Anda di halaman 1dari 4

ome Biologi dan alam PERKEMBANGBIAKAN

PERKEMBANGBIAKAN
hasan kawaguchi
19.00
Biologi dan alam

Semua jenis orgnisme pada akhirnya akan mati. Akan tetapi, sebelum mati,
organisme tersebut berusaha untuk mempunyai keturunan sehingga
kelangsungan hidup jenis organisme dapat dipertahankan. Jadi, organisme
berkembang
biak
untuk
mempertahankan
jenisnya.
Kemampuan
berkembang biak pada setiap jenis organisme berbeda. Ada yang tinggi dan
ada yang rendah. Orgnisme yang mempunyai banyak keturunan dalam
waktu tidak lama. Sebaliknya, organiseme yang mempunyai tingkat
perkembangbiakan rendah mempunyai jumlah keturunan sedikit dan
memerulukan waktu lama untuk berkembang biak.
Beberapa jenis organisme yang hidup di bumi ini jumlah popusinya berbedabeda . ada yang jumlah populasinya maikn menurun, bahkan ada cenderung
akan punah. Hal ini disebabkan tingkat perkembangkbiakan rendah. Selain
itu juga, juga disebabkan adanya kerusakan habitat atau perburuan oleh
manusia. Untuk mempertahankan jenisnya, organisme selalu berusaha
memperbanyak diri dengan berkembang biak.
Para ahli biologi membagi perkembang biak menjadi dua golongan besar
sebagai berikut.
1. Perkembangbiakan generatif, disebut juga perkembangbiakan secara
kawin (perkembangbiakan seksuak).
2. Perkembangbiakan vegetatif, disebut juga perkembangbiakan secara
tak kawin (perkembangbiakan aseksual).

Perkebangbiakan generatif
Perkembangan orgnisme secara genaratif atau kawin adalah terbentuknya
individu baru yang didahului denga bersatunya atau meleburnya dua sel
kelamin (gamet), yaitu sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Peristiwa
ini disebut dengan proses pembuahan.
Berdasarkan bentuk dan ukurannya, sel kelamin (gamet) dibedakan menjadi
dua:
1. Isogami, apabila sel kelamin jantan dan sel kelamin betina
mempunyai bentuk dan ukuran yang sama, misalnya pada ganggang
Ulotrix dan Chlamydomonas.
2. Anisogami atau Heterogami, apabila bentuk dan ukuran sel kelamin
jantan dan betina berbeda. Umunya sel kelamin betina lebih besar
darpada sel kelamin jantan. Peristiwa anisogami ditentukan pada
Plasmodium, Oedogonium, semua vertebrata dan manusia, serta
tumbuhan biji.
Hasil peleburan kelamin disebut zigot, zigot memiliki dua sifat dari kedua
induknya. Ketika zigot berkembang menjadi organisme baru, ia akan
membawa sifat dari tiap-tiap induk sebagai sifatnya. Dengan demikian,
organisme baru tidak sama persis dengan kedua induknya, melainkan
memiliki beebrapa sifat gabungan dari kedua induknya tersebut. Hal ini
memungkinkan adanya variasi organisme.
Organisme tingak tinggi, seperti tumbuhan biji yang berkembang biak biji,
merupakan contoh perkembangbiakan secara generatif. Disebut secara
generatif karena hasil peleburan sel kelamin jantan dan betina. Hewan ada
yang melahirkan anak dan ada yang bertelur. Kedua cara ini merupakan
perkembangbiakan secara generatif.
Perkembangbiakan secara generatif yang tidak jela alat kelaminnya disebut
konjugansi. Untuk membedakannya, individu yang mempunyai plasma atau
intinya disebut jenis plus (+), sedangkan penerimaannya disebut jenis
minus (-). Contoh organisme yang melakukan konjungsi adalah ganggang
Spirogyra dan hewan bersel satu Paramecium. Selain berkembangbiak
secara generatif dengan konjugansi, Paramecium juga dapat berkembang
biak secara vegetatif dengan membelah diri. Perkembangbiakan diri secara
membelah diri Paramecium lebih sering dibandingkan konjungsi.
Perkembangbikan Vegetatif
Perkembangbiakan vegetatif atau tak kawin adalah terjadinya organisme
baru tanpa didahului oleh peleburan sel kelamin jantan dengan sel kelamin
betina. Dengan kata lain, satu atau beberapa organisme baru berasal dari
satu organisme. Organisme hasil perkembangbiakan secara vegetatif

