I .PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
yang terlarut dalam air yang didihkan. Hal ini dicapai oleh
proses yang disebut blowing down atau lebih dikenal
dengan blowdown boiler, dimana sejumlah tertentu
volume air yang mengandung partikel (endapan)
dikeluarkan dan ditambah dengan air pengisi, dengan
adanya pengeluaran air dari boiler, dapat dikatakan
blowdown dapat menjadi salah.
Satu sumber kerugian kalor yang cukup
berarti.Pada studi kasus ini, penulis mencoba mengkaji
permasalahan sistem continuous blowdown PLTU Unit 3
dan 4 PT PJB Unit Pembangkitan Gresik. Adapun
permasalahan yang timbul akibat system continuous
blowdown sekarang ini ialah berupa terbawanya energi
kalor oleh fluida dalam jumlah besar tanpa adanya
pemanfaatan kembali panas terbuang melalui.
BME (flash tank) dan BMC (heat exchanger),
sehingga dimungkinkan berdampak pada segi teknis, dan
ekonomi bagi PLTU Unit 3 dan 4 PT PJB Unit
Pembangkitan Gresik serta segi sosial bagi masyarakat
sekitar. Oleh karena itulah penulis berusaha mengkaji
sejauh mana dampak yang ditimbulkan oleh continuous
blowdown itu sendiri.Adapun salah satu faktor yang
mengakibatkan dampak negatif di atas diakibatkan oleh
kerusakan BME (flashtank) dan BMC (heat exchanger)
PLTU Unit 3 dan 4 PT PJB Unit Pembangkitan Gresik
yang terjadi pada sejak tahun 1995. Untuk
mengetahuisejauh mana dampak
permasalahan yang
timbul akibat proses blowdown ini, dapat dianalisis kerja
sistem dan lingkungannya.Analisis kerugian-kerugian kalor
dan transfer energi (kalor) pada ketel uap perlu dipelajari
dan dievaluasi kembali untuk mengetahui tingkat
performansinya.Dari hal di atas inilah penulis mencoba
menganalisis Sistem Continuous Blowdown Boiler dengan
judul Tinjauan Teknis Perubahan Kinerja Steam Drum
Di Boiler Akibat Blowdown Pada PLTU Unit 3 Dan 4 (
Studi Kasus di PT PJB UP Gresik ) .
1.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun tujuan utama dari penulisan ini adalah
mengkaji seberapa besar energy kalor yang terbuang oleh
proses continuous blowdown saat pada steam drum,
mengetahui penurunan efisiensi boiler akibat sistem
continuous blowdown, mencari estimasi biaya kerugian
akibat blowdown boiler, dan dampaknya terhadap sosial
masyarakat.Selain tujuan yang disebut di atas,manfaat
penulisan yang diharapkan dari penulisan skripsi ini antara
lain, sebagai masukan bagi PLTU Unit 3 dan 4 PT PJB
Unit Pembangkitan Gresik tentang ada tidaknya perubahan
performansi suatu package boiler yang diakibatkan oleh
sistem continuous blowdown, sebagai bahan pertimbangan
PT PJB Unit pembangkitan Gresik agar diadakannya
recycled heat pada blowdown boiler dan sekaligus
II.TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab berikut ini dijelaskan teori-teori dasar
dari berbagai literatur yang turutmendukung analisis
perhitungan danpembahasan mengenai sistem continuous
blowdwon boiler di PLTU Unit 3 dan 4 PT PJB Unit
Pembangkitan Gresik
II.1 Pengertian Dasar Blowdown Boiler
Blowdown boiler adalah proses pembuangan air
dari boiler. Tujuannya adalah untuk mengendalikan air
boiler terhadap parameter batas waktu yang ditentukan
untuk meminimalkan scale, korosi, carryover, dan masalah
khusus lainnya. Blowdown juga digunakan untuk
menghapus endapan yang tidak diperlukan didalam sistem
dan juga sebagai pengontrol tekanan berlebih pada package
boiler.Endapan ini biasanya disebabkan oleh kontaminasi
feedwater, internal precipitates secara kimiawi, atau
melampaui
batas
kelarutan
kelarutan
garam.
Akibatnya,beberapa ketel air akan dihapus(blowdown) dan
diganti dengan feedwater yang baru. Persentase boiler
blowdown adalah sebagai berikut:
Blowdown yang berkisar dari kurang dari 1%
memiliki feedwater berkualitas sangat tinggi. Akan tetapi
untuk blowdownyang lebih dari 20% pada sebuah system
memiliki feedwater dengan kualitas kritismiskin.
