Anda di halaman 1dari 2

SIROSIS

1.) parameter data klinis yang menunjukkan manifestasi dari liver desease
Test

Normal

14/5

15/5

Keterangan

31.0-47.0

52.3

42.3

Kontrol

32.1

32.1

AFP

<= 5.8

6.4

6.1

Perpanjangan aPTT
dan kenaikan AFP
merupakan
manifestasi CLD

Anti HCV

<0.90 : non
reaktif

228 ribu
reaktif

250 ribu
reaktif

Peningkatan HCV
menunjukkan
adanya Hepatistis C

Bilirubin Direk

<0.30 mg/dl

0.42

0.36

Ada Peningkatan,
sebagai manifestasi
CLD dan anemia
megaloblastik

Na

132-147
meq/L

119

119

Hiponatremia,
manifestasi terapi
diuretik pada
ascites

Gamma GT

<36 U/L

157

153

kenaikan Gamma
GT menunjukkan
adanya kelainan
liver, terutama
menunjukkan
adanya billiary
injury(obstruksi sel
empedu)

SGOT

<27

41

45

Peningkatan SGOT
CLD

ApTT

2.) Pemberian antibiotik apa sudah tepat:


Tidak tepat. Krn tidak ditemukan adanya manifestasi infeksi. Pasien tidak demam,
tidak ada peningkatan leukosit, nadi dan pernafasan normal. Pulasan sputum tgl 16 April
menunjukkan BTA negatif, Pemberian antibiotik pada pasien dengan CLD biasanya
digunakan untuk profilaksis infeksi akibat variceal bleeding karena hipertensi portal.
Guideline AASLD dan ACG merekomendasikan terapi profilaksis untuk mencegah SBP pada
pasien variceal bleeding selama 7 hari. Antibiotik yang disarankan adalah norfloksacin 2x400
mg dan ceftriaxone 1x1 gr. ESO dari cefotaxime dapat sementara meningkatkan kadar serum
SGOT, SGPT, LDH, bilirubin dan alkaline phosphatase pada 1% pasien yang menerima
cefotaxime. (AHFS, 2008).
3.) Pemberian propanolol apakah sudah tepat:

Propranolol digunakan sebagai DOC unuk mencegah variceal bleeding pada CLD
stage akhir. Beta bloker nonselektif dapat menurunkan tekanan di vena porta melalui
mekanisme carrdiac output (blokade beta 1) dan aliran darah di splanchnic (blokade beta2).
Penggunaan propranolol bersamaan dengan diuretik dapat meningkatkan resiko hipotensi.
Toksisitas propanolol meningkat pada pasien > 60 tahun. (Guideline AASLD, 2012)
Rekomndasi : monitoring tekanan darah dan elektrolit pasien.
4.) mengapa pasien mengalami penurunan trombosit? apakah penurunan perlu di terapi?
Trombositopenia sebagai manifestasi CLD dan anemia mebaloblastik.
Terapi: Asam Folat 1x3 dan Vit B12 3x1 Pasien mengalami penurunan kadar Hb, Hc t dan
MCV dan MCH meningkat, peningkatan bilirubin, thrombocitopenia, dan leukopenia
menunjukkan adanya anemia megaloblastik berhubungan dengan defisiensi asam folat
dan vitamin B12. Gejalal klinik yang timbul adalah lemas, anoreksia, dan muncul
edema. Kemungkinan pasien mengalami bleeding. (analisis masih blom nemu)
5.) fungsi lasix pada terapi pasien? kenapa baru diberikan hari ke-4?
Kombinasi spironolakton dan furosemide digunakan untuk mengontrol asites pada
CLD stage akhir. Guideline AASLD merekomendasikan pemberian spironolakton sebagai
pilihan terapi awal untuk mengatasi masalah asites pada CLD. Jika ascites tidak membaik
maka dapat ditambahkan furosemide.
Rekomendasi : terapi spironolakton dan lasik bermanfaat untuk memperbaiki kondisi
ascites pada pasien CLD, bukan sebagai penurun TD. Sehingga pertimbangan
pemberian terapi lasik seharusnya berdasarkan prognosis ascites bukan TD.
Monitoring tanda-tanda ascites pada pasien. (Guideline AASLD, 2012: 66)
6.) Apa penyakit diatas ada yang belum diterapi? sebutkan penyakit dan terapi?
Peningkatan kadar asam urat:
Hasil lab : 14/4 Asam urat 8.3 (<5.7g/dL)
15/4 Asam urat 8.5
Belum ada terapi, alkaline phosphatase or hepatic transaminases increased (DIH,2009)
Rekomendasi : berikan terapi allupurinol 1x 100 mg untuk mengontrol pembentukan
asam urat.

Anda mungkin juga menyukai