Anda di halaman 1dari 15

PENGUKURAN INTENSITAS RADIASI BENDA HITAM

Nama Kelompok :
1. Bayun Kurniawan
1408205020
2. Febriyanti Jia Kelo 1408205021
3. Lailatul Badriyah
1408205016

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS UDAYANA
2016

PENGUKURAN INTENSITAS RADIASI BENDA HITAM

I.

Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah :
1. Mengetahui hubungan antara daya dengan suhu
2. Mengetahui hubungan antara energy dengan suhu
3. Mengetahui prinsip kerja benda hitam

II.

Dasar Teori
Radiasi benda hitam merupakan fenomena awal dari Teori kuantum. Radiasi benda

hitam merupakan salah satu teka-teki besar fisika yang menjadi pemicu terjadinya revolusi
dalam bidang fisika. Setiap benda meradiasikan panas, intensitas radiasi panas (bersifat
elegtromagnetik) bertambah dengan bertambahnya suhu benda, serta tergantung pada sifat
permukaannya. Pada panjang gelombang tertentu, semakin besar radiasai panas yang
dipancarkan, maka semakin besar radiasi panas yang diserap oleh benda tersebut.
Benda hitam (blackbody) adalah sebutan untuk benda yang mampu menyerap kalor
radiasi (radiasi termal) dengan baik. Radiasi termal yang diserap akan dipancarkan kembali
oleh benda hitam dalam bentuk radiasi gelombang elektromagnetik, sama seperti
gelombang radio ataupun gelombang cahaya. Untuk zat padat dan cair, radiasi
gelombangnya berupa spektrum kontinu, dan untuk gas berupa spektrum garis. Meskipun
demikian, sebenarnya secara teori dalam Fisika klasik, benda hitam memancarkan setiap
panjang gelombang energi yang mungkin agar supaya energi dari benda tersebut dapat
diukur.
Temperatur benda hitam itu sendiri berpengaruh terhadap jumlah dan jenis radiasi
elektromagnetik yang dipancarkannya. Benda hitam bersuhu di bawah 700 Kelvin dapat
memancarkan hampir semua energi termal dalam bentuk gelombang inframerah, sehingga
sangat sedikit panjang gelombang cahaya tampak. Jadi, semakin tinggi suhu benda hitam,
semakin banyak energi yang dapat dipancarkan dengan pancaran radiasi dimulai dari
panjang gelombang merah, jingga, kuning hingga putih.

Meskipun namanya benda hitam, objek tersebut tidak harus selalu berwarna hitam.
Sebuah benda hitam dapat mempunyai cahayanya sendiri sehingga warnanya bisa lebih
terang, walaupun benda itu menyerap semua cahaya yang datang padanya. Sedangkan
temperatur dari benda hitam itu sendiri berpengaruh terhadap jumlah dan jenis radiasi
elektromagnetik yang dipancarkannya.
Asas Hukum Stefan-Boltzmann menyatakan bahwa radiasi total yang dipancarkan
oleh sebuah benda sebanding dengan naiknya suhu mutlak pangkat 4. Misalkan radiasi
yang terpancar dari sebuah permukaan adalah M (M = daya total radiasi), maka besarnya
radiasi yang terpancar dirumuskan sebagai,
M = T 4

Dengan

(1)

=5,67 x 108 W /m2 K 4 (konstanta Stefan-Boltzmann).

Pada saat yang bersamaan benda hitam juga menyerap radiasi dari lingkungannya.
Maka yang diukur bukanlah M melainkan M yakni radiasi yang diserap dari lingkungan.
Radiasi yang dipancarkan oleh lingkungan ini dituliskan sebagai,
M 0= T 40

(2)

Dengan demikian diperoleh,


M ' = ( T 4 T 40 )

(3)

Suatu benda yang bukan radiator ideal juga memenuhi persamaan 3 dia tas tetapi
mempunyai koefisien absorbsi e yang nilainya kurang dari 1, sehingga dituliskan :
E=e T 4

(4)

dimana, e = emisivitas (0 e 1). Radiasi atau emisi cahaya pada benda padat
memperlihatkan spectrum kontinyu seperti gas yang dipanaskan.
Pada tahun 1894, Wien dengan gagasannya yang juga masih umum menunjukkan
bahwa energy haruslah dalam bentuk matematis seperti berikut.

u ( f , T ) =f 3 g

( Tf )

(5)

Persamaan di atas merupakan hukum Wien. Adapun implikasi dari hukum ini adalah:
1

Distribusi spectrum radiasi benda hitam untuk sembrang temperatur dapat dicari

dengan rumus di atas.


