Terbaru Sebagian
Terbaru Sebagian
TINJAUAN KASUS
:
:
:
:
:
:
:
Tn. K
40 tahun
Klien dan status klien
Gunung Sitoli
12 Juni 2016
18 November 2016
01.92.47
:
:
:
:
TD = 130/80 mmHg
N = 80 x/i
RR = 24 x/i
T = 37oC
TB = 160 cm
BB = 49 kg
Klien tidak memiliki keluhan fisik
Tidak ada masalah
Laki-laki
Perempuan
Telah meninggal
Klien
Menikah
Tinggal serumah
Keterangan :
Klien anak pertama dari empat bersaudara, ayah klien telah meninggal
dunia karena stroke beberapa tahun yang lalu, tidak ada faktor endogen.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah
2. Konsep Diri
a.
Citra Tubuh
b.
Identitas
c.
Peran
d.
Ideal Diri
Jiwa,
tugas/peran
tersebut
tidak
dapat
tugas/perannya
Harga Diri
Masalah Keperawatan
3. Hubungan Sosial
a.
Orang terdekat
keluarga
dan
lingkungannya,
karena
b.
c.
kelompok/masyarakat
Hambatan dalam
berhubungan dengan
masyarakat
Klien
mengalami
hambatan
dalam
aktif
dengan
kegiatan
kelompok
4. Spiritual
a.
b.
Masalah keperawatan
2.
3.
Penampilan
:
Tidak rapi
Klien berpenampilan tidak rapi yaitu rambut klien acak-acakan, gigi klien tampak
kotor, kuku klien panjang dan baju klien kadang terbalik.
Masalah keperawatan
:
Defisit perawatan diri
Pembicaraan
:
Lambat
Klien kalau diajak biacara agak lambat, tetapi klien berbicara dengan perawat jelas
dan sesuai dengan topik pembicaraan, bila ditanya klien menjawab.
Masalah keperawatan
:
Tidak ada masalah
Aktivitas Motorik
:
Tidak ada gangguan
Klien tidak mengalami gangguan dalam melakukan aktivitas
Masalah keperawatan
:
Tidak ada masalah
4.
5.
6.
7.
Alam Perasaan
Putus asa
8.
9.
10.
11.
Proses Pikir
Klien mampu mempertahankan topik pembicaraan
Masalah keperawatan
:
Tidak ada masalah
Isi Pikir dan Waham
Klien tidak menunjukkan gangguan isi pikir dan waham
Masalah keperawatan
:
Tidak ada masalah
Tingkat Kesadaran
Compos mentis, klien menyadari bahwa dirinya sedang berada di rumah sakit jiwa
dan sedang dalam proses pengobatan
Masalah keperawatan
:
Tidak ada masalah
Memori
Klien dapat mengingat apa yang terjadi di masa lalu dan hal apa saja yang
dilakukannya
Masalah keperawatan
12.
13.
14.
Tingkat Konsentrasi
Klien dapat berhitung secara sederhana tanpa bantuan perawat dan orang lain
Masalah keperawatan
:
Tidak ada masalah
Kemampuan Penilaian
Klien dapat mengambil keputusan sederhana untuk dirinya
Masalah keperawatan
:
Tidak ada masalah
Daya Tilik Diri
Klien menyadari dirinya sakit dan sedang dirawat di rumah sakit jiwa
Masalah keperawatan
:
Tidak ada masalah
penyakitnya
Klien dapat berinteraksi dengan lingkungannya
Klien ingin melanjutkan pendidikannya setelah ia sembuh
Klien merasa nyaman tinggal di rumahnya bersama keluarganya
Klien hidup dengan sederhana
Klien mengatakan senang di rawat dan diperhatikan di rumah sakit jiwa
tempatnya dirawat
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah
3.10
1.
2.
3.
3.11Aspek Medik
Diagnosa Medik
Terapi Medik
3.12
:
:
Skizoprenia paranoid
Risperidone
2x1
THP (Trihexyphenidil) 2 mg
2x1
CPZ (Chlorpromazine) 100 mg 1x1
Analisa Data
No
Data
.