memiliki sifat yang sama persis dengan induknya. Perkembangbiakan


vegetatif terjadi dengan cara membelah diri, tunas, atau spora.
a. Membelah diri
Organisme bersel satu pada umumnya berkembangbiak dengan cata
membelah diri. Contohnya organisme tersebut adalah Amoeba, ganggang
biru, bakteri, dan Paramecium. Bila sudah dewasa, tubuh organisme
tersebut akan terbelah menjadi dua dan masing-masing akan tumbuh
menjadi individu beru.
b. Tunas
Pisang yang berkembangbiak dengan anakan yang tumbuh tidak jauh dari
induknya. Anakan pisang ini merupakan anakan pisang. Bonggol pisang yang
terdapat di dalam tanah sebanarnya batang mempunyai bakal-bakal tunas.
Anakan pisang berasal dari bekas tunas pada bonggol (batang) pisang.
Perkembangbiakan dengan tunas tidak hanya terjadi pada tumbuhan, tetapi
juga pada hewan. Contohnya hewan yang berkembang biak dengan tunas
ialah Hyrda.hewan ini hidup di dalam air dan berukuran 4-7 cm. Kita dapat
melihatnya lebih jelas dengan menggunakan alat pembesar.
o Tunas pada Hydra berasal dari dinding tubuh induknya yang
menonjol lakin panjang. Tunas mendapatkan makanan dari
induknya.
o Tunas tumbuh dan berkembang membentuk tentakel dan mulut.
tunas mengambil makanan sendiri.
o Selanjutnya tunas yang sudah bertentakel melepaskan diri dari
induknya dan tumbuh menjadi individu baru.
c. Spora
Organisme yang berkembangbiak dengan spora contohnya cendawan,
tumbuhan paku, dan kapang Rhizopus. Pada tumbuhan paku, spora berasal
dari sel yang berubah fungsinya menjadi alat perkebangbiakan. Inti sel
tersebut berubah menjadi beberapa inti yang masing-masing menjadi spora.
Spora hanya terdapat disebelah bawah daun yang subur (daun fertil). Daun
yang tidak menghasilkan spora disebut daun steril (mandul). Spora yang
jatuh tempat berair atau lembab akan tumbuh menjaga protalium yang
selanjutnya menjadi tumbuhan paku.
Perkembangabiaka generatif dan vegetatif
Perkembangbiakan dengan cara generatif dan vegetatif amat jarang terjadi
sekaligus pada spesies hewan. Pada beberapa spesies tumbuhan, kedua cara
tersebut
dapat
terjadi.
Contoh
hewan
yang
dapat
melakukan
perkembangbiakan dengan cara generatif dan vegetatif adalah Hydra. Dalam
keadaan normal, Hydra melakukan perkembangbiakan secara vegetatif

dengan membentuk tunas. Akan tetepi, dalam keadaan tertentu, misalnya


kekurangan makanan, Hydra membentuk kelenjar kelamin batina (ovarium)
dan kelenjar jantan (testis). Ovarium menghasilkan sel telur, sedangkan
testis menghasilkan sperma. Jika sel telur dibuahi oleh sperma. Jiak sel telur
dibuahi oleh sperma, zigot akan tumbuh dan berkembang menjadi
organisme baru.
Tumbuhan
biji
pada
umumnya
dapat
berkembangbiak
atau
dikembangbiakkan dengan cara generatif dan vegetatif. Bila tumbuhan baru
berasal dari biji, tumbuhan tersebut merupakan hasil perkembangbiakan
generatf. Jika tumbuhan baru berasal dari bagian tubuh induknya, seperti
hasil cangkokan, maka perkembangbiakan vegetatif. Selain dari batang,
beberapa jenis tumbuhan dapat menbentuk individu baru dari akar atau
daun. Organisme hasil perkembangbiakan generatif berbeda dengan
organisme hasil perkembangbiakan vegetatif.
Perkembangbiakan generatif melibatkan dua organisme induknya, yaitu
jantan dan betina. Tiap-tiap induk akan mewariskan sifat-sifatnya sehingga
memungkinkan adanya percampuran sedua sifat pada organisme
keturunannya. Dengan demikian, organisme hasil perkembangbiakan
generatif mempunyai sifat tidak sama persis dengan induknya. Jadi,
perkembangbiakan generatif menyebabkan munculnya variasi sifat dalam
populasi suatu organisme.
Pada perkembangbiakan vegetatif, organisme baruberasal dari satu induk
sehingga organisme keturunannya memiliki sifat yang sama persis dengan
induknya. Dengan demikian, tidak terjadi variasi sifat pada organisme
keturunannya.

Anda mungkin juga menyukai