PENDAHULUAN
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca
pada umumnya.
BAB II
LANDASAN TEORI
Pembangunan berkelanjutan atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan sustainable
development pertama kali diperkenalkan pada tahun 1972 pada Konferensi Persatuan
cadangan habis ditambang, maka selesailah kegiatan pertambangan tersebut. Tidak peduli
betapa menguntungkan ia pada awalnya dan betapa banyak orang yang menggantungkan
hidup darinya, tambang harus tetap ditutup. Sekali berarti, sesudah itu mati.
Belajar dari pengalaman, industri pertambangan menyadari sepenuhnya bahwa masa
depan sektor ini sangat ditentukan oleh pencapaian pembangunan berkelanjutan mereka
sendiri. Oleh karena itu, setiap aktifitas pertambangan harus memenuhi harapan sosial
(social expectations) dan harus berbagi tanggung jawab dengan pemerintah dan para
pemangku kepentingan. Hal yang sangat penting adalah proses ini harus mulai dilakukan
sejak masa-masa awal kegiatan pertambangan, bahkan sejak pembangunan tambang
mulai direncanakan. Dengan cara ini, pihak perusahaan akan memenangkan izin sosial
untuk beroperasi dari masyarakat.