Anda di halaman 1dari 5

Tugas RMK

Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Negara


Kelas D
Dosen

Dr. H. M. Rasuli, M.Si, Ak., CA.

Ainil Huda

1302114196

Arni Saldina Putri

1302111472

Rayfiqa Sihombing

1302114248

AUDIT ATAS TRANSAKSI INVESTASI


DAN DANA CADANGAN

I. SIFAT TRANSAKSI
1. Investasi
Investasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomik seperti
bunga, dividen dan royalti, atau manfaat sosial,sehingga dapat meningkatkan kemampuan

pemerintah dalam rangkapelayanan kepada masyarakat.


Investasi jangka pendekmerupakan kelompok aset lancar sedangkan investasi jangka
panjangmerupakan kelompok aset nonlancar.Investasi yang dapat digolongkan sebagai

investasi jangkapendek, antara lain terdiri atas :


a) Deposito berjangka waktu tiga sampai dua belas bulan dan atau yangdapat diperpanjang
secara otomatis (revolving deposits);
b) Pembelian Surat Utang Negara (SUN) pemerintah jangka pendek olehpemerintah pusat

maupun daerah dan pembelian Sertifikat BankIndonesia (SBI).


Investasi jangka panjang dibagi menurut sifat penanamaninvestasinya, yaitu permanen
dan nonpermanen. Investasi Permanenadalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan

untuk dimilikisecara berkelanjutan, sedangkan Investasi Nonpermanen adalahinvestasi

jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara tidakberkelanjutan.


Investasi permanen yang dilakukan oleh pemerintah adalahinvestasi yang tidak
dimaksudkan untuk diperjualbelikan, tetapi untukmendapatkan dividen dan/atau
pengaruh

yang

signifikan

dalam

jangkapanjang

dan/atau

menjaga

hubungan

kelembagaan. Investasi permanen inidapat berupa :


a) Penyertaan Modal Pemerintah pada perusahaan negara/ daerah,badan internasional dan
badan usaha lainnya yang bukan milik negara;
b) Investasi permanen lainnya yang dimiliki oleh pemerintah untukmenghasilkan
pendapatan atau meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Investasi nonpermanen yang dilakukan oleh pemerintah,antara lain dapat berupa:
a) Pembelian obligasi atau surat utang jangka panjang yang dimaksudkanuntuk dimiliki
sampai dengan tanggal jatuh temponya oleh pemerintah;
b) Penanaman modal dalam proyek pembangunan yang dapat dialihkankepada pihak ketiga;
c) Dana yang disisihkan pemerintah dalam rangka pelayanan masyarakatseperti bantuan
d)

modal kerja secara bergulir kepada kelompokmasyarakat;


Investasi nonpermanen lainnya, yang sifatnya tidak dimaksudkan untukdimiliki
pemerintah secara berkelanjutan, seperti penyertaan modalyang dimaksudkan untuk
penyehatan/penyelamatan perekonomian.

2. DANA CADANGAN
Dana Cadangan adalah

Dana yang disisihkan untuk membiayaikebutuhan yang memerlukan dana yang cukup

besar yangtidak dapat dibebankan dalam satu tahun anggaran ;


Dana Cadangan dibukukan tersendiri, terpisah dari rekening Kas Daerah ;Untuk
pelaksanaan program/kegiatan

maka Dana Cadangan dimaksudterlebih dahulu

dipindahbukukan ke Rekening penerimaanpembiayaan Dana Cadangan.


Dana Cadangan disimpan di Bank Pemerintah dalam bentuk Deposito ;
Penerimaan jasa bunga atas pendayagunaan DanaCadangan menambah penerimaan dan
dibukukan pada rekeningpenerimaan pembiayaan Dana Cadangan.Penatausahaan
pelaksanaan program dan kegiatan yangdibiayai dari Dana Cadangan diperlakukan sama
denganpenatausahaan pelaksanaan program/kegiatan lainnya.

Saldo akhir Dana Cadangan pada akhir tahun anggaran berjalandicatat sebagai saldo awal
pada tahun anggaran berikutnya padarekening pembiayaan Dana Cadangan.Posisi Dana
Cadangan dilaporkan sebagai bagian tidakterpisahkan dari laporan pertanggungjawaban
APBN/APBD.
Dana cadangan bersumber dari penyisihan atas penerimaan daerah kecuali danaalokasi
khusus, pinjaman daerah dan penerimaan lainnya yang penggunaannyadibatasi untuk
pengeluaran tertentu berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Kontribusi Tahunan Penerimaan APBN/APBD yang akan disisihkan ke Dana
Cadangandicantumkan dalam Peraturan tentang APBN/APBD. Dana Cadangan yang terbentuk
bersifat kumulatif sejak dilakukan penyisihan.
II. KEGIATAN PENGENDALIAN
Perancangan Program Audit Untuk kegiatan Pengendalian:
1) Fungsi terkait.
2) Dokumen.
3) Catatan Akuntansi.
4) Bagan alir Sistem Informasi Akuntansi.
5) Salah saji potensial, aktivitas pengendalian yang diperlukan, dan prosedur audit untuk
pengujian pengendalian yang dapat digunakan oleh auditor.
6) Penjelasan aktivitas pengendalian yang diperlukan.
7) Penyusunan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap transaksi yang
bersangkutan.
8) Penjelasan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap transaksi yang
bersangkutan.

III.MENDAPAT PEMAHAMAN DAN MENILAI RESIKO PENGENDALIAN


Pemahaman faktor Lingkungan pengendalian relevan bagi audit atas siklus investasi dan
dana cadangan.
Contoh : wewenang dan tanggung jawab atas transaksi investasi dan dana cadangan harus
ditetapkan pada pejabat pemerintah seperti bendaharawan.
Sistem informasi dan komunikasi : mencakup dan menyimpan semua data tentang harga
pokok, nilai wajar dan data lainnya yang diperlukan untuk setiap metode akuntansi bagi
berbagai kategori investasi dalam sekuritas ekuitas dan dana cadangan, baik pada tanggal
akuisisi maupun tanggal pelaporan berikutnya.
3

IV. PENGUJIAN PENGENDALIAN


Pengujian pengendalian adalah prosedur audit yang digunakan untuk menentukan
efektivitas kebijakan dan operasi pengendalian intern atau prosedur pengendalian yang
diterapkan untuk menilai control risk (risiko pengendalian)
Pengujian tersebut meliputi jenis prosedur audit sebagai berikut :

Meminta keterangan dari personil klien


Menguji dokumen, arsip, dan laporan
Mengamati aktivitas yang terkait dengan pengendalian
Melaksanakan kembali prosedur klien
Dua prosedur yang pertama sama dengan jenis bahan bukti yang diperoleh dalam

memahami struktur pengendalian intern. Sehingga, penetapan resiko pengendalian dan pengujian
atas pengendalian dapat dikatakan sebagai kelanjutan dari prosedur audit yang digunakan untuk
memperoleh pemahaman struktur pengendalian intern. Perbedaan utama adalah bahwa dengan
pengujian atas pengendalian tersebut, tujuan menjadi lebih spesifik dan pengujian menjadi
ekstensif.
V. PROSEDUR ANALISIS
a) Hitung ratio-ratio :
Ratio investasi sementara dengan aktiva lancar. ( Investasi Sementara / Total Aktiva

Lancar )
Ratio investasi jangka panjang dengan aktiva lancar (Investasi Jk. Panjang / Tot. Akt.

Lancar)
Rate of returns tiap-tiap golongan investasi (Pendapatan bunga / Ratainvestasi golongan

investasi tertentu)
Ratio dana cadangan.
b) Lakukan analisis hasil prosedur analitik dengan harapan yang didasarkan pada data masa
lalu, data industri, jumlah yang dianggarkan atau data lain nya.
VI. PENGUJIAN SUBSTANTIVE
Program pengujian substantif terhadap investasi berisi prosedur audit yang dirancang
untuk mencapai tujuan pemeriksaan seperti yang telah diuraikan di atas.
Prosedur awal
4

Sebelum membuktikan apakah saldo investasi yang dicantumkan oleh klien di dalam neracanya
sesuai dengan investasi yang benar-benar ada pada tanggal neraca, auditor melakukan
rekonsiliasi antara informasi investasi yang dicantumkan di neraca dengan catatan akuntansi
yang mendukungnya. Oleh karena itu, auditor melakukan enam prosedur audit berikut ini di
dalam melakukan rekonsiliasi informasi investasi di neraca dengan catatan akuntansi yang
bersangkutan :
Lakukan prosedur audit awal atas saldo akun investasi yang akan diuji lebih lanjut.
a. Usut saldo investasi yang tercantum di neraca ke saldo akun investasi yang bersangkutan
dalam buku besar.
b. Hitung kembali saldo akun investasi di dalam buku besar.
c. Lakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber posting dalam
akun investasi.
d. Usut saldo awal akun investasi ke kertas kerja tahun yang lalu.
e. Usut posting pengkreditan dan pendebitan akun investasi ke dalam jurnal yang
f.

bersangkutan.
Lakukan rekonsiliasi akun kontrol investasi dalam buku besar ke buku pembantu
investasi.

Anda mungkin juga menyukai