Disusun Oleh:
KELOMPOK 1
1. YUANA
2. ANDRIYANI TAUFIK
3. BOBBY SURYA
4. DHANTY INDRIASTUTY
5. FADIL ADIJOANDA
6. HERMAWAN JAYA SINAGA
7. MUHAMMAD FITRA ANDRIAN
8. MUHAMAD GILANG KURNIAWAN
9. DANA DUS DOI
10. BOBBY PRIADI
(073001400001)
(073001400010)
(073001400019)
(073001400028)
(073001400037)
(073001400046)
(073001400063)
(07312119)
(07311026)
(073001300018)
Laporan Modul 2 ,
Sampling dan Analisis Ayak
Hermawan Jaya Sinaga (073001400046) / Kelompok 1 / Senin,5 Desember 2016
Asisten : Moch.Iqbal Zaelana M.
Abstrak Praktikum Modul 2 - Tujuan dari percobaan sampling adalah mempelajari teknik-teknik sampling dan reduksi jumlahnya, serta
untuk menguasai data-data statistika yang digunakan pada sampling. Analisis ayak dapat digunakan untuk menentukan efisiensi berbagai
peralatan, menghitung derajat liberasi, serta mencari penyebab dan ukuran mineral berharga yang hilang bersama tailing. Percobaan
sampling dilakukan sebanyak tiga kali menggunakan metode riffle, coning and quartering, dan increment sampling. MAsing-masing
percobaan tersebut diikuti dengan grain counting yang hasilnya akan digunakan untuk uji statistik. Sedangkan pada percobaan analisis
ayak, sampel akan diayak dengan ayakan berukuran berbeda-beda, dan diukur berat material tertampung di setiap fraksinya. Dari
percobaan analisis ayak, akan dibuat grafik untuk mencari hubungan antara ukuran partikel dan banyak material yang lolos ayakan.
A.Tinjauan Pustaka
Sampling
Sampling adalah operasi pengambilan sebagian dari batuan
yang akan dianalisis yang banyaknya cukup untuk dianalisis atau
diuji fisik dari suatu yang besar jumlahnya sehingga
perbandingan dan distribusi kualitas dikeduanya sama. Suatu
yang sama jumlahnya disebut sebagai populasi atau lot.
Sedangan data atau besaran tentang populasi tersebut adalah
parameter dan besaran yang didapatkan dari contoh tersebut
disebut sebagai statistik.
Sampling (pengambilan conto) merupakan tahap awal dari
suatu analisis. Pengambilan conto harus efektif, cukup
seperlunya tapi representatif (mewakili). Sampling harus
dilakukan dalam tahapan yang benar sehingga hasil sampling
yang didapat mampu mewakili material yang begitu banyak dan
dapat dipakai sebagai patokan untuk mengontrol apakah proses
pengolahan tersebut berjalan dengan baik atau tidak. Sampling
dilakukan untuk dapat mengidentifikasi populasi (jumlah yang
lebih besar). Parameter (besaran tentang populasi) tidak pernah
dapat diketahui secara mutlak, sehingga dilakukan pendekatan
menggunakan statistik (besaran yang diperoleh dari conto).
Dengan kata lain, sampling merupakan teknik statistik yang
didasarkan pada teori peluang.
Ada beberapa elemen dasar yang perlu diperhatikan dan
masalah yang mungkin timbul dalam proses sampling ini yaitu
sebagai berikut:
Menentukan karakteristik sample
Menentukan tingkat kepercayaan (Confidence Level)
Karakteristik dan parameter populasi (lot)
Menentukan ukuran sample yang dibutuhkan
Faktor faktor yang dapat berpengaruh dalam sampling:
Variasi jenis mineral yang terdapat pada bahan galian
Distribusi yang tak merata
Variasi ukuran mineral
Variasi densitas
Berdasarkan cara melakukannya, sampling dibagi menjadi 3
jenis, yaitu:
Random sampling: adalah cara mengumpulkan conto
sedemikian rupa sehingga setiap unit dalam lot memiliki
peluang yang sama untuk diambil.