1.
Ds :
Klien
Masalah Keperawatan
mengatakan
sering Gangguan
Sensori
Persepsi:
menyuruhnya
untuk
sendiri,
2.
Ds :
sulit tidur.
Klien mengatakan tidak suka Isolasi sosial menarik diri
keramaian
dan
lebih
suka
3.
Ds :
4.
Gangguan
Konsep
Diri
Ds :
Ds :
Do : dengan seseorang
Klien pernah ditinggal nikah
pacarnya
3.14
Pohon Masalah
Resiko Tinggi Perilaku Kekerasan
Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Pendengaran
SP 1
Kriteria Hasil
Setelah
Intervensi
interaksi
halusinasi
menunjukkan
b. Ciptakan lingkungan
membina
tanda-tanda
yang tenang
hubungan
percaya
saling percaya
perawat:
pendengaran
a. Klien dapat
klien percaya
Klien
berjabat tangan
perasaannya.
Klien
dapat halusinasinya.
mengungkapkan
perasaannya
secara verbal.
Setelah
b. Klien dapat
berinteraksi klien
frekuensi halusinasi
mengontrol
mampu menyebut
halusinasinya
cara
menimbulkan
mengontrol
halusinasinya
10
halusinasi
b. Ajarkan cara
mengontrol
halusinasinya dengan
cara menghardik
c. Anjurkan klien untuk
mendemonstrasikan
tehnik yang telah
diajarkan.
d. Berikan pujian apabila
klien mampu
melakukan dengan
baik.
e. Evaluasi cara
mengontrol halusinasi
yang telah diajarkan.
f. Observasi respon
klien.
11
SP 2
Setelah
3x a. Evaluasi cara
Tujuan:
berinteraksi klien
a. Klien dapat
mampu menyebut
mengontrol halusinasi
mengontrol
cara
halusinasinya
halusinasinya
melakukan kegiatan
dengan
melakukan
klien mampu
minum obat
melakukan dengan
teratur.
baik.
a. Diskusikan dengan
klien jenis-jenis obat
b. Klien dapat
Klien
minum
menerapkan 5
prinsip benar
jadwal
yang dimakan
b. Jelaskan kegunaan
obat
c. Latih klien minum
dalam minum
obat
benar.
SP 3
Setelah
3x a. Evaluasi cara
Tujuan:
berinteraksi klien
a. Klien dapat
mampu menyebut
mengontrol
cara
halusinasinya
halusinasinya
dengan cara
- Klien bercakap-
bercakap-
cakap dengan
12
mengontrol halusinasi
melakukan kegiatan
yang biasa dilakukan.
g. Berikan pujian apabila
cakap dengan
salah seorang
klien mampu
orang lain.
pegawai atau
melakukan dengan
teman satu
baik.
ruangannya.
a. Evaluasi daftar
kegiatan harian klien.
b. Observasi respon klien
SP 4
Klien melakukan
Tujuan:
kegiatan yang
a. Klien dapat
biasa dilakukan
mengontrol
dirumah sakit
halusinasinya
dengan cara
melakukan
Isolasi sosial
kegiatan
SP 1
Klien mampu
a. Identifikasi penyebab
menarik diri
Tujuan:
berkenalan dan
Klien dapat
berinteraksi
berhubungan dengan
menangani
perasaan yang
menyebabkan
perilakunya
mendemonstrasikan
menarik diri.
cara berkenalan.
a. Berikan kesempatan
SP 2
Klien dapat
Tujuan:
berinteraksi
Klien dapat
dengan salah
mempraktekkan cara
13
berkenalan dengan
salah seorang
salah seorang
temannya.
temannya.
b. Beri pujian terhadap
kemampuan klien
berkenalan dengan
SP 3
Klien dapat
orang lain
a. Dorong dan bantu
Tujuan:
berinteraksi
klien berhubungan
Klien dapat
dengan temannya
secara bertahap.
b. Libatkan klien dalam
temannya yang
kegiatan TAK
c. Reinforcement positif
lain.
