Anda di halaman 1dari 4

I.

JENIS-JENIS ZAT GIZI


Zat gizi dapat digolongkan menjadi enam golongan yaitu Karbohidrat, Protein,
Lemak, Vitamin, Mineral dan Air. Serat merupakan zat non gizi tapi sangat
bermanfaat bagi tubuh
II. FUNGSI ZAT-ZAT GIZI
Makanan yang dikonsumsi pertama-tama berfungsi sebagai sumber energi. Zat
makanan yang dapat digunakan untuk energi adalah karbohidrat, lemak dan
protein. Energi yang terkandung dalam zat gizi dapat diukur menggunakan alat
Bomb Calorimeter disebut energi pembakaran. Karbohidrat dapat dihidrolisis
menjadi glukosa yang merupakan energi utama bagi tubuh. Protein dan lemak
juga dapat memproduksi glukosa melalui proses glukoneogenesis.
Protein mempunyai fungsi utama sebagai pertumbuhan dan pemeliharaan
jaringan, pembentukan senyawa esensial, regulasi keseimbangan air,
mempertahankan netralitas tubuh, pembentukan antibodi dan transport zat gizi.
Bila kekurangan karbohidarat dan lemak dapat juga sebagai sumber energi.
Lemak berperan sebagai sumber energi, memberikan rasa kenyang yang lebih
lama, sebagai pembawa vitamin A,D,E,K dan dalam bahan makanan lemak akan
meningkatkan rasa enak dan juga menstimulir mengalirnya cairan pencernaan.
Vitamin B dan C merupakan vitamin larut dalam air, vitamin B1 (vitamin
semangat) berperan dalam metabolisme karbohidrat untuk pembentukan energi
(sebagai koenzim), kekurangan vitamin B1 akan menyebabkan penyakit beri-beri,
kurang nafsu makan, cepat merasa lelah, kerusakan pembuluh darah dan sel saraf.
Vitamin B2 berperan dalam metabolisme karbohidrat, asam amino dan asam
lemak. Kekurangan vitamin B2 dapat menimbulkan rasa lelah, ketidakmampuan
untuk bekerja dan perubahan bibir pada dan perubahan bibir pada bagian yang
kulitnya keras. Kekurangan vitamin B2 yang berlanjut dapat menurunkan
ketajaman penglihatan dan mata lebih cepat merasa lelah. Kekurangan vitamin
B12 dan asam folat dapat menyebabkan timbulnya anemia (kekurangan darah),
kerena kedua macam vitamin tersebut tersangkut dalam proses sintesis sel-sel
darah merah. Sebagaian anemia gizi pada wanita hamil disebabkan kerena
kekurangan asam folat.
Vitamin C berperan dalam pembentukan substansi antarsel berbagai macam
jaringan, serta meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan aktifitas
pagositas sel-sel darah putih, dan meningkatkan penyerapan zat besi dalam usus
kecil serta transportasi zat besi dari darah (transferring)kedalam sumsum tulang
(ferritin),hati dan limpa.
Vitamin A berguna untuk pertumbuhan, proses penglihatan, reproduksi dan
pemeliharaan sel-sel epitel. Selain vitamin A dari bahan pangan hewani, tubuh
dapat juga menggunakan provitamin A (karoten) dari bahan pangan nabati yang