Sistematic sampling: merupakan cara mengumpulkan
conto dari populasi pada interval yang spesifik dan
teratur, baik dalam jumlah, waktu, dan ruang.
d.
e.
f.
2.
Mechanical Sampling
Digunakan untuk pengambilan contoh dalam jumlah yang
sangat besar dan dengan hasil yang lebih representative
dibandingkan dengan hand sampling. Alat yang digunakan
adalah riffle sampler dan vezin sampler.
Dalam percobaan ini ada 3 metoda yang digunakan dalam
melakukan sampling yaitu:
1. Metoda Riffle Sampler
Metoda Riffle Sampler adalah metoda sampling dengan
menggunakan suatu alat khusus yang disebut dengan Splitter, alat
ini dapat digunakan untuk membagi agregat menjadi dua bagian
yang sama. Jika belum mendapatkan hasil yang maksimal, maka
cara tersebut bisa diulangi kembali.
Alat Splitter ini berbentuk persegi panjang dan dengan
didalamnya terbagi menjadi beberapa sekat yang arahnya saling
berlawanan. Sekat ini berfungsi sebagai pembagi contoh agar
dapat terbagi sama rata.
Setelah terbagi 2 menjadi rata maka hal yang selanjutnya
akan dilakukan grain counting untuk mencari tahu seberapa
banyak konsentrat (mineral berharga) yang terdapat pada batuan
tersebut.
Gambar
A.1.
Alat
Riffle
Sampler
2.
Metoda
Increment
Metode
Increment adalah
suatu
metode
sampling
dengan
cara
mengucurkan
sampel
terlebih
dahulu
menggunakan corong membentuk gundukan berbentuk kerucut
,lalu mengambil bagian puncak / teratas dengan menggunakan
sekop lalu dilanjutkan dengan grain counting.
Metode ini bertujuan untuk mengambil sebagian sampel
yang terdapat pada suatu lot yang akhirnya akan mewakili
keseluruhan populasi (lot). Metode ini juga dapat digunakan
apabila sample yang digunakan sangat banyak.
3. Metode Coning Quartening
Metode Coning Quartening adalah cara pengujian sampling
tanpa menggunakan alat khusus yaitu pengujian yang sangat
sederhana. Biasanya dilakukan dilapangan secara langsung
karena keterbatasan alat uji. Pengujian ini relatif mudah, yaitu
dengan mengaduk-aduk aggregat yang akan diambil sebagai
bahan uji, kemudian dibuat tipis (ditekan) lalu dibagi menjadi 4
bagian yang kurang lebih sama banyaknya, salah satu bagian
yang berseberangan diambil sebagai bahan uji. Jika bahan yang
didapat tidak sesuai atau belum sesuai dengan yang dibutuhkan
maka perlu dilakukan kembali cara sebelumnya sampai
didapatkan bahan yang dibutuhkan.