SP 1
Klien dapat
konsep diri:
Tujuan:
menemukan aspek
harga diri
Klien dapat
positif yang
rendah
menyelidiki diri.
dimiliki dirinya.
SP 2
Klien dapat
Tujuan:
menyebutkan cita-
mengembangkan
Klien dapat
keingananya dan
mengevaluasi
yang sesuai.
kemampuan yang
14
dirinya.
dimilikinya.
b. Diskusikan dengan
klien ideal dirinya, apa
harapan selama di
rumah, rencana klien
setelah pulang dan
cita-cita yang ingin
dicapai.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Strategi
Hari/Tanggal
Implementasi
Jumat/18
Pertemuan
DX 1
November
Gangguan
2016
sensori
Pukul: 08.00
wib
Evaluasi
S= Klien
percaya.
menyebutkan
nama
panggilannya.
persepsi:
O= Bicara
halusinasi
spontan, ekspresi
klien tenang
2 minggu ke depan.
Menanyakan nama klien dan
A= Hubungan
harus
dipertahankan
pendengaran
SP 1
a. Membina
hubungan
saling percaya
saling
percaya
P= Intervensi
dilanjutkan pada
pertemuan
berikutnya pada
Saya.
Memberikan kesempatan klien
mengungkapkan perasaan
mengenai hal yang dirasakan
selama ini..
Mengucapkan salam teraupetik
Selamat pagi pak, saya perawat
E dari UNPRI, pagi ini kita akan
berbincang-bincang tentang
halusinasi yang bapak alami
saat ini.
Menanyakan akan mengingat
kontrak yang telah
disepakati,Bagaimana apakah
bapak masih ingat janji kita
kemarin??
Membantu klien untuk
16
B. Mengontrol Halusinasi
Jumat/18
November
2016
Pukul: 10.00
wib
Jumat/18
secara teratur.
Memberikan salam terapeutik
selamat pagi pak ? bagaimana
perasaan bapak pagi ini ?
17
S= Klien
November
2016
Pukul: 10.00
wib
mengatakan
sudah bisa
menghardik
halusinasinya
obat
O= Klien minum
A= Masalah
sebagian teratasi
P= Intervensi
dilanjutkan
bapak dengar.
Memberikan kesempatan kepada
klien untuk mengingat obat
obatnya berapa macam obat
yang bapak minum ? ( perawat
menyiapkan obat ). THP 2 x 1
( setelah makan pagi dan
malam ) fungsinya
menghilangkan suara, CPZ 2 x 1
setalah makan pagi dan malam )
dan HLP 5 mg 2 x mg
fungsinya mengilangka suara .
jangan keliru dengan obat lain,
baca nama kemasannya,
pastikan obat diminum pada
waktunya dengan cara yang
benar.
Bagaimana perasaan bapak
18
dengan minum
orang lain.
Memberi salam teraupetik :
selamat pagi pak? Bagaimana
perasaan suara itu sering bapak
Sabtu/19
dengarkan pak?
Mendiskusikan cara mengontrol
S= Klien sudah
mengerti bahwa
suara yang di
Pukul: 10.00
dengarnya itu
wib
adalah palsu
O= Kontak mata
dimana pak..?
Memperagakan cara mengotrol
baik, ekpresi
November
2016
wajah baik
A= Masalah
Teratasi
P= Intervensi
dilanjutkan pada
pukul 13.00
melakukan aktivitas.
Melakukan salam terpeutik dan
menyatakan perasaan saat ini
selamat sore pak: bagaimana
perasaan pak sore ini? Bagus
sesuai janji kita tadi pagi kita
Sabtu/19
November
Pukul: 13.00
S= Klien
mengatakan
kepada suara
suara yang
muncul saya tidak
wib
mau.
O= Klien sudah
bisa menghardik
halusinasinya
dengan cara
menolak perintah
tersebut
sekali kegitannya.
Menyusun aktivitas harian yang
A= SP 1 tercapai
memperagakan
cara menghardik
tersebut).
Kegiatan ini bisa dilakukan
halusinasinya.
