Askep Jiwa Yanti
Askep Jiwa Yanti
2. M. Fadli
8. Ifmi Fazli
3. Heropati
9. Nurfisawah
4. Ashabul Yamin
5. Berkat Gea
6. Bezisokhi Daeli
12. Suandi
LEMBARAN PENGESAHAN
ASUAHN KEPERAWATAN PADA Ny. D DENGAN GANGGUAN PERSEPSI
SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN DI MELUR
RSJ PROF. DR. MUHAMMAD ILDREM
Disetujui Oleh
Pembimbing akademik
Mengetahui
Direktur Akademi Keperawatan Dewi Maya Medan
Koordinator RSJ
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas karuniaNya lah penulis dapat menyelesaikan kasus ini dengan baik dengan
judul
November 2016
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................
iii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN..........................................................................
A. Latar Belakang..........................................................................
C. Tujuan Penulisan......................................................................
D. Metode Penulisan.....................................................................
E. Sistematika Penulisan...............................................................
LANDASAN TEORITIS...............................................................
A. Teoritis Medis
....................................4
1. Defenisi
........................................................................4
2. Etiologi
........................................................................4
3. Manifestasi Klinis...............................................................
4. Pelaksanaan........................................................................
B. Teoritis Keperawatan
.
....................................8
1. Defenisi Halusinasi.............................................................
2. Masalah Keperawatan........................................................
3.
Tujuan................................................................................
4. Tindakan Keperawatan.......................................................
5. Evaluasi
........................................................................9
10
BAB IV PEMBAHASAN............................................................................
33
A. Tahap Pengkajian......................................................................
33
33
C. Tahap Perencanaan...................................................................
33
D. Tahap Pelaksanaan....................................................................
34
E. Tahap Evaluasi..........................................................................
34
35
A. Kesimpulan...............................................................................
35
B. Saran ........................................................................................
35
36
iv
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan masalah yang sangat penting bagi setiap
individu, salah satu diantaranya Kesehatan Jiwa, dimana kita menyadari
bahwa setiap individu dapat mengalami gangguan jiwa. Hal ini disebabkan
banyaknya tuntutan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dimana untuk
memenuhi kebutuhan tersebut mengakibatkan individu mengalami stres, bila
stres tersebut berkelanjutan dapat mengakibatkan gangguan mental bagi
dirinya. Untuk itu kita harus meningkatkan kerja sama antara bidang
penyembuhan dengan bidang perawatan serta pengobatan.
Adapun
peran
perawat
psikiatri
dimasa
kini
yaitu
mampu
C. Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan dalam penyusunan makalah ini :
1. Tujuan umum
Untuk menambah dan menerapkan ilmu pengetahuan dalam bidang
perawatan penyakit jiwa agar dapat diterapkan di Rumah Sakit Jiwa
manapun di lapangan.
2. Tujuan khusus
-
D. Metode Penulisan
Dalam penulisan karya tulis ini penulis menggunakan metode
deskriptif yaitu metode ilmiah yang bersifat untuk mengumpulkan data,
menganalisa data dan menarik kesimpulan yang relevan.
Pengumpulan data penulisan dilakukan dengan:
1. Observasi terhadap tindakan yang ada hubungannya dengan masalah yang
akan diamati agar dapat mengetahui keadaan yang sebenarnya mengenai
perawatan pada pasien skizofrenia paranoid.
2. Wawancara memperoleh data dengan auto anamnese, allo anamnese.
3. Metode dokumentasi penulis memperoleh data dari buku dokumentasi atau
catatan yang melalui prosedur, Medical record RS Jiwa Provinsi sumatera
utara
E. Sistematika Penulisan
Penulisan karya tulis ini terdiri dari 5 bab :
BAB I
Pendahuluan
Bab
Bab
Bab
BAB II
LANDASAN TEORITIS
2.1 Teoritis Keperawatan
2.1.1
Defenisi
Halusinasi adalah persepsiklien terhadap lingkungan tanpa
adalah
keadaan
dimana
seseorang
mengalami
2.1.2
Jenis-jenis halusinasi
Jenis halusinasi menurut Stuart (2007), mengatakan bahwa
halusinasi dapat terjadi pada salah satu dari lima modalitas sensori utama
penglihatan, pendengaran, bau, rasa, dan perabaan persepsi terhadap
stimulus eksternal dimana stimulus tersebut sebenarnya tidak ada.
