Anda di halaman 1dari 6

Kaki diabetic susah untuk menjaga dan penyembuhannya.

Teknik skin grafting


menawarkan teknik yang sederhana, meminimalkan invasive dan merupakan cara
yang efektif menutup luka yang fungsional.
Kaki diabetic susah disembuhkan. Debridement dan perawatan luka pada luka yang
cukup luas yang mengenai jaringan lunak dan tulang yang terken membutuhkan
cakupan jaringan lunak yang lebih luas.
Berbagai macam terapi konservatif dan teknik bedah yang cepat, tahan lama dan
fungsional. Yang termasuk rekonstruksi elevator, yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.

Penyembuhan melalui secondary intention atau delayed-prymary closure


Skin grafting
Adjanced random pattern adipofascial atau musculocutaneus flaps
Composite flaps
Transfer jaringan dengan anastomose microvascular

Tidak semua teknik rekonstruksi merupakan pilihan yang efektif. Sehingga teknik
skin grafting dianggap teknik penutupan luka yang sederhana, tepat, meminimalkan
invasive dan dapat digunakan seperlunya.
Dampak yang significant dengan living skin equivalent, tekanan negative, topical
penyembukan luka dan teknik operasi palstik flaps telah dilakukan pada luka kaki
diabetic, skin grafting masih meruoakan teknik yang sederhana dan paling sering
dilakukan pada jaringan lunak yang luas pada plihan rekonstruksi elevator.

Tipe skin grafting


Skin grafting dapat dilakukan dengan;
1. Split-thickness skin grafts, terdiri dari epidermis dan sebagian dari dermis.
Tergantung yang dibutuhkan, dapat diambil dengan ketebalan:
tipis (0,13-0.3mm), sedang (0.3-0.46mm) atau tebal
(0.46-0.76mm) graft.
.
2. Full-thickness skin grafts, terdiri dari seluruh ketebalan dari epidermis dan
dermis.
3. Pinch grafts, variasi dari seluruh ketebalan graft, terdiri dari segmen irregular
dari epidermis dan dermis yang diambil dari jaringan.

Fisiologi dari penyembuhan skin grafting


Proses penyembuhan skin grafting melalui phase unique untuk transplantasi kulit.

Serum inhibisi
Pada fase iskemik, disebut serum inhibisi atau sirkulasi plasmatic, terjadi selama 24
jam pada penempatan pencangkokan (graft).fibrin yang dicangkok memungkinkan
untuk absorbs pasif nutrisi plasma ke dalam vascular yang kosong. Pencangkokan
menjadi udem dan meningkat sampai 40%menjadi lembab, nutrisi dipertahankan
sampai revaskularisasi dapat terjadi.

Revaskularisasi
Fase ini, 48-72 jam setelah pencangkokan, merupakan sebuah kombinasi dari
neovaskularisasi dan inokulasi. Fibrin digantikan oleh jarina granulasi yang
menempel cangkok kulit untuk dasar luka. Anastomose membentuk antara
pembuluh cangkok kulit yang sudah ada dan yang berada dalam jaringan inang,
memfasilitasi revaskularisai, proliferasi vaskuler, tumbuhnyapembuluh darah. Full
sirkulasi (arteri, vena dan system limfatik) pulih antara 4-7 hari setelah
transplantasi.

Organization
Fase final antara hari empat dan kedelapan post transplant menyebabkan
proliferasi dan hyperplasia epidermal. Selama beberapa minggu warna jaringan
normal, tekstur, kontur dan sensasi epcritic kembali.
Persiapan host dan resipient
Untuk memaksimalkan pengambilan dan penyembuhan yang mendasari mordibitas
harus ditangani sebelum okulasi. Luka yang kronik harus ditentukan, luka akut
sering hasil dari single traumatic sementara luka kronik biasanya terbentuk setelah
kerusakan berulang dari waktu ke waktu. Acute injury pada luka kaki
diabeticbiasanya karena:
a. Periode konsentrasi tinggi dari ambulasi dalam konstruksi buruk dan tidak
menggunakan alas kaki
b. Cedera termal atau kimia
c. Trauma ditimbulkan sendiri, seperti bathroom surgery pada kuku kaki dan
jaringan kalus.
Penyembuhan luka tersebut dari fase inisial dan sering dengan cardinal sign dari
proses infeksi akut. Bedanya, pada luka yang kronik sering dari hasil;
a. Luka yang diabaikan
b. Factor host yang buruk, seperti penggunaan tembakau, malnutrisi,
obesitas, renal insufisiensi, terapi imunosupresi

