Anda di halaman 1dari 9

BAB V

DESKRIPSI PROSES
Produk sabun mandi yang akan dihasilkan adalah sabun kesehatan. Mandi
merupakan rutinitas yang terus berulang-ulang yang kita lakukan sehari-hari. Dengan
mandi, kita akan mendapatkan kesegaran baru sebelum atau setelah kita melakukan
aktivitas di dalam ataupun diluar rumah. Mandi juga dapat mencegah kita dari
berbagai kuman penyebab penyakit yang menempel dikulit saat kita beraktivitas yang
diakibatkan oleh polusi dan lingkungan yang kurang bersih dan sehat.
Memakai sabun antiseptik pencegah kuman dan virus-virus penyakit juga
bagus untuk menemani saat-saat mandi kita, karena didalam sel kulit mati dan debu
yang tercampur didalam kulit ada tersimpan berbagai macam kuman yang datang dari
berbagai tempat misalnya disaat kita memegang sesuatu benda, atau lewat di sebuah
lingkungan yang kotor, sehingga sabun mandi kesehatan yang akan kami produksi
merupakan sabun kesehatan yang dapat memenuhi kebutuhan manusia dibidang
kesehatan. Dengan adanya sabun mandi kesehatan ini diharapkan akan membuat
suatu inovasi yang lebih baik dibandingkan dengan produk sabun kesehatan lainnya
yang sudah ada dipasaran saat ini.
Bahan baku utama dari produk sabun kesehatan adalah lemak dan minyak
yang biasanya disebut dengan trigliserida. Minyak Sawit diperoleh dari pengolahan
buah Sawit. Kualitas terbaik dari sawit untuk diolah menjadi sabun adalah daging dan
kulitnya. Dimana kulit biji sawit mengandung kadar minyak ratarata 56% sedangkan
daging dari buah kepala sawit mengandung minyak ratarata 44%. Sawit dipilih
sebagai bahan baku karena mempunyai dua aspek kualitas. Aspek pertama
berhubungan dengan kadar dan kualitas asam lemak, kelembaban dan kadar kotoran.
Aspek kedua berhubungan dengan rasa, aroma dan kejernihan serta kemurnian
produk.

Minyak buah sawit kualitasnya dinilai hampir setara dengan minyak zaitun.
Kandungan berbagai nutrisi buah sawit adalah asam linoleat/omega 6, asam
oleat/omega 9, asam palmitat, asam stearat,vitamin E, vitamin A,vitamin C, protein,
dan berbagai mineral. Kandungan nutrisi buah sawit ini sangat bermanfaat bagi
nutrisi yang dibutuhkan oleh kulit manusia yaitu berfungsi untuk menyempurnakan
kulit (kulit lebih lentur, halus, cerah dan sehat), mencegah kerusakan sel-sel kulit,
membantu regenerasinya, memerangi radikal bebas, menghambat penuaan dini, untuk
perbaikan sel-sel tubuh dan memperbaiki sel kulit yang rusak akibat sinar matahari,
dan melindungi kulit dari radiasi sinar matahari.
Selain itu tersedianya sawit di Indonesia juga melimpah, sehingga dapat
digunakan untuk skala besar seperti skala industri. Harga dan proses pengolahan yang
relatif murah dan mudah sehingga memberi peluang besar untuk membuat inovasi
sabun kesehatan dengan kualitas lebih baik. Berikut adalah spesifikasi produk dengan
menggunakan analisis SWOT :

O
p
p
u
r
t
u
n
i
y

T
hW
re
ea
ak
tn
e
s
s

S
t
r
e
n
g
h
t

A
n
a
l
s
a
S
W
O
T

Strength (Kekuatan)
1. Harga sabun kesehatan yang terjangkau serta kualitas dan kuantitas yang
terjamin.
2. Kemasan menarik dan aman untuk dibawa kemanamana , dan variasi parfum
yang tahan lama dan berbeda dengan wangi parfum yang sudaah ada
dipasaran.
3. Sabun mandi yang akan diproduksi merupakan sabun kesehatan yang tidak
mengandung bahan atau zat yag dapat menyebabkan iritasi pada kulit.
4. Mengandung asam linoleat/omega 6, asam oleat/omega 9, vitamin E, vitamin
A, vitamin C, protein, fitosterol, dan berbagai mineral yang dapat
menghambat penuaan dini dan mencegah radikal bebas yang dapat merusak
sel kulit.
Weakness (Kelemahan)
1. Sabun cair
Opportunity (Kesempatan)
1. Ketersediaan sawit sebagai bahan baku utama untuk pembuatan sabun cukup

melimpah di Indonesia.
2. Minat dan kebutuhan masyarakat Indonesia sangat tinggi terhadap kebutuhan
sabun kesehatan, terutama pelajar dan pekerja yang mempunyai aktifitas
padat.
3. Harga bahan baku dan proses pengolahan yang sederhana.
Threat (Ancaman)
1. Banyaknya produk kompetitor sejenis yang telah berkembang di Indonesia
2. Produk kompetitor yang berbahan baku lain juga banyak berada dipasaran