Gambar A.2. Metoda Coning and Quartening
2
3
Pada analisis ayakan juga terkenal dengan nilai GaudinSchuman dimana Gaudin Schuman plot merupakan log-log plot
dimana persen berat kumulatif lolos ayakan pada sumbu y, dan
ukuran partikel pada sumbu. Dan grafiknya dapat dinyatakan
sebagai berikut:
m
Y =(
100
#
150
#
200
#
65#
100
#
150
#
200
#
X
) x 100
K
149
283,9
104
310,6
74
372,4
413,3
a)
B. Data Percobaan
a) Sampling (Riffle Sampling)
Percoba
an ke
1
2
3
4
5
2
3
H P H P H
1 0 0 2 2
1 2 4 1 2
1
4 6 2 4 4
2 0 1 1 1
1 0 3 0 1
4
P
2
2
2
0
1
3
H P
1 1
4 0
1
4 0
1 0
0 2
H
4
5
1
8
2
4
P
3
2
1
3
1
2
1
Percobaa
n ke
H P
1
2 5
2
1 1
1
3
8 2
4
1 1
5
1 3
H P
3 3
0 2
1
6 5
3 4
6 4
H
2
7
1
2
3
4
4
5
P H P H P
4 5 2 4 1
2 6 4 2 6
1
9 6 7 7 2
2 3 2 0 1
1 4 2 6 5
Percobaa
n ke
1
2
H
2
2
3
4
5
3
0
0
2
P
2
3
1
8
4
8
H
4
1
9
2
1
3
P
1
6
1
8
4
1
H
0
0
4
0
3
4
P
1
1
1
5
2
2
H
0
1
4
4
1
5
P
1
2
1
6
2
1
H
3
0
1
0
0
0
d) Analisa Ayakan
Fraksi #
Fraksi
(microns)
+
65#
210
Berat Kum.
Tertampung
198,2
P
4
4
34
3
8
c)
d) Analisa Ayakan
Kadar Kasiterit
%H=
xH . H
xH H + xP P
Kadar Kuarsa
%P=
xP . P
xH H + xP P
Standar Deviasi
S 2=
( X X ' )2
n1
S= S2
Selang Kepercayaan
X'
ta S
ta S
< <X' +
2 n
2 n
% Error
0,868486
35
0,785291
37
0,840840
84
0,840840
84
0,722472
88
22
23
Gaudin Schuman
24
k 2
Y =100( )
x
25
RATARATA
Hasil Sampling
a) Riffle Sampling
Konsentrat (Kasiterit)
NO
1
2
1
0,569105
69
0,637813
21
0,913539
97
0,569105
69
0,725388
6
10
11
12
S 2=
%H
0,725388
6
0,725388
6
13
0,649006
62
14
0,725388
6
15
0,468227
42
16
0,725388
6
17
18
0,513761
47
19
20
21
0,778859
53
0,27752
7
0,15336
7
-0,08466
0,27752
7
0,27752
7
0,72247
3
0,19106
7
0,15336
7
0,00291
6
0,27752
7
0,00291
6
0,00291
6
0,07346
6
0,00291
6
0,25424
5
0,00291
6
0,27752
7
0,20871
1
0,27752
7
0,72247
3
0,05638
7
0,07702
13
(x x )2
S=0,27133
0,52196
71
NO
0,03650
66
0,02352
15
Tailing (Kuarsa)
%P
X- X
0
0,4308
94
0,3621
87
0,0864
6
0,4308
94
0,2746
11
10
0,04356
05
11
0,2746
11
0,07702
13
12
0,52196
71
0,2746
11
13
8,501E06
0,06464
08
8,501E06
0,07702
13
0,00317
95
n1
S= S2
0,00716
73
0,07702
13
0,07702
13
0,00539
73
TOTAL
0,02131
(X99
X )2
0,00394
62
0,01401
1
0,01401
1
1,76688
73
S 2=0,0763
0,02352
15
8,501E06
0,07702
13
8,501E06
8,501E06
0,14601
3
0,06281
8
0,11836
8
0,11836
8
14
0,3509
93
0,2746
11
0,2775
3
0,1533
67
0,0846
6
0,2775
3
0,2775
3
0,7224
73
0,1910
7
0,1533
67
0,0029
2
0,2775
3
0,0029
2
0,0029
2
0,0734
66
