Anda di halaman 1dari 14

PENGAUDITAN SIKLUS PENDANAAN

Sifat siklus pendanaan hampir mirip dengan siklus investasi, dimana perbedaannya ialah jika
dalam siklus investasi perusahaan membeli saham atau obligasi perusahaan lain, maka
dalam siklus pendanaan perusahaan mengeluarkan surat berharga saham atau obligasi
(utang jangka panjang).
Siklus pendanaan berkaitan dengan transaksi mengenai
penghimpunan dana dari pihak lain, dimana penghimpunan dana ini dimaksudkan sebagai
setoran modal melalui penjualan saham maupun sebagai utang jangka panjang. Disamping
itu, siklus pendanaan juga berkaitan dengan pembayaran kembali utang jangka panjang
yang telah jatuh tempo, pembayaran bunga dan dividen. Siklus ini meliputi dua kelompok
transaksi yaitu:

Transaksi utang jangka panjang: yang meliputi utang obligasi, hipotik, wesel, dan
pinjaman, beserta pembayaran pokok dan bunganya.
Transaksi ekuitas pemegang saham (modal): yang meliputi penerbitan dan
penebusan kembali saham prefern dan saham biasa, transaksi pembelian kembali
saham dan pembayaran dividen.

Siklus pendanaan bersinggungan dengan siklus pengeluaran kas, dimana hal ini memiliki
alasan karena pembayaran bunga obligasi dan dividen oleh perusahaan biasanya
dilaksanakan dalam bentuk uang atau sejenisnya. Rekening yang terkait yaitu:
Transaksi utang jangka panjang
Obligasi, hipotik, wesel, dan
pinjaman jangka panjang
Premi obligasi
Utang bunga
Biaya bunga
Laba (rugi) dalam penghentian
obligasi

Transaksi ekuitas pemegang


saham
Saham prefern
Saham biasa
Saham dibeli kembali
Paid-in capital
Laba ditahan
Dividen
Utang dividen

TUJUAN AUDIT
Tujuan audit siklus pendanaan adalah untuk memperoleh bukti tentang masing-masing
asersi signifikan yang berkaitan dengan transaksi dan saldo siklus pendanan. Tujuan audit
ditentukan berdasar atas kelima kategori asersi laporan keuangan yang dinyatakan oleh
manajemen. Tujuan audit siklus pendanaan adalah sebagai berikut:

1| Pengauditan Siklus Pendanaan

Kategori
Asersi
Keberadaan
atau
Keterjadian

Kelengkapan

Tujuan Audit Kelompok


Transaksi
Transaksi-transaksi biaya bunga
dan transaksi laba-rugi lainnya
yang
telah
dibukukan
mencerminkan pengaruh dari
transaksi dan kejadian utang
jangka panjang yang terjadi
dalam tahun yang diperiksa (AT1)

Semua biaya bunga dan transaksi


pendapatan lain yang berkaitan
dengan utang jangka panjang
yang terjadi selama periode yang
diperiksa telah dicatat (L1)

Tujuan Audit Saldo Rekening


Saldo utang jangka panjang dalam
pembukuan mencerminkan utang yang
ada pada tangal neraca (AT2)
Saldo ekuitas pemegang saham
)modal)
dalam
pembukuan
mencerminkan hak pemilik yang ada
pada tanggal neraca (AT3)
Saldo-saldo utang jangka panjang
mencerminkan semua utang jangka
panjang kepada kreditur per tanggal
neraca (L2)
Saldo ekuitas pemegang saham
mencerminkan klaim pemilik aras aset
perusahaan

Hak dan
Kewajiban

Penilaian atau
Pengalokasian

Semua saldo utang jangka panjang


dalam pembukuan mencerminkan
kewajiban perusahaan HK1)

Transaksi biaya bungan dan


pendapatan
lainnya
yang
berkaitan dengan utang jangka
panjang telah dinilai dengan
tepat sesuai dengan PABU (NA1)

Penyajian dan Transaksi utang jangka panjang


Pengungkapan dan ekuitas pemegang saham
(modal) telah diidentifikasi dan
dikelompokkan dengan benar
dalam laporan keuangan (SU1)

Saldo ekuitas pemegang saham


mencerminkan klaim pemilik atas aset
perusahaan (HK2)
Saldo-saldo utang jangka panjang
(NA2) dan ekuitas pemegang saham
(NA3) telah dinilai dengan tepat sesuai
dengan PABU.

