Anda di halaman 1dari 3

Rangkuman Kasus 1

(Reaksi Redoks) Meninjau pada kasus, beradasarkan reaksi reduksi


oksidasi (redoks) dapat dilihat pada pernapasan yang cepat dan dalam, di
mana hal ini dialami oleh seorang penderita Diabetes Mellitus. Seperti
yang diketahui bahwa reduksi yaitu pelepasan oksigen, sedangkan
oksidasi yaitu pengikatan oksigen. Melihat keadaan itu dapat dikatakan
bahwa proses reduksi dan oksidasi ini berlangsung cepat. Di mana hal ini
diakibatkan oleh penurunan pH, sehingga pernapasan menjadi cepat dan
dalam, sebagai usaha tubuh untuk menurunkan kelebihan asam dalam
darah (ditandai dengan pH darah menurun), yaitu dengan cara
menurunkan jumlah karbondioksida.
(Atom, Ion, dan Molekul) Berkaitan dengan atom, ion dan molekul, di
dalam kasus terdapat insulin, NaCl, CO2, dan HCO3. Insulin sendiri terdiri
atas atom karbon, oksigen, nitrogen dan sulfur. NaCl merupakan rumus
molekul dari garam dapur yang teridiri atas ion Na dan Cl. CO2
merupakan rumus molekul dari karbondioksida dan HCO3 merupakan
rumus molekul dari bikarbonat serum.
(Asam-Basa)
Berdasarkan pemeriksaan laboratorium yang telah
dilakukan, di dapatkan hasil yaitu pH darah menurun, Pa CO2 darah
menurun, Kadar Bikarbonat Serum menurun, dan Kadar glukosa serum
naik/meningkat. Seperti yang diketahui, buffer itu sering disebut dengan
penyangga, dimana buffer dalam tubuh manusia sendiri adalah darah. Jika
buffer terganggu, dapat mengakibatkan gangguan pada keseimbangan
metabolisme, hal ini menyebabkan pH menurun. Menurunnya pH
mengakibatkan metabolisme terganggu. Meninjau pada pemeriksaan
laboratorium tersebut Mellitus dapat disimpulkan mengalami asidosis
metabolik. Asidosis metabolik sendiri terjadi jika keasaman darah yang
berlebihan, ditandai dengan rendahnya kadar bikarbonat dalam darah.
Bila peningkatan keasaman ini melampaui sistem penyangga pH (buffer),
darah akan benar-benar menjadi asam. Seiring dengan
dengan
menurunnya pH darah, pernapasan menjadi lebih cepat dan lebih dalam
sebagai usaha untuk menurunkan kelebihan asam dalam darah dengan
cara menurunkan jumlah karbondioksida. Pada akhirnya ginjal juga
berusaha mengkompensasi keadaan tersebut dengan cara mengeluarkan
lebih banyak asam dalam air sehingga urin berbau aseton(dalam kasus).
Akibat dari penyakit Diabete Melitus ini, tubuh menghasilkan asam yang
berlebihan, yaitu dengan memecah lemak dan menghasilkan asam yang
disebut keton. Penyebab utamanya adalah gagal ginjal.
(Larutan dan Konsentrasi) Pada kasus juga ditemui larutan NaCl
dengan konsentrasi 0,9%. Larutan NaCl disuntikan, karena pada kasus

terjadi
dehidrasi. Di mana dehidrasi ini menyebabkan terjadinya
kekurangan zat natrium. Konsentrasi 0,9% merupakan tetapan di mana
untuk mempertahankan larutan bersifat isotonis, yaitu konsentrasi pelarut
sama besar dengan zat terlarut.

(Cairan Tubuh) Pasien Mellitus mengalami dehidrasi sebagaimana yang


terdapat pada kasus. Dehidrasi sendiri merupakan gangguan dalam
keseimbangan cairan atau air dalam tubuh. Hal ini terjadi karena
pengeluaran air lebih banyak daripada pemasukan. Selain itu juga
mengakibatkan kahilangan elektrolit dalam hal ini natrium. Seperti yang
dijelaskan di awal, seorang penderita Diabetes Melitus mengalami
hiperglikemia (tingginya kadar gula dalam darah), hiperglikemia inilah
yang menyebabkan dehidrasi pada penderita Diabetes Melitus. Secara
klinis, hiperglikemia akan menyebabkan diuresis osmotik (meningkatkn
osmolaritas plasma dan cairan dalam tubulus ginjal, sehingga Na, Cl, K,
air diekskresikan). Diuresis osmotik (poliuria) akan menyebabkan
dehidrasi dan rasa haus. Hiperglikemia ini akan menyebabkan
hiperosmolaritas yang selanjutnya dapat mempengaruhi tingkat
kesadaran pasien.
(Gugus Fungsi) Berdasarkan materi gugus fungsi, di kasus ada terdapat
glukosa, NaCl, jika dikaitkan dengan materi. Glukosa merupakan suatu
senyawa biomolekul, yang memiliki rumus molekul C6H12O6. Glukosa
merupakan komponen utama gula darah. NaCl merupakan ikatan ion dan
juga merupakan ikatan lemah, di mana atom-atom pada NaCl dapat
menangkap dan melepaskan elektron.
(Glukosa)
Glukosa,
suatu gula monosakarida,
adalah
salah
satu karbohidrat terpenting
yang
digunakan
sebagai
sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa merupakan salah satu
hasil utamafotosintesis dan awal bagi respirasi. Bentuk alami (D-glukosa)
disebut juga dekstrosa, terutama pada industri pangan. Dalam kasus,
kadar glukosa serum meningkat artinya karbohidratnya juga meningkat
hal itu menunjukan gejala penderita diabetes melitus
(Asam Amino, Peptida dan Protein) Insulin merupakan hormon
polipeptida yang dihasilkan oleh sel beta pankreas. Insulin terdiri dari 2
rantai olipeptida yang masing-masing disusun oleh 21 dan 30 asam amino
, dan kedua rantai ini dihubungkan oleh 2 jembatan ikatan sulfida. Insulin
menyebabkan sel pada otot dan adiphosit menyerap glukosa dari sirkulasi
darah penderita DM melalui transpoter glukosa dan menyimpannya
sebagai glikogen dalam hati dan otot sebagai sumber energi bagi
penderita DM

(Karbohidrat dan Lemak) Metabolisme Karbohidrat diatur oleh insulin


yang berfungsi sebagai efektor utama homeostasis karbohidrat. Kadar
insulin yang rendah akan mengurangi penyerapan karbohidrat sebagai
sumber energi dan tubuh akan mulai menekan lemak dan glukosa sebagai
sumber energi untuk penderita DM.

Anda mungkin juga menyukai