STATUS RESPONSI Sukedana
STATUS RESPONSI Sukedana
Oleh:
Putu Sukedana
(1202005168)
Pembimbing:
dr. IGN Putra Astawa, Sp.KJ
STATUS RESPONSI
RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
Pembimbing : dr. IGN Putra Astawa, Sp.KJ
Nama
I.
IDENTITAS PASIEN
Nama
: I Ketut Narta (KN)
Jenis Kelamin
: Laki - laki
Alamat
II.
Umur
: 45 tahun
Tingkat pendidikan
Pekerjaan
Status perkawinan
Agama
Suku/Bangsa
Tanggal wawancara
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Autoanamnesis
: Bingung
Heteroanamnesis
Autoanamnesis
Pasien datang ke UGD RSJ Bangli diantar oleh keluarganya (kakak
kandung dan ayah pasien). Saat diwawancara dalam posisi duduk
berhadapan dengan pemeriksa dipisahkan oleh meja. Dia menggunakan
kemeja lengan panjang warna biru, celana jeans panjang dan menggunakan
sandal jepit warna putih. Pasien berperawakan sedang, rambut pendek,
berwarna hitam dan disisir, kulitnya berwarna sawo matang, serta tidak
berbau. Dia menggunakan gigi palsu pada rahang atas, sedangkan satu gigi
pada rahang bawah berwarna kehitaman (gigi serinya). Saat berbicara tidak
berbau. Kuku tangan dan kaki terpotong rapi dan bersih. Pasien
diwawancarai menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Bali. Selama
wawancara, dia sering menggunakan bahasa Bali untuk menjawab
pertanyaan pemeriksa. Ketika berbicara pasien dapat menatap mata
pemeriksa, walaupun terkadang pasien melihat lihat sekeliling tempat
pemeriksaan dan matanya terlihat membuka lebar dan jarang mengedipkan
mata, suaranya jelas tapi terkadang tidak sesuai dengan pertanyaan. Dia
sering menggerakkan jari tangan dan juga kakinya
saat diberikan
dia
bingung. Dia tidak tahu sumber yang membuatnya bingung di kepala atau di
dadanya. Di rumah, dia biasa mencuci pakaian sendiri, bahkan sering juga
mencuci pakaian ayahnya karena ibu pasien sudah meninggal. Dia mandi
sebanyak dua kali, pagi dan sore tanpa disuruh oleh keluarganya. Makan
dan minum sebanyak 2-3 kali per hari, nafsu makannya dia bilang masih
bagus. Dia mulai tidur setiap hari sekitar jam 6 sore hingga besok pagi
sekitar jam 7. Saat malam hari terkadang terbangun karena hal yang tidak
jelas, tapi setelah itu dia mampu melanjutkan tidurnya. Biasanya dia
terbangun sekitar jam 9 atau 11 malam. Setelah beberapa menit, dia kembali
tertidur. Saat bangun di pagi hari, dia merasa badannya segar kembali.
Ketika tidur, dia terkadang mimpi namun tidak ingat isi dari mimpinya
tersebut. Namun, lebih banyak tidurnya tidak disertai oleh mimpi. Dia juga
menyangkal pernah marah-marah tanpa sebab ketika di rumah.
Dahulu dia tidak pernah mengalami riwayat tekanan darah tinggi, gula
darah tinggi, atau penyakit lainnya yang mengharuskan dirinya dirawat di
rumah sakit. Keluhan bingung yang dialami saat ini adalah yang pertama
kalinya. Riwayat alergi makanan atau obat disangkal olehnya. Dia bercerita
kalau keluarganya memang tidak ada mengalami hal yang sama dengannya.
Riwayat keluarga dirawat di RSJ Bangli, penyakit jantung atau gula darah
tinggi juga disangkalnya. Di rumah dia tidak pernah minum alkohol atau
merokok. Dia orang yang pendiam dan susah bergaul.