Saldo-saldo utang jangka panjang dan


ekuitas pemegang saham telah
diidentifikasi dan dikelompokkan
dengan tepat dalam laporan keuangan
(SU2)
Semua syarat, ketentuan, komitmen,

2| Pengauditan Siklus Pendanaan

dan kewajiban yang berkaitan dengan


utang
jangka
panjang
telah
diungkapkan dengan memadai (SU3)
Semua hal yang berkaitan dengan
penerbitan saham seperti nilai nominal
atau nilai yang ditetapkan, saham
diotorisasi dan saham ditempatkan,
serta jumlah saham yang dibeli
kembali, telah diungkapkan (SU4)

PERENCANAAN AUDIT
Pertimbangan dalam perencanan audit meliputi:
a. Materialitas : arti penting dari utang jangka panjang dalam posisi keuangan berbagai
perusahan dapat saja berbeda-beda. Pada umumnya di perusahaan, perbandingan utang
jangka panjang terhadap total kewajiban dan ekuitas pemegang saham tidak material,
tetapi pada perusahaan-perusahaan seperti PLN, perusahaan gas dan air minum utang
jangka panjang bisa mencerminkan lebih dari 50% klaim atas total aktiva.
b. Risiko bawaan : risiko salah saji dalam pelaksanaan dan pencatatan transaksi-transaksi
siklus keuangan biasanya rendah, dimana dalam kebanyakan perusahaan transaksitransaksi siklus ini jarang terjadi kecuali untuk pembayaran bunga dan dividen, yang
kadang-kadang ditangani oleh pihak luar. Disamping itu juga, transaksi-transaksi
semacam ini kebanyakan membutuhkan otorisasi dari dewan komisaris dan pejabat
perusahaan terlibat dalam pelaksanaannya.
c. Risiko prosedur analitis : merupakan elemen risiko deteksi yang berupa kegagalan
prosedur analitis dalam mendeteksi kekeliruan material. Apabila auditro memahami
aktivitas-aktivitas investasi dan sifat bisnis klien, maka kativitas-aktivitas pendanaan klien
bisa diperkirakan.
d. Risiko pengendalian: penerapan komponen-komponen pengendalian internal atas
transaksi-transaksi dan saldo-saldo pada siklus pendapatan dalam banyak hal serupa
dengan apa yang telah diterapkan untuk siklus investasi. Sebagai contoh, dalam
lingkungan pengendalian, tanggung jawab atas transaksi biasanya dibebankan pada
kepala departemen yang harus memiliki integritas dan kompetensi untuk melakukan
tugas-tugas tersebut. Sebagian besar transaksi memerlukan otorisasi dari dewan
komisaris, dan dewan komitmen audit harus memonitor dengan ketat aktivitas dan
pengendalian dalam siklus ini.

3| Pengauditan Siklus Pendanaan

DOKUMEN DAN CATATAN


Sejumlah dokumen yang ada pada siklus pendanaan sama seperti siklus investasi, seperti
sertifikat saham dan sertifikat obligasis, namun sudut pandangnya dibalik menjadi sudut
pandang penerbit (issuer). Selain itu, transaksi-transaksi pada siklus pendanaan menyangkut
ayat-ayat dalam jurnal umum dan jurnal penerimaan dan pengeluaran kas untuk penerbitan
dan penghentian utang serta sekuritas saham, pembayaran dan bunga, dan pengumuman
serta pembayaran dividen.
FUNGSI-FUNGSI DAN PENGENDALIAN YANG BERSANGKUTAN
Fungsi-fungsi siklus pendanaan dan aktivitas pengendalian yang berkaitan dengan siklus
pendanaan, yaitu:
- Pemberian otorisasi atas obligasi dan modal saham. Dewan komisaris biasanya
memberi otorisasi berdasarkan atas perencanaan stratejik dan aktivitas investasi
perusahaan.
- Penerbitan obligasi dan modal saham. Penerbitan dilakukan sesuai dengan otorisasi
yang diberikan dewan komisaris dan peraturan hukum yang berlaku, dan hasil
penerbitan disetorkan segera ke bank secara utuh; sertifikat obligasi dan saham
harus diamankan secara fisik.
- Pembayaran bungan obligasi dan dividen tunai. Pembayaran dilakukan terhadap
penerimaan uang berhak sesuai dengan otorisasi dewan komisaris dan manajemen.
- Pelunasan dan pembelian kembali obligasi dan modal saham. Transaksi-transaksi
dilakukan sesuai dengan otorisasi dewan komisaris; saham yang dibeli kembali harus
diamankan secara fisik.
- Pencatatan transaksi pembelanjaan. Transaksi-transaksi dicatat dengan benar, baik
mengenai jumlahnya, penggolongannya, maupun periode akuntansinya sesuai
dengan otorisasi dan dokumen pendukung; tugas pelaksanaan dan pencatatan
transaksi harus dipisahkan, pengecekan independen secara periodik mengenai
kecocokan antara buku besar pembantu dengan rekening kontrol.
Apabila auditor akan menerapkan strategi audit dengan penetapan tingkat risiko
pengendalian pada tingkat maksimum atau tinggi, maka auditro harus memiliki pemahaman
yang cukup mengenai sistem pengendalian untuk merencanakan audit dengan strategi
tersebut. Oleh karena itu, auditor harus dapat mendapatkan dan mendokumentasikan
pemahamannya tentang setiap komponen pengendalian yang akan berpengaruh terhadap
siklus pendanaan. Dengan pengetahuan ini, auditor harus bisa mengindikasikan salah saji
potensial atas asersi-asersi siklus pendapatan, menentukan tingkat risiko deteksi bisa
diterima, dan merancang pengujian substantif.
PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS SALDO-SALDO UTANG JANGKA PANJANG
Dari sudut pandang pengauditan, utang wesel, utang hipotik, dan utang obligasi mempunyai
karakteristik yang sama. Pada umumnya, utang-utang semacam ini (1) disertai dengan
4| Pengauditan Siklus Pendanaan

