Pembahasan Tugas
Pembahasan Tugas
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses persalinan merupakan saat yang paling menegangkan dan
mencemaskan bagi wanita, apalagi jika persalinan tersebut merupakan
persalinan pertamanya. Saat mengetahui dirinya hamil ibu harus beradaptasi
dengan berbagai perubahan, mulai dari perubahan fisik sampai perubahan
psikologis yang dapat mempengaruhi emosinya. Setelah dihadapkan dengan
perubahan-perubahan saat hamil sekarang ibu mulai dihadapkan dengan
proses persalinannya, dan pastilah bagi para calon ibu yang baru pertama kali
hamil mereka belum mengetahui apa yang harus dilakukan saat persalinan
terjadi nanti, mulai dari bagaimana cara mengejan yang baik dan berbagai
kecemasan lain yang akan dihadapinya nanti. Di negara berkembang, saat
melahirkan dan minggu pertama setelah melahirkan merupakan periode kritis
bagi ibu dan bayinya. Sekitar seperempat hingga separuh kematian bayi
berumur kurang dari satu tahun terjadi dalam minggu pertama.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian persalinan?
2. Apa saja faktor-faktor dalam persalinan?
3. Apa penyebab persalinan?
4. Apa saja tanda-tanda permulaan persalinan?
5. Apa saja tanda-tanda in partu dalam persalinan?
6. Apa saja kala-kala dalam persalinan?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian persalinan
2. Untuk mengetahui faktor-faktor persalinan
3. Untuk mengetahui penyebab persalinan
4. Untuk mengetahui tanda-tanda permulaan persalinan
5. Untuk mengetahui tanda-tanda in partu dalam persalinan
6. Untuk mengetahui kala-kala persalinan
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian Persalinan
Persalinan normal adalah persalinan yang terjadi pada kehamilan
aterm (bukan prematur atau postmatur), mempunyai onset yang spontan
(tidak diinduksi), selesai setelah 4 jam dan sebelum 24 jam sejak saat
awitannya (bukan partus presipitatus atau partus lama), mempunyai
janin (tunggal) dengan presentasi vertex (puncak kepala) dan oksiput
pada bagian anterior pelvis, terlaksana tanpa bantuan artifisial (seperti
forceps), tidak mencakup komplikasi (seperti perdarahan hebat), dan
mencakup pelahiran plasenta yang normal.
Menurut Rustam Mochtar (1998), persalinan normal adalah proses
kelahiran bayi dengan tenaga ibu sendiri tanpa bantuan alat-alat serta
tidak melukai ibu dan bayi. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil
konsepsi (janin dan ari) yang dapat hidup ke dunia luar dan rahim
melalui jalan lahir atau dengan jalan lain.
2.2 Faktor-faktor Persalinan
Faktor-faktor yang terlibat dalam persalinan, yaitu:
a. Power
Kontraksi dan retraksi otot-otot rahim plus kerja otot-otot
volunter dari ibu, yaitu kontraksi otot perut dan diafragma sewaktu
ibu mengejan. Power utama pada persalinan adalah tenaga atau
kekuatan yang dihasilkan oleh kontraksi dan retraksi otot-otot rahim.
(Hellen Farrer, 1999: 119)
a) Kekuatan yang mendorong janin keluar (power) terdiri dari :
1) His (kontraksi otot uterus)
Kontraksi uterus karena otot otot polos rahim bekerja
dengan baik dan
6) Terasa sakit
7) Terkoordinasi
8) Kadang dapat dipengaruhi dari luar secara fisik, kimia dan
psikis
c) Perubahan-perubahan akibat his :
1) Pada uterus dan servik. Uterus teraba keras/padat karena
kontraksi. Tekanan hidrostatis air ketuban dan tekanan
intrauterin naik serta menyebabkan serviks menjadi mendatar
(effacement) dan terbuka (dilatasi).
2) Pada ibu rasa nyeri karena iskemia rahim dan kontraksi
rahim. Juga ada kenaikan nadi dan tekanan darah.
3) Pada janin pertukaran oksigen pada sirkulasi utero-plasenter
kurang, maka timbul hipoksia janin. Denyut jantung janin
melambat (bradikardi) dan kurang jelas didengar karena
adanya iskemia fisiologis.
d) Dalam melakukan observasi pada ibu ibu bersalin hal hal
yang harus diperhatikan dari his:
1) Frekuensi his
Jumlah his dalam waktu tertentu biasanya permenit atau
persepuluh menit.
