Makalahsikluspendanaan 130624182007 Phpapp02 PDF
Makalahsikluspendanaan 130624182007 Phpapp02 PDF
Sifat siklus pendanaan hampir mirip dengan siklus investasi, dimana perbedaannya ialah jika
dalam siklus investasi perusahaan membeli saham atau obligasi perusahaan lain, maka
dalam siklus pendanaan perusahaan mengeluarkan surat berharga saham atau obligasi
(utang jangka panjang).
Siklus pendanaan berkaitan dengan transaksi mengenai
penghimpunan dana dari pihak lain, dimana penghimpunan dana ini dimaksudkan sebagai
setoran modal melalui penjualan saham maupun sebagai utang jangka panjang. Disamping
itu, siklus pendanaan juga berkaitan dengan pembayaran kembali utang jangka panjang
yang telah jatuh tempo, pembayaran bunga dan dividen. Siklus ini meliputi dua kelompok
transaksi yaitu:
Transaksi utang jangka panjang: yang meliputi utang obligasi, hipotik, wesel, dan
pinjaman, beserta pembayaran pokok dan bunganya.
Transaksi ekuitas pemegang saham (modal): yang meliputi penerbitan dan
penebusan kembali saham prefern dan saham biasa, transaksi pembelian kembali
saham dan pembayaran dividen.
Siklus pendanaan bersinggungan dengan siklus pengeluaran kas, dimana hal ini memiliki
alasan karena pembayaran bunga obligasi dan dividen oleh perusahaan biasanya
dilaksanakan dalam bentuk uang atau sejenisnya. Rekening yang terkait yaitu:
Transaksi utang jangka panjang
Obligasi, hipotik, wesel, dan
pinjaman jangka panjang
Premi obligasi
Utang bunga
Biaya bunga
Laba (rugi) dalam penghentian
obligasi
TUJUAN AUDIT
Tujuan audit siklus pendanaan adalah untuk memperoleh bukti tentang masing-masing
asersi signifikan yang berkaitan dengan transaksi dan saldo siklus pendanan. Tujuan audit
ditentukan berdasar atas kelima kategori asersi laporan keuangan yang dinyatakan oleh
manajemen. Tujuan audit siklus pendanaan adalah sebagai berikut:
Kategori
Asersi
Keberadaan
atau
Keterjadian
Kelengkapan
Hak dan
Kewajiban
Penilaian atau
Pengalokasian
PERENCANAAN AUDIT
Pertimbangan dalam perencanan audit meliputi:
a. Materialitas : arti penting dari utang jangka panjang dalam posisi keuangan berbagai
perusahan dapat saja berbeda-beda. Pada umumnya di perusahaan, perbandingan utang
jangka panjang terhadap total kewajiban dan ekuitas pemegang saham tidak material,
tetapi pada perusahaan-perusahaan seperti PLN, perusahaan gas dan air minum utang
jangka panjang bisa mencerminkan lebih dari 50% klaim atas total aktiva.
b. Risiko bawaan : risiko salah saji dalam pelaksanaan dan pencatatan transaksi-transaksi
siklus keuangan biasanya rendah, dimana dalam kebanyakan perusahaan transaksitransaksi siklus ini jarang terjadi kecuali untuk pembayaran bunga dan dividen, yang
kadang-kadang ditangani oleh pihak luar. Disamping itu juga, transaksi-transaksi
semacam ini kebanyakan membutuhkan otorisasi dari dewan komisaris dan pejabat
perusahaan terlibat dalam pelaksanaannya.
c. Risiko prosedur analitis : merupakan elemen risiko deteksi yang berupa kegagalan
prosedur analitis dalam mendeteksi kekeliruan material. Apabila auditro memahami
aktivitas-aktivitas investasi dan sifat bisnis klien, maka kativitas-aktivitas pendanaan klien
bisa diperkirakan.
d. Risiko pengendalian: penerapan komponen-komponen pengendalian internal atas
transaksi-transaksi dan saldo-saldo pada siklus pendapatan dalam banyak hal serupa
dengan apa yang telah diterapkan untuk siklus investasi. Sebagai contoh, dalam
lingkungan pengendalian, tanggung jawab atas transaksi biasanya dibebankan pada
kepala departemen yang harus memiliki integritas dan kompetensi untuk melakukan
tugas-tugas tersebut. Sebagian besar transaksi memerlukan otorisasi dari dewan
komisaris, dan dewan komitmen audit harus memonitor dengan ketat aktivitas dan
pengendalian dalam siklus ini.
perjanjian tentang bunga yang disepakati, (2) memerlukan persetujuan dari dewan
komisaris, (3) mungkin disertai dengan jaminan harta tetap atau bentuk lainnya. Tujuan
audit atas rekening-rekening tersebut biasanya dapat dicapai dengan mudah.