perjanjian tentang bunga yang disepakati, (2) memerlukan persetujuan dari dewan
komisaris, (3) mungkin disertai dengan jaminan harta tetap atau bentuk lainnya. Tujuan
audit atas rekening-rekening tersebut biasanya dapat dicapai dengan mudah.
Pada umumnya perusahaan hanya memiliki sedikit transaksi berkaitan dengan utang jangka
panjang, tetapu jumlah per transaksi seringkali sangat signifikan. Transaksi utang jangka
panjang jarang memiliki masalah dengan pisah batas akhir tahun. Oleh karena itu, pengujian
substantif atas saldo utang jangka panjang bisa dilakukan sebelum atau sesudah tanggal
neraca. Pengujian atas biaya yang berkaitan biasanya dilakukan bersamaan dengan
pengujian atas saldo utang.
PENENTUAN RISIKO DETEKSI
Risiko deteksi untuk semua asersi yang berkaitan dengan saldo rekening biasanya
ditetapkan rendah karena sifat dan volume transaksi utang jangka panjang relatif jarang,
kecuali untuk asersi kelengkapan dan penilaian atau pengalokasian. Namun auditor harus
tetap skeptis terhadap kemungkinan terjadinya utang tidak dicatat.
PENGUJIAN SUBSTANTIF UTANG JANGKA PANJANG
Kategori
Pengujian Substantif
Prosedur1. Dapatkan pemahaman tentang bisnis dan bidang usaha klien
prosedur awal
untuk menentukan:
a. Signifikansi berbagai sumber pembelanjaan (utang dan
ekuitas) bagi perusahaan klien.
b. Pemicu-pemicu ekonomi kunci yang berpengaruh terhadap
kebutuhan perusahaan akan pendanaan dan kemampuan
untuk melunasi kewajiban utang maupun ekuitas
c. Standar industri mengenai seberapa jauh industri
menggunakan pembelanjaan utang dan ekuitas serta
dampak utang terhadap laba bersih.
2. Lakukan prosedur-prosedur awal atas saldo-saldo dan catatan
utang jangka panjang yang akan diuji pada tahap berikutnya.
a. Telusur saldo awal utang jangka panjang ke kertas kerja
tahun lalu.
b. Review aktivitas dalam semua rekening utang jangka panjang
dan rekening laba-rugi yang bersangkutan dan selidiki ayatayat jurnal yang nampak tidak biasa jumlah maupun
sembernya.
c. Dapatkan daftar utang jangka panjang dari klien dan pastikan
bahwa data dalam daftar sesuai dengan catatan
akuntansinya dengan cara:
- Periksa kebenaran penjumlahan menurun dan mendatar
5| Pengauditan Siklus Pendanaan

dalam daftar, dan rekonsiliasi jumlah-jumlah tersebut


dengan buku besar pembantu utang jangka panjang dan
saldo di rekening kontrol.
Periksa kesesuainan unsur-unsur dalam daftar dengan
ayat jurnal di buku pembantu dan rekening kontrol di
buku besar.

Prosedur
analitis

3. Lakukan prosedur analitis.


a. Hitung rasio-rasio: ROA, aliran kas bebas, utang berbunga
terhadap total aktiva, dsb.
b. Analisis rasio-rasio dan hubungannya dengan prakiraan
berdasarkan pengalaman masa lalu, anggaran, industri, atau
data lainnya.