Bila fungsi g(x) mempunyai nilai maksimum untuk x > 0 maka belaku
maks =

b
T

(6)

Planck mengemukakan bahwa sebuah atomyang bergetar hanya dapat menyerap


dan memncarkan energy kembali dalam bentuk buntelan-buntelan energy yang disebut
dengan kuanta. Jika energy kuanta berbanding lurus dengan frekuensi radiasi, energinya
akan turut pula menjadi besar, tetapi karena tidak ada satupun gelombang yang dapat
memiliki energy melebihi kT, maka tidaka da gelombang berdiri yang energy kuantumnya
lebih besar dari kT. Ini secara efektif membatasi intensitas radiasi. Rumusan Planck
mengenai intensitas radiasi dapat digunakan untuk menurunkan hukum Stefan dan hukum
pergeseran Wien, dan ternyata penurunan hukum Stefan dari rumus Planck memberikan
hubungan tetapan Stefan-Boltzmann dan tetapan Planck.
III.

Alat dan Bahan


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Bangku penyangga
Pemanas listrik (220 V)
Black body accessory
Iris diaphragm
Cooling diaphragm
Voltmeter
Digital thermometer & Electronic dimmer

8. Thermopile
9. Kabel penghubung
IV.

Langkah-langkah Percobaan
1. Persiapkan alat yang dibutuhkan
2. Rangkai alat seperti pada gambar

Gambar
Rangkaian

alat

4.1

percobaan radiasi

benda hitam
3.

Setelah

semua

komponen terpasang, nyalakan semua perangkat

4. Nyalakan pemanas listrik dan tunggu sampai suhu mencapai 500 C

5. Saat suhu naik dari suhu awal menuju suhu 500 C , catat tegangannya

6. Setelah suhu mencapai 500 C , matikan pemanas dan catat juga tegangannya
7. Catat sampai mendapat 5 varian nilai dari suhu 110 150 .

V.

Data Pengamatan
a. Data pengkuran pada saat suhu naik

T ()

No

(Volt)

10
1
2
3
4
5
6

100
110
120
130
140
150

0.59
0.50
0.41
0.27
0.17
0.02

b. Data pengkuran pada saat suhu naik


T ()

No

(Volt)

105
1
2
3
4
5
6

VI.

100
110
120
130
140
150

0.80
0.69
0.50
0.41
0.27
0.07

Analisa Data
a. Pengukuran pada kenaikan temperature

T =100 +273=373 K
4

10

T 0 =1.94 x 10 K

U naik=0.59 x 105
A= r 2 =3.14 x ( 1 x 102 )
A=3.14 x 104 m2

T =110 +273=383 K

1.

T 4=2.15 x 1010 K 4

2.

3.
T 4T 40 =2.1 x 109 K 4
4.

5.

T =120 +273=393 K
6.

T 4=2.39 x 1010 K 4

7.

17.

T 4T 40 =4.5 x 109 K 4

T 4T 40 =9.7 x 109 K 4

8.

18.
T =130 +273=403 K

9.

19.

10.

T =150 +273=423 K
20.

T 4=2.64 x 1010 K 4

T 4=3.2 x 1010 K 4

11.

21.

T 4T 40 =7 x 109 K 4
12.

T 4T 40 =1.2 x 10 10 K 4
22.

13.

23.

14.

24.
T =140 +273=413 K

15.

26.

16.

T 4=2.9 x 1010 K 4

M '=

U nU naik
A

1.

'

M=

0.50 x 1050.59 x 105


3
2
=2.8 x 10 V /m
4
3.14 x 10

2.

'

M=

25.

0.41 x 105 0.59 x 105


3
2
=5.7 x 10 V /m
4
3.14 x 10

27.
28.

'

M=

3.

0.27 x 1050.59 x 105


2
2
=1.02 x 10 V /m
4
3.14 x 10

'

M=

4.

0.17 x 1050.59 x 105


2
2
=1.3 x 10 V /m
4
3.14 x 10

5.

6.
'

M=

2 x 107 0.59 x 105


2
2
=1.8 x 10 V /m
4
3.14 x 10
7.
8.
9.
10.

11.

12.

13.

14.

M'

T 4T 40 ( x )

15. X
y

x2

(
y
)
16.

17.

18.

2.1 x 109 K 4
21.

22.

2.8 x 103 V /m2


23.

4.5 x 10 9 K 4
26.

27.

37.

42.

35.

9.4 x 1019 K 8

2.33 x 107 K 4 V / m2

39.

1.8 x 102 V /m2


43.

3.53 x 1010 K 4

7.14 x 107 K 4 V / m2

34.