Pada umumnya perusahaan hanya memiliki sedikit transaksi berkaitan dengan utang jangka
panjang, tetapu jumlah per transaksi seringkali sangat signifikan. Transaksi utang jangka
panjang jarang memiliki masalah dengan pisah batas akhir tahun. Oleh karena itu, pengujian
substantif atas saldo utang jangka panjang bisa dilakukan sebelum atau sesudah tanggal
neraca. Pengujian atas biaya yang berkaitan biasanya dilakukan bersamaan dengan
pengujian atas saldo utang.
PENENTUAN RISIKO DETEKSI
Risiko deteksi untuk semua asersi yang berkaitan dengan saldo rekening biasanya
ditetapkan rendah karena sifat dan volume transaksi utang jangka panjang relatif jarang,
kecuali untuk asersi kelengkapan dan penilaian atau pengalokasian. Namun auditor harus
tetap skeptis terhadap kemungkinan terjadinya utang tidak dicatat.
PENGUJIAN SUBSTANTIF UTANG JANGKA PANJANG
Kategori
Pengujian Substantif
Prosedur1. Dapatkan pemahaman tentang bisnis dan bidang usaha klien
prosedur awal
untuk menentukan:
a. Signifikansi berbagai sumber pembelanjaan (utang dan
ekuitas) bagi perusahaan klien.
b. Pemicu-pemicu ekonomi kunci yang berpengaruh terhadap
kebutuhan perusahaan akan pendanaan dan kemampuan
untuk melunasi kewajiban utang maupun ekuitas
c. Standar industri mengenai seberapa jauh industri
menggunakan pembelanjaan utang dan ekuitas serta
dampak utang terhadap laba bersih.
2. Lakukan prosedur-prosedur awal atas saldo-saldo dan catatan
utang jangka panjang yang akan diuji pada tahap berikutnya.
a. Telusur saldo awal utang jangka panjang ke kertas kerja
tahun lalu.
b. Review aktivitas dalam semua rekening utang jangka panjang
dan rekening laba-rugi yang bersangkutan dan selidiki ayatayat jurnal yang nampak tidak biasa jumlah maupun
sembernya.
c. Dapatkan daftar utang jangka panjang dari klien dan pastikan
bahwa data dalam daftar sesuai dengan catatan
akuntansinya dengan cara:
- Periksa kebenaran penjumlahan menurun dan mendatar
5| Pengauditan Siklus Pendanaan
Prosedur
analitis
Pengujian detil
transaksi
Pengujian detil
saldo
Penyajian dan
pengungkapan
PROSEDUR-PROSEDUR AWAL
Prosedur-prosedur awal sebagaimana berlaku untuk pengujian substantif atas saldo
rekening yang lain, juga berlaku untuk utang jangka panjang. Auditor harus memahami
bisnis dan bidang usaha klien, menentukan kebutuhan perusahaan akan pembelanjaan dari
luar, dan kemampuan untuk membayar utang-utangnya. Oleh karena aktivitas pembelanjan
jelas sangat berkaitan erat dengan aktivitas investasi, maka auditor bisa melakukan kegiatan
tersebut untuk kedua aktivitas ini secara bersamaan.
Dalam prosedur inisial, hal yang pertama dilakukan auditor ialah memriksa ketepatan
matematis skedul pendukung dengan cara merekonsiliasi saldo dalam skedul dengan saldo
buku besar dan buku pembantu utang jangka panjang. Skedul yang umum adalah daftar
jumlah obligasi yang dipegang pemilik dengan register yang disiapkan oleh bond trustee.
PROSEDUR ANALITIS
Bagian terpenting pengauditan utang jangka panjang panjang adalah penentuan bahwa
informasi keuangan yang akan diaudit konsisten dengan prakiraan auditor. Pemahaman
auditor atas bisnis dan bidang usaha klien serta risiko prosedur analitis bisa mengarahkan
pada prosedur-prosedur yang bisa dilakukan auditor untuk menetapkan kewajaran
informasi keuangan yang berkaitan dengan utang jangka panjang dan biaya bunga. Auditor
juga harus menilai pengungkapan tentang saat jatuh tempo dan hal-hal penting lainnya
sesuai dengan isi perjanjian. Sebagai bagian dari pertanggungjawaban auditor untuk menilai
kelangsungan hidup perusahaan klien, auditor harus mengevaluasi kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan aliran kas yang cukup untuk membayar bunga, utang yang jatuh tempo,
dan hal-hal lain sesuai dengan perjanjian. Pada waktu melaksanakan prosedur analitis,
auditor harus selalu bersikap skeptis professional dan menyelidiki hal-hal yang tidak normal.
