Audit
bahasan:
Cara
Pos
pustaka
Diskusi
membahas:
Presentasi dan
diskusi
No.Registrasi: 002072
Pasien datang dibawa oleh polisi dengan permintaan visum setelah mengalami kecelakaan
ditabrak oleh sepeda motor. Pasien datang dengan luka lecet di banyak tempat setelah
kendaraan roda dua yang dikendarainya ditabrak oleh kendaraan roda dua lainnya 1 jam
yang lalu. Luka lecet ditemukan pada daerah dahi, siku tangan kanan, siku tangan kiri, lutut
kiri, dan mata kaki kiri dengan ukuran yang bervariasi. Nyeri pada daerah dada disangkal oleh
pasien. Rasa sesak atau berat saat bernafas juga disangkal oleh pasien. Penglihatan kabur
disangkal. Adanya pingsan ataupun muntah setelah tabrakan juga disangkal oleh pasien.
Riwayat Kesehatan / Penyakit
1
Tidak diketahui
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak diketahui
Riwayat Gizi
Status gizi baikKualitas dan kuantitas cukup
Riwayat Sosial Ekonomi
Keadaan sosial ekonomi cukup.
Riwayat Kebiasaan, Kondisi Lingkungan Sosial dan Fisik
Pasien tinggal dengan istri dan kedua anaknya.
Pemeriksaan Fisis
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis, GCS 15 (E5V4M6)
Antropometri : BB = 60 kg, PB = 165 cm, Status gizi = baik
Tanda Vital : Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit, reguler, isi cukup
RR : 24 x/menit, reguler, gerakan dada simetris.
S : 36,8C
Kepala : Normocephali
Rambut : Hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut, alopecia (-)
Mata : Pupil bulat 4mm/4mm, isokor, conjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, refleks
cahaya langsung/tak langsung +/+, eksoftalmus (-)
THT : Telinga normotia, liang telinga lapang, hiperemis, benda asing (-), serumen (+),
membran timpani utuh.
Hidung deviasi septum (-), konka eutrofi, mukosa hiperemis, pernapasan cuping hidung (-)
Tenggorokan tonsil-faring tidak hiperemis Saluran napas paten, tidak ada benda asing
Leher : Trakea lurus ditengah, KGB dan tiroid tidak teraba Membesar, JVP = 5-2 cmH2O
Thoraks
Inspeksi : Kelainan dinding dada seperti parut bekas operasi (-), pelebaran
vena-vena superfisial (-), retraksi otot-otot interkostal (-)
Kelainan bentuk dada seperti pectus excavatum (-), pectus
carinatum (-), Barrel chest (-), Kifosis (-), Lordosis (-), Skoliosis (-).
2
Wound toilet
Inj ATS 1000 IU im
Cefadroksil 2 x 500 mg po
Asam mefenamat 3 x 500 mg po
Vitamin C 1 x 250 mg po
Prognosis
3
Ad vitam
: ad bonam
Ad fungsionam : ad bonam
Ad sanasionam : ad bonam
Daftar Pustaka:
a. Syamsuhidayat, R dan de Jong, Wim. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi Kedua. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.2004.
b. Adams et al. Treatment & Medications for Horsemens. 1st ed. Equine Research
Publication. Texas, USA. 1990.
c. Cut
and
Puncture
Wounds.
Dalam:
www.nlm.noh..gov/
medlineplus/ency/artikel/000043.html. 2005.
d. Sabiston. Textbook of Surgery : The Biological Basis of Modern Surgical Practice. Edisi
16.USA: W.B Saunders companies.2002
e. Guntur, P.J.L. Penerapan Visum et Repertum sebagai Alat Bukti dalam Peradilan Pidana.
HUT FK-UGM ke-54 RSUP Dr Sardjito ke-18, Yogyakarta. 2000.
f. Soegandhi, R. Arti Dan Makna Bagian-Bagian Visum Et Repertum. Ed.2 Bagian Ilmu
Kedokteran Forensik FK-UGM, Yogyakarta. 2001.
g. Soegandhi, R. Pedoman Pemeriksaan Jenazah Forensik dan Kesimpulan Visum et
Repertum di RSUP Dr. Sardjito, Ed.2. Bagian Ilmu Kedokteran Forensik FK-UGM,
Yogyakarta. 2001.
Assessment
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik diagnosis pasien ini adalah multipel vulnus
excoriatum.