c. Pasien non-concordance
Luka ini telah terhenti dalam proses penyembuhan dan biasanya terkontaminasi
dengan level sub acute bakteri dikelilingi oleh hiperkeratotik padat yang memiliki
jaringan fibrosis.
Meskipun ada perbedaan antara keduanya, pendekatannya tetap sama,
debridement semua jaringan dengan pengawetan atau rekonstruksi struktur
jaringan vital. Debridement under loupe magnification
High pressure pulsatile lavage pada umumnya digunakan berdasarkan prinsip yang
elastis pada luka yang terkontaminasi antara pulsasi akan membunuh bakteri.
Namun, high pressure pulsatile lavage (70-100) telah terbukti lebih efektif daripada
hand-held bulb-syringe lavage, menigkatkan edema, mendorong bakteriofag masuk
dalam celah luka. Luas area luka juga telah dicatat.
Selain itu, pulsatile lavage telah terbukti memiliki efek terbatas pada pengurangan
Staphylococcus aureus pada luka yang terkontaminasi, disarankan hanya digunakan
untuk debridementombinaigasi dapat dilakukan dengan Versajet Hydrosurgey
Sistem (Smith & Nephew), yang menciptakan efek vakum local (venture efek).
Resipient berisi butir-butir granular atau kapiler yang mampu tumbuh tumbuh pada
vaskuler. Penilaian vaskuler sangat penting dan setiap insufisiensi vena dan/atau
edema harus dikontrol dengan farmakologis dan/atau terapi kompressi, atau diatasi
dengan ligase vena.
Perdarahan harus dikontrol untuk menghindari hematoma tau pembentukan seroma
antara skin graft dan underlying recipient bed, akan menghambat fibrin dan
pertumbuhan vaskuler. Kami menggunakan the Gravitational Paltelet Separation
System (cell factor Technologies/biomet) untuk mendapatkan platelet-platelet yang
rendah dan tinggi konsentrat dimasukkan ke dalam resipien segera setelah skin
graft. Poor platelet diterapkan kepada donor graft untuk mengurangi rasa sakit.
Menerapkan plasma trombosit yang kaya konsentrat pada skin graft membantu
mengisi vaskuler sehingga meningkatkan penyembuhan. Secara sederhana, murah
dan efektif untuk mengganti verban. Jika luka irregular. Topical negative pressure
(seperti Vacuum Assisted Closure Advance Therapy System, KCI) efektif
meningkatkan untuk menghapus eksudat dan mencegah pergeseran lokasi skin
graft.

Split-thickness versus full thickness skin graft


Keuntungan split-thickness daripada full thickness skin graft, yaitu:
1. Sebuah kesempatan yang lebih baik bertahan hidup dengan kondisi
kompressi vaskuler yang kurang memerlukan revaskularisasi

2. Penggabungan hampir semua sukses ke semua jaringan resipient


3. Dapat dipakai untuk defek yang lebih luas
4. Ketersediaan mudah
Kerugian
Setelah persiapan luka resipient, luka dibersihkan dengan alcohol dengan saline
steril atau mineral oil. Power air dermatom diatur 0,38 mm rutin digunakan, pisau
dapat dimodifikasi sesuai ukuran graft.
Teknik Split thickness graft oleh fenestrating graft secara manual dengan pisau
bedah atau menggunakan meshing yang tersedia secara komersial. Resipien dilapisi
dengan poor platelet plasma dan dijepit di bawah dan kemudian ditutup dengan
ditambahkan dengan plasma kaya trombosit dan menambah pembalutan. Donor
infiltrate dalam lapisan dermal 0,5% bupikavain dengan 1:100.000 epinefrin, dan
plasma poor platelet untuk homeostatis dan pasca analgesic dari operasi.

