikan pada tahun 1817 di Bogor, terkenal dengan Kebon
Raya Bogor.
1.

Upaya Pelestarian Makhluk Hidup Hewan


1.
2.
3.
4.

Upaya yang dilakukan, sebagai berikut:


Menangkar hewan langka dengan cara mengisolasi hewan tersebut.
Mengambil telurtelur hewan untuk dibantu menetaskannya.
Memindahkan hewan langka ke tempat yang lebih cocok.
Membuat undangundang perburuan.

Anda mungkin juga menyukai