21
pasien dapat
P= Intervensi
dilanjutkan
SP 1 :
a. Menyadari penyebab
Isolasi sosial
beribadah dll.?
Menanyakan pada klien yang
menyebabkan tidak berinteraksi
dengan orang lain mengapa
bapak tidak mengikuti kegitan
kelompok disini dan bapak
Senin/21
November
sering mennyendiri?
Membuat kontrak untuk
pertemuan selanjutnya.
2016
b. Menyebutkan keuntungan
Pukul: 09.00
wib
hari ini?
masih ada hal yang membuat
bapak bercakap -cakap dengan
orang lain? Oh begitu ya pak,
baiklah seperti janji saya yang
lalu hari ini kita mendiskusikan
22
S= Klien
menyebutkan apa
yang
menyebabkan dia
menarik diri dan
menyebutkan
manfaat
berhubungan
dengan orang lain
O= Klien
berkenalan
dengan perawat
A= Masalah
teratasi
P= Intervensi
dilanjutkan
DX 2
Senin/21
Isolasi sosial
November
menarik diri
mengatakan
keuntungan jika
mempunyai
Pukul: 11.00
teman
wib
O= Klien mau
bergaul teman
mempunyai teman.
Membuat kontrak untuk
seruangan
2016
pertemuan selanjutnya.
S= Klien mampu
A= Masalah
teratasi
SP 2
Klien dapat berkenalan
P= Intervensi
dilanjutkan pada
Senin/ 21
23
S= Klien
November
2016
menjawab salam
perawat dan
teman saya.?
mengingat janji
Pukul: 14.00
wib
ingin berkenalan
dengan orang
lain.
SP 3
Membantu klien untuk
O= Klien mau
mengulurkan
kecil, klien
tampak tidak
menyendiri lagi.
A= Masalah
tangan dengan
klien tersenyum
sebagian teratasi
P= Intervensi
dilanjutkan ke SP
3 dengan topic
membantu klien
untuk berkenalan
menang.
Memberi Reinforcement positif
lain.
S= Klien
mengatakan
Pukul: 09.00
wib
senang mengikuti
TAK
paling kompak.
Mengakhiri kontrak baiklah
bapak besok kita sambung lagi
pertemuan kita pukul 10.00 wib.
O= Klien sudah
mulai bergaul
dengan perawat
A= Masalah
teratasi
P= Pertahankan
tindakan
keperawatan.
Selasa/ 22
DX 3
SP 1 :
S= Klien
November
Gangguan
mengatakan
2016
konsep diri :
mengenali dirinya
Pukul: 13.00
harga diri
wib
rendah
percaya diri
O= Klien tampak
teratasi
P= Intervensi
25
dilanjutkan
minder,
Mendiskusikan apa kelebihan
klien apa kelebihan bapak
yang bapak miliki? bagus pak.
Coba bapak praktikan kelebihan
bapak, saya ingin melihatnya,
Selasa/22
November
dirinya.
Mengucapkan salam terapeutik
selamat pagi bapak,
2016
Pukul: 14.00
wib
26
S= Klien mampu
mengungkapkan
tentang dirinya
dengan bantuan
perawat, namun
perlu
ditingkatkan. Dan
klien mengatakan
minggu terakhir.
Membantu klien
sudah mulai
mengembangkan keinginannya
O= Klien tampak
tenang
dimilikinya.setelah bapak
A= Masalah
teratasi
P= Intervensi
dipertahankan
percaya diri
keinginan bapak.
Membantu klien
mengungkapkan
perasaannya.Setelah kita
berbincang bincang bagaiman
perasaan bapak, bagus pak. Saya
juga sangat senang benkenalan
dengan bapak dan bapak juga
sangat humoris.
Mengakhiri pertemuan. Terima
kasih bapak, telah bekerjasama,
bapak bisa kembali ke ruangan
dan bapak bisa beristrahat.
BAB IV
PEMBAHASAN
Setelah penulis melakukan menerapkan asuhan keperawatan pada Tn. K
dengan gangguan sensori persepsi halusinasi pendengaran di ruangan Gunung
Sitoli Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, maka Penulis
27
dengan
kenyataan
dilahan
praktek
melalui
tahap
proses
keperawatan.