PENGUJIAN DETAIL TRANSAKSI
Dalam pengujian obligasi, auditor harus mendapatkan bukti mengenai nilai nominal obligasi
dan hasil bersih yang diperoleh dari penerbitan obligasi. Penerbitan surat-surat utang harus
ditelusur ke penerimaan kas yang dibuktikan dengan tanda terima pembayaran dari broker.
Pembayaran pokok pinjaman utang jangka panjang dapat diverifikasi dengan memeriksa
voucher atau bukti pengeluaran kas. Pembayaran untuk pelunasan utang dapat diperiksa
juga dengan menginspeksi sertifikat wesel atau sertifikat obligasi untuk memastikan bahwa
sertifikat-sertifikat tersebut telah diberi tanda LUNAS atau telah dibatalkan. Apabila
pembayaran pokok utang dilakukan secara angsuran, maka ketepatan pengangsuran harus
diperiksa juga ke daftar angsuran. maka ketepatan pengangsuran harus diperiksa juga ke
daftar angsuran. Obligasi mungkin juga dikonversi menjadi saham. Apabila hal ini terjadi,
maka auditor harus memeriksa transaksi konversi tersebut dengan menginspeksi sertifikat
obligasi yang dibatalkan dan sertifikat saham yang bersangkutan.
Apabila bunga obligasi dibayar melalui pajak luar yang independen, maka auditor harus
memeriksa laporan pembayaran bunga yang dibuat agen. Pencocokan ayat-ayat jurnal yang
diposting ke dalam rekening utang jangka panjang ke dokumen pendukungnya akan
memberi bukti mengenai 4 asersi yaitu :
-
kelengkapan
Dalam hal ini asersi kelengkapan yang dibuktikan melalui pencocokan ke dokumen, hanya
terbatas pada pembuktian bahwa ayat-ayat jurnal yang telah mengurangi utang jangka
panjang adalah pendebetan (pengurangan) yang sah dan benar. Namun pencocokan ke
dokumen atas ayat-ayat jurnal tidak bisa menemukan adanya utang jangka panjang yang
tidak dicatat.
PENGUJIAN DETAIL SALDO
Konfirmasi utang
Auditor dapat melakukan konfirmasi mengenai keberadaan dan termin utang jangka
panjang dengan pihak yang meminjamkan dana, seperti bank dan bond trustee. Disamping
itu auditor juga dapat meminta klien membuat surat permintaan kepada pihak-pihak
tersebut untuk menjawab konfirmasi kepada auditor. Pengiriman surat dan penerimaan
jawaban konfirmasi harus dilakukan oleh auditor. Pengujian ini berkaitan dengan asersi
keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, hak dan kewajiban, dan penilaian atau
pengalokasian.
Review otorisasi dan kontrak
Bukti adanya otorisasi dapat dilihat dalam notulen rapat dewan komisaris. Otorisasi
pengeluaran utang jangka panjang meliputi referensi ke pasal aturan hukum yang berkaitan
dengan pembiayaan dengan pinjaman. Auditor juga harus menelaah mengenai aspek
hukum yang dapat terjadi apabila ada masalah dengan pinjaman. Prosedur pengujian ini
berkaitan erat dengan asersi keberadan atau keterjadiaan, hak dan kewajiban.
Vouching penjurnalan rekening utang jangka panjang
Auditor pertama kali melihat penjurnalan utang jangka panjang, dimana selanjutnya auditor
menelusuri keberadaan dokumen-dokumen pendukungnya, seperti: cancelled check,
voucher dan sertivikat penghentian obligasi. Pengujian ini berkaitan erat dengan asersi
keberadaan atau keterjadian, hak dan kewajiban, dan penilaian atau pengalokasian.
