Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Bidang studi : KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Topik : COMBUSTIO

Sasaran : Pasien dan Keluarga pasien

Tempat : Ruang tunggu pavilium Mawar


Hari/Tanggal :

Waktu : 1 X 20 Menit

1. Tujuan Instruksional Umum

Untuk meningkatkan pengetahuan tentang luka bakar

2. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah diberikan penyeluhan ibu dapat :

a. Menyebutkan Pengertian luka bakar


b. Menyebutkan penyebab luka bakar
c. Menyebutkan tanda dan gejala luka bakar
d. Menyebutkan komplikasi luka bakar
e. Menjelaskan penanganan luka bakar
3. Sasaran

Pasien dan keluarga pasien di pavilium Mawar RSUD Jombang

4. Materi

a. Pengertian luka bakar


b. Penyebab luka bakar
c. Tanda dan Gejala luka bakar
d. Komplikasi luka bakar
e. Penaganan luka bakar
5. Metode

 Ceramah
 Tanya jawab
6. Media

 Leaflet
7. Kegiatan Penyuluhan
NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA

1 3 Menit Pembukaan:

 Memperkenalkan diri  Menyambut sa


lam dan men-
dengarkan
 Mendengarkan

 Menjelaskan tujuan dari


penyuluhan.  Mendengarkan
 Melakukan kontrak waktu.  Mendengarkan
 Menyebutkan materi pe-
nyuluhan ya ng akan diberi
kan
2 10 Menit Pelaksanaan :

 Menjelaskan tentang peng  Mendengarkan


ertian luka bakar dan memperha
tikan
 Bertanya dan
 Memberikan kesempatan menjawab per
pada peserta untuk bertanya tanyaan yg di-
ajukan
 Mendengarkan
dan memperha
tikan
 Menjelaskan tentang  Bertanya dan
penyebab luka bakar menjawab per
tanyaan yang
diajukan
 Memberikan kesempatan
 Mendengarkan
pada peserta untuk bertanya
dan memperha
tikan.
 Bertanya dan
menjawab per
 Menjelaskan tentang tanda tanyaan yg di
dan gejala luka bakar ajukan
 Mendengarkan
dan memperha
 Memberikan kesempatan tikan
pada peserta unutk bertanya  Bertanya dan
menjawab per
tanyaan yg di
ajukan
 Mendengarkan
 Menjelaskan tentang dan memperha
komplikasi luka bakar tikan
 Memberikan kesempatan  Bertanya dan
pada peserta untuk bertanya menjawab per
tanyaan yg di
ajukan

 Menjelaskan tentang
penanganan luka bakar

 Memberi kesempatan pa-da


peserta bertanya.
3 5 Menit Evaluasi :

 Menanyakan pada peserta  Menjawab &


tentang materi yang dibe- menjelaskan
rikan dan reinforcement pertanyaan
kepada peserta bila dpt
men- jawab & menjelas kan
kem bali pertanyaan/materi
4 2 Menit Teriminasi :

 Mengucapkan terimaka-sih  Mendengarkan


kepada peserta dan membalas
 Mengucapkan salam salam
. Pengorganisasian :

 Pembicara : Ayu Widi


Amin Diah Rahayu
 Pembimbing : Iwan
Desy
MATERI

1. DEFINISI
Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan kontrak
dengan sumber panas seperti api, air, panas, bahan kimia, listrik dan radiasi (Moenajar,
2002).

Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang
disebabkan adanya kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia,
listrik dan radiasi. Kerusakan jaringan yang disebabkan api dan koloid (misalnya bubur
panas) lebih berat dibandingkan air panas. Ledakan dapat menimbulkan luka bakar dan
menyebabkan kerusakan organ. Bahan kimia terutama asam menyebabkan kerusakan
yang hebat akibat reaksi jaringan sehingga terjadi diskonfigurasi jaringan yang
menyebabkan gangguan proses penyembuhan. Lama kontak jaringan dengan sumber
panas menentukan luas dan kedalaman kerusakan jaringan. Semakin lama waktu kontak,
semakin luas dan dalam kerusakan jaringan yang terjadi (Moenadjat, 2003).
2. KLASIFIKASI
1. Berdasarkan penyebab:
a. Luka bakar karena api
b. Luka bakar karena air panas
c. Luka bakar karena bahan kimia
d. Luka bakar karena listrik
e. Luka bakar karena radiasi
f. Luka bakar karena suhu rendah (frost bite)
2. Berdasarkan kedalaman luka bakar:
a. Luka bakar derajat I
Luka bakar derajat pertama adalah setiap luka bakar yang di dalam proses
penyembuhannya tidak meninggalkan jaringan parut. Luka bakar derajat pertama
tampak sebagai suatu daerah yang berwarna kemerahan, terdapat gelembung
gelembung yang ditutupi oleh daerah putih, epidermis yang tidak mengandung
pembuluh darah dan dibatasi oleh kulit yang berwarna merah serta hiperemis.
Luka bakar derajat pertama ini hanya mengenai epidermis dan biasanya sembuh dalam
5-7 hari, misalnya tersengat matahari. Luka tampak sebagai eritema dengan keluhan rasa
nyeri atau hipersensitifitas setempat. Luka derajat pertama akan sembuh tanpa bekas.