Pengujian detil
transaksi

4. Cocokkan ayat jurnal dalam rekening utang jangka panjang dan


rekening laba-rugi yang bersangkutan.

Pengujian detil
saldo

5. Review otorisasi dan perjanjian utang jangka panjang.


6. Konfirmasi utang jangka panjang dengan kreditur atau wali
amanat (bond trustees).
7. Lakukan perhitungan kembali biaya bunga.

Penyajian dan
pengungkapan

8. Bandingkan penyajian di laporan dengan PABU.


a. Tentukan bahwa saldo-sldo utang jangka panjang telah
diidentifikasi dan dikelompokkan dengan tepat dalam
laporan keuangan.
b. Tentukan ketepatan pengungkapan yang berkaitan dengan
semua persyaratan, perjanjian, komitmen, dan ketentuan
penghentian yang berkaitan dengan utang jangka panjang.

PROSEDUR-PROSEDUR AWAL
Prosedur-prosedur awal sebagaimana berlaku untuk pengujian substantif atas saldo
rekening yang lain, juga berlaku untuk utang jangka panjang. Auditor harus memahami
bisnis dan bidang usaha klien, menentukan kebutuhan perusahaan akan pembelanjaan dari
luar, dan kemampuan untuk membayar utang-utangnya. Oleh karena aktivitas pembelanjan
jelas sangat berkaitan erat dengan aktivitas investasi, maka auditor bisa melakukan kegiatan
tersebut untuk kedua aktivitas ini secara bersamaan.

6| Pengauditan Siklus Pendanaan

Dalam prosedur inisial, hal yang pertama dilakukan auditor ialah memriksa ketepatan
matematis skedul pendukung dengan cara merekonsiliasi saldo dalam skedul dengan saldo
buku besar dan buku pembantu utang jangka panjang. Skedul yang umum adalah daftar
jumlah obligasi yang dipegang pemilik dengan register yang disiapkan oleh bond trustee.
PROSEDUR ANALITIS
Bagian terpenting pengauditan utang jangka panjang panjang adalah penentuan bahwa
informasi keuangan yang akan diaudit konsisten dengan prakiraan auditor. Pemahaman
auditor atas bisnis dan bidang usaha klien serta risiko prosedur analitis bisa mengarahkan
pada prosedur-prosedur yang bisa dilakukan auditor untuk menetapkan kewajaran
informasi keuangan yang berkaitan dengan utang jangka panjang dan biaya bunga. Auditor
juga harus menilai pengungkapan tentang saat jatuh tempo dan hal-hal penting lainnya
sesuai dengan isi perjanjian. Sebagai bagian dari pertanggungjawaban auditor untuk menilai
kelangsungan hidup perusahaan klien, auditor harus mengevaluasi kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan aliran kas yang cukup untuk membayar bunga, utang yang jatuh tempo,
dan hal-hal lain sesuai dengan perjanjian. Pada waktu melaksanakan prosedur analitis,
auditor harus selalu bersikap skeptis professional dan menyelidiki hal-hal yang tidak normal.
PENGUJIAN DETAIL TRANSAKSI
Dalam pengujian obligasi, auditor harus mendapatkan bukti mengenai nilai nominal obligasi
dan hasil bersih yang diperoleh dari penerbitan obligasi. Penerbitan surat-surat utang harus
ditelusur ke penerimaan kas yang dibuktikan dengan tanda terima pembayaran dari broker.
Pembayaran pokok pinjaman utang jangka panjang dapat diverifikasi dengan memeriksa
voucher atau bukti pengeluaran kas. Pembayaran untuk pelunasan utang dapat diperiksa
juga dengan menginspeksi sertifikat wesel atau sertifikat obligasi untuk memastikan bahwa
sertifikat-sertifikat tersebut telah diberi tanda LUNAS atau telah dibatalkan. Apabila
pembayaran pokok utang dilakukan secara angsuran, maka ketepatan pengangsuran harus
diperiksa juga ke daftar angsuran. maka ketepatan pengangsuran harus diperiksa juga ke
daftar angsuran. Obligasi mungkin juga dikonversi menjadi saham. Apabila hal ini terjadi,
maka auditor harus memeriksa transaksi konversi tersebut dengan menginspeksi sertifikat
obligasi yang dibatalkan dan sertifikat saham yang bersangkutan.
Apabila bunga obligasi dibayar melalui pajak luar yang independen, maka auditor harus
memeriksa laporan pembayaran bunga yang dibuat agen. Pencocokan ayat-ayat jurnal yang
diposting ke dalam rekening utang jangka panjang ke dokumen pendukungnya akan
memberi bukti mengenai 4 asersi yaitu :
-