2) Intensitas his
Kekuatan his diukur dalam mmHg, intensitas dan frekuensi
kontraksi uterus bervariasi selama persalinan, semakin
meningkat waktu persalinan semakin maju. Telah diketahui
bahwa aktifitas uterus bertambah besar jika wanita tersebut
berjalan jalan sewaktu persalinan masih dini.
3) Durasi atau lama his
Lamanya setiap his berlangsung diukur dengan detik,
misalnya selama 40 detik.
4) Datangnya his
Apakah datangnya sering, teratur atau tidak.
5) Interval
Jarak antara his satu dengan his berikutnya, misalnya his
datang tiap 2 sampe 3 menit
6) Aktivitas his
Frekuensi x amplitudo diukur dengan unit Montevideo.
e) His Palsu
His palsu adalah kontraksi uterus yang tidak efisien atau
spasme usus, kandung kencing dan otot-otot dinding perut yang
3
terasa nyeri. His palsu timbul beberapa hari sampai satu bulan
sebelum kehamilan cukup bulan. His palsu dapat merugikan yaitu
dengan membuat lelah pasien sehingga pada waktu persalinan
sungguhan mulai pasien berada dalam kondisi yang jelek, baik
fisik maupun mental.
f) Kelainan kontraksi otot rahim
1) Inertia Uteri
His yang sifatnya lemah, pendek dan jarang dari his yang
normal yang terbagi menjadi Inertia uteri primer dan
sekunder. Inertian uteri prime terjadi apabila sejak semula
kekuatannya sudah lemah. Inertia uteri sekunder terjadi jika
his pernah cukup kuat tapi kemudian melemah
Dapat ditegakkan dengan melakukan evaluasi pada
pembukaan, bagian terendah terdapat kaput dan mungkin
ketuban telah pecah. His yang lemah dapat menimbulkan
bahaya terhadap ibu maupun janin sehingga memerlukan
konsultasi atau merujuk penderita ke rumah sakit, puskesmas
atau ke dokter spesialis.
2) Tetania uteri
His yang terlalu kuat dan terlalu sering, sehingga tidak
terdapat kesempatan reaksi otot rahim. Akibat dari tetania
uteri dapat terjadi:
a) Persalinan Presipitatus
b) Persalinan yang berlangsung dalam waktu tiga jam.
c) Terjadi persalinan tidak pada tempatnya :
1) Terjadi trauma janin, karena tidak terdapat persiapan
dalam persalinan.
2) Trauma jalan lahir ibu yang luas dan menimbulkan
perdarahan inversion uteri
3) Tetania uteri menyebabkan asfiksia intra uterin
sampai kematian janin dalam rahim
3) Inkoordinasi otot rahim
Keadaan Inkoordinasi kontraksi otot rahim dapat
menyebabkan sulitnya kekuatan otot rahim untuk dapat
meningkatkan pembukaan atau pengeluaran janin dari dalam
rahim. Penyebab inkoordinasi kontraksi otot rahim adalah:
a. Faktor usia penderita relatif tua
b. Pimpinan persalinan
4
progesterone
2) Fase aktif
Berlangsung selama 6 jam dibagi atas 3 sub fase, yaitu:
a) Periode akselerasi: berlangsung 2 jam, pembukaan menjadi 4
cm.
b) Periode dilatasi maksimal (steady) selama 2 jam, pembukaan
berlangsung 2 jam, cepat menjadi 9 cm.
c) Periode deselerasi berlangsung lambat dalam waktu 2 jam
pembukaan menjadi 10 cm.
Akhir kala I servik mengalami dilatasi penuh, uterus servik dan
vagina menjadi saluran yang continue, selaput amnio ruptur,
kontraksi uterus kuat tiap 2-3 menit selama 50-60 detik untuk setiap
kontraksi, kepala janin turun ke pelvis.
b. Kala II (pengeluaran janin)
His terkoordinir cepat dan lebih lama, kira-kira 2-3 menit sekali,
kepala janin telah turun dan masuk ruang panggul, sehingga
terjadilah tekanan pada otot-otot dasar panggul yang secara reflek
menimbulkan rasa ngedan karena tekanan pada rectum sehingga
merasa seperti BAB dengan tanda anus membuka. Pada waktu his
kepala janin mulai kelihatan, vulva membuka dan perineum
meregang. Dengan his mengedan yang terpimpin akan lahir dan
diikuti oleh seluruh badan janin. Kala II pada primi 1.5-2 jam, pada
multi 0.5 jam.