Vulnus (luka) adalah kerusakan, robek, atau pemisahan jaringan pada kulit yang disebabkan
karena trauma mekanis, termis, atau kimiawi dengan atau tanpa disertai perdarahan (Anonimus
2005). Vulnus (luka terbuka) sering terjadi pada kuda karena kuda memiliki aktivitas motorik
yang tinggi apalagi jika berada pada lingkungan kandang yang tidak terawat dengan baik
(Baxter, 1990).
Menurut Carville, (1998) kasus vulnus biasanya disebabkan oleh trauma benda tajam (paku,
sisa pohon, kawat pagar dan sebagainya) atau benda tumpul (batu, batang pohon, tali pelana dan
sebagainya). Vulnus dapat dibedakan berdasarkan penyebabnya antara lain: saddle druck (luka
dipunggung akibat pemasangan pelana yang tidak sempurna), strackle (luka di bagian medial
kaki), vulnus punctio (luka akibat tusukan benda tajam), vulnus serrativa (luka akibat goresan
kawat), vulnus incisiva (luka akibat tusukan benda tajam), vulnus traumatica (luka akibat
hantaman benda tajam).
Luka adalah rusaknya kesatuan/komponen jaringan, dimana secara spesifik terdapat
substansi jaringan yang rusak atau hilang. Ketika luka timbul, beberapa efek akan muncul :
hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ, respon stres simpatis, perdarahan dan pembekuan
darah, kontaminasi bakteri, kematian sel (Morris dan Malt, 1995).
Gejala yang tampak di lapang berupa robeknya sebagian kulit, pengerasan daerah sekitar
kulit dan kadang berbau busuk dan eksudat di daerah vulnus menjadi mukopurulen jika telah
berlangsung lama. Eksudat di daerah vulnus yang telah mukopurulen merupakan indikasi telah
terjadi infeksi sekunder dari bakteri lingkungan yang menghasilkan nanah, misalnya
Streptococcus dan Stahpylococcus. Gejala-gejala yang muncul jika tidak segera ditangani dapat
memicu terjadinya miasis (Darwis dan Widasari, 2008).
TIPE VULNUS
1.Vulnus Laceratum (Laserasi/Robek)
Jenis luka ini disebabkan oleh karena benturan dengan benda tumpul, dengan ciri luka tepi
luka tidak rata dan perdarahan sedikit luka dan meningkatkan resiko infeksi.
2.Vulnus Excoriasi (Luka Lecet)
Penyebab luka karena kecelakaan atau jatuh yang menyebabkan lecet pada permukaan kulit
5
berwenang mengenai hasil pemeriksaan medis terhadap manusia, hidup maupun mati, ataupun
bagian/diduga bagian tubuh manusia, berdasarkan keilmuannya dan di bawah sumpah untuk
kepentingan peradilan.
Perbedaan Visum et Repertum dengan Catatan Medis
Catatan medis adalah catatan tentang seluruh hasil pemeriksaan medis beserta tindakan
pengobatan atau perawatan yang dilakukan oleh dokter. Catatan medis disimpan oleh dokter atau
institusi dan bersifat rahasia, tidak boleh dibuka kecuali dengan izin dari pasien atau atas
kesepakatan sebelumnya misalnya untuk keperluan asuransi. Catatan medis ini berkaitan dengan
rahasia kedokteran dengan sanksi hukum seperti yang terdapat dalam pasal 322 KUHP.
Sedangkan Visum et Repertum dibuat berdasarkan Undang-Undang yaitu pasal 120, 179
dan 133 KUHAP dan dokter dilindungi dari ancaman membuka rahasia jabatan meskipun Visum
et Repertum dibuat dan dibuka tanpa izin pasien, asalkan ada permintaan dari penyidik dan
digunakan untuk kepentingan peradilan.
Jenis Visum et Repertum
Ada beberapa jenis Visum et Repertum, yaitu:
1. Visum et Repertum Perlukaan atau Keracunan
2. Visum et Repertum Kejahatan Susila
3. Visum et Repertum Jenazah
4. Visum et Repertum Psikiatrik
Tiga jenis visum yang pertama adalah Visum et Repertum mengenai tubuh atau raga manusia
yang berstatus sebagai korban, sedangkan jenis keempat adalah mengenai mental atau jiwa
tersangka atau terdakwa atau saksi lain dari suatu tindak pidana. Visum et Repertum perlukaan,
kejahatan susila dan keracunan serta Visum et Repertum psikiatri adalah visum untuk manusia
yang masih hidup sedangkan Visum et Repertum jenazah adalah untuk korban yang sudah
meninggal. Keempat jenis visum tersebut dapat dibuat oleh dokter yang mampu, namun
sebaiknya untuk Visum et Repertum psikiatri dibuat oleh dokter spesialis psikiatri yang bekerja
di rumah sakit jiwa atau rumah sakit umum.