Saat pemeriksa menanyakan apa pekerjaan pasien, pasien mengatakan
pasien kerja di sawah. Tapi sejak sebulan ini tidak pergi ke sawah karena
lagi tidak musim bertanam. Saat ditanya mengapa dia berhenti sebagai
tukang, dia hanya terdiam dan tidak menjawab. Dia menyangkal kalau ada
masalah dengan teman-temannya di tempat bekerja dahulu. Begitu pula di
rumah dia menyangkal kalau ada masalah dengan bapak atau tetangganya.
Dia menolak kalau saat dia bekerja sebagai tukang sering cemas apabila
mau berpindah tempat bekerja. Walau sudah sebulan tidak bekerja dia
merasa baik-baik saja karena sudah memiliki tabungan untuk kehidupan
sehari-harinya. Jadi kegiatan pasien dirumah sekarang hanya diam. Saat
ditanya apakah pasien suka membantu keluarga dirumah pasien mengatakan
suka membantu ayah, yaitu mencuci.
Pasien mengatakan bahwa ia merupakan anak anak ke-4 dari 4
bersaudara. Pasien dapat menyebutkan satu per satu nama kakak pasien.
Serta dapat menyebutkan dengan jelas kakak kandung yang mengantarnya
kesini saat ini. Pasien mengatakan jika semua saudara pasien sudah
menikah. Dia cerita kalau tidak ada masalah dengan saudara-saudaranya
tersebut. Bapak ini mengatakan tidak ada wanita yang dia sukai dalam
hidupnya.
Heteroanamnesis (Kakak Kandung Pasien)
Wawancara dilakukan berhadapan dengan pemeriksa dipisahkan meja.
Kakak pasien mengatakan pasien baru kali ini mengalami kebingungan.
Keluhan ini dirasakan kakaknya sejaktiga bulan yang lalu. Awalnya pasien
bekerja sebagai tukang kayu di Karangasem, saat bekerja dia sering
memotong kayu secara berlebihan atau kurang dari ukuran yang seharusnya.
Saat ditanya mengapa dia melakukan hal itu, pasien lupa dan tidak bisa
menjawab. Dia diam sejenak dan tidak tahu harus berkata apa. Keluhan
bingung ini dikatakan terjadi tidak menentu. Bisa siang atau malam.
ingat tempat
STATUS INTERNA
Vital Sign
Tensi
: 150/90 mmHg
Nadi
: 90 x/menit
Respirasi
: 20 x/menit
Temperatur axilla
: 36,5oC
Status General
Kepala
: normocephali
Mata
THT
Leher
Thoraks
Cor
Pulmo
Abdomen
Ekstremitas
STATUS NEUROLOGI
GCS
: E4V5M6
Tanda Meningeal
Reflek fisiologis
Reflek patologis
Tenaga
Tonus
Tropik
++ ++
++ ++
-
555 555
555 555
N N
N N
N N
N N
STATUS PSIKIATRI
Kesan Umum
: jernih
: baik (waktu, tempat, orang)
: terganggu
: terganggu
: baik
: terganggu
: terganggu
: terganggu
: terganggu
Mood
: Eutimia
Afek
: inappropriate
Proses Pikir
Bentuk Pikir
Arus Pikir
Isi pikir
Persepsi
: logis, realis
: koheren
: waham (-)
: halusinasi (-)
Ilusi (-)
Dorongan Instingtual
Psikomotor
Tilikan
: 4 (empat)
IV. RESUME
Pasien laki laki, 45 tahun, tamat pendidikan Agama, suku Bali,
beragama Hindu datang ke IGD RSJ Provinsi Bali diantar oleh keluarga.
Dari anamnesis didapatkan jika pasien memiliki keluhan utama bingung.
Bingung yang dimaksud yaitu tidak tahu harus melakukan apa dan tidak
ingat hal yang baru dilakukan. Keluhan lain dari pasien selain di atas tidak
ada. Dari cerita yang disampaikan, dia menceritakan keluhannya secara
runtun. Tanpa ada isi pikiran tentang sesuatu yang tidak sesuai kenyataan.
