(SAP)
Tujuan
1. Tujuan Instruksi umum (TIU)
Setelah mendapatkan penyuluhan tentang luka bakar (combustio) pasien dan
keluarga mengerti tentang luka bakar dan mampu merawat klien dengan luka
3. Materi terlampir
a. Menjelaskan pengertian tentang luka bakar
4. Metode pembelajaran
a. Ceramah
b. Diskusi
5. Media pembelajaran
a. Flipchart
6. Setting Tempat
Keterangn :
: Klien
: Mahasiswa
: Dosen Pembimbing
7. Kegiatan Inti
Klien dan
No Waktu Uraian Penyampai Materi
keluarga
1. 5 Menit Pembukaan
1. Salam 1. Menjawab salam 1. Menjawab
2. Memperkenalka 2. Memperkenalkan salam
n diri dan dosen nama dan dosen
pembimbing
kepada klien dan
keluarga
3. Menjelaskan 3. Menjelaskan 2. Menjawab
tujuan tentang materi pertanyaan
penyuluhan yang akan di yang
sampaikan, diajukan
menanyakan oleh
apakah klien penyampai
pernah materi
mendapatkan
penyuluhan
sebelumnya
4. Menjelaskan
tentang
penatalaksanaan
luka bakar
3. 5 Menit Penutup
1. Menyimpulkan - Membuat - Klien
materi kesimpulan memperhati
penyuluhan tentang materi kan dengan
materi yang seksama
penyuluhan yang disampaikan
diberikan dengan
menggunakan
bahasa yang
mudah
dimengerti
2. Evaluasi - Meminta klien - Klien
dan keluarga menjawab
untuk menjawab pertanyaan
pertanyaan yang yang
diberikan oleh diberikan
penyaji oleh penyaji
8. Evaluasi
a. Menjelaskan tentang defenisi luka bakar
b. Menjelaskan etiologi luka bakar
MATERI PENYULUHAN
1 Definisi
Luka bakar adalah luka yang disebabkan oleh kontak dengan suhu
tinggi seperti api, air panas, listrik, bahan kimia, dan radiasi (Mansjoer, A.
Dkk, 2000).
Luka bakar adalah suatu trauma yang disebabkan oleh panas, arus
listrik, bahan kimia dan petir yang mengenai kulit, mukosa dan jaringan yang
lebih dalam (Irna Bedah RSUD Dr.Soetomo, 2001).
Luka Bakar adalah cedera pada jaringan tubuh akibat panas, bahan
kimia maupun arus listrik (medicastore.com/penyakit/987/Luka_Bakar.html).
2 Etiologi
1. Luka bakar suhu tinggi (Thermal burn)
Misalnya: api, air panas
C. Fase lanjut
Fase lanjut akan berlangsung hingga terjadinya maturasi parut
akibat luka dan pemulihan fungsi organ-organ fungsional. Problem yang
muncul pada fase ini adalah penyulit berupa parut yang hipertropik,
keloid, gangguan pigmentasi, deformitas dan kontraktur (Sjamsuhidajat &
Wim de jong, 2004).
Lebih dalam Kontak dengan Blister besar dan lembab Berbintik- Sangat nyeri
dari ketebalan bahan cair atau yang ukurannya bintik yang
partial bahan padat. bertambah besar.
kurang jelas,
Jilatan api Pucat bila ditekan
(tingkat II) kepada pakaian. dengan ujung jari, bila putih, coklat,
Jilatan langsung tekanan dilepas berisi pink, daerah
Superfisial
kimiawi. kembali.
Dalam merah coklat.
Sinar ultra
violet.
Ketebalan Kontak dengan Kering disertai kulit Putih, kering, Tidak sakit,
sepenuhnya bahan cair atau mengelupas. hitam, coklat sedikit sakit.
padat. Pembuluh darah seperti
(tingkat III) tua.
Nyala api. arang terlihat dibawah Rambut
Kimia. kulit yang mengelupas.
Hitam. mudah lepas
Kontak dengan Gelembung jarang,
arus listrik. dindingnya sangat tipis, bila dicabut.
Merah.
tidak membesar.
Tidak pucat bila
ditekan.
5) Genetalia/perineum : 1%
A. Parah–critical:
Tingkat II : 30% atau lebih.
Tingkat III : 10% atau lebih.
Tingkat III pada tangan, kaki dan wajah.
Dengan adanya komplikasi penafasan, jantung, fraktur, soft tissue
yang luas.
B. Sedang–moderate:
Tingkat II : 10– 30% pada dewasa
Tingkat II : 10– 30% pada anak-anak
Tingkat III : 1 – 10%
C. Ringan – minor:
Tingkat II : < 15% pada dewasa
Tingkat II : < 10% pada anak-anak
Tingkat III : < 2%
(Mancini, M, 1994).
4. Penatalaksanaan
Prinsip penanganan luka bakar adalah penutupan lesi sesegera mungkin,
pencegahan infeksi, mengurangi rasa sakit, pencegahan trauma mekanik pada
kulit yang vital dan elemen di dalamnya dan pembatasan pembentukan jaringan
parut (Mansjoer, A. Dkk, 2000).
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddart. (2001). Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah edisi 8
volume 3. Jakarta: EGC
Defa, A. (2009) http://findtoyou.com/ebook/askep+lukabakar.html 13 Oktober
2009
Doenges, M. (1999). Rencana asuhan keperawatan: pedoman untuk perencanaan
dan pendokumentasian perawatan pasien. Jakarta: EGC
Http://Medicastore.Com/Penyakit/987/Luka_Bakar.Html (13 Oktober 2009)
Mancini, M. (1994). Pedoman praktis prosedur keperawatan darurat. Jakarta:
EGC
Mansjoer, A. dkk. (2000). Kapita Selekta Kedokteran edisi 3 jilid 2. Jakarta:
Media Aeskulapius FKUI
Nursalam. (2001). Proses dan dokumentasi keperawatan: Konsep dan praktek.
Jakarta: Salemba Medika
Schwartz & Seymour. (2000). Intisari prinsip-prinsip ilmu bedah edisi 6. Jakarta:
EGC
Sjamsuhidajat & Wim de jong. (2004). Buku ajar ilmu bedah. Jakarta: EGC