0,0029
( X X )2
0,0770
21
0,0235
21
0,0071
67
0,0770
21
0,0770
21
0,5219
67
0,0365
07
0,0235
21
8,5E06
0,0770
21
8,5E06
8,5E06
0,0053
97
8,5E06
2
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
RATARATA
0,5317 0,2542
73
45
0,2746
0,0029
11
2
0
0,2775
3
0,4862 0,2087
39
11
0
0,2775
3
0,7224
1
73
0,2211
0,0563
4
9
0,1315
0,1460
14
1
0,2147
0,0628
09
2
0,1591
0,1183
59
7
0,1591
0,1183
59
7
0,2775 TOTA
27
L
S 2=
0,0646
41
8,5E06
0,0770
21
0,0435
6
0,0770
21
0,5219
67
0,0031
79
0,0213
2
0,0039
46
0,0140
11
0,0140
11
1,7668
87
(x x )2
ta s
ta s
<n< x +
2 n
2 n
0.61068<n<
n1
0.83426
S 2=0,0763
S= S
S=0,27133
ta s
ta s
<n< x +
2 n
2 n
= 0.26342 n<
0.29164
b) Increment Sampling
Konsentrat
Selang Kepercayaan
NO
%H
0,51376
147
0,14557
7
(X X )2
0,0211
926
0,72538
86
0,06605
0,0043
627
0,63781
321
0,02152
5
0,0004
633
0,72538
86
0,06605
0,0043
627
X X
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
RAT
ARAT
A
0,46822
742
0,19111
H
P
1
10,72538 0 0,06605
86
1
2
0
4
6 0,65933
8
2
0
0,51376
1 147 0 0,14557
7
0
2
0,66455 0,00521
9
4 696 1
0,79847 0,13914
2 909 4
1
10,56910 1
569
0,09023
3
0
3
0,90239
0,24305
2
2
411
6
20,77885 2 0,11952
1
14 953 20
0,79847 0,13914
1 909 1
1
0,91353
0,25420
1
3
997
2
10,86848 1 0,20914
8
4 635 0
0,79847 0,13914
4 909 10
1
10,69364 0 0,03430
162
3
00,79847 2 0,13914
1
4 909 3
0,84084 0,18150
5 084 2
3
0,91353 0,25420
18
13
997
2
20,46822 1
742
0,19111
4
2
1
0,60643
0,05290
564
3
0
0,65933
8
0,76018 0,10084
1
3
0,65933
819
( x x )2
S 2=
n1
TOTAL
X X
0,0365
233
0,0043
627
0,4347
269
Tailing
NO
%P
0,0211
926
0,486
239
2,724E05
0,0193
602
0,274
611
0,362
187
0,0081
419
0,274
611
0,0590
762
0,0142
853
0,0193
602
0,0646
185
0,0437
43
0,0193
602
0,0011
767
0,0193
602
0,0329
432
0,0646
185
0,531
773
0,274
611
0,486
239
0,335
443
10
0,201
521
11
0,430
894
12
0,097
606
0,0365
233
13
0,221
14
0,0027
987
14
0,201
521
0,4347
269
15
0,086
46
0,0101
693
16
0,131
514
1,3774
762
17
0,201
521
18
0,306
358
19
0,201
521
20
0,159
159
(X X )2
S =0,05739
S= S2 = 0,23957
0,145
577
0,066
05
0,021
525
0,066
05
0,191
111
0,066
05
0,659
338
0,145
577
0,005
22
0,139
14
0,090
233
0,243
06
0,119
52
0,139
14
0,254
2
0,209
15
0,139
14
0,034
3
0,139
14
0,181
5
0,0211
93
0,0043
63
0,0004
63
0,0043
63
0,0365
23
0,0043
63
0,4347
27
0,0211
93
2,72E05
0,0193
6
0,0081
42
0,0590
76
0,0142
85
0,0193
6
0,0646
19
0,0437
43
0,0193
6
0,0011
77
0,0193
6
0,0329
43
0,086
46
21
0,531
773
0,393
564
22
23
24
25
0,239
819
RATARATA
0,340
662
0,254
2
0,191
111
0,052
903
0,659
338
0,100
84
TOTA
L
0,0646
19 H
0,0365 2
23 1
0,0027
99 8
0,4347
27 1
0,0101
69 1
3
1,3774
76 0
P
5
1
12
1
3
3
2
( x x )2
S=
15
n1
S 2=0,05739
12
12
S= S2
0,23957
Selang Kepercayaan
ta s
ta s
<n< x +
2 n
2 n
0.56063<n<
0.75804
ta s
ta s
<n< x +
2 n
2 n
0.32825<n<
0.35312
c)
NO
%H
0,72538
86
0,63781
321
0,30567
686
0,91353
997
0,30567
686
8
9
10
0,56910
569
0,56910
569
0,72538
86
11
12
( X X )2
X X
0,34145
6
0,25388
1
0,07825
5
0,38393
2
0,38393
2
0,52960
8
0,07825
5
0,18517
3
0,18517
3
0,34145
6
0,38393
2
0,38393
0,1165
925
0,0644
556
0,0061
239
0,1474
039
0,1474
039
0,2804
844
0,0061
239
0,0342
892
0,0342
892
0,1165
925
0,1474
039
0,1474
039
2
13
0,41328
413
14
15
0,79847
909
16
0
0,56910
569
0,39772
727
0,84084
084
0,72538
86
0,66455
696
17
18
19
20
21
22
23
0,43722
673
24
25
RATARATA
0,38393
219
2
( x x )
S=
0,02935
2
0,38393
2
0,41454
7
0,38393
2
0,18517
3
0,01379
5
0,45690
9
0,34145
6
0,28062
5
0,38393
2
0,05329
5
0,38393
2
0,38393
2
TOTAL
NO
0,2746
1 0,0008
615 11
0,1474
0,3621
2 039
87
0,1718
0,6943
3 491
23
0,1474
4 039 1
5 0,0342 1
892
0,0864
6 0,0001
903 6
0,2087
0,6943
7 655
23
0,1165
0,4308
8 925
0,0787 94
503
0,4308
9 0,1474
039 94
0,2746
100,0028
403 11
0,1474
11 039 1
120,1474 1
039
0,5867
13
2,5997 16
253
14
1
n1
%P
15
0,2015
21
16
17
0,4308
94
18
0,6022
73
19
0,1591
59
20
0,2746
11
21
0,3354
43
22
23
0,5627
73
24
25
S =0,10832
S= S =0,32912
2
S 2=
Tailing
( x x )2
n1
S 2=0,10832
S= S2=0,32912
X X
(X X )2
0,1165
0,3414
92
6
Selang
0,0644
Kepercayaan
0,2538
56
8
H
P
0,0782 0,0061
55 2 24 2
0,3839 0,1474
2
3
32
04
0,3839 3 0,147418
32
04
0
4
0,2804
0,5296
0 84 8
1
0,0782 0,0061
4
1
55
24
1 0,03426
0,1851
89
7
9
18
0,03424
0,1851 2
89
7
1
1
0,1165
0,3414 0
92 1
6
0,3839 0 0,14741
32
04
4
0,3839 0,147415
32
04
0
2
0,0008
0,0293 3
62 2
5
0,3839 0 0,14741
32
04
1
2
0,1718
0,4145
4 49 16
5
0,3839 4 0,14742
32
04
1
1
0,0342
0,1851
3 89 4
7
0,0001
0
4
0,0138
9
100,208734
0,4569
66
0
3
1
0,11658
0,3414 0
92
6
0,0787 Selang Kepercayaan Kasiterit
0,2806
5
2
ta s
ta s
x 0,1474
<n< x +
0,3839
2 n
32 2 n04
0.36682<n<
0.40105
0,0028 Selang
Kepercayaan Kuarsa
0,0532
4
9
0,3839 0,1474
ta s
ta s
32 0.598953<n<
04
x
<n< x +
0,3839 0,1474
2 n
2 n
0.633182
%Error=
Log 80=
2,759820985
1,903089987
Direct Plot
d) Analisis Ayakan
100
Fraksi #
-
Fraksi
(microns
)
90
Berat Kum.
Tertampung
Berat
80
70
60
65#
210
198,2
198,2
50
40
65#
100#
149
283,9
85,7
30
20
100
#
150#
104
310,6
26,7
150
#
200#
74
372,4
61,8
200
#
413,3
40,9
10
0
210
149
104
74
Semi-Log Plot
%Berat
Kum. %Berat
Tertampung
47,9554803
47,95548028
52,04451972
20,7355432
68,69102347
31,30897653
6,4601984
75,15122187
24,84877813
14,9528188
90,10404065
9,895959352
9,89595935
100
Log. Ukuran
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
2,322219295
1,716375005
70
60
2,173186268
1,495668871
2,017033339
1,395305038
1,86923172
0,995457903
50
40
30
20
10
0
210
149
104
Log-Log Plot
2
1.5
1
0.5
0
Mencari nilai m:
Cummulative Direct Plot
8062,751
13,291
m=
m=
= -1,297795501
Log-Log Plot
log 801,9665
= 0,280203327
0,2663
Gaudin Schuman
Y= (x/k)m x 100
m
80/100=x /k
0,8=2,322/210
m= 0,05
0.61068<n<
0.83426
0.56063<n<
0.75804
dan
Gambar 1
E. Kesimpulan
Dalam menentukan nilai P80 serta keefektifan
dari suatu analisis ayakan perlu dibuat grafik. Hal ini
dikarenakan untuk melihat bagaimana pengaruh
ukuran fraksi bauan terhadap keefektifan dari mesin
yang akan digunakan untuk mengolah batuan
tersebut termasuk didalamnya spesifikasi alat yang
akan digunakan dan nilai ini diperoleh dari grafik
yang selanjutnya harus disandingkan dengan nilai
Gaudin Schuman Plot. Nilai yang paling baik adalah
nilai yang mendekati nilai Gaudin Schuman Plot dan
R2 nya mendekati 1.
Agar suatu sampling adapt dikatakan
representatif maka sampling harus dilakukan secara
acak dan sistematis.
Dalam praktikum ini, metoda sampling yang
paling efektif adalah metode coning quartening. Hal
ini diakarenakan selang kepercayaannya yang
nilainya tidak terlalu jauh rentangnya. Karena
apabila rentangnya jauh maka akan ada banyak
alasan untuk tidak mempercayai hasil analisa
sampling tersebut. Dan didapatkan nilai dari coning
quartening untuk selang kepercayaannya yaitu
0.36682<n< 0.40105.
Ada
banyak
yang
dapat
membuat
ketidakefektifan suatu pengujian sampling ini salah
satunya adalah ketidak mampuan mata untuk
melihat seteliti mungkin lalu, alat yang digunakan
juga dapat berpengaruh pada kefektifannya.
F. Daftar Pustaka
Kelly, Errol G. & David J. Spottiswood. 1982.
Introduction to Mineral Processing. Hal. 23-24.
USA: John Wiley & Sons.
https://id.scribd.com/doc/212472713/Modul-2Sampling-Dan-Analisis-Ayak.
H. Lampiran
Jawaban Pertanyaan dan Tugas:
1. Jelaskan teknik pengambilan contoh serta reduksi
jumlah yang umum dilakukan di pabrik pengolahan
bahan galian.
Jawaban: Kebanyakan pabrik pengolahan menggunakan random
sampling dengan beberapa metoda diantara yang paling canggih
adalah dengan XRF (X-Ray Fluorescent). Sedangkan teknik
reduksi yang dipakai adalah dengan metoda riffle. Teknik
pengambilan contoh yang umum dilakukan di pabrik pengolahan
adalah dengan menggunakan automatic sampler.
2.
Foto Praktikum
Gambar 2
Sampling
Gambar 3
Sampel pada sieve
Gambar 4
Proses Sieving