Halusinasi pendengaran merupakan halusinasi yang paling sering terjadi.
Penelitian Sousa (2007) menyebutkan bahwa tipe halusinasi yang sering
muncul adalah halusinasi pendengaran sebanyak 69,27 % diikuti dengan
halusinasi penglihatan sebanyak 5,72% dan sisanya halusinasi tipe lain.
Maka halusinasi dapat terjadi berupa stimulus palsu terhadap seluruh
panca indra, tetapi yang paling banyak terjadi adalah halusinasi
pendengaran.
2.1.3
Klasifikasi Halusinasi
1.
Tercium bau busuk, amis dan bau yang menjijikan, seperti bau darah,
urine atau fases atau bau harum seperti parfum.Perilaku yang muncul
adalah ekspresi wajah seperti mencium dengan gerakan cuping
hidung, mengarahkan hidung pada tempat tertentu, menutup hidung.
4.
Mengalami rasa sakit atau tidak enak tanpa stimulus yang terlihat,
seperti merasakan sensasi listrik dari tanah, benda mati atau orang.
Merasakan ada yang mengerayangi tubuh seperti tangan, binatang
kecil dan makhluk halus. Perilaku yang muncul adalah mengusap,
mengaruk garuk atau meraba raba permukaan kulit, terlihat
menggerak gerakan badan, seperti merasakan sesuatu rabaan.
2.1.4 Rentang Respon Halusinasi
Rentang respon Neuro biologik
Respon Adaptif
Respon
maladaptif
- Pikiran logis
- Persepsi akurat
- Ilusi
- Halusinasi
- Kesukaran
- Emosi
yang
biasa
tidak
emosi
- Perilaku
harmonis
proses
terorganisir
tidak
seseorang
yang
mengalami
halusinasi
biasanya
kehilangan
kemampuan
untuk
membedakan
antara
cenderung
mengikuti
petunjuk
yang
diberikan
oleh
dapat
mencegah
munculnya
halusinasi.
Dengan
2.1.8 Komplikasi
1. Munculnya perilaku untuk menciderai diri sendiri, orang lain dan
lingkungan yang mengakibatkan dari persepsi sensori palsu, tanpa
adanya stimulus exsternal.
11
faktor
di
masyarakat
yang
membuat
seseorang
4) Faktor Biologis
Struktur otak yang abnormal ditemukan pada gangguan oriental
realitas, dapat ditemukan atropi otak, persepsi pembesaran
ventrikel, perubahan besar dan bentuk sel kortikal dan limbik.
12
5) Faktor Genetik
Gangguan orientasi realitas umumnya ditemukan pada klien
skizofrenia. Skizofrenia ditemukan cukup tinggi pada keluarga
yang yang anggota ada yang skizofrenia dan akan lebih tinggi jika
kedua orang tua skizofrenia.
b. Faktor Presipitasi
1) Stressor Sosial Budaya
Stress dan kecemasan akan meningkat bila terjadi penurunan
stabilitas keluarga terpisah untuk orang yang penting atau
diasingkan dan kelompok.
2) Faktor Biokimia
Berbagai penelitian tentang dopamine, norepinefrin, indolamin, zat
halusinogenik diduga berkaitan dengan gangguan orientasi realita.
3) Faktor Psikologis
Intensitas kecemasan yang ekstrim dan memanjang disertai
terbatasnya
kemampuan
mengatasi
masalah
kemungkinan
c. Karakteristik Perilaku
1) Bicara, senyum, tertawa sendiri
2) Mengatakan mendengar suara, melihat, mengecap, mencium dan
merasa sesuatu yang tidak nyata
13
pasien
mengendalikan
halusinasi
dengan
menjelaskan
situasi
yang
mencetuskan
halusinasinya
4. Pasien menjelaskan perasaanya ketika mengalami
halusinasi
5. Pasien
menjelaskan
bahwa
ia
akan
17
berusaha
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
Ruang Rawat:
Melur
Tanggal dirawat
18
: 06 -04- 2016
: Ny.D
Umur
: 49 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
No.Register
: 02-12-92
Sebelumnya
klien
sudah
3.
Trauma
Klien pernah melakukan Aniaya fisik yaitu memukul abang klien
pada umur 20 tahun, klien juga pernah melakukan kekerasan dalam
keluarga dan tetangga.
Masalah Keperawatan: - Resiko Perilaku Kekerasan
- Koping individu inefektif
4.
