Leukemia atau kanker darah adalah suatu kondisi yang sangat tidak ingin dialami
oleh siapa saja. Di samping berbahaya, kondisi ini dapat menyebabkan korbannya
kehilangan nyawa. Menakutkan, bukan?
Leukimia ini tidak hanya menyerang orang dewasa saja tetapi juga anak-anak.
Leukima lebih sering terjadi pada anak usia 2-5 tahun dan juga untuk leukemia
limfositik myeloid akut lebuh sering di temukan pada anak umur 15 tahun. Dan
kebanyakan penyakit ini terkena pada anak kulit putih. Penyakit ini lebih
cenderung menyerang kaum laki-laki dibandingkan kaum perempuan.
Leukemia adalah suatu bentuk penyakit keganasan (kanker) pada sumsum tulang, yang
menyebabkan sel-sel pembentuk darah mengalami pertumbuhan yang tidak normal.
Kondisi ini digolongkan berdasarkan perkembangannya –akut atau kronik, serta jenis sel
darah yang terkena –limfosit atau mielosit
Hingga saat ini, peneliti belum menemukan penyebab leukemia secara pasti. Namun
mereka menyebutkan bahwa leukemia memiliki beberapa faktor risiko. Berikut di
antaranya:
1. Riwayat pengobatan kanker
Meskipun angka kejadian ini terbilang sangat kecil, namun orang yang menjalani
kemoterapi atau terapi radiasi untuk kanker dapat mengalami leukemia. Ini terjadi
terutama pada terapi radiasi, di mana sinar radiasi dapat memicu perubahan genetik
sel menjadi sel kanker.
2. Kelainan genetik
Kelainan genetik dapat memengaruhi terjadinya penyakit leukemia. Sebagai contoh,
penderita sindrom down –kelainan genetik cukup sering terjadi– memiliki risiko
menderita leukemia yang lebih tinggi daripada orang normal.
ISSU PENYAKIT LEUKIMIA
Mereka yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat penyakit leukemia lebih
berisiko untuk terkena penyakit yang sama. Ini disebabkan adanya kerentanan
genetik yang sama untuk menderita leukemia.