Anda di halaman 1dari 2

TUGAS BAHASA INGGRIS SAINS

MENGARTIKAN JURNAL DALAM BAHASA INDONESIA

OLEH :
KELOMPOK VI
UMI KALSUM (F1D115083)
RISMAWATI

(F11D115067)

WA ODE MIFTAHUL JANNAH (F1D115091)


HUSNA

(F1D115043)

ASRULLAH

(F1D115013)

ANJAR MINARSIH

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2016

Keanekaragaman Jamur Dan Penyakit Tanaman Di Hutan Bakau:


Ekskresi Garam Yang Memungkinkan Dalam Mekanisme Pertahanan

Abstrak: Ekskresi garam dalam daun pada beberapa jenis mangrove dapat berfungsi sebagai
pertahanan penting terhadap serangan jamur, mengurangi kerentanan pada kepadatan yang
tinggi, hutan yang monospesifik cinderung memiliki tekanan penyakit yang lebih besar. Di
beberapa survei dari bidang kelautan hutan bakau di panama. Germinans avicennia menderita
kerusakan yang jauh lebih sedikit dibandingkan dari penyakit daun Laguncularia rocemosa
atau Rhizophora mangle. Demikian pula, dengan daun Avicenna diketahui paling sedikit
pertumbuhan jamurnya, kolonisasi endofit, dan keragamannya, serta diikuti oleh
Laguncularia dan Rhizophora. Sekumpulan spesifisitas jamur daun penyerangannya secara
acak lebih besar dari yang dipikirkan. Kami berhipotesis bahwa dalam garam memiliki tiga
kemungkinan perbedaan mekanisme dalam menangani sekumpulan serangan jamur. Bakau
berbeda dalam mengatur mekanisme garam seperti Avicennia (yang diekskresi garam melalui
kelenjar daun) memiliki salinitas air hujan tertinggi yang tersisa pada daun (garam yang
menumpuk dalam daun) memiliki konsentrasi terbesar massa garamnya, dan Rhizophora
(yang tidak termasuk garam didalam akar) memiliki sedikit garam yang berkaitan dengan
daun. Tingginya konsentrasi garam berhubungan dengan daun dari Avicennia dan
Laguncularia, tapi tidak semua Rhizophora memiliki salinitas yang rendah, sudah cukup
untuk menghambat perkembangan jamur yang terkait dengan hutan mangrove.

Anda mungkin juga menyukai