b. Luka bakar derajat II

Kerusakan yang terjadi pada epidermis dan sebagian dermis, berupa reaksi
inflamasi akut disertai proses eksudasi, melepuh, dasar luka berwarna merah atau
pucat, terletak lebih tinggi di atas permukaan kulit normal, nyeri karena ujungujung
saraf teriritasi. Luka bakar derajat II ada dua:

1) Derajat II dangkal (superficial)

Kerusakan yang mengenai bagian superficial dari dermis, apendises kulit


seperti folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebasea masih utuh. Luka
sembuh dalam waktu 10-14 hari.

2) Derajat II dalam (deep)

Kerusakan hampir seluruh bagian dermis. Apendises kulit seperti folikel


rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebasea sebagian masih utuh. Penyembuhan
terjadi lebih lama, tergantung apendises kulit yang tersisa. Biasanya
penyembuhan terjadi dalam waktu lebih dari satu bulan.

3) Luka bakar derajat III

Kerusakan meliputi seluruh ketebalan dermis dan lapisan yang lebih


dalam, apendises kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebasea
rusak, tidak ada pelepuhan, kulit berwarna abu-abu atau coklat, kering, letaknya
lebih rendah dibandingkan kulit sekitar karena koagulasi protein pada lapisan
epidermis dan dermis, tidak timbul rasa nyeri. Penyembuhan lama karena tidak
ada proses epitelisasi spontan.

c. Berdasarkan tingkat keseriusan luka


a) Luka bakar ringan/ minor
1) Luka bakar dengan luas < 15 % pada dewasa
2) Luka bakar dengan luas < 10 % pada anak dan usia lanjut
3) Luka bakar dengan luas < 2 % pada segala usia (tidak mengenai muka, tangan, kaki,
dan perineum.
b) Luka bakar sedang (moderate burn)
1) Luka bakar dengan luas 15 – 25 % pada dewasa, dengan luka bakar derajat III
kurang dari 10 %
2) Luka bakar dengan luas 10 – 20 % pada anak usia < 10 tahun atau dewasa > 40
tahun, dengan luka bakar derajat III kurang dari 10 %
3) Luka bakar dengan derajat III < 10 % pada anak maupun dewasa yang tidak
mengenai muka, tangan, kaki, dan perineum.
c) Luka bakar berat (major burn)
1) Derajat II-III > 20 % pada pasien berusia di bawah 10 tahun atau di atas usia 50
tahun
2) Derajat II-III > 25 % pada kelompok usia selain disebutkan pada butir pertama
3) Luka bakar pada muka, telinga, tangan, kaki, dan perineum
4) Adanya cedera pada jalan nafas (cedera inhalasi) tanpa memperhitungkan luas
luka bakar
5) Luka bakar listrik tegangan tinggi
6) Disertai trauma lainnya
7) Pasien-pasien dengan resiko tinggi.
3. ETIOLOGI
1.Paparan api
a. Flame: Akibat kontak langsung antara jaringan dengan api terbuka, dan menyebabkan
cedera langsung ke jaringan tersebut. Api dapat membakar pakaian terlebih dahulu
baru mengenai tubuh. Serat alami memiliki kecenderungan untuk terbakar, sedangkan
serat sintetik cenderung meleleh atau menyala dan menimbulkan cedera tambahan
berupa cedera kontak.
b. Benda panas (kontak): Terjadi akibat kontak langsung dengan benda panas. Luka
bakar yang dihasilkan terbatas pada area tubuh yang mengalami kontak. Contohnya
antara lain adalah luka bakar akibat rokok dan alat-alat seperti solder besi atau
peralatan masak.
2. Scalds (air panas)
Terjadi akibat kontak dengan air panas. Semakin kental cairan dan semakin lama
waktu kontaknya, semakin besar kerusakan yang akan ditimbulkan. Luka yang
disengaja atau akibat kecelakaan dapat dibedakan berdasarkan pola luka bakarnya. Pada
kasus kecelakaan, luka umumnya menunjukkan pola percikan, yang satu sama lain
dipisahkan oleh kulit sehat. Sedangkan pada kasus yang disengaja, luka umumnya
melibatkan keseluruhan ekstremitas dalam pola sirkumferensial dengan garis yang
menandai permukaan cairan.