Persentase blowdown boiler dapatditentukan dengan uji
klorida dimana didalam air pengisi (feedwater) dimasukan
sodium zeolite softened. Pada Tingkat tekanan boiler yang
tinggi, zat larut, dapat ditambahkan ke air ketel sebagai
pengusutuntuk menentukan persentase blowdown.Pada saat
air dididihkan danmenghasilkan steam, padatan terlarut
yangterdapat dalam air akan tinggal di boiler.Jika banyak
padatan terdapat dalam airumpan, padatan tersebut akan
terpekat kandang akhirnya akan mencapai suatu tingkat
Gambar II.2
Gambar II.1
Gambar II.5
Siklus air dan uap pada PLTU
Gambar II.3
Blowdown vassel
Gambar II.4
Bagian-bagian steam drum
II.4 Siklus Air dan Uap pada PLTU
Gambar II.6
Diagram neraca energi boiler
Gambar II.7
Kesetimbangan massa pada drum boiler dan
proses continous blowdown diabaikan
m + m muj = 0
ai
at
2)
Gambar II.9
Kesetimbangan energi pada drum boiler saat di
lakukan dan proses continous blowdown diabaikan
Dapat ditulis dengan persamaan di bawah ini :
(m . h + m . h + Qin) muj . huj = 0
ai
ai
at
at
Gambar II.8
Kesetimbangan massa pada drum boiler
saat dilakukan continous blowdown
Dapat ditulis dengan persamaan di bawah ini :
(m + m ) (mbd + muj) = 0
Gambar II.10
Kesetimbangan energi pada drum boiler saat dilakukan
proses continous blowdown
Dimana :
Dimana :
ai
at
ai
ai
ai
at
at
ai
ai
No
Parameter Air
Kegunaan
Dalam
Kontrol
Korosi
Kerak
Keretakan
Carry
Over
-
Alkalinity
Hidrosida
Fosfat
Kesadahan
x
(Ca,Mg)
Hidrasin
x
(N2H4)
II.7 Teknik Analisis Data
%Bd
100 %
Tekanan
Silika SiO2
0-200
4000
150
203-300
3500
100
301-600
3000-2000
50-40
601-900
2000-1400
30-20
2. Efisiensi boiler
901-1100
1400-1000
20-10
1100-1500
1000-750
10-5
mbb_loss
b.) Konduktiviti
b
100%
100%
Metodologi Penelitian
Mulai
Identifikasi dan
Perumusan Masalah
Studi literatur
mengenai
Blowdown di
boiler
1.Buku
2Paper
3Diskusi
4Internet
Perhitungan balans
massa dalam steam
drum
Analisa Data
Berdasarkan perhitungan yangt elah dilakukan maka didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel IV.1
Massa uap jenuh dan efisiensi boiler dengan tanpa proses continuous blowdown
Analisa Data
Tabel IV.2
Massa uap jenuh dan efisiensiboiler pada saat proses continuous
blowdown
V.KESIMPULAN
V.1 Kesimpulan
(4) Holman J .P .E Perpindahan kalor edisi keenam
Dari perhitungan dan pembahasan yang telah
dilakukan maka dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut
:
1.) dengan menggunakan system continuous blowdown
boiler di PLTU Unit 3 PT PJB UP Gresik yang ada
sekarang dapat menurunkan efisiensi boiler rata-rata
sebesar 2 s.d 2,2 %.
2.) Dari data yang di ambil di lapangan kalor rata-rata yang
terbuang mencapai 1200434,07 kJ/jam dan laju massa
bahan bakar rata-rata yang terbuang dari natural gas akibat
blowdown mencapai 22,61 kg/jam serta kerugian air ratarata akibat blowdown mencapai 1731,38 kg/jam
3.) Dengan menggunakan system continuous blowdown
sebelum tahun 1995,energy panas yang terbawa oleh air
blowdown dapat dimaanfaatkan sebesar 72,97 % dengan
nilai kalor sebesar 875987,17 kJ/jam
4.) Jika dibiarkan terbuang percuma setiap hari dengan
estimasi biaya bahan bakar Rp.60.000.000 /MMBTU
.Maka,dapat dikalkulasikan kerugian yang ditimbulkan
akibat blowdown boiler mencapai Rp 50.000.000 /bulan
V.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan penulis setelah
melaksanakan survey langsung ke lapangan,dan juga
setelah dilakukan perhitungan dan pembahasan dari datadata yang di mbalidapat adalah :
1.) sebaiknya dilakukan pengembalian system continuous
blowdown yang sekarang menjadi system continuous
blowdown sebelum tahun 1995 dengan estimasi biaya
bahan bakar Rp.60.000/MMBTU .Maka,dapat dikalkulasi
biaya yang dapat disimpan akibat blowdown boiler
mencapai Rp.36.500.000/Bulan
2.) Memaanfaatkan kembali BME (Flash tank) dan BMC
(heat excharger) sebagai recycle heat dari air blowdown
sekaligus pemanas air ke feed water
3.) Menghindari Mud blowdown sebisa mungkin dengan
menerapkan continuous blowdown untuk memperkecil
presentase blowdown (pembuangan air)
DAFTAR PUSTAKA
(1) www.energyefficiencyasia.org
(2) Archie W culp Principle of converse energy
(5) www.yourdictionary.com/images/ahd/jpg/A4boiler.jp
g.
(6) www.tbwindia.com/boiler/cfbc_system.asp