News / Megapolitan
Dinilai Langgar Kode Etik Layani Pasien BPJS,
Dokter Gugat RSUD Koja
Terkait
Gas Elpili 3K Meledak 4
(Orang Dirawat oi RSUD Koja
Ahok Serencana Wajibkan
Warga Jakarta Cele HIV
Cerita Anak Patong,
Birokrasi untuk Bangun
Gedung Beru RSUD Koja
Basuki Tegakan Bocah
RGM Harus Tetap Dirawat di
RSUD Koja
JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang dokter spesialis kebidanar
Dian Pratama menggugat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) |
Jakarta Utara ke Pengadilan Hubungan Industrial DKI Jakarta.
Dokter yang sudah bekerja selama empat tahun di rumah sak
tersebut tidak terima dituding melanggar kode etik saat mem
pelayanan kepada pasien BPJS Kesehatan.
“saya dihukum tidak boleh bekerja selama satu bulan oleh
manajemen rumah sakit,” kata Dian, Selasa (24/11/2015). (z
Ahok Sindir Dokter dan Perawat RSUD Koja yang Kurang Seny'
Menurut Dian, sanksi yang dijatuhkan pihak rumah sakit tidah
sesuai prosedur dan Undang- Undang (UU) tentang
Ketenagakerjaan
la juga menilai sanksi itu cacat hukum dan diputuskan pihak
rumah sakit secara sepihak. "Mereka bertindak sepihak tanpa
prosedur yang benar,” ujar Dian
Tak hanya itu, lanjut Dian, Direktur Utama (Dirut) RSUD Koja,
Theryoto dinilainya telah melampaui kewenangan
Sebab, Komite Medik dan Etik Profesi hanya menjatuhkan san
berupa teguran ringan melalui surat peringatan pertama kepa
Dianetelah bertemu pasien, saya kasih tahu efek samping obat dan
enyuntikan obat tersebut. Sebelum pulang, pasien meminta
vitansi ke Bidan Ida tanpa kops surat rumah sakit. Di kwitansi
Ja nama saya di bagian tanda tangan, padahal saya tidak tande
ngan,” papar Dian_
npat bulan kemudian, lanjut Dian, tepatnya 26 Mei 2015, Waki
irut Keuangan, Armaida dan Kepala Bagian Sumber Daya Manu
DM) RSUD Koja, Ant memangaiinya dan meminta penjelasan
engenai pemberian uang Rp 1,5 juta ke Bidan Ida untuk memE
pat pasien BPJS.
aya jelaskan obat itu tidak ditanggung BPIS,” sambung Dian
aca juga: Dituding Buruk Layani Pasien BPJS, Ini Jawaban RS
januel Lampung)
stelah dua minggu diperiksa, Dian kemudian dipanggil Komite
ik yang menjatuhkannya sanksi berupa peringatan lisan karen.
telah melanggar administrasi.
khir Juni, manajemen RSUD Koja kembali memangail dirinya dz
eminta uang Rp 1,5 juta tersebut dikembalikan.
aya juga diberikan hukuman penghentian kerja sementara
‘lama satu bulan. Sanksi ini yang membuat saya keberatan,” uj
ian.“Hukuman yang pihak manajemen rumah sakit dijatuhkan
langsung pembebasan tugas tanpa didahului surat peringatan
kedua dan ketiga,” sambung Dian
Atas dasar itu, Dian menuntut manajemen dari rumah sakit
membayar ganti rugi sebesar Rp 1 miliar serta meminta nama
baiknya dipulihkan. (Baca juga: Dicopot dari Jabatan, Seorang
Dokter Gugat Bupati )
Dian menyampaikan, kasus yang menimpanya ini berawal ketik.
ada pasien bernama Maryani meminta diperiksa pada Januari la
Setelah diperiksa, pasien itu rupanya menderita kista indung tel
Pasien tersebut kemudian direkomendasikan untuk membeli ob
injeks leuprolin asetat Rp 1,5 juta di apotek rumah sakit
“Ternyata stok obat itu tidak ada di rumah sakit, pasien kemudi
meninggalkan nomor telepon ke Bidan Ida. Tujuannya jika obat
sudah tersedia, bisa langsung dikabari,” tutur Dian
Kemudian pada 28 Januari 2015, Bidan Ida memintanya
mengambil leuprolin asetat di Rumah Sakit Evasari, Jalan Pramu
Jakarta Timur.
Esok harinya, obat itu pun dibawa Dian ke RSUD Kota dan
meminta Bidan Ida untuk menghubungi sang pasien