keberadaan atau keterjadian

kelengkapan

hak dan kewajiban

penilaian atau pengalokasian

7| Pengauditan Siklus Pendanaan

Dalam hal ini asersi kelengkapan yang dibuktikan melalui pencocokan ke dokumen, hanya
terbatas pada pembuktian bahwa ayat-ayat jurnal yang telah mengurangi utang jangka
panjang adalah pendebetan (pengurangan) yang sah dan benar. Namun pencocokan ke
dokumen atas ayat-ayat jurnal tidak bisa menemukan adanya utang jangka panjang yang
tidak dicatat.
PENGUJIAN DETAIL SALDO
Konfirmasi utang
Auditor dapat melakukan konfirmasi mengenai keberadaan dan termin utang jangka
panjang dengan pihak yang meminjamkan dana, seperti bank dan bond trustee. Disamping
itu auditor juga dapat meminta klien membuat surat permintaan kepada pihak-pihak
tersebut untuk menjawab konfirmasi kepada auditor. Pengiriman surat dan penerimaan
jawaban konfirmasi harus dilakukan oleh auditor. Pengujian ini berkaitan dengan asersi
keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, hak dan kewajiban, dan penilaian atau
pengalokasian.
Review otorisasi dan kontrak
Bukti adanya otorisasi dapat dilihat dalam notulen rapat dewan komisaris. Otorisasi
pengeluaran utang jangka panjang meliputi referensi ke pasal aturan hukum yang berkaitan
dengan pembiayaan dengan pinjaman. Auditor juga harus menelaah mengenai aspek
hukum yang dapat terjadi apabila ada masalah dengan pinjaman. Prosedur pengujian ini
berkaitan erat dengan asersi keberadan atau keterjadiaan, hak dan kewajiban.
Vouching penjurnalan rekening utang jangka panjang
Auditor pertama kali melihat penjurnalan utang jangka panjang, dimana selanjutnya auditor
menelusuri keberadaan dokumen-dokumen pendukungnya, seperti: cancelled check,
voucher dan sertivikat penghentian obligasi. Pengujian ini berkaitan erat dengan asersi
keberadaan atau keterjadian, hak dan kewajiban, dan penilaian atau pengalokasian.
Menghitung kembali biaya bunga
Biaya bunga dapat diverifikasikan dengan bukti dokumen dan perhitungan kembali. Biaya
bunga yang dibebankan dapat diverifikasi dengan pengidentifikasian tanggal pembayaran
bunga terakhir, dan menghitung kembali jumlah yang dibukukan klien. Apabila ada kupon
pembayaran bunga obligasi, auditor dapat memeriksa kupon yang telah ditukarkan dan
merekonsiliasikan dengan jumlah bunga yang dibayarkan. Pengujian ini berkaitan erat
dengan asersi keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, dan penilaian atau pengalokasian
serta asersi hak dan kewajiban utang bunga yang harus dibayar.

8| Pengauditan Siklus Pendanaan

MEMBANDINGKAN PENYAJIAN DENGAN PRINSIP AKUNTANSI BERLAKU UMUM


Agar laporan keuangan lebih informatif maka perubahan pada setiap rekening ekuitas
pemegang saham harus diungkapkan. Pengungkapan tersebut dapat dilakukan pada batang
tubuh laporan utama dengan memberikan catatan di dalamnya atau disajikan ke dalam
laporan terpisah. Pengungkapan yang berkaitan dengan bagian ekuitas ini meliputi
ketentuan opsi saham, dividen yang tertunggak, nilai pari saham atau nilai yang ditetapkan,
preferensi dalam pembagian dividen dan likuiditas. Auditor mendapatkan bukti tentang
asersi penyajian dan pengungkapan melalui pengujian-pengujian diatas dan dari review atas
notulen rapat dan pencocokan ke rekening-rekening ekuitas pemegang saham. Dalam
mereview notulen rapat, auditor harus memperhatikan apakah ada saham yang telah
dicadangkan untuk opsi saham atau ketentuan serupa, komitmen penerbitan saham yang
akan datang dalam rangka pembelian atau merger dengan perusahaan lain, pembatasan
pembayaran dividen atau persyaratan minimum modal kerja. Bukti yang relevan bisa juga
diperoleh melalui diskusi dan komunikasi dengan penasehat hukum klien.
PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS EKUITAS PEMEGANG SAHAM (MODAL)
Seperti halnya utang jangka panjang, pengujian saldo ekuitas pemegang saham bisa
dilakukan sebelum atau sesudah tanggal neraca. Dalam pengauditan saldo-saldo ini, untuk
asersi-asersi penilaian atau pengalokasian dan penyajian dan pengungkapan perlu
dipisahkan antara modal saham disetor dengan laba ditahan.