1.
Tanda vital:
TD : 120/80 mmHg
Pols
: 80 x/menit
S : 36,80C
RR
: 24 x/menit
2.
Ukur
TB : 166 cm
BB : 53 kg
3.
V. Psikososial
1.
Genogram
Keterangan:
: Laki Laki
: Perempuan
: Klien
: Meninggal
20
: Serumah
Orang tua klien sudah meninggal, klien anak ke 7 dari 8
bersaudara, penyakit klien bukan merupakan penyakit keturunan.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
2.
Konsep diri
a. Gambaran diri : Klien menyukai bentuk tubuhnya terutama wajahnya
b. Identitas
c. Peran
d. Ideal diri
e. Harga diri
Hubungan sosial
1.
2.
3.
Hambatan
dalam
mendengarkan
suara-suara
yang
berbisik
ditelinganya
persepsi
pendengaran.
h. Proses pikir
22
sensori,
halusinasi
Klien tidak mengalami gangguan proses pikir, daya ingat masih bagus,
baik ingatan lampau maupun kini.
Masalah keperawatan : Tidak ditemukan masalah keperawatan
i. Isi piker
Klien tidak mengalami gangguan isi pikir dan tidak ditemukan waham
pada klien.
Masalah keperawatan : tidak di temukan masalah keperawatan
j.
Tingkat kesadaran
Klien tidak bingung dan dapat menyebutkan hari/waktu, tanggal, nama
orang terdekat dengan klien.
Masalah keperawatan : Tidak ditemukan masalah keperawatan
k.
Memori
Klien mampu mengingat kejadian masa lampau, dan masa sekarang
yang dialaminya.
Masalah keperawatan : Tidak ditemukan masalah keperawatan
o. Aspek Medis
23
VII.
Diagnosa Medis
: Skizofrenia Paranoid
Therapy Medis
: Risperidone 2 mg
2x1
clozaril 25 mg
2x1
24
No.
1
Data
Masalah keperawatan
DS : - Klien mengatakan mendengarkan suara-suara Gangguan
persepsi
yang berbisik ditelinganya mengatakan untuk sensori
Halusinasi
kekerasan
25
perilaku
No.
4
Data
DS: - Klien sulit memulai pembicaraan.
Masalah keperawatan
Isolasi sosial ( menarik
diri).
DO
orang lain
-Klien melirik ke kiri dan ke kanan, pasien
hanya menjawab pertanyaan seradainya
Daftar masalah :
1.
2.
3.
4.
5.
Pohon Masalah
Resiko tinggi kekerasan
26
Regimen terapeutik
in efektif
Tujuan
Kriteria Hasil
Intervensi
Keperawatan
Gangguan
SP. 1
Setelah
persepsi
Tujuan:
sensori:
- Klien
3x
dapat tanda
Halusinasi
membina
pendengaran
percaya menggunakan
padaperawat
percaya
prinsip
teraupetik:
wajah - Sapa klien dengan
bersahabat
- Mau berjabat tangan
ada kontak mata
- Mau
duduk
berdampingan
dan
jujur
sikap
dan
27
kali berinteraksi
- Tunjukkan
rasa
empati
dan
menerima
apa
adanya
- Beri
kepada
perhatian
klien
dan
perhatikan
kebutuhan
dasar
klien
Tanyakan
Setelah
3x
interaksi
perasaanklien
dan
yang
di alaminya
isi,
dan
terjadinya halusinasi
Menyebutka
mengontrol
- Klien
dapat
mengonrol
cara Diskusikan
dengan
menghardik
halusinasi dengan
cara menghardik
SP 2:
- Menyebutkan
28
dengan
cakap
Tujuan
- Klien
dapat
bercakap-cakap
- Mempraktekkan cara
mengontrol halusinasi
mengontrol
halusinasi dengan
bercakap-cakap
dengan orang lain
dengan
lain
bercakap- - Peragaka mengontrol
halusinasi
dengan
lain
bercakap-cakap
dengan orang lain
- Jelaskan
cara
bercakp-cakap
SP 3
Tujuan
mengontrol halusinasi
Klien
dapat
mengontrol
halusinasi
nya
dengan
cara
melakukan aktifitas
dengan
melakukan
aktifitas terjadwal
- Mempraktekan cara
mengontrol halusinasi
dengan
melakukan
terjadwal