Perasaannya disampaikan baik-baik saja. Tapi afek pasien juga tidak sesuai,
yaitu pasien mengatakan jika pasien baik-baik saja, tapi pasien terlihat tidak
bergairah dan jarang tersenyum. Dari anamnesis yang didapatkan dari
kakaknya, pasien adalah pribadi yang pendiam dan tertutup. Dia mengalami
gejala sejak tiga bulan yang lalu. Pasien dikatakan tidak memiliki kebiasaan
minum kopi dan merokok. Didapatkan dari anamnesa pada kakak pasien
bahwa riwayat penyakit kronis seperti tekanan darah tinggi, kencing manis,
sesak nafas, jantung disangkal oleh keluarga. Riwayat kejang saat kecil,
demam tinggi dan penyakit bawaan saat lahir juga disangkal. Stressor yang
dialami masih belum jelas Karenna dari pasien dan kakak pasien tidak tahu
apa yang menyebabkan hal tersebut.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan status interna dan neurologi dalam
batas normal. Dari status psikiatri didapatkan penampilan wajar, kontak
verbal dan visual cukup, sensorium dan kognisi mengalami gangguan
terutama daya ingat dan konsentrasi. Mood eutimia dan afek inappropriate,
bentuk pikir logis realis, arus pikir koheren, isi pikir tidak terdapat waham,
tidak terdapat halusinasi visual, dorongan instingtual tidak terdapat
insomnia dan riwayat raptus, perilaku dan aktivitas motorik meningkat saat
pemeriksaan dengan tilikan derajat 4.
V. DIAGNOSA BANDING
Gangguan campuran cemas depresi (F41.2)
Episode depresi ringan tanpa gejala somatik (F32.00)
Dementia Alzheimer onset dini (F00.0)
VI. DIAGNOSA MULTIAXIAL
Axis 1
: F41.2 Gangguan campuran cemas depresi
Axis 2
: Ciri kepribadian skizoid
Axis 3
: Hipertensi grade I
Axis 4
: Belum jelas
Axis 5
: GAF saat pemeriksaan
: 70- 61
: 90-81
Onset umur
: Usia tua
: Buruk
Perjalanan penyakit
: Akut
: Baik
Faktor genetik
: Tidak Ada
: Baik
Pendidikan
: Tamat sarjana
: Baik
Status pernikahan
: Tidak menikah
: Buruk
Perhatian keluarga
: Cukup
: Baik
: Cukup
: Baik
Faktor pencetus
: belum jelas
: Buruk
: patuh
: Baik
Ciri kepribadian
: Skizoid
: Buruk
Tilikan
: 4 (empat)
: Baik
Penyakit organik
: Ada
: Buruk
X. ANALISIS PSIKODINAMIKA
Genetik
Pasien merupakan anak keempat dari empat bersaudara. Di keluarga
pasien, tidak ada yang mengalami keluhan yang sama seperti pasien.
Riwayat penyakit sistemik seperti hipertensi, diabetes mellitus, dan asma
dalam keluarga disangkal.
Pola Asuh
Ketika masih bayi, pasien dikatakan mendapatkan ASI tetapi tidak
ingat sampai usia berapa. Pasien diasuh oleh kedua orangtua sejak kecil.
Dikatakan bahwa ibu pasien adalah seorang yang sangat sabar dan sayang
terhadap anak-anaknya. Pasien mendapatkan segala kebutuhannya selama
pasien kecil. Pasien dikatakan bersekolah hingga tamat pendidikan agama
di Karangasem.
Ciri Kepribadian
Sebelum sakit pasien adalah seorang yang pendiam, dan tertutup.
Pasien adalah seorang yang biasa-biasa saja. Pasien tidak dapat berteman
baik dengan teman-temannya.
Stressor Psikososial
Stressor pada pasien yang menyebabkan bingung masih belum dapat
diketahui. Karena pasien menyangkal mengenai hal yang menjadi beban
pikiran.
SILSILAH KELUARGA
: laki-laki hidup
: perempuan hidup
: pasien
: mengalami gangguan jiwa
: perempuan meninggal
: laki laki meninggal