Anda di halaman 1dari 4

Nama Peserta: dr.

Devina Permatasari
Nama Wahana: RSUD Prof DR Johannes Kupang
Topik: Colic Abdomen ec susp Batu Saluran Kemih
Tanggal (Kasus): 16 Agustus 2014
Nama Pasien: Ny T
No RM: 209214
Nama Pendamping: dr.Benny
Tanggal Presentasi:
Aquino Kia
Tempat Presentasi:
Obyektif Presentasi:
Keilmuan
Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka
Diagnostik
Manajemen
Masalah
Istimewa
Neonatu Bay Ana Remaj Dewas Lansi
Bumil
s
i
k
a
a
a
Deskripsi: Ny T, 31 thn, nyeri pada perut kiri bawah hilang timbul dan
menjalar hingga ke pinggang kiri dan kemaluan sebelah kiri sejak 3 hari
SMRS. Nyeri dirasakan semakin memberat hingga pasien sulit berjalan.
Mual (+), muntah (-), demam (-), sakit saat buang air kecil (+), BAK
rasa berpasir disangkal, darah disangkal. BAK putus-putus, terasa sakit,
dan tidak puas. BAK hanya keluar sedikit-sedikit. BAB tidak ada
keluhan.
Tujuan: mengatasi rasa nyeri pasien, menyikapi kemungkinan batu
saluran kemih
Tinjauan
Bahan
Bahasan:
Cara
Membahas:
Data Pasien
Nama Klinik: IGD

Riset

Pustaka
Diskusi

Presentasi dan
Diskusi

Nama: Ny T
Telpon:

Kasus

Audit

Email

Pos

No Registrasi: 209214
Terdaftar Sejak: 16-8-

2014
Data Utama dan Bahan Diskusi
1. Diagnosis / Gambaran Klinis
Colic abdomen ec susp batu saluran kemih.
2. Riwayat Pengobatan
Pasien belum pernah berobat sebelumnya.
3. Riwayat Kesehatan / Penyakit
Pasien belum pernah mengalami riwayat penyakit yang sama.
4. Riwayat Keluarga
Tidak ada keluarga yang mengalami penyakit yang sama.
5. Riwayat Pekerjaan
Pasien bekerja di kantor, sering menahan BAK dan minum hanya
sedikit.
1

Daftar Pustaka
1. Longmore M,Wilkinson BI et al. Oxford Handbook of Clinical Medicine
8th edition. Oxford University Press 2010.
2. Smiths General Urology 17th Edition
Hasil Pembelajaran
1. Diagnosis batu saluran kemih
2. Waspadai nyeri pinggang dan nyeri berkemih
3. Mekanisme nyeri kolik
4. Edukasi untuk minum air putih yang banyak
5. Edukasi tentang penanganan lanjut batu saluran kemih

1. Subyektif
Pasien mengeluh nyeri suprapubik sebelah kiri menjalar sampai
pinggang kiri dan nyeri saat berkemih. Berbagai macam penyebab
nyeri saat berkemih harus diwaspadai antara lain seperti kemungkinan
infeksi saluran kemih, pelvic inflammatory disease, dll. Nyeri pinggang
juga harus dicurigai adanya nefrolithiasis maupun LBP, dsb.
2. Objektif
Hasil pemeriksaan

fisik,

dan

laboratorium

urine

lengkap,

ureum/kreatinin, tinjauan kebiasaan sehari-hari mendukung adanya


kemungkinan batu saluran kemih pada pasien ini. Diagnosis ditegakan
berdasarkan:
1. Gejala klinis (nyeri di suprapubik sebelah kiri hilang timbul, nyeri
2.
3.
4.
5.

saat BAK)
Kebiasaan jarang minum air putih
Nyeri ketok CVA -/+, nyeri tekan suprapubik -/+
Tidak ditemukannya kelainan neurologis
Hasil Lab yang mendukung untuk batu saluran kemih
UL eritrosit : +5 , leukosit penuh, epitel penuh, Ca oksalat +2
Ur: 33 mg/dl
Cr: 0.9 mg/dl

3. Assessment
Nyeri kolik adalah suatu manifestasi akibat adanya desakan pada
organ yang berongga. Penyebab nyeri kolik seperti yang diakibatkan
batu muncul ketika otot polos berkontrasi dan nyeri hilang ketika otot
polos berelaksasi. Hal inilah yang menyebabkan nyeri hilang timbul.
Lokasi nyeri juga dapat memprediksi secara kasar letak batu. Pada
nephrolithiasis nyeri lebih dominan pada pinggang ,dan mungkin juga
disertai dengan hematuria.
Pada batu letak proksimal, di ureteropelvis , nyeri juga dominan di
daerah pinggang (nyeri CVA) akibat distensi pelvis, nyeri uretral akibat
peristaltis calyces, pelvis, dan ureter yang dapat menjalar sepanjang
ureter dan sampai testis dikarenakan persarafan menuju ginjal dan
testis sama.
Pada batu yang terletak di midureter, sifat nyeri mirip dengan letak
batu yang terletak di proksimal ureter, akan tetapi nyeri lebih dominan
di abdomen bawah.
3

Pada batu letak rendah, di ureter distal, sifat nyeri mirip dengan nyeri
midureter dengan radiasi menuju vesika, skrotum ataupun vulva.
Dinding

skrotum

menjadi

hiperestesia

dan

sensitivitas

testis

menghilang. Ketika ada bagian batu yang mendekati dinding vesika,


manifestasi berupa urgensi, frekuensi diikuti BAK yang terasa seperti
terbakar dapat terjadi akibat proses inflamasi yang terjadi di dinding
vesika di sekitar orifisium ureter.
Pada pasien ini nyeri dirasakan di abdomen dan menjalar ke pinggang,
disertai disuria sehingga kemungkinan pasien mengalami batu saluran
kemih. Pada pasien ini dijelaskan bahwa untuk memastikan letak batu
dan mengetahui fungsi ginjal dibutuhkan pemeriksaan lanjutan yaitu
USG dan BNO-IVP. Pasien diedukasi untuk membiasakan minum air
putih kurang lebih 2L/hari dan menghindari kebiasaan menahan BAK.
Memotivasi pasien untuk kontrol ke poli bedah untuk penanganan lebih
lanjut. Pasien juga dijelaskan bahwa batu saluran kemih yang tidak
diobati dapat merusak fungsi ginjal.
4. Plan
Untuk diagnosis lebih lanjut diperlukan pemeriksaan lanjutan seperti
USG dan BNO-IVP untuk mengetahui posisi batu saluran kemih dan
fungsi ginjal.
Pengobatan pada pasien ini untuk mengatasi nyeri :
Injeksi Ketorolac 1 ampul IV
Injeksi Ranitidin 1 ampul IV
Observasi
Asam mefenamat 500 mg 3x1 pc
Edukasi kepada pasien agar tidak menahan BAK dan banyak minum air
putih agar tidak terbentuk batu di kemudian hari. Edukasi tentang
komplikasi dari penyakit batu saluran kemih yang tidak diatasi.
Menyarankan pasien untuk kontrol ke Poli Bedah untuk penanganan
lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai