Anda di halaman 1dari 3

Sample IEEE Paper for A4 Page Size

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx2
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
1

first.author@firstthird.edu
2

xxxxxxxxxxxxxxxx

AbstractPada proyek praktikum elektronika 1 ini, kami


membuat rangkaian otomatis yang mengatur kecepatan motor
DC sesuai dengan suhu lingkungan. Ketika suhu lingkungan
dalam keaadaan suhu rendah maka Motor DC akan berhenti
bergerak, sedangkan ketika suhu lingkungannya dalaaam
keadaan suhu tinggi maka Motor DC akan bergerak. Kecepatan
bergeraknya ketika diteruskan untuk mengaktifkan taransistor
BD139 sebagai syarat aga Motor DC meyala. Aplikasi dari
aaarangkaian ini dapat berguna untuk otomasi mengatur
tegangan ouaut sesuai denxxxgan suhu lingkungan. Motor DC
pada rangkaian ini dapat diganti amotor DC sesuai denga
keadaan suhu, semakin tinggi suhu lingkungannya maka akan
membuat tegangan keluaran sensor suhu aaaLM35 semakin
besar. Tegangan tersebut selanjutnya diteruskan menjadi
masukan pada terminal non-inverting op amp 741. Pada op amp
741 terjaadi penguatan tegangan pada keluaran op amp 741
sehingga dengan suatu komponen aktif lain atau menjadi ingus
dari rangkaian lain. Misalnya, Motor DC dipasangkan balingbaling sehingga berfungsi menjadi kipas pendingin yang
kecepatannya otomatis sesuai dengan suhu.
Keywords Op amp 741, LM35, Motor DC

I. PENDAHULUAN
Berkembangnya
pengetahuan
manusia
dalam
memanfaatkan listrik membuat kehidupan manusia menjadi
lebih mudah. Pemanfaatan tersebut dapat dijumpai pada
kehidupan sehari-hari, mulai dari televisi, telepon seluler,
kulkas, dan
memiliki kelebihan dalam efisiensi penggunaan listrik
karena dengan kemampuan perangkat elektronik untuk
menyesuaikan kebutuhan listrik pada saat tertentu. Selain itu,
manusia juga akan lebih dimudahkan dengan dapat
berjalannya perangkat tanpa ada keterlibatan manusia dalam
mengendalikannya. Dave Fullagar diperkenalkan oleh
Fairchild (sebuah perusahaan yang memproduksi komponen
elektronik) dan menjadi op amp standar. Ciri-ciri sebuah op
amp yang disebut sebagai op amp ideal antara la dikemas
dalam rangkaian terintegrasi (IC). Di dalam IC terdapat suatu
rangkaian elektronik yang biasanya terdiri atas beberapa
transistor, resistor dan atau dioda. Penemuan IC dimulai sejak
tahun zzz1960in:
1.
2.
3.
4.
5.

Memiliki dua ingus dengan satu output.


Penguatan tegangan yang tak terhingga
Impedansi ingus tak terhingga
Impedansi output nol
Lebar bandwidth tak terhingga (tidak ada selang
waktu reaksi sinyal)

Salah satu tipe operasional amplifier (Op amp) yang


populer adalah LM741. IC LM741 merupakan operasional
amplifier yang dikemas dalam bentuk dual in-line package
(DIP). Kemasan IC jenis DIP memiliki tanda bulatan atau
strip pada salah satu sudutnya untuk menandai arah pin atau
kaki nomor 1 dari IC tersebut. Penomoran IC dalam kemasan
DIP adalah berlawanan arah jarum jam dimulai dari pin yang
terletak paling dekat dengan tanda bulat atau strip pada
kemasan DIP tersebut.
Pada kenyataannya syarat-syarat diatas tidak mungkin
dicapai untuk sebuah op amp real, impedansi output biasanya
bernilai sekitar beberapa puluh ohm, impedansi ingus bisa
bernilai mega ohm hingga giga ohm, dan penguatan tegangan
maksimal biasanya hanya masih banyak lagi. Dalam
memanfaatkan berbagai perangkat elektronik tersebut
terkadang masih bergantung pada kendali langsung dari
manusia seperti menyalakan perangkat ketika digunakan dan
mematikannya ketika sudah tidak digunakan.
Namun, terkadang dalam menggunakan peralatan
elektronik tersebut manusia dihadapkan pada kondisi di mana
peralatan harus tersebut tetap bisa berjalan dan berhenti ketika
tidak digunakan tanpa kendali langsung dari manusia.
Perangkat yang dapat digunakan secara otomatis mencapai
sekitar 140 dB. Namun beberapa dari op amp bisa mendekati
pernyataan-pernyataan diatas. Penguatan op amp bisa
mencapai
Berangkat dari permasalahan ini, muncul lah gagasan dari
penulis untuk membuat suatu rangkaian sederhana yaitu
pengendali motor DC dengan sensor suhu. Rangkaian ini bisa
dipandang sebagai sebuah pemodelan perangkat yang lebih
kompleks seperti kipas angin. Dengan rangkaian ini
diharapkan penggunaan listrik akan lebih efisien dengan
memperhatikan suhu lingkungan sebagai pemicu bergeraknya
motor DC.
II. TEORI DASAR
a. Operasional Amplifier
Operasional amplifier (op amp) dapat dinyatakan sebagai
penguat dengan multistage yang mempunyai ingus
differensial. Op amp -an. Pada tahun 1968, IC pertama tipe
A741 ciptaan
hingga sepuluh ribu kali tegangan ingusnya. Op amp
tingka pertama adalah differensial amplifier yang memberikan
penguatan yang besarnya sesuai dengan perbedaan dari kedua
ingus op amp (V2-V1). Gambar op amp 741 dapat dilihat
pada gambar 2.1 berikut.

Gambar 2.1 op amp 741


Pada IC ini terdapat dua pin ingus, dua pin power supply,
satu pin output, satu pin NC (No Connection), dan dua pin
offset null. Pin offset null memungkinkan kita untuk
melakukan sedikit pengaturan terhadap arus internal di dalam
IC untuk memaksa tegangan output menjadi nol ketika kedua
ingus bernilai nol. IC LM741 merupakan sebuah rangkaian
terintegrasi yang berisi satu buah op amp. Pada IC lain di
pasaran, terdapat banyak tipe IC lain yang memiliki dua atau
lebih op amp dalam suatu kemasan DIP. IC Op amp memiliki
karakteristik yang sangat mirip dengan konsep Op amp ideal
pada analisis rangkaian. Pada kenyataannya IC Op amp
terdapat batasan-batasan penting yang perlu diperhatikan
antara lain:
Tegangan maksimum power supply tidak boleh melebihi
rating maksimum, karena akan merusak IC.
Tegangan output dari IC op amp biasanya satu atau dua
volt lebih kecil dari tegangan power supply. Sebagai
contoh, tegangan swing output dari suatu op amp dengan
tegangan supply 15 V adalah 13V.
Arus output dari sebagian besar op amp memiliki batas
pada 30mA, yang berarti bahwa resistansi beban yang
ditambahkan pada output op amp harus cukup besar
sehingga pada tegangan output maksimum, arus output
yang mengalir tidak melebihi batas arus maksimum.
Pada sebuah peguat operasional (Op amp) dikenal beberapa
istilah yang sering dijumpai, diantaranya adalah : Tegangan
ofset masukan (ingus offset voltage) Vio menyatakan
seberapa jauh v+ dan v terpisah untuk mendapatkan keluaran
0 volt. Arus offset masukan (inpxxut offset current)
menyatakan kemungkinan seberapa berbeda kedua arus
masukan. Arus panjar masukan (ingus bias current) memberi
ukuran besarnya arus basis (masukan). Harga CMRRxxx
menjamin bahwa output hanya tergantung pada (v+) (v-),
walaupun v+ dan v- masing-masing berharga cukup tinggi.
b. Sensor Suhu LM35
Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang
memiliki fungsi untuk mengubah besaran suhu menjadi
besaran listrik dalam bentuk tegangan. Sensor Suhu LM35
yang dipakai dalam penelitian ini berupa komponen
elektronika elektronika yang diproduksi oleh National
Semiconductor. LM35 memiliki keakuratan tinggi dan

