TENTANG
REVIEW UNDANG-UNDANG NO. 24 TAHUN 2007
OLEH :
ANNISA ULFAH
15175003
keadilan, kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan, keseimbangan, keselarasan, dan
keserasian, ketertiban dan kepastian hukum, kebersamaan, kelestarian lingkungan hidup, dan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Prinsip-prinsip dalam penanggulangan bencana sebagaimana
dimaksud dalam pasal 2, yaitu : cepat, prioritas, koordinasi dan keterpaduan, berdaya guna dan
berhasil guna, transparansi dan akuntabilitas, kemitraan, pemberdayaan, nondiskriminatif, dan
nonproletisi.
Tujuan dari penanggulangan bencana ini adalah untuk memberikan perlindungan kepada
masyarakat dari ancaman bencana, menyelaraskan peraturan perundang-undangan yang sudah
ada, menjamin terselenggaranya penanggulangan bencana secara terencana, terpadu,
terkoordinasi, dan menyeluruh, menghargai budaya lokal, membangun partisipasi dan kemitraan
public serta swasta, mendorong semangat gotong royong, kesetiakawanan, dan kedermawanan,
dan menciptakan perdamaian dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai
dengan pasal 4.
Pasal 5-9 menjelaskan bahwa penanggulangan bencana merupakan tanggung jawab dan
wewenang dari pemerintah dan pemerintah daerah. Oleh karena itu pemerintah membentuk
Badan Nasional Penanggulangan Bencana yang merupakan Lembaga Pemerintah
Nondepartemen setingkat menteri. Badan Nasional Penanggulangan Bencana terdiri atas unsur
pengarahan penanggulangan bencana, pelaksanaan penanggulangan bencana tercantum dalam
Pasal 10-11. Badan Nasional Penanggulangan Bencana mempunyai tugas dan fungsi yang sudah
diatur sesuai pasal
12-13.Keanggotaan dan fungsi dari unsure pengarah dan unsure
pembentukan dijelaskan dalam pasal 14-15.Pasal 16 menyatakan bahwa Unsur pelaksana
penanggulangan bencana mempunyai tugas secara terintegrasi yang meliputi : prabencana, saat
tanggap darurat, dan pascabencana. Setiap fase memiliki karakteristik penanggulangan bencana
yang berbeda-beda. Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan, fungsi, tugas, struktur
organisasi, dan tata kerja Badan Nasional Penanggulangan Bencana diatur dengan Peraturan
Presiden dalam pasal 17.
Pemerintah daerah juga membentuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah. Pada
tingkat provinsi dipimpin oleh seorang pejabat setingkat di bawah gubernur atau setingkat eselon
Ib. Pada tingkat kabupaten/kota dipimpin oleh seorang pejabat setingkat di bawah bupati/
walikota atau setingkat eselon IIa. Unsur Badan Penanggulangan Bencana daerah sama dengan
unsure Badan Nasional Penanggulagan Bencana. Tugas, fungsi, penjelasan unsure dan
keanggotan dijelaskan dalam pasal 18-25.
Objek dari penanggulangan bencana adalah masyarakat. Oleh karena itu pemerintah
melindungi hak dan kewajiban masyarakat
dalam pasal 26-27. Setiap orang berhak
mendapatkan perlindungan, bantuan pemenuhan kebutuhan dasar, dan memperoleh ganti
kerugian berdasarkan aturan tertentu.