bahwa di zona gempabumi terdapat struktur sesar mendatar," kata Kepala Pusat Gempabumi dan
Tsunami BMKG, Mochammad Riyadi, dalam keterangan pers, Rabu (6/12/2016).
Baca: Gempa Aceh, Suami Istri Terkubur Puing Ruko Berlantai Empat
Menurutnya, hal ini sesuai dengan hasil analisis BMKG yang menunjukkan gempa bumi Pidie
Jaya dibangkitkan oleh aktivitas sesar mendatar (strike-slip fault).
"Dugaan kuat sesar aktif yang menjadi pembangkit gempa bumi ini adalah Sesar SamalangaSipopok Fault yang jalur sesarnya berarah barat daya-timur laut."
Hasil analisis BMKG menunjukkan, gempa bumi terjadi pada pukul 05.03.36 WIB dengan
kekuatan 6,5 Skala Richter.
Pusat gempabumi terletak pada 5,25 LU dan 96,24 BT atau tepatnya di darat pada jarak 106 km
arah tenggara Kota Banda Aceh pada kedalaman 15 Km.
Hasil analisis peta, dampak gempa terjadi guncangan kuat di daerah Busugan, Meukobrawang,
Pangwabaroh, Meukopuue, Tanjong, Meukorumpuet, Panteraja, Angkieng hingga Pohroh pada
skala intensitas III SIG-BMKG (VI MMI).
Seluruh wilayah ini diperkirakan berpotensi mengalami dampak gempa bumi berupa kerusakan
bangunan.
"Ini sesuai laporan sementara dari zona gempabumi bahwa gempa bumi ini memang
menimbulkan kerusakan di berbagai tempat," ujarnya.
Riyadi menambahkan, hasil monitoring BMKG juga menunjukkan, hingga pukul 08.12 WIB
telah terjadi gempa bumi susulan sebanyak 10 kali dengan kekuatan terbesar 4,8 Skala Richter.
Namun, kekuatan gempa susulan tersebut semakin kecil.
Oleh karena itu, masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpancing isu yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Masyarakat diminta mengikuti arahan BPBA setempat