38.

40.

1.44 x 1020 K 8
44.

5.03 x 102 V /m 2

2.57 x 106 K 4 V /m2


30.

4.9 x 1019 K 8

1.3 x 102 V /m2

1.2 x 1010 K 4
41.

29.

33.

5.88 x 10 6 K 4 V / m2
25.

2.03 x 1019 K 8

1.02 x 102 V /m2

9.7 x 10 9 K 4
36.

24.

28.

32.

20.

4.41 x 1018 K 8

5.7 x 103 V /m2

7 x 109 K 4
31.

19.

2.16 x 108 K 4 V / m2
45.

3.12 x 1020 K 8

1.78 x 10 9 K 4 V / m2

46.
47.
48.

n ( xy ) ( x )( y )
2

2
n ( x )( ex )

49.

50.

9 4
2
10
4
2
2
5 ( 1.78 x 10 K V / m )( 3.53 x 10 K ) (5.03 x 10 V / m )
20
8
10 4
5 ( 3.12 x 10 K )( 3.53 x 10 K )

( 1.78 x 10 9 K 4 V /m2 ) 17.756 x 108 K 4 V2

( 3.12 x 1020 K 8 ) ( 12.46 x 1020 K 8 )


( 1.78 x 10 9 K 4 V /m2 ) 17.756 x 108 K 4 V2

( 3.12 x 1020 K 8 ) ( 12.46 x 1020 K 8 )

51.

( 0.044 x 108 K 4 V / m2)

=4.7 x 1015 V / K 4 m2
20
8
(9.34 x 10 K )

52.
53.
54.

b. Pengukuran pada penurunan temperature


55.

T =100 +273=373 K
56.

U naik=0.80 x 105

T 04=1.94 x 1010 K 4

A= r 2 =3.14 x ( 1 x 102 )
A=3.14 x 104 m2

57.

58.
1.

T =110 +273=383 K
29.

37.

T 4=2.15 x 1010 K 4

4.

T =140 +273=413 K

30.

38.

T 4T 40 =2.1 x 109 K 4

T 4=2.9 x 1010 K 4

31.
2. T =120 +273=393 K

39.
4

T T 0 =9.7 x 10 K

32.

40.

T 4=2.39 x 1010 K 4
5.

33.

T =150 +273=423 K
41.

T 4T 40 =4.5 x 109 K 4

T 4=3.2 x 1010 K 4

34.
3.

42.

T =130 +273=403 K

10

T T 0 =1.2 x 10 K

35.

T 4=2.64 x 1010 K 4

43.
44.

36.

45.
4

4
0

T T =7 x 10 K

M '=

U nU naik
A

M '=

1.

0.69 x 10 0.8 x 10
=3.5 x 103 V /m2
4
3.14 x 10

2.

M '=

0.5 x 1050.8 x 105


=9.55 x 103 V /m2
4
3.14 x 10

M '=

0.41 x 105 0.8 x 105


=1.24 x 102 V /m 2
4
3.14 x 10

3.

M '=

4.

0.27 x 1050.8 x 105


=1.69 x 102 V /m 2
4
3.14 x 10

5.

6.
'

M=

7 x 1070.8 x 105
2
2
=2.32 x 10 V /m
4
3.14 x 10
7.
8.
9.

10.

11.

12.
4

T T 0 ( x )

15.

25.

30.
4
35.

36.

41.

10

3.53 x 10 K

1.63 x 10 6 K 4 V /m2

38.

39.

1.44 x 1020 K 8
43.

6.56 x 10 V /m

4.29 x 105 K 4 V /m2

34.

9.4 x 1019 K 8

42.

2.67 x 108 K 4 V /m2


44.

20

3.12 x 10 K

2
n ( x )( ex )

46.

20
8
10 4
5 ( 3.12 x 10 K )( 3.53 x 10 K )

( 3.12 x 10 20 K 8 ) ( 12.46 x 1020 K 8 )


( 2.31 x 107 K 4 V /m2 ) 17.756 x 108 K 4 V2

48.

49.

7
4
2
10 4
2
2
5 ( 2.31 x 10 K V / m )( 3.53 x 10 K )( 6.56 x 10 V / m )

( 2.31 x 107 K 4 V /m2 ) 23.15 x 108 K 4 V2

47.

50.

( 3.12 x 1020 K 8 ) ( 12.46 x 1020 K 8 )


( 1.753 x 10 9 K 4 V /m2 )
=1.88 x 1012 V /K 4 m2
20
8
(9.34 x 10 K )

2.31 x 10 K V /m

45.

n ( xy ) ( x )( y )

8.28 x 107 K 4 V /m2

33.