PENENTUAN RISIKO DETEKSI


Sama seperti risiko deteksi pada utang jangka panjang, risiko deteksi pada ekuitas kadang
ditetapkan rendah karena transaksi pada ekuitas terjadi tidak rutin. Namun jika transaksi ini
terjadi rutin pada perusahaan klien, maka risiko deteksi dapat ditetapkan moderat atau
tinggi.
PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS EKUITAS PEMEGANG SAHAM
Kategori
Pengujian Substantif
Prosedur1. Dapatkan pemahaman tentang bisnis dan bidang usaha dan
prosedur awal
tentukanlah:
a. Signifikansi berbagai sumber pendanaan (utang dan ekuitas).
b. Pemicu-pemicu ekonomi kunci yang berpengaruh atas
kebutuhan perusahaan akan pendanaan serta kemampuan
untuk mendapatkan ekuitas modal dan membayar dividen.
c. Standar industri yang menunjukkan seberapa besar industri
menggunakan pembelanjaan modal.
2. Lakukan prosedur-prosedur awal atas saldo ekuitas pemegang
saham serta catatan-catatan yang akan diuji lebih lanjut.
9| Pengauditan Siklus Pendanaan

a. Telusur saldo awal rekening-rekening ekuitas pemegang


saham ke kertas kerja tahun lalu.
b. Review aktivitas dalam rekening-rekening ekuitas pemegang
saham dan selidikilah ayat-ayat jurnal yang nampak tidak
biasa, baik dalam jumlah maupun sumbernya.
c. Dapatkan daftar-daftar perubahan dalam saldo-saldo ekuitas
pemegang saham yang dibuat klien dan pastikan bahwa
daftar-daftar tersebut akurat dan sesuai dengan catatan
akuntansi yang menjadi dasar pembuatannya dengan cara:
Lakukan penjumlahan menurun dan mendatar atas daftardaftar dan rekonsiliasi jumlah-jumlah tersebut dengan saldosaldo di buku pembantu dan di buku besar.
Ujilah kecocokan antara unsur-unsur dalam daftar dengan
pendebetan/pengkreditan di buku besar pembantu dan di
rekening buku besar.
Prosedur
analitis

3. Lakukan prosedur analitis.


a. Hitunglah rasio-rasio: ROE, divident payout ratio, EPS, dsb.
b. Bandingkan rasio-rasio tersebut dengan prakiraan auditor
berdasarkan pengalaman masa lalu, anggaran, industri, dan
data lainnya.

Pengujian detil
transaksi

4. Cocokkan semua pendebetan dan pengkreditan ke rekening


modal saham disetor dengan dokumen pendukungnya.
5. Cocokkan semua pedebetan dan pengkreditan ke rekening laba
ditahan dengan dokumen pendukungnya.

Pengujian detil
saldo

6. Review pasal-pasal dalam anggaran dasar perusahaan.


7. Review otorisasi dan termin-termin penerbitan saham.
8. Konfirmasi saham beredaran dengan registrar dan transfer
agent.
9. Inspeksi buku sertifikat saham.
10. Inspeksi saham-saham yang dibeli kembali.

Penyajian dan
pengumngkapan

11. Bandingkan penyajian di laporan dengan PABU.


a. Tentukan bahwa saldo rekening ekuitas pemegang saham
telah diidentifikasi dan dikelompokkan dengan tepat dalam
laporan keuangan.
b. Tentukan ketepatan pengungkapan yang menyangkut samua
perubahan dalam rekening-rekening ekuitas pemegang
saham selama periode yang diaudit, nilai nominal, preferensi

10 | P e n g a u d i t a n S i k l u s P e n d a n a a n

dividen dan likuidasi, ketentuan opsi saham, konversi, serta


saham tresury.