3. Uap panas
Terutama ditemukan di daerah industri atau akibat kecelakaan radiator mobil. Uap
panas menimbulkan cedera luas akibat kapasitas panas yang tinggi dari uap serta
dispersi oleh uap bertekanan tinggi. Apabila terjadi inhalasi, uap panas dapat
menyebabkan cedera hingga ke saluran napas distal di paru.

4. Gas panas
Inhalasi menyebabkan cedera thermal pada saluran nafas bagian atas dan oklusi
jalan nafas akibat edema.

5. Aliran listrik
Cedera timbul akibat aliran listrik yang lewat menembus jaringan tubuh.
Umumnya luka bakar mencapai kulit bagian dalam. Listrik yang menyebabkan
percikan api dan membakar pakaian dapat menyebabkan luka bakar tambahan.

6. Zat kimia (asam atau basa)


7. Radiasi
8. Sunburn sinar matahari, terapi radiasi.
4. MANIFESTASI KLINIS

Kedalaman Dan Bagian Kulit


Penyebab Luka Yang Gejala Penampilan Luka Perjalanan
Bakar Terkena

Derajat Satu Epidermis Kesemutan, Memerah, menjadi putih Kesembuhan


(Superfisial): hiperestesia ketika ditekan minimal atau waktu satu
tersengat matahari, (supersensivitas), tanpa edema pengelupasa
terkena api dengan rasa nyeri mereda
intensitas rendah jika didinginkan

Derajat Dua Epidermis Nyeri, hiperestesia, Melepuh, dasar luka Kesembuhan


(Partial- dan bagian sensitif terhadap berbintik-bintik merah, 3 minggu, p
Thickness): tersiram dermis udara yang dingin epidermis retak, permukaan dan depig
air mendidih, luka basah, terdapat edema dapat meng
terbakar oleh nyala derajat-tiga
api

Derajat Tiga (Full- Epidermis, Tidak terasa nyeri, Kering, luka bakar berwarna Pembentuka
Thickness): terbakar keseluruhan syok, hematuria putih seperti bahan kulit diperlukan
nyala api, terkena dermis dan (adanya darah atau gosong, kulit retak pembentuka
cairan mendidih kadang- dalam urin) dan dengan bagian lemak yang hilangnya ko
dalam waktu yang kadang kemungkinan pula tampak, terdapat edema kulit, hilang
lama, tersengat arus jaringan hemolisis atau ekstreni
listrik subkutan (destruksi sel darah
merah),
kemungkinan
terdapat luka
masuk dan keluar
(pada luka bakar
listrik)

5. LUAS LUKA BAKAR

Gambar 5. Luas luka bakar

1. Rumus 9 atau rule of nine untuk orang dewasa


Pada dewasa digunakan ‘rumus 9’, yaitu luas kepala dan leher, dada, punggung, pinggang
dan bokong, ekstremitas atas kanan, ekstremitas atas kiri, paha kanan, paha kiri, tungkai
dan kaki kanan, serta tungkai dan kaki kiri masing-masing 9%. Sisanya 1% adalah daerah
genitalia. Rumus ini membantu menaksir luasnya permukaan tubuh yang terbakar pada
orang dewasa.

Wallace membagi tubuh atas bagian 9% atau kelipatan 9 yang terkenal dengan nama
rule of nine atua rule of wallace yaitu:

1. Kepala dan leher : 9%


2. Lengan masing-masing 9% : 18%
3. Badan depan 18%, badan belakang 18% : 36%
4. Tungkai maisng-masing 18% : 36%
5. Genetalia/perineum : 1%
Total : 100%
Pada anak dan bayi digunakan rumus lain karena luas relatif permukaan kepala anak
jauh lebih besar dan luas relatif permukaan kaki lebih kecil. Karena perbandingan luas
permukaan bagian tubuh anak kecil berbeda, dikenal rumus 10 untuk bayi, dan rumus 10-
15-20 untuk anak.

2. Metode Lund dan Browder


Metode yang diperkenalkan untuk kompensasi besarnya porsi massa tubuh di kepala
pada anak. Metode ini digunakan untuk estimasi besarnya luas permukaan pada anak.
Apabila tidak tersedia tabel tersebut, perkiraan luas permukaan tubuh pada anak dapat
menggunakan ‘Rumus 9’ dan disesuaikan dengan usia:

a. Pada anak di bawah usia 1 tahun: kepala 18% dan tiap tungkai 14%. Torso dan
lengan persentasenya sama dengan dewasa.
b. Untuk tiap pertambahan usia 1 tahun, tambahkan 0.5% untuk tiap tungkai dan
turunkan persentasi kepala sebesar 1% hingga tercapai nilai dewasa.
6. PENANGANAN LUKA BAKAR
Langkah-langkah yang dilakukan adalah:
1.Pendinginan luka bakar
- Begitu terkena api, benda panas atau cairan panas, langsung singkirkan pakaian di
sekitar luka bakar. Lakukan sesegera mungkin jangan sampai benda atau cairan
panas itu mengenai pakaian yang lelehannya bisa jatuh ke kulit.
- Lalu tempatkan area yang terbakar di bawah air mengalir yang dingin selama 10
atau 15 menit atau sampai nyeri reda. Jika hal ini tidak praktis, rendam luka bakar
dalam air atau dinginkan dengan kompres dingin. Kompres luka dengan kain kasa.
Jangan gunakan kapas atau bahan lain yang sekiranya bisa menempel di kulit.
Pendinginan luka bakar akan mengurangi pembengkakan dan mengurangi rasa
sakit. Namun jangan taruh es di atas luka bakar. Menempatkan es langsung pada
luka bakar dapat menyebabkan tubuh seseorang menjadi terlalu dingin dan
menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada luka.
- Luka bakar sebaiknya jangan diberi bahan-bahan yang kotor dan sukar larut dalam
air seperti mentega, kecap, putih telur, odol atau bahan yang lengket, karena salah-
salah luka bakar akan semakin parah.
2. Memakai losion
- Setelah luka bakar telah benar-benar dingin, oleskan losion, antara lain yang
mengandung aloe vera atau oleskan pelembab untuk luka bakar guna mencegah
kekeringan dan agar Anda lebih nyaman. Untuk luka bakar akibat sinar matahari,
cobalah krim yang mengandung hydrocortisone 1%.
3.Membalut luka bakar
- Tutup luka bakar dengan perban kasa steril. Jangan gunakan kapas halus atau
bahan lain yang membuat seratnya lengket pada luka. Bungkus kain kasa dengan
longgar untuk menghindari tekanan pada kulit terbakar. Perban dapat mencegah
terlalu banyak udara mengenai luka bakar, untuk mengurangi rasa sakit dan
melindungi kulit yang melepuh.
4. Minum obat pereda rasa sakit
- Obat yang bisa diminum antara lain aspirin, ibuprofen (Advil atau Motrin),
naproxen (Aleve) atau acetaminophen (Tylenol). Jangan memberikan aspirin
pada anak di bawah usia 12 tahun.
5. Jangan memecah lepuhan atau bula
- Lepuhan berisi cairan bisa melindungi kulit dari infeksi. Jika lepuhan pecah,
bersihkan setiap hari dengan air (sabun lembut juga boleh digunakan). Oleskan
salep antibiotika. Tetapi jika muncul ruam atau kemerahan, hentikan penggunaan
salep.
7. PerhatikanTanda-tandaInfeksi
- Luka bakar ringan biasanya sembuh tanpa perawatan lebih lanjut dalam 1-2
minggu. Luka mungkin sembuh dengan perubahan pigmen, yang berarti daerah
yang sembuh warnanya menjadi berbeda dari kulit sehat di sekitarnya.
- Perhatikan tanda-tanda infeksi, seperti nyeri meningkat, kemerahan, demam,
bengkak atau berdarah. Jika infeksi berkembang, cari bantuan medis. Hindari
terjadinya luka baru di bekas luka bakar dan hindari berjemur di bawah sinar
matahari jika luka bakar kurang dari satu tahun, karena dapat menyebabkan
perubahan pigmentasi yang lebih luas. Gunakan tabir surya pada daerah tersebut
selama setidaknya satu tahun.

Anda mungkin juga menyukai