cara
aktifitas
Tujuan
Klien
mengontrol
terjadwal
- Susun
jadwal
tentang
obat klien
- Beri ujian tindakan
obat
secara teratur
Gangguan
aktifitas
tim medis
dengan
cara minum
melakukan
terjadwal
- Mengenali jenis obat
- Beri
kesempatan
- Mengetahui
jam
kepada klien untuk
pemberian obat
dapat
mengingat obat nya
- Mengetahui jenis obat
- Diskusikan
kepda
SP 4
halusinasi
- Mengevaluasi
yang dilakukan
SP 1
dgn
konsep
diri Tujuan
tentang kemampuan
harga
diri Klien
dan
rendah
dan
aspek
yang dimiliki
- Beri pujian
positif
yang
kemampuan
dimiliki
yang
dimiliki
- Hindari
setiap
bertemu
dengan
Klien
menerapkan
memilih,
dan
rencana
klien dapat
melatih
menyusun
kegiatan
- Menetapkan
memilih
yang
memilih
atau
kegiatan
aktifitas
sesuai
yang
sesuai kemampuan
mengungkappkan
perasaannya
- Yakinkan
bahwa
keluarga mendukung
setiap aktifitas yang
dilakukan klien
3.6 Implementasi
Hari
Strategi
/tgl/jam
pertemuan
Implementasi
30
Evaluasi
Rabu,9
DX I
- Menyapa
klien
dengan S:klien
November SP I
memperkenalkan
mengatakan
mau
2016
Membina
dan
09.10 wib
hubungan
saling
berasal
dari
percaya
maya
medan
keperawatan,
akper
saya
dipanggil
dewi Ny.D
jurusan
dinas O :
Masalah
teratasi/ hubungan
saja dengan saya.
- Memberikan
kesempatan saling
percaya
klien
mengungkapkan sudah
terbina
kali
pertemuan
P
intervensi
dilanjutkan
Pertemuan
selanjutnya kamis
10
November
31
Kamis,10
Mengenal
- Mengucapkan
salam S :
November halusinasi
terapeutik
2016
yang dialami
selamat
siang
Klien mengatakan
mengerti
14.00
WIB
itu
kontrak
yang
telah disepakatibagaimana
apakah ibu masih ingat janji
kita kemarin?
- Membantu
klien
untuk
mengidentifikasi
situasi
yang
menyebabkan
halusinasi
apakah
ibu
O:
Kontak mata baik,
Ekspresi
wajah
baik
A
masalah
teratasi,
klien
sudah
dapat
mengenali
suara itu?
halusinasinya
Apakah
terus
terdengar
menerus
atau
sewaktu- P
intervensi
2016
ibu
lakukan
saat mengontrol
halusinasi
pada
klien
suara
yang
tersebu?
ibu?
Jam
Bagaimana
dan
dimana
tempatnya?
Jum.at 11 Mengontrol
november
halusinasi
2016
dengan
10.00 wib
menghardik
-Mengucapkan
salam
Klien mengatakan
cara O :
menghardik
caranya dengan
cara
perintah
dengar
palsu,
suara-suara Klien
itu
sampai
diulang-ulang memperagakan
suara
terdengar
itu
tidak cara
lagi.
manghardik
Coba halusinasinya
sudah P : intervensi di
silahkan
tersebut.
- Bagaimana
coba
cara mengontrol
halusinasinya
kalau
kita
dengan bercakapcakap
sabtu,
november
13
2016
10.00 wib
kalau
besok?
SP
november
Mengontrol
selamat
2016
halusinasi
Pukul
dengan
ini?
10.00 wib
bercakapcakap
Apakah
muncul lagi
- Mendiskusikan
mengontrol
34
suara
bisa
itu mengontrol
halusinasinya
cara
halusinasi
dengan
cara
bercakap-cakap
kedua
mengontrol
untuk
halusinasi O : Klien tampak
bisa
latihan
selama
15 halusinasinya
dengan bercakapcara
mengontrol
halusinasi
contohnya,
tolong,saya
mulai
dengar suara-suara
lagi.....nah,
topik
pelajari
untuk
dalam
ibu,
latihan
jadwal
mau
jam
bercakap-
orang lain
A : SP 2 tercapai,
klien sudah bisa
mengajak
orang
pukul
intervensi
dilanjutkan
pertemuan
berikutnya
senin
14 november 2016
10.30
wib
mengontrol
halusinasi dengan
cara
jadwal
cakap?