PROSEDUR-PROSEDUR AWAL
Auditor harus mendapatkan pemahaman mengenai bisnis dan bidang usaha klien untuk
menentukan (1) kebutuhan perusahaan akan pendanaan dari eksternal dan (2) kebutuhan
akan pendanaan dari ekuitas (modal saham) untuk mendukung perkembangan perusahaan.
Pendanaan dari ekuitas diperlukan baik untuk mendukukung aktivitas investasi, atau untuk
mendukung investasi yang diperlukan dalam modal kerja (misalkan penambahan
persediaan).
PROSEDUR ANALITIS
Dalam prosedur analitis digunakan rasio-rasio yang bermanfaat dalam mengevaluasi
kewajaran saldo rekening-rekening ekuitas pemegang saham. Rasio-rasio tersebut,
misalnya: ROE, EPS, sustainable growth rate, rasio ekuitas dengan jumlah kewajiban dan
ekuitas, dan lain sebagainya. Bukti yang diperoleh dari prosedur ini berkaitan dengan asersiasersi keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, dan penilaian atau pengalokasian.
PENGUJIAN DETIL TRANSAKSI
Pencocokan Ayat-ayat Jurnal ke Rekening Modal Saham Disetor dengan Dokumen
Pendukung
Setiap perubahan dalam rekening modal saham harus dicocokkan ke dokumen
pendukunnya. Untuk menerbitkan saham baru, auditor bisa memeriksa bukti penerimaan
kas dari hasil penerbitan saham tersebut. Untuk saham yang diterbitkan, harga pasar saham
bisa dijadikan sebagai dasar harga wajar aktiva tersebut.
Auditor harus benar-benar cermat dalam menentukan ketepatan perlakuan akuntansi atas
penerbitan saham dalam opsi saham, waran, konversi, atau stock split. Auditor harus juga
memiliki dokumen tentang saham yang dibeli kembali berupa otorisasi notulen rapat,
voucher pengeluaran kas, dan bukti pengeluaran kas lainnya.
Bukti yang diperoleh dari pencocokan ke dokumen atas pendebetan dan pengkreditan
dalam rekening-rekening modal saham disetor sebagian besar berkaitan dengan asersi
keberadaan atau keterjadian, hak dan kewajiban, serta penilaian atau pengalokasian.
Pencocokkan Ayat-ayat Jurnal ke Rekening Laba Ditahan dengan Dokumen Pendukung
Setiap ayat jurnal ke rekening laba ditahan kecuali posting laba/rugi bersih harus dicocokkan
ke dokumen pendukungnya. Jurnal untuk mencatat pengumuman dividen dan penyisihan
laba ditahan harus ditelusur ke buku notulen rapat. Dalam menentukan ketepatan
pendistribusian dari laba ditahan, auditor harus:
- Menetapkan bahwa preferensi dan hak pemegang saham lain, serta pembatasan
pembagian dividen telah dilaksanakan.
11 | P e n g a u d i t a n S i k l u s P e n d a n a a n

Menetapkan jumlah saham yang beredar pada tanggal pencatatan dan memeriksa
ketepatan jumlah dividen yang diumumkan dengan menghitung ulang.
Memastikan kebenaran ayat jurnal yang dibuat untuk mencatat pengumuman
dividen.
Menelusur pembayaran dividen ke bukti pengeluaran kas dan dokumen lainnya.

Pencocokan ke dokumen dimaksudkan agar auditor dapat menetapkan apakah (1)


pemisahan yang telah tepat dilakukan antara modal saham disetor dengan laba ditahan, dan
(2) ketentuan-ketentuan hukum serta perjanjian telah dipenuhi. Selain untuk asersi
penilaian atau oengalokasian, pengujian ini juga bersangkutan dengan asersi-asersi
keberadaan atau keterrjadian; serta hak dan kewajiban.
PENGUJIAN DETIL SALDO
Review Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Salinan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga perusahaan harus dimiliki auditor dan
disimpan dalam kertas kerja permanen. Auditor harus mengajukan pertanyaan kepada
manajemen dan penasihat hukum klien tentang ada tidaknya perubahan dalam AD/ART
selama tahun yang diperiksa. Jawaban mengenai pertanyaan tersebut harus diperoleh
secara tertulis.
Pengujian ini untuk menentukan bahwa modal saham telah memenuhi semua persyaratan
hukum dan bahwa dewan komisaris telah melakukan tindakan dalam batas kewenangannya.
Dengan demikian pengujian ini akan menjadi bukti yang penting tentang asersi keberadaan
atau keterjadian serta hak dan kewajiban.
Review Otorisasi dan Ketentuan-ketentuan Penerbitan Saham
Semua penerbitan saham, pembelian kembali saham, dan pengumuman dividen harus
mendapat otorisasi dari dewan komisaris. Oleh karena itu, review atas notulen rapat
ditujukan untuk mendapatkan bukti bahwa transaksi-transaksi yang berkaitan dengan
ekuitas pemegang saham yang terjadi selama tahun yang diperikas telah mendapat
otorisasi. Pengujian ini berkaitan dengan asersi keberadaan atau keterjadian serta hak dan
kewajiban.
Konfirmasi tentang Saham yang Beredar dengan Registrar dan Agen Penjual
Apabila klien menggunakan registrar, auditor harus mengkonfirmasi jumlah saham
diotorisasi, diterbitkan, dan saham beredar pada tanggal neraca kepada registrar.
Konfirmasi pada agen penjual akan menghasilkan bukti tentang jumlah saham yang dimiliki
oleh masing-masing pemegang saham. Jawaban konfirmasi tersebut harus dibandingkan
dengan rekening modal saham dan buku pembantu pemegang saham.
Pengujian ini berhubungan dengan asersi keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, serta
hak dan kewajiban.

