REFERAT SIndroma Dry Eyes
REFERAT SIndroma Dry Eyes
OLeh:
Retro Vindica Lydia, S.Ked 0210074
Eva Mustika, S.Ked -0410116
Tommy Agustinus, S.Ked 0510016
Pembimbing:
Dr. Edia, Sp.M
PENDAHULUAN
Dry
eyes
merupakan
ketidaknyamanan
dalam
suatu
keadaan
pengelihatan
dimana
terjadi
penderita
yang
jika
keluhan
dry
eyes
terjadi
berulang
sehingga
bidang,
kehidupan
baik
pribadi
di
perkantoran
seseorang.
maupun
Hampir
bagian
semua
dari
petugas
administrasi menggunakan komputer dalam pekerjaan seharihari. Penggunaan komputer tidak terlepas dari hal-hal yang
dapat mengganggu kesehatan.
Gangguan kesehatan pada pengguna komputer antara lain
kelelahan mata karena terus menerus memandang monitor atau
video display terminal (VDT). Kumpulan gejala kelelahan pada
mata ini disebut Computer Vision Syndrome (CVS). Gejala-gejala
yang termasuk dalam CVS ini antara lain penglihatan kabur, dry
eye, nyeri kepala, sakit pada leher, bahu dan punggung.
BAB II
ISI
superfisial
(0.11um)
konjunctiva
dan
epitel
permukaan
okuler
dan
simpatik
dan
persarafan
sensoris),
hormonal
aqueous
diproduksi
oleh
kelenjar
Laktoferin
berperan
sebagai
antibakterial
dan
dalam
mempertahankan
permukaan
okuler
normal
dan
dan
post
ganglionik
simpatetik
dan
autoimun
sistemik
dan
bermanifestasi
dengan
tetap
Sindroma
memperlihatkan
sjogren
(SS)
kelainan
sekunder
klinis
dikenal
pada
dengan
okuler.
penyakit
anti
inflamasi
melalui
aktivitas
produksi
dari
histopatologik
pada
sindrom
bintik-bintik
kering
pada
timbulnya
konjungtiva,
pembentukan
konjungtiva,
pembesaran
filamen,
abnormal
dry
eye
kornea
dan
epitel
sel
goblet
non
goblet,
hilangnya
sel
epitel
termasuk
terlihat
dalam
forniks
konjungtiva
inferior.
Pada
halus
pada
fissura
interpalpebra.
Sel-sel
epitel
kelenjar
lakrimal
tambahan.
Meskipun
hanya
seperti
pilokarpin.
Selain
itu
sekresi
kelenjar
sakus
lakrimalis
dan
duktus
lakrimalis.
Setiap
ke
dalam
sistem
ekskresi
di
sisi
medial
2.3 Patofisiologi
Keratokonjuntivitis
dipredisposisi
oleh
(KCS) pada
kelainan
sindroma
genetik
yang
Sjogren
terlihat
(SS)
adanya
faktor
reumatoid,
11
fodrin
(protein
sitoskeletal),
sel
limfosit
aktif
pada
konjuntiva
juga
sering
sering
berkaitan
dengan
insidensi
KCS
dan
menopause.
Disfungsi kelenjar meibomian, defisiensi hormon androgen
akan berakibat kehilangan lapisan lipid terutama trigliserida,
kolesterol, asam lemak esensia monosaturasi (MUFA seperti
asam oleat), dan lipid polar ( seperti phosphatidiletanolamin,
sfingomielin). Kehilangan polaritas lemak (pada hubungan antara
lapisan
aqueous-air
mata)
akan
mencetuskan
terjadinya
12
meliputi
interleukin
(IL-1),
interleukin
(IL-6),
interleukin 8 (IL-8), TGF beta, TNF alpha. IL-1 beta dan TNF-alfa
juga
ditemukan
pada
air
mata
dari
KCS
dimana
dapat
Kehilangan
fungsi
neuronal
akan
menurunkan
merupakan
Peningkatan
hasil
rata-rata
dari
disfungsi
apoptosis
juga
kelenjar
terlihat
meibomian.
pada
sel
13
pemeriksan
riwayat
penyakit
untuk
pandangan
berkabut.
Biasanya
gejala
tersebut
tersebut
memperlihatkan
perburukan
gejala
air
mata
seperti
antihistamin,
kontrasepsi oral.
15
beta
bloker
dan
16
lipid
dalam
cairan
17
air
mata;
diukur
dengan
18
air
mata
telah
dilaporkan
pada
kerusakan
epitel
permukaan
bola
dry
mata
2.7 Penyebab
19
bagian
klasifikasi
dari
dry
eye,
berdasarkan
o
o
o
o
etiologi,
etiopatogenesis
menurut DEWS:
Defisiensi produksi aqueous
Dry eyes dengan Sindroma sjogren (primer, sekunder)
Dry eyes tanpa sindroma sjogren
Defisiensi kelenjar lakrimalis
Obstruksi duktus kelenjar lakrimalis
Refleks hiposekresi
Obat-obatan sistemik
Evaporatif
Penyebab intriksi ( disfungsi kelenjar meibomian, kelainan
lengkungan
kelopak
mata,
rata-rata
kebutraan,
aksi
obat
( contoh accutan)
o Penyebab ekstrinsik ( defisiensi vitamin A, obat-obatan topikal,
pemakaian kontak lensa,penyakit
alergi).
b. Berdasarkan defisiensi produksi aqueous dapat diklasifikasikan
menjadi:
Sindroma non-sjogren
o Defisiensi primer kelenjar lakrimalis primer ( idiopatik, age
related dry eye), kongenital alkrima, disautonomia famili
o Defisiensi kelenjar lakrimalis sekunder ( infiltrasi kelenjar
lakrimalis, sarkoidosis, limfoma, AIDS, graft disease, amiloidosis,
hemokromatosis,
infeksi
kelenjar
lakrimalis,
sindroma
okuler,
oral,
ansiolitik,
agen
20
antiparkinson,
diuretik,
sirosis
biliaris
primer,
polimiositis+
dermatomiositis,
hasimoto,
penumonitis
nefritis
poliarteritis
limfositik
interstitial,
nodosa,
interstitial,
tiroiditis
ITP,
berdasarkan
kehilangan
evaporasi,
dibagi
menjadi:
a. Penyebab intrinsik
Penyakit kelenjar meibomian (penurunan jumlah, replacement,
disfungsi)
Penurunan pengelihatan akibat bekerja terlalu lama dengan
koloboma kelopak.
Aksi obat ( akutan)
b.penyebab ekstrinsik
Defisiensi vitamin A
Obat-obatan topikal
Pemakaian kronis kontak lensa
Penyakit permukaan okuler
21
2.8 Penatalaksanaan
dapat
dilakukan
dengan
memakai
pelembab,
22
menggunakan
kontak
lens,
jangan
sembarangan
23
BAB III
KESIMPULAN
24
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
1. http://emedicine.medscape.com/article/1210417-overwiew, 22
Juli 2010
2. http//www.mayoclinic.com/health/dryeyes/DS00463/DSECTION=causes, 22 juli 2010
3. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000426.htm,
22 juli 2010
4. http://www.eyecaresource.com/conditions/dry-eyes/,
22
juli
2010
5. Nenjah Roestijawati, 2007. Sindroma Dry eye pada VDT.
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/154_11_Sindromadryeye.
pdf/154_11_sindromadryeye.html, 22 Juli 2010
6. http://www.allaboutvision.com/conditions/dryeye.htm, 22 Juli
2010
25
26