- Membuat
dengan
latihan
terus ya bu?
- Mengingatkan
yang
cakap
harian
membuat
kegiatan
10.30 WIB
Bagaimana kalau kita
latihan cara ketiga untuk
melakukan
aktivitas
terjadwal?
Mau
pukul
november
Mengontrol
2016
halusinasinya
pukul
dengan
bagaimana
10.30 wib
aktifitas
terjadwal
perasaan
ibu mengontrol
cara
kita
O :Klien tampak
sudah
bisa
mengontrol
halusinasiny
dengan
cara
membersihkan
bicara?
dilakukan
baiklah,
Pagi-pagi
kegiaatanya,
36
terus
apa
jam
A : SP 3 tercapai
klien
mampum
melakukan
berikutya
hingga
malam kegiatan
hari
aktifitas
telah
di
membersihkan jadwalkan
Intervensi
bagaimana
dalam
jadwal
pagi
pukul 06.00
- Memberikan
salam S :
november
Melakukan
2016
minum
pukul
secra teratur
11.00 wib
obat
bagaimana
bapak
pagi
perasaan
apakah
obat,
obat
muncul,
ini
dapat mengenali
apakah
ibu
jadwal
sudah
kegiatan
dilaksanakan?
jumlah
yang
di
minum
- Klien
mengatakan
dapat
memyebutkan
guna obat sesuai
instruksi dokter
minum obat?
- Klien
- Mendiskusikan cara minum
mngatakan
obat baik hari ini kita akan
meminum obat
mendiskusikan obat yang
sesuai instruksi
ibu
minum, kita akan
dokter
mendiskusikanya selama 20
menit
sambil
makan
siang
menunggu
ya
ibu
O:
Klien
memperhatiakan
obat
yang
di
berikan perawat
A : SP 4 tercapai
klien
dapat
menyebutkan obat
dan manfaat obat
yang di minum
untuk
membuat
pikiran P
dan
sedangkan
tidak
yang
kaku,
merah
kambuh
lagi..
- Memberi kesempatan pada
klien
untuk
mengingat
minum
diminum
pada
perasaan
ibu
bercakap-cakap
39
intervensi
pertemuan
40
kita
Hari
Strategi
Implementasi
Evaluasi
tagl/jam
pertemuan
Rabu 16 Harga
diri SP I
S:
november
rendah .
- Diskusikan
tentang klien
2016
Klien
kemampuan
pukul
mengidentifi
10.00 wib
kasikan
dan
mengatakan
kemampuan
nyata
dan
yang dimiliki
aspek
positif
yang
dimiliki
atas
- Hindari
dengan
sopan,suara
setiap
klien
A : klien tampak
bertemu sedih disertai bahu
penilaian membungkuk
yang negatif
saat
menceritakan alasan
dia tidak berbaur
P
intervensi
dilanjutkan,
pertemuan
berikutnya, selasa 20
jan
2015
pukul
10.00 wib
S:
kamis, 22 Klien
dapat
Desember
menerapkan
2015
memilih,
pukul
melatih
10.00 wib
menyusun
dan
rencana
contoh
aktifitas kegiatan
dengan
bersih-
kegiatan
sesuai
kegiatan sehari-hari
kemampuan
suka
mengatakan
bicara sopan,suara
pelan,ekspresi
41
sudah
dilatih
bersama
klien
A : klien tampak
- Berikan
kesempatan rajin
mengungkapkan
merapikan
tempat tidurnya
perasaannya
- Yakinkan bahwa keluarga P
mendukung
pertemuan
2016
pukul 11.00wib.
S::
Melatih
SP II
kemampuan
ke
dan
klien
dimiliki
nya
berikan dilakukan
jadwal
untuk
kegiatan
harian klien
menetapkan
memasukkan
dalam
menyebutkan
dirumah
seperti
memperagakan menyapu
pagi
halaman
hari
dan
bunga
sore hari
O:
bicra
sopan,suara
pelan,ekspresi
tenang
A : klien dengan
menyebutkan
dan
mempraktekkan
dengan baik secara
rutin
P
intervensi
dilanjutkan.