12 | P e n g a u d i t a n S i k l u s P e n d a n a a n

Inspeksi Buku Sertifikat Saham


Pengujian ini diperlukan apabila klien menangan sendiri penjualan dan administrasi saham.
Dalam hal demikian, auditor perlu melakukan beberapa pengujian. Pertama, auditor harus
memeriksa buku sertifikat saham untuk menentukan bahwa (1) bonggol saham yang telah
diterbitkan dan beredar telah diisi dengan benar, (2) sertifikat-sertifikat saham yang
dibatalkan diletakkan pada bonggol dengan benar, dan (3) semua sertifikat yang belum
diterbitkan berada dalam keadaan utuh.
Kedua, auditor harus memastikan bahwa perubahan yang terjadi selama tahun yang
diperiksa telah dicatat dengan benar dalam masing-masing rekening pemegang saham di
buku pembantu pemegang saham. Apabila terjadi berbagai penerbitan da pembatalan,
maka pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan sampel.
Ketiga, auditor harus merekonsiliasi total saham yang diterbitkan dan beredar sebagaimana
ditunjukkan oleh buku sertifikat saham dengan total saham menurut buku pembantu
pemegang saham dan rekening modal saham.
Asersi-asersi yang berkaitan dengan pengujian ini sama dengan asersi pada konfirmasi
saham dengan registrar dan transfer agent.
Inspeksi atas Saham yang Dibeli Kembali
Apabila saham yang telah beredar dibeli kembali oleh perusahaan, auditor harus
menghitung sertifikat-sertifikat tersebut pada saat yang bersamaan dengan perhitungan
sekuritas-sekuritas yang lain. Perhitungan ini sebaiknya dilakukan rekonsiliasi dari tanggal
perhitungan ke tanggal neraca. Jumlah saham tersebut harus cocok dengan jumlah saham
yang tercatat dalam rekening Modal Saham Tresury. Pada waktu menginspeksi sertifikat,
auditor harus membuat catatan dalam kertas kerjanya tentang jumlah saham yang dibeli
kembali selama periode yang diperiksa dan dilakukan penelusuran ke catatan kas.
Pengujian ini berkaitan dengan asersi keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, serta hak
dan kewajiban.
PEMBANDINGAN PENYAJIAN DI LAPORAN DENGAN PRONSIP AKUNTANSI BERLAKU
UMUM
Agar laporan keuangan informatif, maka perubahan pada setiap rekening ekuitas pemegang
saham harus diungkapkan. Pengungkapan tersebut bisa dilakukan pada batang tubuh
laporan utama dengan memberi catatan di dalamnya, atau disajikan dalam laporan terpisah.
Pengungkapan yang berkaitan dengan bagianekuitas ini meliputi ketentuan opsi saham,
utang dividen, nilai nominal saham, preferensi dalam pembagian dividen dan likuidasi.
Auditor mendapatkan bukti tentang asersi penyajian dan pengungkapan melalui pengujianpengujian di atas dan dari review atas notulen rapat dan pencocokkan ke rekening-rekening
ekuitas pemegang saham. Dalam mereview notulen rapat, auditor harus memperhatikan
apakah ada saham yang telah dicadangkan untuk opsi saham atau ketentuan serupa,
13 | P e n g a u d i t a n S i k l u s P e n d a n a a n

komitmen penerbitan saham yang akan datang dalam rangka pembelian atau merger
dengan perusahaan lain, pembatasan pembayaran dividen atau persyaratan minimum
modal kerja. Bukti yang relevan bisa juga diperoleh melalui diskusi dan komitmen dengan
penasihat hukum klien.

14 | P e n g a u d i t a n S i k l u s P e n d a n a a n

Anda mungkin juga menyukai