(Reaksi Redoks) Meninjau pada kasus, beradasarkan reaksi reduksi
oksidasi (redoks) dapat dilihat pada pernapasan yang cepat dan dalam, di mana hal ini dialami oleh seorang penderita Diabetes Mellitus. Seperti yang diketahui bahwa reduksi yaitu pelepasan oksigen, sedangkan oksidasi yaitu pengikatan oksigen. Melihat keadaan itu dapat dikatakan bahwa proses reduksi dan oksidasi ini berlangsung cepat. Di mana hal ini diakibatkan oleh penurunan pH, sehingga pernapasan menjadi cepat dan dalam, sebagai usaha tubuh untuk menurunkan kelebihan asam dalam darah (ditandai dengan pH darah menurun), yaitu dengan cara menurunkan jumlah karbondioksida. (Atom, Ion, dan Molekul) Berkaitan dengan atom, ion dan molekul, di dalam kasus terdapat insulin, NaCl, CO2, dan HCO3. Insulin sendiri terdiri atas atom karbon, oksigen, nitrogen dan sulfur. NaCl merupakan rumus molekul dari garam dapur yang teridiri atas ion Na dan Cl. CO2 merupakan rumus molekul dari karbondioksida dan HCO3 merupakan rumus molekul dari bikarbonat serum. (Asam-Basa) Berdasarkan pemeriksaan laboratorium yang telah dilakukan, di dapatkan hasil yaitu pH darah menurun, Pa CO2 darah menurun, Kadar Bikarbonat Serum menurun, dan Kadar glukosa serum naik/meningkat. Seperti yang diketahui, buffer itu sering disebut dengan penyangga, dimana buffer dalam tubuh manusia sendiri adalah darah. Jika buffer terganggu, dapat mengakibatkan gangguan pada keseimbangan metabolisme, hal ini menyebabkan pH menurun. Menurunnya pH mengakibatkan metabolisme terganggu. Meninjau pada pemeriksaan laboratorium tersebut Mellitus dapat disimpulkan mengalami asidosis metabolik. Asidosis metabolik sendiri terjadi jika keasaman darah yang berlebihan, ditandai dengan rendahnya kadar bikarbonat dalam darah. Bila peningkatan keasaman ini melampaui sistem penyangga pH (buffer), darah akan benar-benar menjadi asam. Seiring dengan dengan menurunnya pH darah, pernapasan menjadi lebih cepat dan lebih dalam sebagai usaha untuk menurunkan kelebihan asam dalam darah dengan cara menurunkan jumlah karbondioksida. Pada akhirnya ginjal juga berusaha mengkompensasi keadaan tersebut dengan cara mengeluarkan lebih banyak asam dalam air sehingga urin berbau aseton(dalam kasus). Akibat dari penyakit Diabete Melitus ini, tubuh menghasilkan asam yang berlebihan, yaitu dengan memecah lemak dan menghasilkan asam yang disebut keton. Penyebab utamanya adalah gagal ginjal. (Larutan dan Konsentrasi) Pada kasus juga ditemui larutan NaCl dengan konsentrasi 0,9%. Larutan NaCl disuntikan, karena pada kasus
terjadi dehidrasi. Di mana dehidrasi ini menyebabkan terjadinya kekurangan zat natrium. Konsentrasi 0,9% merupakan tetapan di mana untuk mempertahankan larutan bersifat isotonis, yaitu konsentrasi pelarut sama besar dengan zat terlarut.
(Cairan Tubuh) Pasien Mellitus mengalami dehidrasi sebagaimana yang
terdapat pada kasus. Dehidrasi sendiri merupakan gangguan dalam keseimbangan cairan atau air dalam tubuh. Hal ini terjadi karena pengeluaran air lebih banyak daripada pemasukan. Selain itu juga mengakibatkan kahilangan elektrolit dalam hal ini natrium. Seperti yang dijelaskan di awal, seorang penderita Diabetes Melitus mengalami hiperglikemia (tingginya kadar gula dalam darah), hiperglikemia inilah yang menyebabkan dehidrasi pada penderita Diabetes Melitus. Secara klinis, hiperglikemia akan menyebabkan diuresis osmotik (meningkatkn osmolaritas plasma dan cairan dalam tubulus ginjal, sehingga Na, Cl, K, air diekskresikan). Diuresis osmotik (poliuria) akan menyebabkan dehidrasi dan rasa haus. Hiperglikemia ini akan menyebabkan hiperosmolaritas yang selanjutnya dapat mempengaruhi tingkat kesadaran pasien. (Gugus Fungsi) Berdasarkan materi gugus fungsi, di kasus ada terdapat glukosa, NaCl, jika dikaitkan dengan materi. Glukosa merupakan suatu senyawa biomolekul, yang memiliki rumus molekul C6H12O6. Glukosa merupakan komponen utama gula darah. NaCl merupakan ikatan ion dan juga merupakan ikatan lemah, di mana atom-atom pada NaCl dapat menangkap dan melepaskan elektron. (Glukosa) Glukosa, suatu gula monosakarida, adalah salah satu karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa merupakan salah satu hasil utamafotosintesis dan awal bagi respirasi. Bentuk alami (D-glukosa) disebut juga dekstrosa, terutama pada industri pangan. Dalam kasus, kadar glukosa serum meningkat artinya karbohidratnya juga meningkat hal itu menunjukan gejala penderita diabetes melitus (Asam Amino, Peptida dan Protein) Insulin merupakan hormon polipeptida yang dihasilkan oleh sel beta pankreas. Insulin terdiri dari 2 rantai olipeptida yang masing-masing disusun oleh 21 dan 30 asam amino , dan kedua rantai ini dihubungkan oleh 2 jembatan ikatan sulfida. Insulin menyebabkan sel pada otot dan adiphosit menyerap glukosa dari sirkulasi darah penderita DM melalui transpoter glukosa dan menyimpannya sebagai glikogen dalam hati dan otot sebagai sumber energi bagi penderita DM
(Karbohidrat dan Lemak) Metabolisme Karbohidrat diatur oleh insulin
yang berfungsi sebagai efektor utama homeostasis karbohidrat. Kadar insulin yang rendah akan mengurangi penyerapan karbohidrat sebagai sumber energi dan tubuh akan mulai menekan lemak dan glukosa sebagai sumber energi untuk penderita DM.