terlebih dahulu akan diubah dalam tubuh menjadi vitamin A. Karoten yang berasal
dari sayuran dan buah-buahan diperkirakan sepertiganya dapat diserap oleh
usus,dan setengah dari jumlah yang diserap tersebut dapat dikonvrsikan di dalam
tubuh menjadi vitamin A.
Vitamin D berperan dalam penyerapan dan metabolisme kalsium (Ca) dan fosfor
(P), serta dalam pembentukan tulang dan gigi. Tubuh manusia mampu membuat
vitamin D dari 7- dehidrokolesterol yang terdapat pada kulit dengan bantuan
matahari (sinar ultraviolet). Kekurangan vitamin D dapat berakibat terganggunya
proses pembentukan tulang dan penyakit yang ditimbulkannya dikenal dengan
sebutan rakhitis.
Vitamin E berperan sebagai antioksida untuk berbagai senyawa yang larut dalam
lamak, misalnya vitamin A dan asam lemak tidak jenuh.
Kerusakan saluran darah dan perubahan permeabilitas saluran kapilere pada kasus
kekurangan vitamin E, mungkin berhubungan dengan peranannya sebagai
antioksidan .Pada hewan betina,defisiensi vitamin E dapat menyebabkan
terjadinya keguguran. Kenyataan ini telah diinterprestasikan secara salah, bahwa
vitamin E berkasiat untuk menyuburkan atau kekurangan vitamin E dapat
menyebabkan terjadinya sterilitas.
Vitamin K berperan dalam sistem pembekuan darah, oleh kerena itu kekurangan
vitamin K dapat menyebabkan darah sulit untuk menggumpal. Sebagaian dari
vitamin K yang diperlukan tubuh, dihasilkan oleh mikroflora (bakteri) yang
terdapat dalam usus.
5. Mineral
Kalsium tidak hanya berperan pada pembentukan tulang dan gigi,tetapi juga
mempunyai fungsi penting pada berbagai proses fisiologis dan biokimia didalam
tubuh, seperti pada pembentukan darah, membantu regulasi aktifitas otot-otot
kerangka,jantung dan jaringan-jaringan lain, trasmisi impul-impul
syaraf,memelihara dan meningkatkan fungsi membrane sel, mengaktifkan reaksi
enzim dan sekresi hormon, kekurangan atau ketidaksempurnaan metabolisme
kalsium dapat menyebabkan penyakit osteoporosis ,osteomalacea,ricketsia atau
rachitis. Pengeluaran (ekskresi) kalsium dalam urin dipengaruhi oleh tingkat
konsumsi protein, yaitu makin banyak protein yang dikonsumsi makin banyak
kalsium yang dikeluarkan melalui urin. Selain sebagai komponen pembentukan
tulang bersama-sama dengan kalsium,fospor terdapat pada hampir semua elemen
penting seperti DNA (deoxyribo nucleicacid), RNA (ribo nucleic acid) yang
merupakan senyawa utama dalam sel sebagai penentu genetika. Oksidasi
karbohidrat dalam membentuk ATP juga memerlukan fosfor, demikian juga
dengan fosfolipid yang merupakan komponen membran sel pembentukan fosfor.
Magnesium berperan dalam berbagai reaksi enzimiatis, antara lain enzim enzim