Balutan
Non adherent atau balutan oklusif, kasa absorble dan salah satu kompressi
dibungkus atau jenis pita diaplikasikan. Balutan terluar diganti setelah 5 hari dan
bagian dalam balutan ditempatkan dan dipotong seperlunya sampai beberapa
minggu hingga berkurang. Donor skin graft biasanya sembuh dalam beberapa
minggu ke depan. Beberapa bulan berikutnya sudah seperti kulit yang matang.
Resipien dibiarkan selama 5-7 hari, ketika balutan diganti dan evaluasi graft secara
tepat dengan mengambil bahan baku selama 10-14 hari.
Teknik full thickness skin graft surgical
Lokasi dibersihkan dengan alcohol dan sampel steril di konstruksi sekitar 5% lebih
besar dari resipien untuk memperhitungkan kontraktur graft setelah pengambilan
dari donor. Lokasi donor dipotong sampai tingkat jaringan adipose, subkutan.
Skin graft yang diambil secara manual mengurangi rembesan eksudat dan
membatasi potensi untuk hematom dan kegagalan skin graft. Resipien dikelola
sebagai split thickness graft.
Balutan
Balutan dibuka setelah 5 hari, penyembuhannya cepat.

Teknik pinch skin graft surgical

Sampel untuk teknik ini merupakan anastesi blok infiltrate lokalisasi yang
sederhana yang cukup sering digunakan. Ujung jarum berukuran 18 gauge atau
semacamnya ditempatkan ke dalam lapisan kulit untuk mengangkat kerucut kulit
yang akan diambil, di potong pada dasarnya. Resipien dilapisi poor platelet dan
plasma kaya trombosit disisakan 2-3mm antara graft.
Perawatan donor sama seperti teknik split thickness dan full thickness graft. Balutan
oklusif diganti pada balutan pertama post operasi diganti selama 5 hari.

Table lokalisasi donor

graft
Split thickness
Full thickness

Pinch skin

Lokasi donor
Paha bagian atas
Lengan bagian atas
Lengan bawah
Lengan atas dan bawah
Lengan bawah
Lipatan inguinal terutama defek yang
luas
Jaringan lunak sekitar paha bagian
lateral
Lengkung medial, pada perbatasan
telapak kaki
Betis medial posterior
Dorsal intermetatarsal spaces where
direct, tension free clousure is affored
Telapak kaki medial
Tumit
All the above

Diskusi
Beberapa jaringan lunak pada luka kaki diabetic melibatkan terapi konservatif dan
teknik bedah. Sebelum grafting, harus dipersiapkan untuk memaksimalkan
penyembuhan, studi terakhir 38 pasien luka kaki diabetic menunjukkan kesuksesan
rata-rata pengurangan luka pada kaki diabetic pada peningkatan morbiditas pasien.
Resipien harus di debridemen pada jaringan granular yang sesteril mungkin. Studi
menunjukkan kepuasan pasien dengan kaki diabetic dengan parenteral antibiotic

selama 3 hari atau dengan teknik debridement surgical dan parenteral antibiotic.
Menunjukkan hanya sedikit kaki yang diamputasi.
Hasilnya dapat hidup, fungsional dan perfusi yang baik pada eksteritas inferior. Skin
graft 50% primer prosedur merupakan teknik surgery yang diterapkan.
Follow grafting, penutupan, kestabilan dan noninfeksi pada luka akan menekan
dispersing footwear.

Table 1 ringkasan
Skin grafting merupakan teknik yang sederhana, minimal invasive dan efektif pada
jaringan lunak yang lunak kaki diabetic
Yang mendasari morbiditas sebelum grafting dan debridement untuk memotong
jaringan yang tidak berfungsi, tendon, fragmen tulang dan perdarahan yang difuse.
Plasma poor platelet diaplikasikan pada resipien pada graft menurunkan resiko fase
inisial pada pengambilan skin graft. Pengaplikasian plasma kaya platelet
meningkatkan penyembuhan.
Split thickness skin graft memiliki kesempatan hidup yang lebih baik dan dapat
mengcover defek yang luas, lebih cepat tersedia tetapi full thickness menunjukkan
konsentrasi yang rendah dan hiperpigmentasi pada granulasi donor tidak
membutuhkan perawatan postoperative.

Kesimpulan
Penggunaan salah satu bagian dari kaki dan ekstremitas inferior sebagai donor
merupakan konsep yang berbasis prosedur dasar serta pemeriksaan penunjang dan
waktu.skin grafting merupakan teknik yang sederhana, tepat, minimal invasive dan
efektif yang dipakai pada management surgical pada luka kaki diabetic dengan
pengontrolan morbiditas yang teratur.

Anda mungkin juga menyukai