5.1

Nilai Nutrisi Bahan Baku


Kandungan dari produk sabun kesehatan yang berbahan baku minyak sawit

ini terdiri dari beberapa konsituen nutrisi yang cukup banyak macamnya dan banyak
diantaranya mempunyai manfaat untuk kulit. Sabun yang tergolong sabun kesehatan
ini merupakan sabun yang dikembangkan karena mempunyai keunggulan yaitu kaya
akan vitamin yang dibutuhkan oleh kulit, lebih terasa lunak karena tidak ada alkali
yang tersisa sehingga aman untuk kulit, menggunakan pewanggi alami yaitu berasal

dari ekstrak bunga dan buahbuahan tanpa adanya bahan pengawet atau bahan
Additive berbahaya, dapat melembabkan kulit, memerangi radikal bebas dan
menghambat penuaan. Jika digunakan sebagai aroma terapi memiliki keunggulan
yaitu penggunaan yang mudah dengan cara memanaskan sabun, mampu memberikan
efek relaksasi, menghilangkan bau yang tidak sedap, menghasilkan oksigen dan
menjadikan udara segar, serta mampu melembabkan dan menyegarkan kulit. Pada
proses pembuatanya secara keseluruhan cukup sederhana dan menggunakan bahan
baku yang mudah didapatkan. Sabun transparan aroma terapi yang dihasilkan
mengandung berbagai macam manfaat jika dibandingkan dengan sabun dengan
berbahan lainnya. Komposisi menunjukkan bahwa kandungan minyak dan vitamin
dari sawit lebih banyak dibandingkan dengan kelapa sehingga mampu meningkatkan
nilai ekonomi dari sabun mandi kesehatan ini.
Table 5.1 Kandungn Nutrisi Sawit setiap 100 gram
Kandungan
Kalori (kal)
Protein (gr)
Lemak (gr)
Kalsium (mg)
Fosfor (mg)
Besi (mg)
Vitamin A (mg)
Thiamin
Vitamin C (mg)
Asam oleat (%)
Asam Linoleat (%)
Sumber : Ketaren, 1986

180.0
4.0
13.0
8.0
35.0
1.3
10.0
0.5
4.0
30.0 45.0
7.0 -11.0

Kandungan zat-zat yang terdapat pada sabun juga bervariasi sesuai dengan
sifat dan jenis sabun. Zat-zat tersebut dapat menimbulkan efek baik yang
menguntungkan maupun yang merugikan. Oleh karena itu, konsumen perlu
memperhatikan kualitas sabun dengan teliti sebelum membeli dan menggunakannya.
Pada pembuatan sabun, bahan dasar yang biasa digunakan adalah : C12 C18
Jika : < C12 : Iritasi pada kulit

> C20 : Kurang larut (digunakan sebagai campuran)


Sabun murni terdiri dari 95% sabun aktif dan sisanya adalah air, gliserin,
garam dan Impurity lainnya. Semua minyak atau lemak pada dasarnya dapat
digunakan untuk membuat sabun. Lemak dan minyak nabati merupakan dua tipe
ester. Lemak merupakan campuran ester yang dibuat dari alkohol dan asam
karboksilat seperti asam stearat, asam oleat dan asam palmitat. Lemak padat
mengandung ester dari gliserol dan asam palmitat, sedangkan minyak, seperti minyak
sawit mengandung ester dari gliserol asam oleat.
Sabun adalah salah satu senyawa kimia tertua yang pernah dikenal. Sabun
sendiri tidak pernah secara aktual ditemukan, namun berasal dari pengembangan
campuran antara senyawa alkali dan lemak/minyak.
5.2

Karakteristik Sabun
Karakteristik sabun kesehatan yang sangat penting diperhatikan anara lain:

1. Bahan baku utama


2. Kualitas nutrisi pada sabun
3. Variasi wangi dan tampilan luar dari sabun
5.2.1

Bahan Baku Utama


Lemak dan minyak yang umum digunakan dalam pembuatan sabun adalah

trigliserida dengan tiga buah asam lemak yang tidak beraturan diesterifikasi dengan
gliserol. Masing-masing lemak mengandung sejumlah molekul asam lemak dengan
rantai karbon panjang antara C12 (asam laurat) hingga C18 (asam stearat) pada lemak
jenuh dan begitu juga dengan lemak tak jenuh. Campuran trigliserida diolah menjadi
sabun melalui proses saponifikasi dengan larutan natrium hidroksida membebaskan
gliserol. Sifat-sifat sabun yang dihasilkan ditentukan oleh jumlah dan komposisi dari
komponen asam-asam lemak yang digunakan. Komposisi asam-asam lemak yang
sesuai dalam pembuatan sabun dibatasi panjang rantyai dan tingkat kejenuhan. Pada
umumnya, panjang rantai yang kurang dari 12 atom karbon dihindari penggunaanya
karena dapat membuat iritasi pada kulit, sebaliknya panjang rantai yang lebih dari 18

atom karbon membentuk sabun yang sukar larut dan sulit menimbulkan busa. Terlalu
besar bagian asam-asam lemak tak jenuh menghasilkan sabun yang mudah
teroksidasi bila terkena udara. Alasan-alasan diatas, faktor ekonomis, dan daya jual
menyebabkan lemak dan minyak yang dibuat menjadi sabun terbatas. Asam lemak
tak jenuh memiliki ikatan rangkap sehingga titik lelehnya lebih rendah daripada asam
lemak jenuh yang tidak memiliki ikatan rangkap, sehingga sabun yang dihasilkan
juga akan lebih lembek dan mudah meleleh pada temperatur tinggi.
Jumlah minyak atau lemak yang digunakan dalam proses pembuatan sabun
harus dibatasi karena berbagai alasan, seperti : kelayakan ekonomi, spesifikasi produk
(sabun tidak mudah teroksidasi, mudah berbusa, dan mudah larut), dan lain-lain. jenis
minyak atau lemak yang dipakai dalam proses pembuatan sabun ini adalah Palm Oil
(minyak Sawit)
Minyak sawit umumnya digunakan sebagai pengganti Tallow. Minyak Sawit
dapat diperoleh dari pemasakan buah Sawit. Minyak sawit berwarna jingga
kemerahan karena adanya kandungan zat warna karotenoid sehingga jika akan
digunakan sebagai bahan baku pembuatan sabun harus dipucatkan terlebih dahulu.
Sabun yang terbuat dari 100% minyak sawit akan bersifat keras dan sulit berbusa
tetapi baik bagi kulit. Maka dari itu, jika akan digunakan sebagai bahan baku
pembuatan sabun, minyak sawit harus dicampur dengan bahan lainnya.
Bahan Baku Utama : Alkali
Jenis alkali yang umum digunakan dalam proses saponifikasi adalah NaOH,
KOH, Na2CO3, NH4OH, dan ethanolamines. NaOH, atau yang biasa dikenal dengan
soda kaustik dalam industri sabun, merupakan alkali yang paling banyak digunakan
dalam pembuatan sabun keras. KOH banyak digunakan dalam pembuatan sabun cair
karena sifatnya yang mudah larut dalam air. Na 2CO3 (abu soda/natrium karbonat)
merupakan alkali yang murah dan dapat menyabunkan asam lemak, tetapi tidak dapat
menyabunkan trigliserida (minyak atau lemak).
Ethanolamines merupakan golongan senyawa amin alkohol. Senyawa tersebut
dapat digunakan untuk membuat sabun dari asam lemak. Sabun yang dihasilkan

sangat mudah larut dalam air, mudah berbusa, dan mampu menurunkan kesadahan
air. Sabun yang terbuat dari ethanolamines dan minyak kelapa menunjukkan sifat
mudah berbusa tetapi sabun tersebut lebih umum digunakan sebagai sabun industri
dan deterjen, bukan sebagai sabun rumah tangga. Pencampuran alkali yang berbeda
sering dilakukan oleh industri sabun dengan tujuan untuk mendapatkan sabun dengan
keunggulan tertentu.
5.2.2 Kandungan Nutrisi Pada sabun
Sabun kesehatan yang diproduksi ini merupakan sabun special untuk kulit, dimana
sabun ini adalah sabun paling lembut dikulit serta tidak menimbulkan iritasi pada
jenis kulit apapun dan baik digunakan untuk bayi. Seperti yang sudah disebutkan
pada table 5.1 , terdapat beberapa nutrisi yang terdapat pada minyak sawit yang
digunakan sebagai bahan baku pembuat sabun kesehatan ini :
1. Omega 9 / asam oleat : asam oleat adalah salah satu asam lemak tak jenuh,
dari sudut pandang kesehatan asam olet menunjukkan manfaat. Dimana salah
satu sumber asam olet ini adalah minyak sawit yang digunakan untuk
produksi sabun. Asam oleat yang terkandung pada sabun berfungsi sebgai
pelembab untuk melembabkan kulit .
2. Omega 6 / asam linoleat : asam linoleat bertugas untuk menjaga setiap lapisan
kulit agar tetap lembab dan tercukupi asupan airnya. Dimana semakin lama
lapisan kulit semakin tipis, dengan adanya omega 6 lapisan kulit ini akan
terawat lebih lama dan kulit akan tercukupi serta terjaga kelembabannya.
3. Vitamin A : Vitamin A yang terkandung pada sabun berfungsi sebagai
pendukung perkembangan dan regenerasi sel sel kulit. Kekurangan vitamin
ini dapat menyebabkan kulit kering dan bersisik. Vitamin A merangsang
pembelahan sel pada kulit bagian kulit dan meningkatkan fungsi sel sel
yang melindungi kulit.

