Nama
: Firdaus
NPM
: 1406642990
Kelompok
:7
PENGUJIAN KEKERASAN
I. Tujuan Praktikum
Menguasai beberapa metode pengujian yang umum
dilakukan untuk mengetahui nilai kekerasan suau logam
Menjelaskan makna nilai kekerasan material dalam dalam
lingkungan ilmu metalurgi dan ilmu terapan lainnya
Menjelaskan perbedaan antara pengujian
dengan metode gores , pantulan dan indentasi
kekerasan
dengan
Mengaplikasikan
beberapa
formulasi
dasar
untuk
memperoleh nilai kekerasan material dengan uji Brinnel
dan Vickers
II.
Dasar Teori
Kekerasan suatu material dapat didefinisikan sebagai
ketahanan material tersebut terhadap gaya penekanan dari
material
yang
lebih
keras.
Terdapat
tiga
jenis
ukuran
a. Talc
f. Orthoclase
b. Gipsum
g. Quartz
c. Calcite
h. Topaz
d. Fluorite
i. Corundum
e. Apatite
j. Diamond (intan)
Prinsip pengujian :
Bila suatu material mampu digores oleh
Orthoclase tetapi tidak mampu digores oleh apatite
maka kekerasan mineral berada pada apatite dengan
orthoclase.
Kelemahan
metode
ini
adalah
ketidak
suatu
pemukul
(hammer)
dengan
berat
Lekukan
Indentasi
(Indentation
Hardness)
Pengujian ini dilakukan dengan penekanan
benda uji dengan indentor dengan gaya tekan dan
waktu indentasi yang ditentukan. Kekerasan material
ditentukan oleh dalam ataupun luas area indentasi yang
dihasilkan
(tergantung
jenis
indentor
dan
jenis
dikurangi
hingga
tinggal
500kg,
untuk
BHP =
(1)
dimana,
BHP =
(2)
tidak
berubah.
Pada
persamaan
(2)
uji
Brinell
adalah
aksi
simetrik
=
Meyer
mengemukakan
bahwa
tekanan
rata-rata
Kekerasan Meyer =
Kekerasan Meyer memiliki satauan sama seperti
satuan kekerasan Brinell yaitu kg/mm.
Hukum Meyer
P=k
dimana, P = beban yang diterapkan (kg)
D = diameter lekukan (mm)
n = konstanta bahan yang ada kaitannya
dengan
pengerasan regangan.
K = konstanta bahan yang menyatakan
ketahanan
terhadap
penembusan
(penetration)
c. Metode Vickers
Uji kekerasan Vickers menggunakan penumbuk
piramida
intan
yang
dasarnya
berbentuk
bujur
yang
saling
berhadapan
adalah
DHP =
bahan-bahan
dengan
kekerasan
tinggi
bebas
dari
kesalahan
manusia,
mampu
diagonal
jejak
yang
dihasilkan
tetapi
dengan
e. Metode knoop
Merupakan salah satu metode micro-hardness, yaitu uji
kekerasan dengan benda ujiyang kecil. Nilai kekerasan Knoop
adalah
pembesaran
dibagi
dengan
luas
penampangyang
terdeformasi permanen. Jejak yang dihasilkan sekitar 0.01mm0.1 mm dan beban yang digunakan sebesar 5g-5kg. permukaan
benda uji harus benar-benar halus
KHN = 14.2 / l2
III.Metodologi Penelitian
1. Alat dan bahan :
a. Hoytom
macrohardness
tester
(metode
Brinnel,
jam
hingga
indentor
menyentuh
benda
uji.
9.
mengukur
diameter
jejak
indentasi
dengan
dari
sampel
uji
silinder
pejal.
Menggunakan
hitam
menunjuk
angka
nol
pada
skala.
Menyiapkan
metalografi.
memperoleh
benda
uji
Menggunakan
fasa
penting
dengan
zat
etsa
dalam
tahapan-tahapan
nital
material
uji
untuk
tersebut.
pencahayaan
yang
sesuai
dengan
mengontrol
Daftar Pustaka
Diktat Mata Kuliah Metalograf. 2007. Depok: Departemen
Metalurgi dan
Material FTUI.
George E. Dieter, Metalurgi Mekanik, terj. Sriati Djaprie
Lawrence H. Van Vlack, Ilmu dan Teknologi Bahan, terj. Sriati
Djaprie,
Erlangga 1989
Krauss, George. 1990. Steels : Heat Treatment and Processing
Principles. New
York : ASM international.
Modul Praktikum Metalograf. 2007. Depok : Laboratorium
Metalografi dan
Perlakuan Permukaan & Panas Departemen Metalurgi dan
Material FTUI
Voort, VD. 1984. Metallography : Principles and Practice. New
York :
McGraw-Hill Book Co.