Pada kasus ini, permintaan visumnya adalah Visum et Repertum perlukaan.
Plan
Penatalaksanaan
Pada
vulnus
excoriatum,
7
prinsip
penatalaksanaannya
adalah
membersihkan daerah luka terlebih dahulu untuk mencegah terjadinya kontaminasi daerah luka.
Membersihkan luka dilakukan dengan menggunakan cairan isotonic seperti NaCl 0,9% atau
ringer laktat. Setelah dibersihkan, diberikan betadine sebagai antiseptic. Bila ada luka robek,
maka luka tersebut harus dijahit. Bila luka tersebut kotor, ada baiknya dilakukan pemberian anti
tetanus serum untuk mencegah terjadinya tetanus di kemudian hari.
Tindakan yang diberikan pada pasien ini berupa wound toilet, injeksi ATS 1000 unit secara
intramuscular, dan diberikan obat minum antibiotika cefadroksil 2x500 mg, analgetik asam
mefenamat 3x500 mg dan vitamin C 1x250mg.
Pada tanggal 12 Juni 2013, pasien pulang setelah lukanya dibersihkan dan mendapat obat
minum. Pasien diminta datang 3 hari lagi untuk mengambil Visum et Repertumnya untuk
diserahkan ke polisi.
Edukasi
Asupan makanan yang cukup sehingga luka cepat kering. Yang dikonsumsi diutamakan
makanan yang mengandung protein tinggi seperti putih telur, tahu, tempe, dan ikan.
Menjaga kebersihan luka sehingga luka cepat kering.
Lebih berhati-hati dalam berlalu lintas.
Konsultasi : Pasien tidak dikonsul
Rujukan : Pasien tidak dirujuk
Kontrol : Pasien kontrol ke puskesmas bila ada keluhan.
Visum et Repertum
PRO JUSTICIA
Sehubungan dengan surat saudara Rahmat Latif, Pangkat AKP NRP. 66010335, Jabatan Kasat
Reskrim, mengatasnamakan Kepala Kepolisian Resor Rappang, tanggal dua puluh tiga bulan
Desember tahun dua ribu empat belas, Nomor Polisi : VER/34/XII/2014/Reskrim, maka yang
bertanda tangan dibawah ini Dokter Ahmad Andi Sameggu, Dokter Umum pada Rumah Sakit
Arifin NuMang menerangkan bahwa pada tanggal dua puluh tiga bulan Desember tahun dua
ribu empat belas, telah memeriksa seorang laki-laki di Kamar Jenazah bernama Beddu Bin Latjo
berumur tiga puluh tiga tahun, beralamat di Jl. Pramuka no 11 RT 02 Kel. Rappang Kec. Pitu
Riajang Kab. Sidrap, korban diduga karena kelalaian dalam berlalu lintas..
Adapun hasil pemeriksaan kami sebagai berikut :
Keadaaan Umum : Baik.
8
Kepala
Leher
Dada
Perut
Anggota gerak atas : Ditemukan luka lecet di siku tangan kanan dengan ukuran dua kali satu
sentimeter dan di siku tangan kiri dengan ukuran tiga kali lima sentimeter.
Anggota gerak bawah : Ditemukan luka lecet di lutut kaki kiri dengan ukuran tiga kali tiga
sentimeter dan di mata kaki kiri dengan ukuran satu kali satu sentimeter.
Lain-lain
Kesimpulan
: Ditemukan luka lecet di daerah dahi, siku tangan kanan dan kiri, lutut kiri dan
mata kaki kiri yang disebabkan oleh kekerasan benda tumpul.
Demikianlah Visum Et Repertum ini kami buat dengan sebenarnya, mengingat sumpah pada
waktu menerima jabatan.
Rappang, tanggal dua puluh tiga bulan Desember dua ribu empat belas
Dokter Pemeriksa
dr. Ahmad Andi Sameggu
Sidrap,29 Desember 2014
Pembimbing,
dr. A. Azizah Yusuf