Menghitung kembali biaya bunga
Biaya bunga dapat diverifikasikan dengan bukti dokumen dan perhitungan kembali. Biaya
bunga yang dibebankan dapat diverifikasi dengan pengidentifikasian tanggal pembayaran
bunga terakhir, dan menghitung kembali jumlah yang dibukukan klien. Apabila ada kupon
pembayaran bunga obligasi, auditor dapat memeriksa kupon yang telah ditukarkan dan
merekonsiliasikan dengan jumlah bunga yang dibayarkan. Pengujian ini berkaitan erat
dengan asersi keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, dan penilaian atau pengalokasian
serta asersi hak dan kewajiban utang bunga yang harus dibayar.
Pengujian detil
transaksi
Pengujian detil
saldo
Penyajian dan
pengumngkapan
10 | P e n g a u d i t a n S i k l u s P e n d a n a a n
PROSEDUR-PROSEDUR AWAL
Auditor harus mendapatkan pemahaman mengenai bisnis dan bidang usaha klien untuk
menentukan (1) kebutuhan perusahaan akan pendanaan dari eksternal dan (2) kebutuhan
akan pendanaan dari ekuitas (modal saham) untuk mendukung perkembangan perusahaan.
Pendanaan dari ekuitas diperlukan baik untuk mendukukung aktivitas investasi, atau untuk
mendukung investasi yang diperlukan dalam modal kerja (misalkan penambahan
persediaan).
PROSEDUR ANALITIS
Dalam prosedur analitis digunakan rasio-rasio yang bermanfaat dalam mengevaluasi
kewajaran saldo rekening-rekening ekuitas pemegang saham. Rasio-rasio tersebut,
misalnya: ROE, EPS, sustainable growth rate, rasio ekuitas dengan jumlah kewajiban dan
ekuitas, dan lain sebagainya. Bukti yang diperoleh dari prosedur ini berkaitan dengan asersiasersi keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, dan penilaian atau pengalokasian.
PENGUJIAN DETIL TRANSAKSI
Pencocokan Ayat-ayat Jurnal ke Rekening Modal Saham Disetor dengan Dokumen
Pendukung
Setiap perubahan dalam rekening modal saham harus dicocokkan ke dokumen
pendukunnya. Untuk menerbitkan saham baru, auditor bisa memeriksa bukti penerimaan
kas dari hasil penerbitan saham tersebut. Untuk saham yang diterbitkan, harga pasar saham
bisa dijadikan sebagai dasar harga wajar aktiva tersebut.
Auditor harus benar-benar cermat dalam menentukan ketepatan perlakuan akuntansi atas
penerbitan saham dalam opsi saham, waran, konversi, atau stock split. Auditor harus juga
memiliki dokumen tentang saham yang dibeli kembali berupa otorisasi notulen rapat,
voucher pengeluaran kas, dan bukti pengeluaran kas lainnya.
Bukti yang diperoleh dari pencocokan ke dokumen atas pendebetan dan pengkreditan
dalam rekening-rekening modal saham disetor sebagian besar berkaitan dengan asersi
keberadaan atau keterjadian, hak dan kewajiban, serta penilaian atau pengalokasian.
Pencocokkan Ayat-ayat Jurnal ke Rekening Laba Ditahan dengan Dokumen Pendukung
Setiap ayat jurnal ke rekening laba ditahan kecuali posting laba/rugi bersih harus dicocokkan
ke dokumen pendukungnya. Jurnal untuk mencatat pengumuman dividen dan penyisihan
laba ditahan harus ditelusur ke buku notulen rapat. Dalam menentukan ketepatan
pendistribusian dari laba ditahan, auditor harus:
- Menetapkan bahwa preferensi dan hak pemegang saham lain, serta pembatasan
pembagian dividen telah dilaksanakan.
11 | P e n g a u d i t a n S i k l u s P e n d a n a a n
Menetapkan jumlah saham yang beredar pada tanggal pencatatan dan memeriksa
ketepatan jumlah dividen yang diumumkan dengan menghitung ulang.
Memastikan kebenaran ayat jurnal yang dibuat untuk mencatat pengumuman
dividen.
Menelusur pembayaran dividen ke bukti pengeluaran kas dan dokumen lainnya.
12 | P e n g a u d i t a n S i k l u s P e n d a n a a n
komitmen penerbitan saham yang akan datang dalam rangka pembelian atau merger
dengan perusahaan lain, pembatasan pembayaran dividen atau persyaratan minimum
modal kerja. Bukti yang relevan bisa juga diperoleh melalui diskusi dan komitmen dengan
penasihat hukum klien.
14 | P e n g a u d i t a n S i k l u s P e n d a n a a n