1. Mekanisme persalinan:
Janin dengan presentasi belakang kepala, ditemukan hampir
sekitar 95 % dari semua kehamilan.Presentasi janin paling umum
dipastikan dengan palpasi abdomen dan kadangkala diperkuat
sebelum atau pada saat awal persalinan dengan pemeriksaan
vagina (toucher). Pada kebanyakan kasus, presentasi belakang
kepala masuk dalampintu atas panggul dengan sutura sagitalis
melintang. Oleh karena itu kita uraikan dulu mekanisme
persalinan dalam presentasi belakang kepala dengan posisi ubunubun kecil melintang dan anterior.
Karena panggul mempunyai bentuk yang tertentu , sedangkan
ukuran-ukuran kepala bayi hampir sama besarnya dengan dengan
ukuran dalam panggul, maka jelas bahwa kepala harus
menyesuaikan diri dengan bentuk panggul mulai dari pintu atas
8
b) Asinklitismus anterior
Bila sutura sagitalis
mendekati
promontorium
parietal
10
rotasi
dalam
merupakan
suatu
usaha
untuk
12
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN INTRANATAL CARE
3.1 Contoh Kasus
Ny.YN datang ke poli kandungan tanggal 27 Oktober 2013 pada pukul
01.00 WIB ditemani suaminya. Ny.YN mengeluh mules dan nyeri di daerah perut sejak
kemarin pukul 21.00 WIB, disertai dengan keluarnya air ketuban. Ny. YN mengatakan
bahwa mules dan nyeri yang dirasakan semakin kuat. Ny. YN mengerang
kesakitan dan memegangi perutnya. Ny. YN mengatakan tidak bisa tidur sejak
13
tadi malam karena perutnya sudah mulai mules dan mencoba untuk mengganti
posisi yang nyaman untuk tidur, akan tetapi tetap tidak bisa tidur. Ny. YN
cemas akan persalinannya nanti. Hasil anamnesa Ny.YN berusia 25 tahun hamil
anak pertama belum pernah keguguran. HPHT tanggal 20 Januari 2013, haid teratur
siklus 28 hari. Gerakan janin masih dirasakan, ANC di Bidan dan Dokter dengan hasil
normal, ibu makan terakhir pukul 18.00 WIB dengan nasi satu piring, sayur bayam
dan ayam goreng, minum terakhir susu pukul 20.00 WIB, BAK terakhir pukul
21.00 WIB dan BAB terakhir kemarin pukul 17.00 WIB.
Tanggal masuk : 27 Oktober 2013
Ruang/kelas
: VK/ III
Jam masuk
Kamar No.
: 01.00 WIB
: 22
: Umur 13 th.
Siklus
: 28 hari
Banyaknya
: 3x ganti softex
Lamanya
: 4- 7 hari
HPHT
: 20 Januari 2013
Keluhan
: tidak ada
TP
: 27 Oktober 2013
Kehamilan
Persalinan
Umu Pe Jen Pe Pe
Komplikasi Nifas
Lase Inf Perd
Jen
ny
rasi
is
keha
ulit
mila
is
nol
ny
on
ulit
14
eks
arah
an
Anak
BB
pj
n
1.
Hamil
ini
a.
b.
3) Kehamilan Sekarang :
Diagnosa : G I P0 A0
Imunisasi : TT 1: sudah
TT2 : sudah
c.
ANC : 8 kali
d.
Keluhan selama hamil : mual dan pusing
e.
Pengobatan selama hamil : tidak
f. Pergerakan janin : ya, sejak usia 4,5 bulan
g.
Rencana perawatan bayi : sendiri
h.
Kesangggupan dan pengetahuan dalam merawat bayi :
Breast care : (x) Ya
() Tidak
Perineal care : (x) Ya
() Tidak
Nutrisi
: (x) Ya
() Tidak
Senam nifas : (x) Ya
() Tidak
KB
: (x) Ya
() Tidak
Menyusui
: (x) Ya
() Tidak
4) Persalinan Sekarang :
a. Keluhan His
Mulai kontraksi tanggal / jam : 27 Oktober 2013
Interval
: 10 menit
Lama
: 3 X 35
Kekuatan : adekuat
b.
Pengeluaran Pervagina
Jenis : Air ketuban.
Jumlah : 50 ml warna jernih
c.
Periksa Dalam :
Hasil pembukaan 4 cm
Effecement 75 %
Ketuban : ( - )
Presentasi anak : kepala
Bidang Hodge II
d.
Kala Persalinan :
a) Kala I :
Mulai persalinan : Tgl 27 Okt 2013 Jam 01.25 WITA
Lama kala I :1 Jam 20 Menit
Pengobatan yang didapat : ( - )
b) Kala II :
Mulai : Tgl 27 Okt 2013 Jam 02.45.
Lama kala II : 7 Menit
Pengobatan yang didapat : Penyulit : Cara mengatasi : -
15
16
7)Riwayat Lingkungan
Kebersihan
: baik
Bahaya
: tidak ada
8)Aspek Psikososial
Klien bertanya kepada perawat kapan bayinya lahir. Klien bertanya
apakah bisa melahirkan secara normal dan klien tampak tegang dan
cemas. Setelah persalinan, klien merasa gembira karena anaknya lahir
dengan selamat,dan juga keadaan tersebut tidak menimbulkan
perubahan terhadap kehidupan sehari-hari. Klien pun ingin merawat
anaknya sendiri dengan dibantu oleh suaminya yang merupakan orang
yang terpenting menurut klien, keluarga klien pun sangat mendukung
keadaan klien saat ini dan klien mengatakan bahwa dia sudah siap
untuk menjadi seorang ibu.
9) Kebutuhan Dasar Khusus :
a. Pola nutrisi
1) Frekwensi makan : 3 x/hari
2) Jenis makanan rumah : nasi, lauk, sayur.
3) Makanan yang tidak disukai /alergi/pantangan : tidak ada
b. Pola eliminasi
BAK:
1) Frekwensi : 4 5 kali
2) Warna
: kuning jernih
3) Keluhan yang berhubungan dengan BAK : tidak ada
BAB:
1) Frekwensi : 1 kali/sehari
2) Warna
: kuning kecoklatan
3) Bau
: khas feces
4) Konsistensi : lunak padat
5) Keluhan : tidak ada
c. Pola personal Hygiene
1) Mandi
a) Frekwensi : 2 x/hari
b) Sabun : ya
2) Oral hygiene
a) Frekwensi : 2 x/hari
b) Waktu : pagi dan sore setelah makan
3) Cuci rambut
a) Frekwensi : 1 x/seminggu
b) Shampo : ya
d. Pola istirahat dan tidur
a) Lama tidur : 6 8 Jam /hari
b) Kebiasaan sebelum tidur : nonton TV
c) Keluhan : tidak ada
e. Pola aktifitas dan latihan
17
a)
b)
c)
d)
e)
f.
a)
b)
c)
4. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
: baik
Kesadaran : komposmentis
Tekanan darah
:130/90mmHg
Nadi
: 90 x/menit
Respirasi rate
: 23 x/mnt
Suhu
: 36,8C
Berat badan
: 65 kg
Tinggi badan : 160 cm
Skala nyeri
:5
Lila
: 26 cm
a. Sistem penglihatan
1) Posisi mata
: simetris
2) Kelopak mata : Normal
3) Gerakan mata : Normal
4) Pergerakan bola mata : Normal
5) Konjungtiva : Normal (Merah)
6) Kornea : Normal
7) Sklera : Anikterik
b. Sistem Pernafasan
1) Jalan nafas : Bersih
2) Pernafasan : Tidak sesak
3) Suara nafas : Normal (Vesikuler)
4) Menggunakan otot otot bantu pernafasan : Tidak
5) Lain lain : tidak ada
c. Sirkulasi jantung
1) Kecepatan denyut apical : 100 x/menit
2) Irama : Teratur
3) Kelainan bunyi jantung : normal (S1 S2 tunggal)
4) Sakit dada : Tidak
d. Sistem Pencernaan
1) Keadaan mulut
a)
Gigi
: Tidak
b)
Memakai gigi palsu : Tidak
c)
Lainnya : tidak ada
e. Sistem Perkemihan :
a) BAK
1) Pola rutin
: 7 8 x/hari
2) Jumlah
: 150 cc/24jam
3) Warna
: Kuning Jernih
f. Sistem Integumen/ Muskuloskeletal
a) Turgor kulit : Elastis
b) Warna kulit : kuning langsat
18
Nyeri Akut
(NANDA-I)
Pengalaman sensori dan emosional
yang
tidak
DEFINING
(mis.,gelisah,
CHARACTER
ISTICS
fokus, meringis)
Sikap melindungi rasa nyeri
Indikasi nyeri yang dapat diamati
Perubahan posisi untuk menghindari nyeri
Melaporkan nyeri secara verbal
Gangguan tidur
Agens cedera (mis., biologis, zat kimia, fisik,
RELATED
DIAGNOSIS
ENT ASSESSM
FACTORS:
psikologis)
Subjective data entry
-
S
N
TD
:36,8 0C
:90 x/ menit
:
Client
Nyeri Akut
Diagnostic
Related to:
Statement:
NIC
INTERVENSI
20
AKTIVITAS
Discomfort level
(2109)
Def :
Severity of
observed or
Pain : 3
Manajemen nyeri
Anxiety : 4
Def :
Moaning :
Mengurangi nyeri
4
Restlessne atau menurunkan
ss : 4
1. Gunakan
strategi
komunikasi
terapeutik
yang
dapat
diterima
nyeri ke level
tentang pengalaman
reported mental
kenyamanan yang
nyeri
or physical
diterima oleh
menerima
discomfort
pasien
dan
merasa
respon
nyeri
kualitas
pasien
keluarga
dan
untuk
memperoleh
dukungan
4. Beri
informasi
tentang nyeri misal
penyebab
nyeri,
berapa
berakhir,
lama
antisipasi
ketidaknyamanan
dari prosedur
5. Kontrol
faktor
lingkungan
yang
dapat
mempengaruhi
respon
pasien
mengalami
ketidaknyamanan.
6. Kurangi
atau
hilangkan
yang
presipitasi
21
faktor
menjadi
atau
meningkatkan
pengalaman nyer.i
7. Ajarkan
teknik
penggunaan
non
farmakologi
misal
relaksasi.
8. Beri penurun nyeri
yang optimal dengan
resep analgesik.
9. Dorong
istirahat
yang adekuat tidur
untuk memfasilitasi
penurunan nyeri.
10. Melibatkan keluarga
dalam
modalitas
penurunan nyeri.
3.4 Implementasi
No
Diagnosa/
Masalah
1.
Tgl/jam
kolaboratif
Nyeri Akut 27
berhubunga
n
2013 /
Tindakan
Oktober
01.45
dengan WIB
kontraksi
rahim yang
Paraf
dampak
semakin
pengalaman
intensif
kualitas hidup
3. Bantu pasien
nyeri
terhadap
dan
keluarga
berakhir,
antisipasi
mempengaruhi
pasien
respon
mengalami
ketidaknyamanan.
6. Kurangi atau hilangkan faktor
yang menjadi presipitasi atau
meningkatkan
pengalaman
nyer.i
7. Ajarkan teknik penggunaan non
farmakologi misal relaksasi.
8. Beri penurun nyeri yang
optimal dengan resep analgesik.
9. Dorong istirahat yang adekuat
tidur
untuk
memfasilitasi
penurunan nyeri.
10. Melibatkan keluarga
dalam
Diagnosa/
Tgl/Jam
Catatan Perkembangan
Masalah
1.
kolaboratif
Nyeri Akut 27
berhubungan
2013 /
dengan
WIB
kontraksi
rahim
yang
semakin
Paraf
intensif
nyeri 1
A : Masalah sudah teratasi
P : Tindakan keperawatan
diberhentikan
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Persalinan normal adalah proses kelahiran bayi dengan tenaga ibu
sendiri tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu dan bayi. Faktorfaktor yang terlibat dalam persalinan, yaitu: power, passage, passanger,
psikis (psikologis), dan penolong. Penyebab persalinan belum pasti
diketahui,namun
beberapa
teori
menghubungkan
dengan
faktor
24
25