kemudahan perancangan jika dibandingkan dengan sensor


suhu yang lain, LM35 juga mempunyai keluaran impedansi
yang rendah dan linieritas yang tinggi sehingga dapat dengan
mudah dihubungkan dengan rangkaian kendali khusus serta
tidak memerlukan penyetelan lanjutan.
Meskipun tegangan sensor ini dapat mencapai 30 volt akan
tetapi yang diberikan kesensor adalah sebesar 5 volt, sehingga
dapat digunakan dengan catu daya tunggal dengan ketentuan
bahwa LM35 hanya membutuhkan arus sebesar 60 A hal ini
berarti LM35 mempunyai kemampuan menghasilkan
panas(self-heating) dari sensor yang dapat menyebabkan
kesalahan pembacaan yang rendah yaitu kurang dari 0,5 C
pada suhu 25 C .
Gambar 2.3 menunjukan bentuk dari LM35 tampak
depan . tiga pin LM35 menujukan fungsi masing-masing pin
diantaranya, pin 1 berfungsi sebagai sumber tegangan kerja
dari LM35. Pada rangkaian detector panas sederhana, pin 1
duhubungkan dengan baterai 9V sebagai penyedia
tegangannya. Selanjutnya, Pin 2 atau tengah digunakan
sebagai tegangan keluaran atau Vout dengan jangkauan kerja
dari 0 Volt sampai dengan 1,5 Volt dengan tegangan operasi
sensor LM35 yang dapat digunakan antar 4 Volt sampai 30
Volt. Pin 3 pada LM35 merupakan ground atau yang
dihubungkan dengan ground yang sama dari komponen lain
pada alat.
Pin 2 pada LM35 dihubungkan degan terminal noninverting pada op amp sebagai tegangan masukan. Keluaran
sensor ini akan naik sebesar 10 mV setiap derajad celcius
sehingga diperoleh persamaan sebagai berikut :

Vout adalah tegangan keluaran sensor yang terskala linear


terhadap suhu terukur, yakni 10 mV/ C.
Jadi, jika Vout = 330mV, maka suhu terukur adalah 33 C
dan jika Vout = 320mV, maka suhu terukur adalah 32 C .
Tegangan keluaran ini bisa langsung diteruskan sebagai
masukan ke rangkaian pengkondisi sinyal seperti rangkaian
penguat operasional dan rangkaian filter, atau rangkaian lain
seperti rangkaian pembanding tegangan dan rangkaian
Analog-to-Digital Converter.

Gambar 2.3 LM35

R1 1k
Potensiometer 5k
Rf 3k
Potensio 5k
DC Motor 6V
Voltage Supply 12V DC
LED Hijau

IV. CARA KERJA


LM35 sebagai sensor temperatur akan memberikan output
sesuai dengan kenaikan suhu. Output dari LM35 akan menjadi
ingus non-inverting pada OP-AMP 741 dan dikuatkan dengan
penguatan yang ditentukan oleh nilai resistor R1 dan Rf.
Output dari LM35 harus dikuatkxxxxxan agar Transistor
BD139 dapat aktif. Transistor BD139 berfungsi sebagai
sumber arus untuk beban yaitu Motor DC dan sebagai saklar
dari motor DC. Transistor akan Off dan bekerja sebagai saklar
terbuka jika tegangan pada base kurang dari tegangan pada
kaki Base-Emiter transistor sehingga tidak ada arus yang
mengalir ke motor DC. Adapu skema rangkaian dapat dilihat
pada gambar
V. HASIL PENGAMATAN DAN ANALISIS

VI. KESIMPULAN

Gambar 4.1 Skema rangkaian


III. KOMPONEN DAN ALAT

OP AMP LM/uA741
LM35 Temp Sensor
Transistor BD139

REFERENCES
[1]
[2]

Malvino, Albert. 2016. Electronics Principle 8th edition. Tata Mc


Graw-Hill Publishing Company Limited.
http://dannykurnianto.dosen.st3telkom.ac.id
(Diakses pada 6 Desember 2016 pukul 21:00)
http://web.if.unila.ac.id, dasar-elektronika-penguat-daya-dan-penguattegangan (Diakses pada 6 Desember 2016 pukul 21:00)

Anda mungkin juga menyukai