yang berkaitan dengan metabolisme glukosa secara anaerobic, siklus krebs,


oksidasi asam lemak, hidrolis pirofosfat dan aktivasi asam lemak ( reaksi antara
asam lemak dengan koenzim A ) Kekurangan magnesium pada hewan percobaan
menyebabkan perubahan pada syaraf otot, pertumbuhan terhambat dan klasifikasi
ginjal ( menumpuknya kalsium pada ginjal )
Mineral natrium, kalium dan khlor terdapat hampir diseluruh cairan dan jaringan
lunak tubuh. Mineral natrium dan khlor terdapat cairan diluar sel, sedangkan
kalium merupakan elektrolit utama cairan didalam sel. Mineral mineral ini
sangat penting dalam mengatur tekanan osmotic, keseimbangan asam basa dan
memegang peranan penting dalam metabolisme air.
Percobaan pada tikus memperlihatkan bahwa defesiensi mineral natrium
mempunyai pengaruh negative terhadap nafsu makan, peningkatan berat badan,
penyimpanan energi dan sentesis lemak ataupun protein konsumsi NaCl yang
berlebihan dapat membahayakan kesehatan tubuh karena akan meningkatkan
tekanan darah . Konsumsi garam yang berlebihan menyebabkan meningkatnya
retensi air didalam tubuh yang dapat menyebabkan terjadinya edema. Pada
manusia defisiensi kalium dapat menyebabakan kelemahan dan parlisis otot.
Zat besi merupakan komponen hemoglobin yang berfungsi mengangkut oksigen
didarah ke sel - sel yang membutuhkannya untuk metabolisme glucose, lemak dan
protein menjadi energi ( ATP ). Besi juga merupakan bagian mioglobin yaitu
molekul yang mirip hemoglobin yang terdapat disel - sel otot, yang juga berfungsi
mengangkut oksigen. Mioglobin yang berkaitan dengan oksigen inilah yang
membuat daging menjadi berwarna merah. Disamping sebagai komponen
hemoglobin dan mioglobin, besi juga merupakan komponen dari enzim oksidasi
xanthine oksidase, suksinat dehidrogenase, katalase dan peroksidasi.
Kekurangan zat besi menyebabkan kadar hemoglobin didalam darah lebih rendah
dari normalnya, keadaan ini disebut anemia, 99 % dari anemi disebabkan oleh
kekurangan zat besi selain itu juga menurunkan kekebalan tubuh sehingga sangat
peke terhadap serangan bibit penyakit.
Cu merupakan bagian dari beberapa enzim, yaitu cytochrom oxsidase, monoamine
oxidase, tyrosinase dan superoxide dismutase. Cu juga terlibat dalam metabolisme
energi perkembangan tulang, perkembangan jaringan konektif, perkembangan
system saraf pusat dan pembentukan tulang, perkembangan jaringan konektif,
perkembangan system saraf pusat dan pembentukan darah. Pda manusia defisiensi
Cu jarang terjadi.
Seng ( Zn ) merupakan bagian dari sekitar 100 metalloenzim, katalis dalam
memulai aksi enzim. Seng juga terlibat dalam sintesis protein dan asam nuleat.
Gejala kekurangan seng ditandai dengan menurunnya pertumbuhan dan
perkembangan organ seksual ( hypogonadism), tidak berkembangnya indera

perasa ( hypoglusia) dan indera penciuman ( hyposmia ) penyembuhan luka yang


lambat anorexia dan anemia besi.
Fungsi fisiologis selenium berhubungan dengan fungsi vitamin E, memelihara
struktur dan fungsi otot, antioksidan, antikarsinogen, dan juga merupakan bagian
dari beberapa enzim.
Mangan ( Mn ) merupakan antifator beberapa system enzim yang terlibat dalam
metabolisme protein, metabolisme energi dan pembentukan mukopolisakarida.
Iodium merupakan mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang sangat
relative sedikit, tetapi mempunyai peranan yang sangat penting yaitu untuk
pembentukan hormone tiroid ( tiroksin dan trio dotironin ). Hormon ini sangat
penting untuk pertumbuhan normal, kekurangan iodium dimanifestasikan dengan
membesarnya kelenjar gondok. Defesiensi yang berlanjut dapat menyebabkan
kekerdilan dan keterbelakangan mental.
6. Air
Air merupakan suatu zat gizi yang sangat penting, namun peranannya berbeda
dengan peranan zat - zat gizi yang lain. Air tidak dicerna terlebih dahulu sebelum
diabsorpsidari usus halus. Air tidak mensuplai energi untuk pertumbuhan untuk
pemeliharaan atau untuk kerja fisik tubuh, tetapi sebagai zat yang mempunyai
sifat - sifat kimia dan fisika yang unik, maka air merupakan suatu media untuk
terjadinya reaksi - reaksi kimia dalam tubuh. Selain itu juga berperan dalam reaksi
- reaksi biologis dan memegang peranan penting dalam mengatur temperature
tubuh, merupakan alat transportasi sebagai komponen utama darah, air akan
mengangkut berbagai nutrient kejaringan - jaringan dan membawa senyawa senyawa metabolic beracun ke ginjal untuk dibuang keluar tubuh. Air berfungsi
sebagai pelumas komponen utama air mata, saliva dan mukus.

Anda mungkin juga menyukai