42
BAB IV
PEMBAHASAN
Setelah penulis menerapkan Asuhan Keperawatan pada Ny.D dengan
Perubahan Persepsi Sensori: Halusinasi Pendengaran diruangan Melur Rumah
Sakit Jiwa Prof Dr.Muhammad Ildrem Provinsi sumatera Utara, maka penulis
menemukan kesenjangan antara kasus dan teori sehingga permasalahan tersebut
dapat diuraikan dalam pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi dan
evaluasi.
A. Tahap Pengkajian
Berdasarkan teori bahwa pasien dengan halusinasi pendengaran akan
dijumpai gejala sebagai berikut: menyendiri, menolak bicara dengan orang
lain, kurang berpartisipasi aktivitas, perasaan lemah, merasa bersalah,
perasaan gagal, tidak mampu melakukan yang berarti, isolasi, menolak
interaksi, acuh terhadap lingkungan, tidak percaya terhadap orang lain, tidak
mau mandi, malas mengurus diri sendiri dan merasa rendah diri.
Dari gejala tidak semuanya muncul pada Ny D sedangkan pada Ny D
gejala yang muncul adalah marah-marah, merusak barang-barang dan
pernah memukul tetanga nya.
B. Tahap Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan data diri dari pengkajian diagnosa keperawatan yang
muncul pada klien dengan perilaku menarik diri pada Ny D adalah:
1. Resiko tinggi terhadap kekerasan
2. Regimen terapeutik inefektif
3. Komunikasi verbal inefektif
4. Coping indifidu
5. Intoleransi aktivitas
43
C.Tahap Perencanaan
Pada tahap intervensi penulis menerapkan rencana sesuai situasi dan
kondisi klien, serta kerja sama dengan tim medik yang lainnya untuk
melakukan:
1. Pendekatan terhadap klien dengan sikap ramah dan sopan.
2. Melibatkan klien pada kegiatan yang terarah sehingga terbina hubungan
saling percaya antara perawat dan klien dan orang lain sehingga dapat
menjalin hubungan inter personal dan menimbulkan minat klien terhadap
perawat diri.
C. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap implementasi penulis menemukan kesulitan/hambatan
dimana pembicaraan sering terputus karena klien selalu menarik diri. Pada
implementasi perawat melaksanakan tindakan sesuai dengan perencanaan
upaya pencegahan dengan melibatkan keluarga turut membantu dan
mendukung kesembuhan klien dan perawat juga akan terus membina
hubungan saling percaya.
D. Tahap Evaluasi
Dalam hal ini sebagian dari tujuan tercapai, karena klien sudah mulai
mau diajak untuk kerjasama dan sudah mulai mau diajak berkomunikasi. Akan
tetapi klien perlu pengawasan dan perhatian yang cukup agar perilaku yang
efektif pasien dapat terus ditingkatkan.
44
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan Asuhan Keperawatan pada Ny.D.
Dengan gangguan persepsi sensori Halusinasi Pendengaran diruang
Melur di Rumah Sakit Jiwa Prof Dr.Mohammad Ildrem provinsi Sumatera
Utara maka penulis mengambil kesimpulan:
1.
Halusinasi
mempresepsikan
adalah
gangguan
atau
tanggapan
persepsi
dan
panca
dimana
pasien
indera
adanya
Kerja sama yang baik antara keluarga dan tim kesehatan yang
B. Saran
1. Diharapkan klien mendengarkan dan mengikuti anjuran dan nasehat dari
tim kesehatan yang merawatnya.
2. Hendaknya perawat menerapkan pendekatan diri terhadap klien dan
membina hubungan kerja sama dalam kesembuhan klien.
3. Diharapkan kepada keluarga agar tetap terlibat dalam kesembuhan dan
mengamati tiap perkembangan kesehatan klien.
46
DAFTAR PUSTAKA
1. Atiek S. Soemanto, Husna Ameiz, Purnama Junadi : Kapita Selekta
Kedokteran, Edisi Kedua, 1982, Jakarta.
2. Bernyamin J, Sadoek, MD. Haroid I Kaplan Mp, Psikiatrik Klinik.
3. Budi Ana Keliat, Proses Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa, Penerbit
Buku Kedokteran EGC : Jakarta, 1000
4. Hamid Achir Yoni, S. dkk, 1996, Standar Asuhan Keperawatan Jiwa,
Penerbit Direktorat Kesehatan Jiwa, Bandung.
5. Stuard Sunden, 1998, Buku Saku Keperawatan Jiwa, Edisi, Penerbit Buku
Kedokteran, EGC : Jakarta.
47