4.1 Pengkajian
Dalam pengkajian persepsi halusinasi pendengaran, penulis lebih banyak
menjangkau hal hal sesuai dengan teori pengkoping yang dilakukan pada Tn. K.
Pada tahap ini penulis sedikit mengalami kendala dalam memperoleh data dari
keluarga karena jarang berkunjung kerumah sakit, maka upaya yang penulis
lakukan adalah:
1. Melakukan pendekatan dengan komunikasi terapeutik sehingga klien
dapat lebih terbuka dan percaya dalam mengungkapkan perasaannya.
2. Mengadakan pengkajian klien dengan wawancara untuk memperoleh
data ke tempat yang tenang.
3. Membantu
klien
dalam
memecahkan
masalahnya
dengan
mengungkapkan perasaannya.
4. Membantu mengklasifikasikan perasaan, ide dan persepsi klien dengan
tindakannya.
5. Melakukan pengkajian berulang ulang.
6. Menunjukan rasa empati pada klien
7. Melihat data status klien
8. Bertanya kepada kakak pegawai tentang klien.
28
4.3 Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini penulis tidak menemukan hambatan karena
semua fasilitas di Rumah Sakit Jiwa sangat mendukung rencana dan tindakan
yang penulis terapkan.
4.4 Pelaksanaan
29
Pada tahap ini dapat berjalan sesuai rencana, hal ini disebabkan karena
klien dapat bekerjasama dan kooperatif sehingga penulis dapat melaksanakan
tindakan seoptimal mungkin dan didukung dengan tersedianya sarana ruangan
perawat yang baik dan adanya bimbingan dan petunjuk dari petugas kesehatan
dari Rumah Sakit Jiwa yang diberikan kepada penulis. Selama melaksanakan
Asuhan Keperawatan, hambatan yang dirasakan oleh penulis adalah masih
kurangnya klien untuk diajak berinteraksi dengan orang lain, sehingga penulis
melakukan upaya penanggulangan :
1. Implementasi untuk diagnosa keperawatan gangguan persepsi sensori:
halusinasi pendengaran yaitu membina hubungan saling percaya
mengontrol Halusinasi dengan cara menghardik, melakukan minum obat
secara teratur, mengontrol Halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan
orang lain dan mengontrol halusinasi dengan melakukan aktivitas.
2. Implementasi untuk diagnosa keperawatan isolasi sosial menarik diri yaitu
menyebutkan keuntungan dan kerugian bila tidak berhubungan dengan
orang lain, membantu klien dapat berkenalan dengan temannya yang lain
dan membantu klien untuk berkenalan dengan orang lain.
3. Implementasi untuk diagnosa keperawatan Gangguan konsep diri : harga
diri rendah yaitu klien dapat menyelidiki diri dan klien dapat mengevaluasi
dirinya
30
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dalam melakukan Asuhan Keperawatan pada klien dengan kelainan
kejiwaan baik dalam gangguan persepsi halusinasi pendengaran maupun kelainan
kejiwaan yang lain yang terpenting adalah kita harus menanamkan rasa percaya
klien terhadap perawat, sehingga klien mau mengungkapkan segala yang menjadi
masalah bagi klien sendiri.
Sebagai seorang perawat yang memberikan Asuhan Keperawatan kepada
klien gangguan jiwa bukanlah hanya kemampuan saja yang diperlukan, namun
31
kesabaran adalah yang paling utama mulai dari tahap pengkajian sampai dengan
mengatasi masalah.
Dalam memperoleh penyembuhan bagi penderita, maka diperlukan
kerjasama yang baik antara dokter, perawat, klien, keluarga dan masyarakat.
Tujuan dari perawatan dan pengobatan klien adalah untuk mengembalikan klien
agar pulih kembali pada taraf kemampuan fungsional yang tinggi.
5.2 Saran
1. Jika ditemukan masalah seperti pada kasus ini, hendaknya dilakukan usaha
dengan
membawanya
ke
dokter
atau
pelayanan
kesehatan
untuk
32