2.23 x 102 V /m2

29.

4.9 x 1019 K 8

37.

1.2 x 1010 K 4

40.

28.

1.69 x 102 V /m 2

7.35 x 10 K V /m
24.

2.03 x 1019 K 8

32.

9.7 x 10 9 K 4

23.

1.24 x 102 V /m2

31.

19.
18

27.

7 x 109 K 4

4.41 x 10 K

9.55 x 103 V /m2

26.

22.

4.5 x 10 9 K 4

14. xy

18.

3.5 x 10 V /m

21.

17.

2.1 x 10 K

20.

13.

y)

16.

M' (

51.
VII.

Pembahasan
52.
53. Percobaan radiasi benda hitam ini bertujuan menentukan konduktifitas relative dari

intensitas radian open listrik dengan peralatn benda hitam pada suhu 373 kelvin hingga 473
kelvin, benda hitam ini menyerap seluruh radiasi elektromagnetik yang jatuh kepadanya. Tidak
ada radiasi yang dapat keluar atau dipantulkannya. Benda hitam, dia tidaklah harus benar-benar
hitam karena dia juga memancarkan energi. Jumlah dan jenis radiasi elektromagnetik yang
dipancarkannya bergantung pada suhu benda hitam tersebut. Benda hitam dengan suhu di bawah
sekitar 700 Kelvin hampir semua energinya dipancarkan dalam bentuk gelombang inframerah,
sangat sedikit dalam panjang gelombang tampak. Semakin tinggi temperatur, semakin banyak
energi yang dipancarkan dalam panjang gelombang tampak dimulai dari merah, jingga, kuning
dan putih.
54. Dalam pembahasan praktikum ini, kami dari kelompok enam

memiliki data yang

berbeda-beda, akan tetapi dari 4 data yang ada, 3 diantaranya memiliki kemiripan, yaitu
membentuk grafik yang linier,hal ini menunjukan bahwa apabila terjadi kenaikan suhu maka hal
ini akan dibarengi dengan kenaikan intensitas radiasinya, dalam kata lain keduanya berbanding
lurus. Akan tetapi data yang di kelola sangat jauh dari ekspektasi, pada pengolahan data, dalam
kelompok ini ada dua data yang mencari kesalahan literature yang mana konstanta Stefanboltzmann sebagai acuan, dari kedua data tersebut, kesalahan literature nya mendekati 100%, hal
ini bias terjadi karena pembacaan data yang kurang tepat, dikarenakan thermometer yang
digunakan merupakan temperature digital yang memungkinkan keslahan dalam pembacaan, saat
suhu menunjukan nilainya, maka nilai U pada indicator tidak dalam tampilan yang stabil, dan hal
ini bias saja terjadi dikarenakan ada kesalahan pada praktikan ataupun yang disebabkan oleh
alat-alat praktikum
VIII. Kesimpulan
55. Dari beberapa data yang kami kumpulkan dapat disimpulkan bahwa:

1. Intensitas radiasi itu berbanding lurus dengan suhu yang dipangkatkan empat. Sehingga,
semakin besar temperature, akan semakin besar pula intensitas radiasinya, berlaku
sebaliknya, apabila temperature kecil, maka intensitas radiasinya juga akan kecil.
2. Grafik intensitas radiasi haruslah linier ke atas dikarenakan hubungan antara intensitas
radiasi dan temperature tadi, yang berbanding lurus.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
75.
76.
77.
78. Daftar Pustaka
79.

80. Kenneth Krane. 1992. Fisika Modern. Terjemahan H. J. Wospakrik. Jakarta, Penerbit
Universitas Indonesia (UI-Press).
81.
82. Malago, Jasruddin Daud. 2005. Pengantar Fisika Modern. Badan Penerbit UNM. Makassar.
83.
84. Subaer, dkk. 2013. Penuntun Praktikum Eksperimen Fisika I Unit Laboratorium Fisika
Modern Jurusan Fisika FMIPA UNM.

85.
86. http://rustamhafid.blogspot.com/2014/11/laporan-fisika-modern-pengukuran.html
diakses pada tanggal 30 nopember 2014, pada pukul 7.42
87.
88. http://blogfisikarinialjambi.blogspot.com/2012/12/makalah-radiasi-benda-hitam.html
diakses pada tanggal 30 nopember 2014, pada pukul 7.42
89.
90. http://id.wikipedia.org/wiki/Benda_hitam diakses pada tanggal 30 nopeber 2014, pada
pukul 7.44
91.
92.
93.
94.

Anda mungkin juga menyukai