4. Vitamin C : Vitamin C yang terkandung pada sabun berfungsi untuk


mengurangi kerusakan se dan menguatkan jaringan kolagen, dimana sel sel
kulit hampir setiap hari dirusak oleh radikal bebas yang mana zat ini
mengandung banyak sinar ultraviolet matahari dan polusi. Selain itu vitamin
C berfungsi menggerakkan aktivitas sel kulit dan memantau pembentukan
jaringan kolagen.
5. Protein : Protein mengandung asam amino yang disebut L-lisin dan L-prolin
yang berguna menjaga struktur jaringan kulit sehingga kulit tidak mudah
teriritasi dan kulit lebih kuat , elastis serta rentan terhadap keriput.
5.2.3 Variasi Wangi dan Tampilan luar yang menarik
Berdasarkan polling yang sudah dilakukan dapat digambarkan kebutuhan
konsumen akan variasi wangi dari sabun kesehatan, dimana yang paling banyak
diingikan dari responden adalah wangi parfum, akan tetapi selain itu kami tetap akan
membuat variasi dengan wangi aromaterapi yang multiguna dan wangi ekstrak buah
buahan sehingga sabun mandi kesehatan dapat lebih mudah masuk ke pangsa pasar
dengan variasi yang diingikan.
1. Wangi Parfum
Wangi Parfum merupakan wangi yang paling diminati oleh responden
yang pernah menggunakan sabun kesehatan sebagai sabun mandi. Sabun
kesehatan ini akan diproduksi dengan wangi parfum yang tahan lama yang
berbeda dengan sabun kesehatan yang sudah ada, sehingga minat
masarakat terhadap sabun kesehatan semakin meningkat.
2. Wangi buah - buahan
Aroma buah buahan pada sabun langsung berasal buah buahan yang
diekstrak seperti : wangi strawberry, wangi melon, wangi jeruk, wangi
anggur,wangi apel serta beberapa wangi buah buahan lainnya. Sehingga
banyak variasi wangi buah buahan yang dapat dipilih oleh masyarakat.

3. Wangi aromaterapi
Kapulaga (Amomum cardamomum) selama ini dikenal sebagai rempah
untuk masakan dan juga lebih banyak digunakan untuk campuran jamu
dan pembuatan aromaterapi. Di beberapa daerah kapulaga dikenal dengan
nama kapol, palago, karkolaka, dan lain-lain. Kapulaga memiliki
kandungan minyak atsiri yang memiliki kandungan lima zat utama, yaitu
borneol (suatu terpena) yang berbau kamper, alfa-terpinilasetat yang
harum seperti bau jeruk pettigrain, limonen yang juga harum seperti bau
jeruk keprok, alfa terpinen yang harum seperti jeruk sitrun, cineol yang
sedap agak pedas menghangatkan seperti minyak kayu putih. Kandungan
minyak atsiri kapulaga berasal dari buah dan biji. Minyak atsiri bersifat
mudah menguap karena titik uapnya rendah. Selain itu, susunan senyawa
komponennya kuat mempengaruhi saraf manusia (terutama di hidung)
sehingga seringkali memberikan efek psikologis tertentu (baunya kuat).
Kapulaga berbau sangat wangi sehingga sangat cocok digunakan sebagai
5.2.4

pewangi alami dalam pembuatan sabun dan aromaterapi.


Tampilan yang menarik

Berdasarkan polling masyarakat menyukai sabun kesehatan dikemas dalam


bentuk botol tuang, sehingga sabun kesehatan ini mudah dibawa serta digenggam
pada saat pemakaian. Kemasan akan di desain sedemikian rupa sehingga menarik
dan meningkatkan minat masrakat terhadap sabun kesehatan yang akan
diproduksi.

Anda mungkin juga menyukai